Guru Pembimbing:
Dra. Sri Agustini M.Pd
Oleh:
Kelompok 6
1. Farhan Hamid
2. Muhammad Raihan Fahamylunar
3. Padila Indriani
4. Selvizah Lailatul Jannah
XI MIPA 2
MAN KOTAWARINGIN TIMUR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.
Ucapan terima kasih kami sampaikan kepada ibu Dra. Sri Agustini M.Pd
sebagai guru pembimbing mata pelajaran Sejarah Kebudayaan Islam yang telah
membantu memberikan arahan dan pemahaman materi dalam penyusunan makalah
ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak
kekurangan karena keterbatasan kami. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan
kritik dan saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat
bermanfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Penyusun
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................................2
DAFTAR ISI............................................................................................................................3
BAB I.......................................................................................................................................4
A. Latar Belakang.............................................................................................................4
B. Rumusan Masalah........................................................................................................5
C. Tujuan Penulisan..........................................................................................................5
BAB II.....................................................................................................................................6
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10
3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Daulah mughal adalah salah satu kerajaan islam besar setelah dinasti
abbasiyah, jumlah kerajaan islam setelah daulah abbasiyah sangatlah banyak. dan
yang terbesar salah satunya adalah Daulah Mughal, selain itu adalah Daulah
Utsmaniyah dan Safawiyah.
Kesultanan Mughal pernah berkuasa di India dari abad ke-16 hingga abad ke-
19. Meski bukan kerajaan Islam pertama di India, kerajaan ini memberikan pengaruh
yang besar terhadap perkembangan Islam di tanah Hindu tersebut.
Masa kejayaan dinasti ini terjadi ketika kepemimpinan Akbar I (1556).
Adapun kemajuan peradaban dinasti mughal terbukti dalam berbagai hal. Dalam
sektor ekonomi mughol telah mengekspor hasil pertanian dan pertambangannya ke
Eropa, Afrika, dan Asia, karena India pada waktu itu menjadi pusat ekonomi dunia.
Dalam bidang pertanian Mughal telah meninggalkan kebiasaan lama dan mengganti
dengan system pertanian yang efektif yaitu memanfaatkan sungai-sungai sebagai
sumber pengairan tanaman mereka.
Dalam sektor militer dinasti Mughal sangat kuat terbukti dengan adanya pasukan
kuda, gajah, jalan kaki, pengangkut barang yang sangat banyak pasukan ini sebagai
benteng pertahanan daulah Mughal. Sedangkan sector keilmuan dinasti ini sangat
kurang, yang terlihat sangat maju adalah bidang ekonomi seperti kerajinan tangan dan
berdirinya berbagai pabrik pakaian
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah berisi pertanyaan-pertanyaan penting yang terkait dengan
sub-bab yang akan dibahas pada BAB II Pembahasan. Rumusan masalah dituliskan
dengan poin-poin sebagai berikut:
4
a. Bagaimana sejarah berdirinya Daulah Mughal?
b. Bagaimana strategi dan kebijakan pemerintahanan Daulah Mughal?
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan berisi pernyataan-pernyataan penting yang berisi jawaban
dari rumusan masalah. Tujuan penulisan dituliskan dengan poin-poin sebagai berikut:
a. Untuk mengetahui tentang sejarah berdirinya Daulah Mughal
b. Untuk memahami tentang strategi dan kebijakan Daulah Mughal
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
Daulah Mughal telah memberi warna baru bagi peradaban orang-orang India
yang sebelumnya identik dengan agama Hindu. Walaupun Babur, pendiri Mughal
bukanlah asli orang India, tapi dia adalah peletak peradaban Islam yang baru di India.
7
Keberhasilan ekspansi oleh Akbar menandai berdirinya Mughal
sebagai kerajaan besar. Keberhasilan ini mengawali masa kemajuan
Mughal di India. Masa pemerintahan Jalaluddin Muhammad Akbar
menjadi puncak kejayaan Daulah Mughal. Selain itu, Akbar menerapkan
kebijakan politik "sulakhul" (toleransi universal). Artinya semua rakyat
India dipandang sama. Mereka tidak dibedakan oleh perbedaan etnis dan
agama.
