Anda di halaman 1dari 18

SEJARAH PERADABAN ISLAM DI MASA KERAJAAN

MUGHAL

Disusun untuk memenuhi tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Agama Islam
(Sejarah Islam) Enoh, Drs., M.Ag

Disusun Oleh :

Kelas E

Irgham Khairil Gifary 10080018046

Millenia Anjali 10080018047

Ferli Rahman Budiana 10080018051

Muhammad Rifki Ardan 10080018052

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM BANDUNG

2019
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh


Syukur Alhamdulillah senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT
yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah kami yang berjudul “Sejarah Peradaban Islam di Masa
Kerajaan Mughal” yang ditujukan untuk memenuhi tugas kelompok pada mata
kuliah Pendidikan Agama Islam (Sejarah Islam).
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari
bantuan banyak pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran, dan kritik
sehingga tugas ini dapat terselesaikan. Tidak lupa kami ucapkan terima kasih
kepada Enoh, Drs., M.Ag M.Si selaku dosen Pendidikan Agama Islam (Sejarah
Islam) yang telah membimbing kami dalam pengerjaan tugas kelompok ini.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Maka
dari itu kami mohon kritik dan saran yang membangun. Demikian semoga
makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan para pembaca.

Bandung, Oktober 2019

Penyusun

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................ 2

DAFTAR ISI ........................................................................................................... 3

BAB 1 ..................................................................................................................... 4

PENDAHULUAN .................................................................................................. 4

1.1. Latar Belakang ......................................................................................... 4

1.2. Rumusan Masalah .................................................................................... 5

1.3. Tujuan ....................................................................................................... 5

BAB 2 ..................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN ..................................................................................................... 6

A. Asal – Usul Kerajaan Mughal .................................................................. 6

B. Raja yang Memimpin Kerajaan Mughal .................................................. 8

C. Kemajuan Kerajaan Mughal ................................................................... 11

D. Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Mughal ..................................... 13

E. Hasil – Hasil Kebudayaan pada Masa Kerajaan Mughal ....................... 14

BAB 3 ................................................................................................................... 17

PENUTUP ............................................................................................................. 17

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 18

3
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Munculnya tiga kerajaan Islam yaitu Kerajaan Turki Ustmani, Kerajaan
Safawi di Persia, dan Kerajaan Mughal di India telah banyak memberikan
kontribusi bagi perkembangan peradaban islam. Kerajaan Turki Ustmani meraih
puncak kejayaan dibawah kepemimpinan Sultan Sulaiman Al-Qanuni (1520-1566
M), lalu di Kerajaan Safawi, Syah Abbas I membawa kerajaan tersebut meraih
kemajuan dalam 40 tahun periode kepemerintahannya dari tahun (1588-1628 M).
Sedangkan di Kerajaan Mughal meraih masa keemasan di bawah Sultan Akbar
(1542-1605 M).

Kerajaan Mughal ialah salah satu kerajaan, disamping Turki Ustmani dan
Safawi. Selain itu, kerajaan Mughal juga merupakan salah satu warisan peradaban
Islam di India. Hadirnya Kerajaan Mughal membentuk sebuah peradaban baru di
daerah tersebut dimana pada saat itu mengalami kemunduran dan
keterbelakangan. Kerajaan Mughal yang bercorak Islam mampu membangkitkan
semangat umat Islam di India.

Sebagaimana telah kita ketahui, India merupakan suatu wilayah tempat


tumbuh dan berkembangnya peradaban Hindu. Dengan hadirnya Kerajaan
Mughal, maka kejayaan India dengan peradaban Hindunya yang nyaris
tenggelam, kembali muncul. Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan Mughal
bukanlah kerajaan Islam pertama di India. Jika pada dinasti-dinasti sebelumnya
Islam belum menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan
berjaya. Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai
masa kejayaan kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti
Abbasiyah.

