Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH PENGANTAR STUDI ISLAM

“ MODEL STUDI ISLAM DI ERA PERTENGAHAN “

Dosen Pengampu : Dr. H. Sumedi, M. Ag. dan Asniyah Nailasariy, M. Pd. I

Disusun Oleh :

Retno

Putri

Anggraeni (20104050041)

Muhammad Ihsan Hakiki (20104050042)

JURUSAN PENDIDIKAN FISIKA

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

UIN SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA

2020
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan kehadirat-Nya kepada kami,sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah “Model Studi Islam di Era Pertengahan”

Terimakasih kami ucapkan kepada Ibu Asniyah Nailasariy, M. Pd.I. dan Bapak Dr.
H. Sumedi, M. Ag. Selaku dosen pembimbing mata kuliah Pengantar Studi Islam dan
semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya.

Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna,oleh karena itu
kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah kami ini.

Penulis

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................iii
BAB I (PENDAHULUAN).............................................................................................4
A. LATAR BELAKANG..........................................................................................4
B. RUMUSAN MASALAH.....................................................................................5
C. TUJUAN PENULISAN.......................................................................................5
BAB II(PEMBAHASAN)...............................................................................................6
1. PENDIDIKAN ISLAM MASA DINASTI UMAYYAH........................................6
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah..................................................................6
B. Kemajuan yang di Capai…..................................................................................7
C. Pendidikan Islam Masa Dinasti Umayyah...........................................................9
2. PENDIDIKAN ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH....................................11
A. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah...............................................................11
B. Pendidikan Islam Masa Dinasti Abbasiyah..................................................11
3. PENDIDIKAN ISLAM MASA OTTOMAN.......................................................14
A. Sejarah Berdirinya Turki Usmani......................................................................14
B. Pendidikan Islam Masa Turki Usmani.........................................................15
4. PENDIDIKAN ISLAM MASA KERAJAAN MUGHAL....................................17
A. Sejarah Beridirinya Kerajaan Mughal...............................................................17
B. Pendidik an Islam Masa Kerajaan Mughal...................................................17
5. PENDIDIKAN ISLAM MASA KERAJAAN SAFAWI........................................18
A. Sejarah Berdirinya Kerajaan Safawi..................................................................18
B. Pendidikan Islam Pada Masa Dinasti Safawi...............................................19
BAB III (PENUTUP)....................................................................................................20
A. KESIMPULAN..................................................................................................20
B. SARAN..............................................................................................................21

iii
DAFTAR PUSTAKA… 22BAB 1
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Kegiatan pendidikan adalah upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa
dan kehidupan bernegara dari segala aspek kehidupan manusia. 1 Dinasti Umayyah
merupakan kekhalifahan pertama setelah era Khulafaur Rasyidin dalam sejarah
Islam. Nama dinasti ini diambil dari Umayyah bin 'Abd asy-Syams atau
Muawiyah bin Abu Sufyan alias Muawiyah I, salah seorang sahabat Nabi
Muhammad, lalu menjadi khalifah yang memimpin pada 661-680 Masehi..2
Sejak munculnya dinasti Abbasiyah inilah kejayaan Islam semakin terlihat.
Pada permulaan masa Abbasiyah pendidikan dan pengajaran berkembang dengan
sangat hebatnya di seluruh negara Islam. Dinasti Abbasiyah merupakan pelanjut
Dinasti Umayyah.
Kerajaan Turki Usmani di samping yang pertama berdiri, juga yang terbesar
dan paling lama bertahan dibanding kedua kerajaan lainnya. Turki Usmani
dianggap sebagai dinasti yang mampu menghimpun kembali umat Islam setelah
beberapa lama mengalami kemunduran ilmu pengetahuan dan politik.
Selain Kerajaan Usmani, di Persia muncul juga satu dinasti baru yang
kemudian menjadi kerajaan besar di dunia Islam, yaitu dinasti Safawi. Kerajaan
ini mampu mempersatukan seluruh daerah Persia sebagai suatu negara yang besar
dan independen.
Seperempat abad setelah berdirinya kerajaan Safawi, berdiri pula kerajaan
Mughal di India. Akan tetapi Kerajaan Mughal termasuk salah satu kerajaan yang
cukup berarti dalam merekonstruksi peradaban dan pengembangan Pendidikan
Islam

1
Ikatan Dosen Kewiraan Sulawesi, Pendidikan Kewiraan, (Ujung pandang: Yayasan
Pengembangan Ilmu dan Teknologi. 1990). h. 53
2
https://tirto.id/sejarah-kekhalifahan-umayyah-kejayaan-hingga-keruntuhannya-f7Z7
4
B. RUMUSAN MASALAH
1. Bagaimana perkembangan pendidikan islam pada masa Dinasti Umayyah ?
2. Bagaimana perkembangan pendidikan islam pada masa Dinasti Abbasiyah ?
3. Bagaimana perkembangan pendidikan islam pada masa Turki Usmani ?
4. Bagaimana perkembangan pendidikan islam masa Kerajaan Mughal?
5. Bagaimana perkembangan pendidikan islam masa Kerjaan Safawi ?
6. TUJUAN PENULISAN
7. Mengetahui perkembangan pendidikan islam pada masa Dinasti Umayyah.
8. Mengetahui perkembangan pendidikan islam pada masa Dinasti Abbasiya
9. Mengetahui perkembangan pendidikan islam pada masa Kerajaan Turki
Usmani
10. Mengetahui perkembangan pendidikan islam pada masa Kerajaan
Mughal.
11. Mengetahui perkembangan pendidikan islam pada masa Kerajaan
Safawi