4. Nuruddin Muhammad Salim/Jahangir (1605-1627 M)
Setelah Sultan Akbar wafal, putranya Jahangir dinobatkan menjadi
sultan Daulah Mughal Jahangir yang didukung kekuatan militer besar
warisan sang ayah membuat semua kekuatan musuh dan gerakan
pemberontakan berhasil dipadamkan. Sehingga seluruh rakyat hidup
dengan aman dan damai.
Pada masa kepemimpinannya, Jahangir berhasil menundukkan
Bengala (1612 M), Mewar (1614 M), dan Kangra (1615 M). Usaha-usaha
pengamanan wilayah serta penaklukan yang dilakukan mempertegas
kenegarawanan yang diwarisi dari sang ayah, Jalaluddin Akbar Jahangir
wafat pada tahun 1627 M dan dimakamkan di Shahdara Bagh.
5. Syah Jihan (1628-1658 M)
Sepeninggal Jahangir, Syah Jihan tampil menggantikan sang ayah
sebagai penguasa Mughal. Dalam masa pemerintahan Syah Jihan terjadi
dua kali pemberontakan. Tahun pertama masa pemerintahan, Raja Jujhar
Singh Bundela berupaya memberontak dan mengacau keamanan, tetapi
berhasil dipadamkan kemudian sang raja diusir.
Dalam catatan sejarah, Syah Jihan dikenal sebagai sultan Daulah
Mughal yang suka bidang puisi dan arsitektur. Hingga akhir hayat ia
dikenal sebagai sultan yang romantis. Ia mengabadikan namanya dan
permaisurinya, yaitu Muntaz Mahal dalam makam Taj Mahal di Agra,
India.
8
6. Aurangzeb (1659-1707 M)
Aurangzeb dilantik menjadi pemimpin tertinggi Daulah Mughal
dengan gelar Alamgir. Masa pemerintahan Aurangzeb dikenal sebagai
masa pengembalian kedaulatan Islam sehingga menjadi masa konsolidasi
kedua Daulah Mughal sebagai kesultanan dan negeri Islam. Aurangzeb
berusaha mengembalikan supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat
kebijakan politik keagamaan di masa pemerintahan Sultan Akbar.
Aurangzeb melakukan kontrol keamanan dalam negeri dengan
memantapkan kembali kekuasaan di Deccan. Usahanya tidak sia-sia
dengan semakin banyak wilayah yang dikuasai. Tahun 1685 Kerajaan
Bijabur tunduk, disusul Golkonda tahun 1687, serta Tanjore dan
Trichinopoly tahun 1689. Aurangzeb berhasil memperluas kekuasaan di
India secara utuh melebihi daerah yang berhasil ditaklukkan Sultan Akbar.
la wafat tahun 1707 M dalam usia 88 tahun.
7. Bahadur Shah (1707-1712 M)
Masa pemerintahannya berjalan selama 5 tahun. setelah Bahadur Shah
wafat digantikan oleh anaknya yaitu Azimus Shah. Pemerintahan tersebut
ditantang oleh Zulfiqar Khan. Azimush Shah meninggal tahun 1712 M dan
digantikan putranya, Jehandar Shah yang juga mendapat tantangan dari
Farukh Siyar, keponakannya sendiri.
8. Jehandar (1712-1713 M)
Jehandar memerintah Mughal selama setahun. Di masa pemerintahan
Syah Alam, Mughal diserang oleh pasukan pimpinan Ahmad Khan Durrani
dari Afganistan. Akan tetapi Syah Alam tetap diizinkan menjabat sebagai
Sultan dan berkuasa di Delhi. Setelah Syekh Alam wafat, Takhta Mughal
diberikan kepada Akbar II yang memerintah di tahun 1806-1837 M.
9. Bahadur Syah II (1837-1858 M)
Bahadur Syah II menjadi penerus Sultan Akbar II setelah wafat ia
memerintah Mughal dari tahun 1837-1858 M semasa memerintah ia tidak
9
menerima isi perjanjian antara EIC dengan ayahnya sehingga terjadi
konflik di antara keduanya. Bahadur II, Sultan terakhir Mughal diusir
Inggris dari istananya dengan demikian berakhirlah kekuasaan Daulah
Mughal di daratan India.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyani, S., & Nabila, H. A. (2022). Sejarah Kebudayaan Islam Untuk MA Kelas XI.
Surakarta: Putra Nugraha.
Sulaiman, M. (2020). Sejarah Kebudayaan Islam MA Kelas XI. Jakarta: Direktorat KSKK
Madrasah.
10