4
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan dengan latar belakang yang telah diuraikan, maka dapat
dirumuskan pokok permasalahan, antara lain :

A. Asal – usul Kerajaan Mughal


B. Raja yang memimpin Kerajaan Mughal
C. Kemajuan Kerajaan Mughal
D. Kemunduran dan runtuhnya Kerajaan Mughal
E. Hasil – hasil kebudayaan pada masa Kerajaan Mughal

1.3. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan yang ingin kami
capai dalam pembuatan makalah ini adalah:

A. Untuk mengetahui asal – usul Kerajaan Mughal


B. Untuk mengetahui raja yang memimpin Kerajaan Mughal
C. Untuk mengetahui kemajuan Kerajaan Mughal
D. Untuk mengetahui kemunduran dan runtuhnya Kerajaan Mughal
E. Untuk mengetahui hasil – hasil kebudayaan pada masa Kerajaan
Mughal

5
BAB 2

PEMBAHASAN

A. Asal – Usul Kerajaan Mughal


Kerajaan Mughal merupakan kelanjutan dari kesultanan Delhi, sebab
ia menandai puncak perjuangan panjang untuk membentuk sebuah imperium
India muslim yang didasarkan pada sebuah sintesa antara warisan bangsa
Persia dan bangsa India. Sejak Islam masuk ke India pada masa Umayyah,
yakni pada masa Khalifah al-Walid I (705-715) melalui ekspedisi yang
dipimpin oleh panglima Muhammad Ibn Qasim tahun 711/712, peradaban
Islam mulai tumbuh dan menyebar di anak benua India. Kemudian pasukan
Ghaznawiyah dibawah pimpinan Sultan Mahmud mengembangkan kedudukan
Islam di wilayah ini dan berhasil menaklukkan seluruh kekuasaan Hindu dan
serta mengislamkan sebagian masyarakat India pada tahun 1020 M. Setelah
Gaznawi hancur munculah beberapa dinasti kecil yang menguasai negeri India
ini, seperti Dinasti Khalji (12961316 M.), Dinasti Tuglag (1320-1412),Dinasti
Sayyid (1414-1451), dan Dinasti Lodi (1451-1526).

Hal ini menunjukkan bahwa Kerajaan islam Mughal bukanlah kerajaan


Islam pertama di India. Jika pada dinasti – dinasti sebelumnya Islam belum
menemukan kejayaannya, maka kerajaan ini justru bersinar dan berjaya.
Keberadaan kerajaan ini dalam periodisasi sejarah Islam dikenal sebagai masa
kejayaan kedua setelah sebelumnya mengalami kecemerlangan pada dinasti
Abbasiyah. Kerajaan ini didirikan oleh Zahiruddin Babur, seorang keturunan
Timur Lenk. Ayahnya bernama Umar Mirza adalah penguasa
Farghana,sedang ibunya keturunan Jenghis Khan. Ayahnya bernama Umar
Mirza, penguasa Ferghana. Menurut Abu Su'ud, Timur Lenk pernah ke India
padatahun 1399, namun karena iklim yang tidak cocok ia akhirnya
meninggalkanIndia. Babur bukanlah orang India. Syed Mahmudunnasir

6
menulis, "Dia bukan orang Mughal. Di dalam memoarnya dia menyebut
dirinya orang Turki. Akan tetapi, cukup aneh, dinasti yang didirikannya
dikenal sebagai dinasti Mughal. Ensiklopedia Islam bahkan menyebutkan
“Mogul (Mughalpen) didirikan olehseorang penjajah dari Asia Tengah,
Muhammad Zahiruddin Babur dari etnis Mongol.”