1
Ikatan Dosen Kewiraan Sulawesi, Pendidikan Kewiraan, (Ujung pandang: Yayasan
Pengembangan Ilmu dan Teknologi. 1990). h. 53

5
2
Lihat juga Quraish Shihab, Membumikan Al-Qur’an, ( Bandung: Mizan,
1998BAB II
PEMBAHASAN
1. Perkembangan pendidikan islam masa dinasti umayyah
a. Sejarah Berdirinya Dinasti Umayyah

6
Dinasti Umayyah mengambil nama keturunan dari Umayah ibn Abdi Syams ibn Abdi
Manaf3. Kekuasaan Bani Umayyah berumur kurang lebih 90 tahun yaitu 661-750 M. Ibu
kota negara dipindahkan Muawiyah dari Madinah ke Damaskus, tempat ia berkuasa
sebagai gubernur sebelumnya4. Dinasti Umayyah selama pemerintahannya telah terjadi
pergantian sebanyak 14 orang khalifah.Mereka adalah Muawiyah (ibn Abi Sufyan) (661-
680 M), Yazid I (ibn Muawiyah) (680-683 M), Muawiyah II (ibn Yazid) (683 M),
Marwan I (ibn Hakam) (684-685 M), Abdul Malik (ibn Marwan) (685-705 M), al-Walid I
(ibn Abdul Malik) (705-715 M), Sulaiman (ibn Abdul Malik) (715-717 M), Umar II (ibn
Abdul Aziz) (717-720 M), Hisyam (ibn Abdul Malik) (724-743 M), al-Walid (ibn Yazid)
(743-744 M), Yazid III (ibn al-Walid) (744-744 M), dan Marwan II (ibn Muhammad)
(744-750 M). 5Dari sekian banyak khalifah yang berkuasa pada masa dinasti Umayyah
hanya beberapa khalifah saja yang dapat dikatakan khalifah besar yaitu Muawiyah ibn
Abi Soyan, Abd al Malik ibn Marwan, Al Walid ibn Abdul Malik, Umar bin Abdul Aziz
dan Hasyim ibn abd al Malik. Pada awalnya pemerintahan Dinasti Umayyah bersifat
demokrasi lalu berubah menjadi feodal dan kerajaan. Pusat pemerintahannya bertempat di
kota Damaskus, hal itu hal ini dimaksudkan agar lebih mudah memerintah karena
Muawiyah sudah begitu lama memegang kekuasaan di wilayah tersebut serta ekspansi
territorial sudah begituluas Sejarawan pada umumnya memandang negatif terhadap
Muawiyah.Keberhasilannya memperoleh legalitas atas kekuasaannya dalam perang
saudara di Shiffin dicapai melalui cara arbitrasi yang curang.
B. Kemajuan yang di Capai

Secara umum kemajuan dan perubahan yang dilakukan pada masa Dinasti
Umayyah sudah disinggung pada pembahasan di atas. Namun untuk lebih
jelasnya maka penulis akan menguraikan hal-hal yang telah dilakukan oleh
seluruh khalifah yang berkuasa pada waktu itu, di antaranya adalah :

a. Pemisahan Kekuasaan
Pemisahan kekuasaan antara kekuasaan agama (Spiritual power) dengan
kekuasaan politik (temporal power). Muawiyah bukanlah seorang yang ahli
dalam soal-soal keagamaan, maka masalah keagamaan diserahkan kepada para
ulama.

b. Pembagian wilayah

Pada masa khalifah Umar ibn Khattab terdapat 8 propinsi, maka pada masa
Dinasti Umayyah menjadi 10 propinsi dan tiap-tiap propinsi dikepalai oleh
seorang gubernur yang bertanggung jawab langsung kepada Khalifah.
Gubernur berhak menunjuk wakilnya di daerah yang lebih kecil dan mereka
dinamakan ‘amil.

c. Bidang administrai pemerintahan Dinasti umayyah membentuk beberapa diwan


(Departemen) yaitu :
7
1. Diwan al Rasail, semacam sekretaris jendral yang berfungsi untuk mengurus
surat-surat negara yang ditujukan kepada para gubernur atau menerima
surat-surat dari mereka

2. Diwan al Kharraj, yang berfungsi untuk mengurus masalah pajak.

3. Diwan al Barid, yang berfungsi sebagai penyampai berita-berita rahasia


daerah kepada pemerintah pusat

4. Diwan al Khatam, yang berfungsi untuk mencatat atau menyalin peraturan


yang dikeluarkan oleh khalifah;

5. Diwan Musghilat, yang berfungsi untuk menangani berbagai kepentingan


umum.

8
d. Organisasi Keuangan

Percetakan uang dilakukan pada masa khalifah Abdul Malik ibn Marwan,
Walaupun pengelolaan asset dari pajak tetap di Baitul Mal

e. Organisasi Ketentaraan

Pada masa ini keluar kebijakan yang agak memaksa untuk menjadi tentara yaitu
dengan adanya undang-undang wajib militer yang dinamakan ‘Nidhomul
Tajnidil Ijbary”

f. Organisasi Kehakiman

Kehakiman pada masa ini mempunyai dua ciri khas yaitu:

1. Seorang qadhi atau hakim memutuskan perkara dangan ijtihad;

2. Kehakiman belum terpengaruh dengan politik.

g. Bidang Sosial Budaya

Pada masa ini orang-orang Arab memandang dirinya lebih mulia dari segala
bangsa bukan Arab.

h. Bidang Seni Dan Sastra3

Ketika Walid ibn Abdul Malik berkuasa terjadi penyeragaman bahasa,


yaitu semua administrasi negara harus memakai bahasa Arab.

i. Bidang Seni Rupa

Seni ukir dan pahat yang sangat berkembang pada masa itu dan kaligerafi
sebagai motifnya

j. Bidang Arsitektur

Telah dibangunnya Kubah al Sakhrah di Baitul Maqdia yang dibangun


oleh khalifah Abdul Malik ibn Marwan8

38
Maidir Harun, Firdaus, Sejarah Peradaban Islam, (Padang: IAIN-IB Press, 2001), hlm. 81

9
C. Sistem Pendidikan Dinasti Umayyah

Secara essensial pendidikan Islam pada masa dinasti umayyah kurang begitu
diperhatikan, sehingga sistem pendidikan berjalan secara alamiyah 9. walaupun
sistemnya masih sama seperti pada masa Nabi dan Khulafaur Rasyidin. Pada masa
ini pola pendidikan telah berkembang, sehingga peradaban Islam sudah bersifat
internasional yang meliputi tiga Benua, yaitu sebagian Eropa, sebagian Afrika dan
sebagian besar Asia yang kesemuanya itu di persatukan dengan bahasa Arab
sebagai bahasa resmi negara. Dengan kata lain Periode Dinasti Umayyah ini
merupakan masa inkubasi. Dimana dasar-dasar dari kemajuan pendidikan
dimunculkan, sehingga intelektual muslim berkembang.10

Adapun Corak pendidikan pada Dinasti Umayyah yang dikutif dari Hasan
Langgulung yaitu;

a. Bersifat Arab
Ciri utama corak pendidikan masa Umayah adalah bersifat Arab dan Islam
tulen. Artinya yang terlibat dalam dunia pendidikan masih didominasi oleh
orangorang Arab.
b. Berusaha Meneguhkan DasarDasar Agama Islam yang Baru Muncul.
Sangat wajar kalau pendidikan Islam pada periode awal kehidupan Islam ini
untuk berusaha menyiarkan Islam dan ajaran-ajarannya. Dalam pandangan
mereka Islam adalah agama dan negara. Pada masa ini pula, khalifah –
khalifah mengutus para ulama ke seluruh negeri dan bersama dengan tentara
untuk menyiarkan dakwah Islamiah.
c. Prioritas pada Ilmu-Ilmu Naqliyah dan Bahasa.
Pada periode ini, pendidikan Islam memberi prioritas pada ilmu- ilmu
naqliyah yang meliputi ilmu-ilmu agama yang terdiri dari membaca al-Quran,
tafsir, hadits, dan fiqih, begitu juga ilmu-ilmu yang berhubungan dengan ilmu
di atas, yaitu ilmu-ilmu bahasa semacam nahwu, bahasa, dan sastra

9
Ahamd Tafsir, Cakrawala Pemikiran Pendidikan Islam, (Bandung, Mimbar Pustaka, 2004),
hlm. 258
10
Samsul Nizar, Sejarah…, , h. 60.