Dari pendapat di atas, sesuatu yang dapat disepakati bahwa Kerajaan


Mughal merupakan warisan kebesaran Timur Lenk, dan bukan warisan
keturunan India yang asli. Meskipun demikian, Dinasti Mughal telah memberi
warna tersendiri bagi peradaban orang-orang India yang sebelumnya identic
dengan agama Hindu. Babur mewarisi daerah Ferghana dari orang tuanya
ketika ia masih berusia 11 tahun. Ia berambisi dan bertekad akan menaklukkan
Samarkand yang menjadi kota penting di Asia masa itu. Pada mulanya ia
mengalami kekalahan tetapi karena mendapat bantuan dari Raja Safawi
IsmailI, akhirnya ia berhasil menaklukkan Samarkand tahun 1494 M. Pada
tahun1504 M ia menduduki Kabul, ibu kota Afghanistan. Zahiruddin Babur
mengambil alih kekuasaan dari Dinasti Lodi pimpinan Ibrahim Lodi yang
tengah berkuasa di India.India pada saat itu tengah dilanda krisis sehingga
stabilitas pemerintahan menjadi kacau. Alam Khan, paman dari Ibrahim Lodi,
bersama-sama Daulat Khan, Gubernur Lahore, mengirim utusan ke Kabul,
meminta bantuan Babur untuk menjatuhkan pemerintahan Ibrahim di Delhi.
Babur berhasil menaklukkan Punjab pada tahun 1525. Kemudian pada tahun
1526, dalam pertempuran di Panipat, Babur memperoleh kemenangan dari
tanganIbrahim Lodi. Ibrahim sendiri terbunuh pada pertempuran itu. Babur
bersama pasukannya memasuki kota Delhi untuk menegakkan pemerintahan
di kotaini. Dengan ditegakkannya pemerintahan Babur di kota Delhi, maka
berdirilahKerajaan Mughal di India pada tahun 1526 M. Dari pemaparan di
atas dapat disimpulkan bahwa faktor berdirinya Kerajaan Mughal adalah:

 Ambisi dan karakter Babur sebagai pewaris keperkasaan ras Mongolia


 Sebagai jawaban atas krisis yang tengah melanda India

7
B. Raja yang Memimpin Kerajaan Mughal

1) Zahiruddin Muhammad Babur (1526-1530), adalah Raja pertama


sekaligus pendiri Kerajaan Mughal. Masa kepemimpinannnya digunakan
untuk membangun fondasi pemerintahan. Awal kepemimpinannya,
Babur masih menghadapi ancaman pihak-pihak musuh, utamanya dari
kalangan Hindu yang tidak menyukai berdirinya Kerajaan Mughal.
Orang-orang Hindu segera menyusun kekuatan gabungan, namun Babur
berhasil mengalahkan mereka dalam suatu pertempuran. Sementara itu
dinasti Lodi berusaha bangkit kembali menentang pemerintahan Babur
dengan pimpinan Muhammad Lodi. Pada pertempuran di dekat Gogra,
Babur dapat menumpas kekuatan Lodi pada tahun 1529. Setahun
kemudian yakni pada tahun 1530 Babur meninggal dunia.
2) Humayun (1530-1556), Sepeninggal Babur, tahta Kerajaan Mughal
diteruskan oleh anaknya yang bemama Humayun. Humayun memerintah
selama lebih dari seperempat abad (1530-1556 M). Pemerintahan
Humayun dapat dikatakan sebagai masa konsolidasi kekuatan periode I.
Sekalipun Babur berhasil mengamankan Mughal dari serangan musuh,
Humayun masih saja menghadapi banyak tantangan. Ia berhasil
mengalahkan pemberontakan Bahadur Syah, penguasa Gujarat yang
bermaksud melepaskan diri dari Delhi. Pada tahun 1450 Humayun
mengalami kekalahan dalam peperangan yang dilancarkan oleh Sher
Khan dari Afganistan. Ia melarikan diri ke Persia.Di pengasingan ia
kembali menyusun kekuatan. Pada saat itu Persia dipimpin oleh
penguasa Safawiyah yang bernama Tahmasp. Setelah lima belas tahun
menyusun kekuatannya dalam pengasingan di Persia, Humayun berhasil
menegakkan kembali kekuasaan Mughal di Delhi pada tahun 1555 M. Ia
mengalahkan kekuatan Khan Syah. Setahun kemudian, yakni pada tahun
1556 Humayun meninggal. Ia digantikan oleh putranya Akbar.
3) Akbar (1556-1605), Pengganti Humayun adalah raja Mughal paling
kontroversial. Masa pemerintahannya dikenal sebagai masa kebangkitan