10
d. Menunjukan Perhatian pada Bahan Tertulis sebagai Media Komunikasi.
Datangnya Islam merupakan faktor penting bagi munculnya kepentingan
penulisan. Pada permulaannya penulisan dirasa penting ketika saat itu Nabi
Muhammad SAW hendak menulis wahyu dan ayat-ayat yang diturunkan.
e. Membuka Jalan Pengajaran BahasaBahasa Asing.
Keperluan untuk mempelajari bahasa-bahasa asing dirasakan sangat perlu, hal
ini terjadi sebagai akibat dari interaksi Islam dengan negeri-negeri lain.
f. Menggunakan Kuttab dan Masjid sebagai pusat pendidikan.
Pendidikan Islam menggunakan surau dan masjid sebagai pusat pendidikan.
Di antara jasa besar Dinasti Umayyah dalam perkembangan ilmu
pengetahuan adalah menjadikan masjid sebagai pusat aktivitas ilmiah,
termasuk syair, sejarah bangsabangsa terdahulu, perdebatan, dan aqidah serta
pengajaranpengajaran lainnya.
kegiatan ilmiah di masjid-masjid dan berkembangnya Kuttab serta Majelis
Sastra. Jadi, tempat pendidikan pada periode Dinasti Umayyah adalah:
1. Kuttab
Kuttab atau Maktab berasal dari kata dasar kataba yang berarti menulis
atau tempat menulis, jadi Kuttab adalah tempat belajar menulis. Kuttab
merupakan tempat anak-anak belajar menulis dan membaca, menghafal
al-Quran serta belajar pokok-pokok ajaran Islam.11
2. Masjid
Peranan masjid sebagai pusat pendidikan dan pengajaran senantiasa
terbuka lebar bagi setiap orang yang merasa dirinya tetap dan mampu
untuk memberikan atau mengajarkan ilmunya kepada orang-orang yang
haus akan ilmu pengetahuan.12
3. Majelis Sastra
Majelis sastra merupakan balai pertemuan yang disiapkan oleh khalifah
dihiasi dengan hiasan yang indah, hanya diperuntukkan bagi sastrawan
dan ulama terkemuka.13

11
Mahmmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam ( Jakarta:PT Hida Karya Agung., 1981) hlmn 39
12
Ibid., hlmn 56
13
Athiyyah Al – Abrasy., Tarbiyah Al Islamiyah, hlmn 6

11
2. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH
a. Sejarah Berdirinya Dinasti Abbasiyah
Abu al-Abbas al-Saffah (750-754 M) adalah pendiri dinasti Abbasiyah. Akan
tetapi karena kekuasaannya sangat singkat, Abu Ja’far al-Mansur (754-775M)..14
Abu Ja’far al-Mansur dicatat sebagai pendiri dinasti Abbasiyah yang berkuasa
lebih kurang 20 tahun dan dianggap sebagai tokoh yang terkenal hebat, berani,
kuat, tegas, dan gagah perkasa. Ibn Thabathiba, misalnya, berkata bahwa al-
Mansur adalah seorang raja yang agung, tegas, bijaksana, alim, dan berpikir
cerdas, pemerintahannya rapi, amat disegani, dan berbudi baik.15

Berdirinya pemerintahan ini dianggap sebagai kemenangan pemikiran yang


pernah dikumandangkan oleh Bani Hasyim (Alawiyah) setelah meninggalnya
Rasulullah dengan mengatakan bahwa yang berhak untuk berkuasa adalah
keturunan Rasulullah dan anak-anaknya, setidaknya anggapan ini bisa diterima
dikarenakan gerakan Abbasiyah sudah berlangsung sejak lama, yaitu masa
pemerintahan Umar bin Abdul Aziz, khalifah kedelapan dinasti Umayyah.16
Proses berdirinya Dinasti Abbasiyah diawali dengan dua strategi, yaitu dengan sistem mencari
pendukung dan penyebaran ide secara rahasia. 17

B. Pendidikan Islam Masa Dinasti Abbasiyah


Kekuasaan Dinasti Abbasiyah berlangsung dalam rentang waktu yang panjang,
dari tahun 132 H (750 M) sampai 656 H (1250 M). Selama dinasti ini berkuasa
pola pemerintahan sesuai dengan politik, sosial, dan kultur budaya yang terjadi
pada masa-masa tersebut. 18

14
Badri Yatim, 2006: 50-51
15
Abuddin Nata, 2011: 148
16
Hepi andi Bastoni, 2008: 77Hepi andi Bastoni, 2008: 77
17
Samsul Nizar,2008: 65
18
Suwito, 2008: 11

12
Kekuasaan Dinasti Abbasiyah dibagi dalam lima periode, yaitu:
1. Pertama :Periode I (132 H/750 M-232 H/847 M),

2. Kedua :Periode II (232 H/847 M-334 H/945 M),

3. Ketiga :Periode III (334 H/945 M-447 H/1055 M),

4. Keempat :Periode IV (447 H/1055 M-590 H/1194 M

5. Kelima :Periode V (590 H/1104 M-656 H/1250 M),

Pada masa dinasti Abbasiyah, pendidikan dan pengajaran berkembang dengan


sangat pesat sehingga anak-anak bahkan orang dewasa berlomba-lomba menuntut
ilmu pengetahuan. Dan salah satu indikator berkembang pesatnya pendidikan dan
pengajaran ditandai dengan berkembang luasnya lembaga-lembaga pendidikan
Islam. Di antara lembagalembaga pendidikan Islam yang ada pada masa dinasti
Abbasiyah tersebut adalah :

a. Kuttab sebagai lembaga pendidikan dasar


Sewaktu agama Islam diturunkan Allah sudah ada di antara para sahabat
yang pandai tulis baca.Kemudian tulis baca tersebut ternyata mendapat
tempat dan dorongan yang kuat dalam Islam, sehingga berkembang luas di
kalangan umat Islam.Kepandaian tulis baca dalam kehidupan sosial dan
politik umat Islam ternyata memegang peranan penting dikarenakan dari awal
pengajaran alqur’an juga telah memerlukan kepandaian tulis baca, karena
tulis baca semakin terasa perlu maka kuttab sebagai tempat belajar menulis
dan membaca, terutama bagi anak-anak berkembang dengan pesat.

b. Pendidikan Rendah di Istana


Pendidikan rendah di istana muncul berdasarkan pemikiran bahwa
pendidikan itu harus bersifat menyiapkan anak didik agar mampu
melaksanakan tugas-tugasnya kelak setelah ia dewasa. Atas pemikiran
tersebut khalifah berusaha menyiapkan pendidikan rendah ini agar anak-
anaknya sejak kecil sudah diperkenalkan dengan lingungan dan tugas-tugas
yang akan ditemuinnya kelak . 19

19
Zuhairini, 2004:92

13
c. Toko-toko Kitab
Toko-toko kitab berfungsi sebagai tempat berjual beli kitab-kitab yang
ditulis dalam berbagai ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa itu,
mereka membelinya dari para penulisnya kemudian menjualnya kepada siapa
yang berminat untuk mempelajarinya.

d. Rumah-rumah Para Ulama


Rumah-rumah ulama juga mempunyai peranan penting dalam
mentransmisikan ilmu agama dan pengetahuan umum.. Pada masa Abbasiyah
di antara rumah- rumah para ulama yang digunakan sebagai lembaga
pendidikan, rumah yang sering digunakan untuk kegiatan ilmiah adalah
rumah al-Rais Ibn Sina; sebagian ada yang membaca kitab kitab ataupun Al –
Qur’an .20
e. Majlis atau Saloon Kesusasteraan
Majlis adalah suatu majelis khusus yang diadakan oleh para khalifah
untuk membahas berbagai ilmu pengetahuan, pada masa ini khususnya pada
masa khalifah Harun ar-Rasyid majelis sastra ini mengalami kemajuan yang
luar biasa, karena khalifah sendiri adalah ahli ilmu pengetahuan yang cerdas,
sehingga khalifah aktif di dalamnya..21
f. Badiah
Badiah adalah dusun-dusun tempat tinggal orang-orang Arab yang tetap
mempertahankan keaslian dan kemurnian bahasa Arab, bahkan sangat
memperhatikan kefasihan berbahasa dengan memelihara kaidah-kaidah
bahasanya.
g. Rumah Sakit
Untuk memujudkan kesejahteraan para khalifah pada masa ini, banyak
mendirikan rumah- rumah sakit, rumah-rumah sakit tersebut selain sebagai
tempat merawat dan mengobati orang-orang sakit juga berfungsi sebagai
tempat untuk mengadakan berbagai penelitian dan percobaan (praktikum)
dalam bidang kedokteran22

20
Abuddin Nata, 2011:156-157
21
Suwito, 2008:103
22
Zuhairini, 2004: 97

14
h. Perpustakaan
Dalam rangka mengembangkan ilmu pengetahuan yang terjadi pada masa
Abbasiyah, didirikanlah perpustakaan, para penuntut ilmu diberikan kesempatan
untuk belajar dan mengembangkan ilmu pengetahuannya.23
i. Madrasah
Minat masyarakat yang semakin meningkat untuk mempelajari ilmu
pengetahuan juga semakin berkembang untuk mengajarkannya diperlukan guru
yang lebih banyak, sarana dan prasarana yang lebih lengkap, serta pengaturan
administrasi yang lebih teratur. Untuk menyelesaikan semua keperluan ini
dibutuhkan suatu lembaga yang bersifat formal, yaitu: madrasah.24

B. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN TURKI


ATAU OTTOMAN
1. Sejarah Berdirinya Turki Usmani
Dinasti Turki Usmani berasal dari suku Qayigh Aghuz yang di pimpin oleh
Sulaeman Syah.25 Sejarawan mencatat bahwa Turki Usmani berdiri tahun (1281
M) terletak di daerah Asia kecil. Pendirinya adalah Utsman bin Ethogral. kata
Utsman di ambil dari nama kakek mereka yang pertama dan pendiri kerajaan ini,
yaitu Utsman bin Erthogrul bin Sulaeman syah dari suku Qayigh.26
Setelah Erthogul wafat pada tahun 1289 M, kepemimpinan dilanjutkan oleh
putranya Usman pada tahun 1300 M. Mongol menyerang dinasti Saljuk dan
Sultan Allaudin II mati terbunuh. sepeninggal Sultan Allaudin II, Saljuk terpecah
menjadi dinasti-dinasti kecil, dalam keadaan demikian, Utsman menyatakan
kemerdekaannya dan berkuasa penuh at as daerah yang dikuasainya. Maka sejak
itulah kerajaan Usmani dinyatakan berdiri, dan Penguasa pertamanya adalah
Usman, yang disebut juga dengan Usman I

23
Abuddin Nata, 2011:161
24
Samsul Nizar, 2008: 114
25
Jaih Mubarok. Sejarah Peradaban Islam. Bandung Pustaka Bani Quraisy. 2004. h. 113 26
Badri Yatim. Sejarah Peradaban Islam (Dirasah Islamiyah II), Bandung . PT Raja Grapindo
Persada. 2000. h. 129