8
dan kejayaan Mughal sebagai sebuah dinasti Islam yang besar di India.
Ketika menerima tahta kera¬jaan ini Akbar baru berusia 14 tahun,
sehingga seluruh urusan pemerintahan dipercayakan kepada Bairam
Khan, seorang penganut Syi’ah. Di awal masa pemerintahannya, Akbar
menghadapi pemberontakan sisa-sisa keturunan Sher Khan Shah yang
masih berkuasa di Punjab. Pemberontakan yang paling mengancam
kekuasaan Akbar adalah pemberontakan yang dipimpin oleh Himu yang
menguasai Gwalior dan Agra. Pasukan pemberontak berusaha memasuki
kota Delhi. Bairam Khan menyambut kedatangan pasukan tersebut
sehingga terjadilah peperangan dahsyat yang disebut Panipat II pada
tahun 1556 M. Himu dapat dikalah¬kan dan ditangkap, kemudian
dieksekusi. Dengan demikian, Agra dan Gwalior dapat dikuasai penuh.
Setelah Akbar dewasa ia berusaha menyingkirkan Bairam Khan yang
sudah mempunyai pengaruh sangat kuat dan terlampau memaksakan
kepentingan aliran Syi’ah. Bairam Khan memberontak, tetapi dapat
dikalahkan oleh Akbar di Jullandur tahun 1561 M. Setelah persoalan-
persoalan dalam negeri dapat diatasi, Akbar mulai menyusun program
ekspansi. Ia berhasil menguasai Chundar, Ghond, Chitor, Ranthabar,
Kalinjar, Gujarat, Surat, Bihar, Bengal, Kashmir, Orissa, Deccan,
Gawilgarh, Narhala, Ahmadnagar, dan Asirgah. Wilayah yang sangat
luas itu diperintah dalam suatu pemerintahan militeristik.Keberhasilan
ekspansi militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai sebuah
kerajaan besar. Dua gerbang India yakni kota Kabul sebagai gerbang ke
arah Turkistan, dan kota Kandahar sebagai gerbang ke arah Persia,
dikuasai oleh pemerintahan Mughal. Menurut Abu Su’ud, dengan
keberhasilan ini Akbar bermaksud ingin mendirikan Negara bangsa
(nasional). Maka kebijakan yang dijalankannya tidak begitu menonjolkan
spirit Islam, tetapi bagaimana mempersatukan berbagai etnis yang
membangun dinastinya. Keberhasilan Akbar mengawali masa kemajuan
Mughal di India.

9
4) Jahangir (1605-1627), Kepemimpinan Jihangir yang didukung oleh
kekuatan militer yang besar. Semua kekuatan musuh dan gerakan
pemberontakan berhasil dipadamkan, sehingga seluruh rakyat hidup
dengan aman dan damai[. Pada masa kepemimpinannya, Jehangir
berhasil menundukkan Bengala (1612 M), Mewar (1614 M) Kangra.
Usaha-usaha pengamanan wilayah serta penaklukan yang ia lakukan
mempertegas kenegarawanan yang diwarisi dari ayahnya yaitu Akbar.
5) Syah Jihan (1628¬-1658), tampil meggantikan Jihangir. Bibit-bibit
disintegrasi mulai tumbuh pada pemerintahannya. Hal ini sekaligus
menjadi ujian terhadap politik toleransi Mughal. Dalam masa
pemerintahannya terjadi dua kali pemberontakan. Tahun pertama masa
pemerintahannya, Raja Jujhar Singh Bundela berupaya memberontak dan
mengacau keamanan, namun berhasil dipadamkan. Raja Jujhar Singh
Bundela kemudian diusir. Pemberontakan yang paling hebat datang dari
Afghan Pir Lodi atau Khan Jahan, seorang gubernur dari provinsi bagian
Selatan. Pemberontakan ini cukup menyulitkan. Namun pada tahun 1631
pemberontakan inipun dipatahkan dan Khan Jahan dihukum mati.Pada
masa ini para pemukim Portugis di Hughli Bengala mulai berulah. Di
samping mengganggu keamanan dan toleransi hidup beragama, mereka
menculik anak-anak untuk dibaptis masuk agama Kristen. Tahun 1632
Shah Jahan berhasil mengusir para pemukim Portugis dan mencabut hak-
hak istimewa mereka. Shah Jehan meninggal dunia pada 1657, setelah
menderita sakit keras. Setelah kematiannya terjadi perang saudara.
Perang saudara tersebut pada akhirnya menghantar Aurangzeb sebagai
pemegang Dinasti Mughal berikutnya.
6) Aurangzeb (1658-1707), menghadapi tugas yang berat. Kedaulatan
Mughal sebagai entitas Muslim India nyaris hancur akibat perang
saudara. Maka pada masa pemerintahannya dikenal sebagai masa
pengembalian kedaulatan umat Islam. Penulis menilai periode ini
merupakan masa konsolidasi II Kerajaan Mughal sebagai sebuah
kerajaan dan sebagai negeri Islam. Aurangzeb berusaha mengembalikan

10
supremasi agama Islam yang mulai kabur akibat kebijakan politik
keagamaan Akbar.
7) Bahadur Syah (1707-1712), Raja-raja pengganti Aurangzeb merupakan
penguasa yang lemah sehingga tidak mampu mengatasi kemerosotan
politik dalam negeri. Raja-raja sesudah Aurangzeb mengawali
kemunduran dan kehancuran Kerajaan Mughal.

C. Kemajuan Kerajaan Mughal


Kejayaan kerajaan Mughal dimulai pada masa pemerintahan Akbar,
keberhasilan Ekspansi Militer Akbar menandai berdirinya Mughal sebagai
sebuah kerajaan besar. Dua gerbang India yakni kota Kabul dan Turkistan oleh
pemerintahan kerajaan Mughal India.
1) Politik dan Pemerintahan
a. Akbar membentuk sistem pemerintahan militeristik. Dalam pemerintahan
tersebut, pemerintahan daerah dipegang oleh seorang Sipah Salar (kepala
komandan). Sedang wilayah listrik dipercayakan kepada Faudjar
(komandan). Jembatan-jembatan sipil juga diberi jenjang kepangkatan
yang bercorak kemiliteran, pejabat-pejabat itu harus mengikuti latihan
kemiliteran.
b. Akbar juga menerapkan politik Sulukhul (toleransi universal). Politik ini
mengandung ajaran bahwa semua rakyat India sama kedudukanya.
Mereka tidak dapat dibedakan menurut etnis dan agama. Politik ini dapat
menciptakan kerukunan masyarakat India yang sangat beragam.
c. Untuk undang-undang kerajaan, Sultan Akbar membuat Din Ilahi yaitu
suatu pandangan dan sikap keagamaan resmi kerajaan yaitu unsur-unsur
agama Islam, Hindu, Persia Kristen dan sebagainya yang harus dianut
oleh setiap orang.
d. Pada masa pemerintahan Aurangzeb telah terdapat jalinan kerjasama
dengan negara-negara Islam diluar India. Sejumlah penguasa Islam telah
mengirim duta atau perwakilan negara mereka ke Delhi, misalnya Syarif
Makkah, raja-raja Persia, Balkh, Bukhara dan Kasgar; para gubernur

11
Turki Basrah, Yaman dan Hadmarut, para pemimpin negeri Maghiribi
dan Raja Arbesinia.
2) Bidang Ekonomi dan Perdagangan
Untuk mengelola ekonomi pertanian pemerintah juga mengatur
tentang organisasi pertanian. Setiap perkampungan petani dikepalai oleh
seorang pejabat local, yang dinamakan muqaddam, yang mana
kedudukannya dapat diwariskan, dia mempunyai tanggung jawab
menyetorkan penghasilan untuk menghindari tindak kejahatan. Kaum
petani dilindungi hak kepemilikan tanah dan pewarisan, tetapi jika tidak
loyal maka pejabat lokal berhak menyitanya.
3) Bidang Pendidikan dan Iptek
Dalam bidang pendidikan, Akbar membangun bangunan khusus
untuk tempat pengajian ilmu, dia juga berusaha menarik simpati para
ulama dengan menghibahkan sejumlah madrasah dan perpustakaan.
4) Bidang Seni dan Budaya
a. Seni Budaya dan arsitektur puncaknya terjadi pada masa sultan Syah
Jahan yang ditandai dengan berbagai karya budaya fisik, seperti karya
arsitektur monumental Taj Mahal, yang merupakan bangunan indah,
yang dimaksudkan sebagai tanda cinta kasihnya kepada istri tercinta
Mumtaz Mahal. Taj Mahal juga salah satu keajaiban dunia dan
merupakan lambang peradaban dan kebudayaan Islam masa Lampau di
India. Selain itu juga Shah Jahan telah membangun Masjid Mutiara,
Masjid Jami’ di Delhi, serta takhta Merak, yaitu singgasana yang dibuat
dari emas, perak, intan, serta permata cemerlang.
b. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra gubahan penyair istana,
baik yang berbahasa Persia maupun India. Penyair India yang terkenal
adalah Malik Muhammad Jayazi, seorang sastrawan sufi menghasilkan
karya besar berjudul Padmavat, sebuah karya yang mengandung pesan
kebajikan jiwa manusia. Pada masa Aurangzeb, muncul seorang
sejarawan yang bernama Abu Fadl dengan karyanya bernama Akbar
Nama dan Aini Akhbari, yang memaparkan sejarah kerajaan Mughal