15
26
Phillip K. Hitti. History of Arab. Terj. R Cecep Lukman yasin dan Dedi Slamet Riyadi. (Jakarta.
Serambi Ilmu semesta, 2006), h. 71

A. Pendidikan Islam Masa Turki Usmani

Pada abad pertengahan, pendidikan islam mengalami kemunduran, dan


masyarakat lebih memperdalam tasawuf akibat kefrustasiannya terhadap kondisi
yang ada, kurikulum pendidikan pada masa ini bukan kurikulum yang resmi,
sehingga kalau lahir seorang sarjana yang dapat mengarang kitab orisinil,
merupakan hal yang istimewa karena pada abad pertengahan ini, tidak memiliki
kurikulum yang kongkrit, dan metodenya pada masa ini lebih pada metode
hafalan-hafalan saja. Pada masa sultan Mehmed V, bersama parlemennya,
mengadakan pembaharuan di berbagai bidang, seperti administrasi, transportasi,
dan pendidikan yang mendapat perhatian khusus, sehingga pada masa ini, lahir
pendidikan dasar dan menengah, hal ini dimaksudkan untuk mengisi kebutuhan
guru.
Perkembangan lembaga pendidikan islam di Turki Usmani tidak hanya
Sekolah Dasar saja yang berkembang, melainkan madrasah- madrasah dan
perguruan tinggi mengalami perkembangan yang cukup signifikan. Madrasah
pertama yang dibangun pemerintahan Usmani berada di Iznik (Nicea). Adalah
Orhan Gazi - penguasa Dinasti Usmani yang kali pertama membangun madrasah
itu. Dia membangun madrasah itu, tak lama setelah menaklukan kota itu pada
1330-1331 M.
Sultan Murad II di Edirne mendirikan Dar Al-Hadits Madrasah. Karamanoglu
Ali Bey pada 1415 mendirikan Akmadrasa di Nigde. Sultan Muhammad II juga
mendirikan Sahn-i Saman madrasa. Di Bursa Lala Sahin Pasha Madrasa yang
didirikan pada 1348.Madrasah sebagai pusat pendidikan dan kesetaraan ini terus
menyebar seiring dengan kian luasnya kekuasaan Turki Usmani. Saat
menaklukkan sebuah wilayah baru, segera dibangun masjid dan madrasah. Secara
struktural, madrasah-madrasah itu merupakan bagian dari sistem wakaf dan
otonom secara finansial. Kegiatan madrasah- madrasah juga berada di bawah
pengawasan negara. Madrasah tidak hanya didirikan oleh sultan dan anggota
keluarga kerajaan. Namun, banyak madrasah yang didirikan oleh para wazir,
negarawan, dan cendekiawan.27

16
27
a. Harun Nasution. Pembaharuan dalam Islam, Sejarah Pemikiran dan Gerakan.
(Jakarta: Bulan Bintang, 1992), h. 94Kurikulum dan Metode Pendidikan
Pada 1864, Turki Usmani membentuk Komisi Sekolah Dasar Muslim.
Kurikulum mulai disusun lebih baik tahun sekolah dasar mulai diajarkan beberapa
pelajaran tambahan seperti; seni menulis indah (Kaligrafi), kewarganegaraan,
geografi, dan aritmatika. Pada pendidikan madrasah dan pendidikan tinggi juga
yaitu Mekteb-i Ma’arif (Sekolah Pengetahuan Umum) dan Mekteb-i Ulum-u
Edebiye (Sekolah Sastra), ada perubahan kurikulum, yaitu dengan menambahkan
pelajaran umum, antara lain: bahasa Prancis, Ilmu Bumi, ilmu ukur, sejarah dan
ilmu politik disamping Bahasa Arab. Sekolah pengetahuan umum mendidik siswa
menjadi pegawai administrasi, dan sekolah sastra menyiapkan penterjemah-
penterjemah untuk kepentingan pemerintah.28

Metode pendidikan yang dikembangkan pada masa Turki Usmani adalah


menghafal matan-matan meskipun tidak mengerti maksudnya, seperti menghafal
matan al-Jurumiyah, matan Taqrib, matan alfiah dan yang lainnya. Murid-murid
setelah menghafal matan-matan itu barulah mempelajari syarahnya. Model
pengajaran sepeti ini masih sering digunakan sampai sekarang, terutama pada
pondok-pondok pesantren klasik.29

b. Pendanaan Pendidikan islam


Pada Masa pemerintahan Turki Usmani, pendanaan dalam pendidikan islam di
gratiskan tak memungut biaya dari orangtua siswa. Sumber dana untuk operasional
sekolah dasar itu berasal dari wakaf, pajak lokal, zakat fitrah pada akhir Ramadhan,
zakat, serta uang hasil penjualan kulit hewan kurban.
c. Perpustakaan
.Pada masa Turki Utsmani, masa kemunduran pendidikan dan pengajaran Islam,
perpustakaan sangat berkurang, hanya terdapat di Istambul dan sedikit di Mesir,
Damsyik, Halab, dan Qudus.30