12
berdasarkan figure pemimpinnya. Akbar mensponsori ajaran Din Illahi,
yaitu ajaran campuran berbagai unsur kepercayaan Hindu dan tasawuf
dari unsur syi’ah.

D. Kemunduran dan Runtuhnya Kerajaan Mughal


Setelah satu setengah abad dinasti Mughal berada dalam
kejayaannya, para pelanjut Aurangzeb tidak sanggup mempertahankan
kebesaran yang telah dicapai oleh pendahulu-pendahulunya. Kejayaan Mughal
hilang dengan kematian Aurangzeb Satu persatu penguasa daerah melepaskan
diri dari pemerintahan pusat di Delhi. Pengganti Aurangzeb adalah Mu’azzam,
setelah ia meninggal tahta digantikan anaknya Azhim al-syah. Akan tetapi di
tentang Zulkifar Khan, anak ‘Asad Khan (wazir Aurangzeb. Azaim al-syah
meninggal tahun 1712 M. ia digantikan oleh anaknya Jihandar Syah, tetapi ia
disingkirkan oleh adiknya sendiri Faruq Syah pada tahun 1713M. Jadi dalam
dua tahun saja telah terjadi empat kali pergantian sultan. Sehingga dapat
dibayangkan bagaimana kondisi kerajaan Mughal saat itu.
Konflik-konflik yang berkepanjangan mengakibatkan pengawasan
terhadap daerah lemah. Pemerintahan daerah satu persatu melepaskan
loyalitasnya dari pemerintah pusat. Bahkan cenderung memperkuat posisi
pemerintahannya masing-masing. Disintegrasi mulai terjadi, satu persatu
daerah kekuasaan Mughal mulai melepaskan diri. Keadaan ini diperparah lagi
dengan datangnya ancaman baru yang lebih kuat, yaitu datangnya perusahaan
Inggris (EIC) yang memiliki senjata modern melawan pemerintahan Mughal.
Peperangan berlarut-larut. Akhirnya, Syah Alam membuat perjanjian damai
dengan melepaskan daerah Oudh, Bengal dan Orisa kepada Inggris.
Pada saat tiga sultan berkuasa yaitu, Syah Alam, Akbar II dan
Bahadur Syah, Inggris diberi kepercayaan untuk mengembangkan usahanya.
Dengan jaminan memberikan fasilitas kehidupan Istana dan keluarganya.pada
saat terjadinya krisis EIC mengalami kerugian dan Inggrispun mulai
mengadakan pungutan yang tinggi terhadap rakyat secara ketat dan cenderung

13
kasar. Karena rakyat merasa tertekan, maka terjadilah pemberontakan rakyat
dibawah pimpinan sultan Bahadur Syah pada bualan Mei 1857 M.
Perlawanan mereka dapat dipatahkan dengan mudah, karena Inggris
mendapat dukungan dari beberapa penguasa Hindu dan Muslim. Inggris
kemudian menjatuhkan hukuman yang kejam kepada pemberontak. Mereka
diusir dari kota Delhi, rumah ibadah banyak yang dihancurkan, dan Bahadur
Syah, sultan Mughal terakhir diusir dari istana (1858 M). dengan demikian,
berakhirlah sejarah kekuasaaan kerajaan Mughal di India.
Ada beberapa faktor yang menyebabkan kekuasaan kerajaan Mughal
itu mundur pada satu setengah abad terakhir, dan membawa kepada
kehancurannya pada tahun 1858 M, yaitu:
 Terjadi stagnasi dalam pembinaan kekuasaan militer sehingga operasi
militer Inggris di wilayah-wilayah pantai tidak dapat dipantau oleh
kekuatan maritime Mughal. Begitu juga tidak terampilnya dalam
mengoperasikan persenjataan buatan Mughal sendiri.
 Kemerosotan moral dan hidup mewah dikalangan elite politik, yang
mengakibatkan pemborosan dalam penggunaan uang negara.
 Kurang cakapnya pemerintahan Aurangzeb sehingga konflik antar agama
terjadi sangat sukar diatasi oleh sultan-sultan sesudahnya.
 Semua sultan pewaris tahta kerajaan pada paro terakhir adalah orang-orang
lemah dalam bidang kepemimpinan.

E. Hasil – Hasil Kebudayaan pada Masa Kerajaan Mughal


Hasil – hasil kebudayaan pada masa Kerajaan Mughal juga terjadi
dalam berbagai bidang kehidupan, yakni :

a) Bidang Politik dan Militer

Sistem yang menonjol adalah politik Sulh-E-Kul atau toleransi


universal. Sistem ini sangat tepat karena mayoritas masyarakat India
adalah Hindu sedangkan Mughal adalah Islam. Disisi lain terdapat juga ras
atau etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang menaungi dari

14
Sistim ini adalah Din-I-Ilahi dan Mansabhadari. Di bidang militer,
pasukan Mughal dikenal pasukan yang sangat kuat. Mereka terdiri dari
pasukan gajah berkuda dan meriam. Wilayahnya dibagi distrik-distrik.
Setiap distrik dikepalai oleh sipah salar dan sub distrik di kepalai oleh
faudjar. Dengan sistim ini pasukan Mughal berhasil menaklukan daerah –
daerah di sekitarnya.

Sistem yang menonjol adalah politik Sulh-E-Kul atau toleransi


universal. Sistem ini sangat tepat karena mayoritas masyarakat India
adalah Hindu sedangkan Mughal adalah Islam. Disisi lain terdapat juga ras
atau etnis lain yang juga terdapat di India. Lembaga yang menaungi dari
Sistim ini adalah Din-I-Ilahi dan Mansabhadari. Di bidang militer,
pasukan Mughal dikenal pasukan yang sangat kuat. Mereka terdiri dari
pasukan gajah berkuda dan meriam. Wilayahnya dibagi distrik-distrik.
Setiap distrik dikepalai oleh sipah salar dan sub distrik di kepalai oleh
faudjar. Dengan sistim ini pasukan Mughal berhasil menaklukan daerah –
daerah di sekitarnya.
b) Bidang Ekonomi

Perekonomian kerajaan Mughal tertumpu pada bidang agraris,


mengingat keadaan Geografi dan Geologi wilayah India yang sangat cocok
menjadi wilayah agraris. Hasil pertanian kerajaan Mughal yang terpenting
ketika itu adalah biji-bijian, padi, kacang, tebu, sayur-sayuran, rempah-
rempah, tembakau, kapas, nila, dan bahan-bahan celupan.

Di samping untuk kebutuhan dalam negeri, hasil pertanian itu di


ekspor ke Eropa, Afrika, Arabia, dan Asia Tenggara bersamaan dengan
hasil kerajinan, seperti pakaian tenun dan kain tipis bahan gordin yang
banyak diproduksi di Gujarat dan Bengawan. Untuk meningkatkan
produksi, Jehangir mengizinkan Inggris (1611 M) dan Belanda (1617 M)
mendirikan pabrik pengolahan hasil pertanian di Surat.

c) Bidang Seni dan Arsitektur

15
Bersamaan dengan majunya bidang ekonomi, bidang seni dan
budaya juga berkembang. Karya seni yang menonjol adalah karya sastra
gubahan penyair istana, baik yang berbahasa Persia maupun berbahasa
India. Penyair India yang terkenal adalah Malik Muhammad Jayazi,
seorang sastrawan sufi yang menghasilkan karya besar berjudul Padmavat,
sebuah karya alegoris yang mengandung pesan kebijakan jiwa manusia