28
Abuddin Nata, dalam Harun Nasution. h, 287
17
29
http://islamadalahrahmah.blogspot.com/2011/02/pendidikan-islam-di-tiga-kerajaan-
turki.html?m=1
30
Mahmud Yunus, Sejarah Pendidikan Islam, h.183-184

4. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM MASA KERAJAAN MUGHAL

A. Sejarah Beridirinya Kerajaan Mughal


Mughal merupakan kerajaan Islam di anak benua India, dengan Delhi
sebagai ibukotanya, berdiri antara tahun 1526-1858 M. Dinasti Mughal di India
didirikan oleh seorang penziarah dari Asia tengah bernama Zahiruddin
Muhammad Babur (1482-1530 M).
Dinasti Mughal merupakan sebuah sistem kekuasaan yang diperintah oleh
raja-raja yang berasal dari Asia tengah dan keturunan Timur Lenk. Puncak
kejayaan kerajaan ini berada pada saat masa pemerintahan Sultan Akbar, dan
Syah Jehan. Salah satu karya mengagumkan dan fenomenal pada masa kerajaan
ini adalah Istana indah di Lahore dan Tajamahal di Agra yang tergolong salah
satu dari bangunan keajaiban dunia.

pada masa kerajaan Mughal juga dibangun banyak masjid, salah satunya
yang sangat terkenal adalah masjid Badsyahi, yang merupakan bangunan yang
sangat indah dan terletak di sebelah barat benteng Lahore. Masjid-masjid yang
dibangun selain sebagai tempat ibadah juga berfungsi sebagai tempat belajar
agama bagi masyarakat. Ini menunjukkan pada masa Kerajaan Mughal juga
memberikan perhatian besar dalam bidang pendidikan.

B. Pendidikan pada masa kerajaan Mughal


Pada masa kerajaan Islam Mughal, pendidikan memperoleh perhatian yang
cukup besar. Untuk keperluan ini, pihak kerajaan mendorong untuk menjadikan
masjid selain sebagai tempat ibadah juga sebagai tempat belajar agama bagi
masyarakat.
Di masjid memang telah tersedia ulama yang akan memberikan pengajaran
barbagai cabang ilmu agama. Bahkan, di masjid juga telah disediakan ruangan
khusus bagi para pelajar yang ingin tinggal di masjid selama mengikuti
pendidikan. Karena itu, hampir setiap masjid merupakan pengembang ilmu-ilmu
agama tertentu dengan guru-guru spesialis. Dalam perkembangannya, masjid
raya telah berkembang menjadi sebuah universitas31

18
31
Taufik Abdullah, et.al, (Ed), 2002, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jilid 2, Jakarta: Ichtiar
Baru Van Hoeve, 297
Selain masjid terdapat pula Khanqa (semacam Pesantren) yang dipimpin
ulama atau wali yang secara umum ada di daerah-daerah padalaman. Khanqa pada
era ini merupakan pusat studi Islam yang dinilai baik. Di Khanqa diajarkan
berbagai bidang ilmu pengetahuan seperti matematika, mantik, filsafat, tafsir al-
Qur’an, hadis, fiqih, sejarah dan geografi. Bahasa Persia pada waktu itu merupakan
bahasa pengantar dalam kegiatan pendidikan dan Pengajaran.32

Selain itu, pihak kerajaan juga menyediakan perpustakaan yang bisa


dimanfaatkan oleh siapa saja. Pada masa kekuasaan Akbar (1556-1605 M),
sejumlah madrasah didirikan baik oleh pemerintah maupun individu. Akbar
membangun sebuah madrasah di Fathpur Sikri, di Dili dibangun madrasah oleh
Maham Aqna (ibu pengasuhnya) yang dikenal dengan arsitekturnya.

Kurikulum madrasah berisi ilmu pengetahuan umum disamping ilmu


pengetahuan agama. Pelajarannya meliputi matematika, agrikultura, geometri,
astronomi, fisika, logika, filsafat alam, teologi, sejarah dan pendidikan agama.Raja
lainnya, Jahangir dikenal sebagai raja pelindung para ilmuwan. Ia juga menulis
biografinya sendiri dengan judul Tuzk-i-Jahangiri33.
5. PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM MASA KERAJAAN SAFAWI
A. Sejarah berdirinnya Kerajaan Safawi
Kerajan Safawi bermula dari gerakan tarekat yang berdiri di Ardabil, sebuah
kota di Azerbaijan. Tarekat ini diberi nama Safawiyah karena pendirinya bernama
Syech Safuyudin Ishaq (1252-1334) seorang guru agama yang lahir dari sebuah
keluaraga Kurdi di Iran Utara. gerakan tasawuf yang bersifat lokal ini berubah
menjadi gerakan keagamaan yang mempunyai pengaruh besar di Persia, Syria dan
Anatolia. Pada waktu kerajaan Turki Usmani sudah mencapai puncak kejayaan,
kerajaan Safawi di Persia masih baru berdiri. Namun pada kenyataannya, kerajaan
ini dapat berkembang dengan cepat. Nama safawi ini terus dipertahankan sampai
tarekat Sfawiyah menjadi gerakan politik dan menjadi sebuah kerajaan yang
disebut kerajaan Safawi.