Karya seni yang masih dapat dinikmati sekarang dan merupakan


karya seni terbesar yang dicapai kerajaan Mughal adalah karya-karya
arsitektur yang indah dan mengagumkan. Pada masa Akbar dibangun
istana Fatpur Sikri di Sikri, vila, dan masjid-masjid yang indah. Pada masa
Syah Jehan, dibangun masjid berlapiskan mutiara dan Taj Mahal di Agra,
masjid Raya Delhi dan Istana Indah di Lahor.

d) Bidang Ilmu Pengetahuan

Dinasti Mughal juga banyak memberikan sumbangan di bidang ilmu


pengetahuan. Sejak berdirinya, banyak ilmuwan yang datang ke India untuk
menuntut ilmu pengetahuan. Bahkan Istana Mughal juga menjadi pusat
kegiatan kebudayaan. Hal ini terjadi karena adanya dukungan dari penguasa
dan bangsawan serta Ulama. Misalnya Aurangzeb yang memberikan sejumlah
uang yang besar dan tanah untuk membangun sarana pendidikan.

Pada tiap-tiap masjid memiliki lembaga tingkat dasar yang dikelola


oleh seorang guru. Pada masa Shah Jahan didirikan sebuah Perguruan Tinggi
di Delhi. Jumlah ini semakin bertambah ketika pemerintah di pegang oleh
Aurangzeb. Di bidang ilmu agama berhasil dikondifikasikan hukum Islam
yang dikenal dengan sebutan Fatawa-I-Alamgiri.

16
BAB 3

PENUTUP

Dengan berdirinya kerajaan Mughal di India membawa pengaruh yang


besar bagi perubahan peradaban kuno di India yang awalnya merupakan
peradaban Hindu menjadi peradaban Islam. Kerajaan Mughal tidak mungkin
lepas dari sejarah Islam sekaligus sejarah India, karena kerajaan ini merupakan
warisan dua peradaban besar tersebut. . Kerajaan Mughal juga membawa
beberapa kemajuan dalam Islam, baik dalam bidang politik, militer, seni, dan juga
dalam bidang ekonomi. Peninggalan yang dikenal sampai sekarang dari kerajaan
Mughal yang menjadi salah satu keajaiban dunia adalah Taj Mahal.

Dari pemaparan di atas dapat disimpulkan bahwa:

a. Islam telah mewariskan dan memberi pengayaan terhadap khazanah


kebudayaan India.
b. Dengan hadirnya Kerajaan Mughal, maka kejayaan India dengan
peradaban Hindunya yang nyaris tenggelam, kembali muncul.
c. Kemajuan yang dicapai Kerajaan Mughal telah memberi inspirasi bagi
perkembangan peradaban dunia baik politik, ekonomi, budaya dan
sebagainya. Misalnya, politik toleransi (sulakhul), sistem pengelolaan
pajak, seni arsitektur dan sebagainya.
d. Kerajaan Mughal telah berhasil membentuk sebuah kosmopolitan Islam-
India dan membentuk sebuah kultur Muslim secara eksklusif.
e. Kemunduran suatu peradaban tidak lepas dari lemahnya kontrol dari elit
penguasa, dukungan rakyat dan kuatnya sistem keamanan. Karena itu
masuknya kekuatan asing dengan bentuk apapun perlu diwaspadai.

17
DAFTAR PUSTAKA

Yatim, Badri. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Jakarta : PT. RajaGrafindo


Persada

Supriyadi,Dedi. 2008. Sejarah Peradaban Islam. Bandung : Pustaka Setia

Mubarok, Jaih. 2004. Sejarah Peradaban Islam. Bandung : Pustaka Bani Quraisy

Maryam, Siti, dkk. 2002. Sejarah Peradaban Islam. Yogyakarta : LESFI

Nasution, Syamruddin. 2007. Sejarah Peradaban Islam. Yayasan Pusaka Riau

Taufiq, Abdullah. 1983. Sejarah Dakwah Islam. Jakarta : wijaya

Mahmud, Nasir. 2005. Islam Konsep dan Sejarahnya, Bandung : Rosda karya

18

Anda mungkin juga menyukai