32
Taufik Abdullah, et.al, (Ed), 2002, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, h 297 - 298

19
B. 33 Taufik Abdullah, et.al, (Ed), 2002, Ensiklopedi Tematis Dunia Islam, Jilid 2,
Jakarta: hlm 29 Pendidikan pada masa Kerajaan Safawi
Dalam sejarah Islam tercatat bahwa bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang
berperadaban tinggi dan berjasa mengembangkan ilmu pengetahuan. Sehingga pada
masa Kerajaan Safawi tradisi keilmuan terus berlanjut. Dapat dikatakan Kerajan
Safawi lebih berhasil dari dua kerajaan Islam lainnya pada masa yang sama, yakni
Kerajaan Turki Usmani dan Kerajaan Mughal di India.
Puncak kejayaan dalam bidang ilmu pengetahuan dan pendidikan Kerajaan
Safawi terjadi pada zaman Syah Abbas I. Hal ini dapat terlihat dari segi fisik
material, yaitu keberhasilannya dalam membangun 162 masjid dan 48 pusat
pendidikan. Versi lain menyebutkan 162 masjid dan 446 sekolah.
Ilmu pengetahuan yang berkembang pada masa ini banyak berkaitan dengan
pemikiran teosofi dan filsafat, dan bukan ilmu pengetahuan dalam pengertian
secara umum. Kajian yang menekankan sufisme Gnostik ini dapat dimengerti
karena dinasti Safawi dibangun oleh para tokoh ahli tasawuf. Selanjutnya
pemikiran tasawuf itu menjadi dasar bagi pengembangan penelitian dan
perkembangan ilmu pengetahuan.
Banyak juga kemajuan dalam bidang lain, seperti bidang pendidikan dan
keilmuan, yang meliputi bidang ekonomi, ilmu pengetahuan, dan pembangunan
fisik dan seni. 60
1. Bidang Ekonomi
Perkembangan pendidikan dalam bidang ekonomi, membuat Kerajaan Safawi
pada masa pemerintahan Abbas 1 semakin maju. Dengan kemajuan ini, kepulauan
Hurmuuz dan pelabuhan Gumrun (diubah menjadi Bandar Abbas) dikuasainya
lalu dijasikan sebagai jalur jagang laut antara Timur dan Barat.
2. Bidang Ilmu Pengetahuan

Dalam sejarah Islam, bangsa Persia dikenal sebagai bangsa yang berjasa
mengembangkan ilmu pengetahuan tinggi. Sehingga tidak mengherangkan jika
tradisi keilmuan terus berlanjut kerajaan safawi. Kegiatan keilmuan banyak
diadakan di Majelis Istana, seperti kajian teologi, kesejarahan dan kefilsafatan.
3. Bidang Pembangunan Fisik dan Seni

20
Selain kegiatan pendidikan tersebut, juga nampak pendidikan seni dan arsitek yang

bukan hanya berpusat pada ibukota istana tetapi juga sampai di daerah pedalam.BAB

III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
1. Dinasti Umayyah diambil dari keturunan Umayyah bin Abdi Syams bin Abdi
Manaf. Kekuasaan Dinasti Umayyah kurang lebih 90 tahun. Selama pemerintahan
Dinasti Umayyah terjadi pergantian sebanyak 14 khalifah. Kemajuan yang di capai
pada pemerintahan Dinasti Umayyah,di antaranya adalah Pemisahan Kekuasaan,
Pembagian Wilayah, Pembentukan beberapa diwan bidang administrasi, organisasi
keuangan,oranisasi ketentaraan dan Bidang Sosial Budaya,Seni dan Sastra,Seni
Rupa,Arsitektur
2. Abu al – Abbas al – Saffah adalah pendiri Dinasti Abbasiyah. Proses berdirinya
Dinasti Abbasiyah diawali dengan dua strategi,yaitu : pertama, dengan sistem
mencari pendukung dan pernyebaran ide secara rahasia. Strategi ke dua, dilakukan
secara terang – terangan dan himbauan – himbauan di forum – forum resmi.
Kekuasaan Dinasti Abbasiyah dibagi menjadi lima periode. Lembaga – lembaga
pendidikan islam pada masa Dinasti Abbasiyah adalah Kutab sebagai lembaga
pendidikan dasar, Pendidikan rendah di Istana, Toko – toko kitab, Rumah – rumah
para ulama
3. Dinasti Turki Usmani berasal dari suku Qayigh Aghuz yang dipimpin oleh
Sulaeman Syah. Perkembangan pendidikan islam pada masa Turki Usmani,tidak
terlepas dari settingan budaya,dan kondisi sosial politik yang terjadi pada waktu itu,
Dinasti Turki Usmani merupakan perpaduan budaya dari beberapa Negara,yaitu :
Persia,Bizantium dan Arab.
4. Kerajaan Mughal merupakan kerajaan yang berada di India. Agama islam masuk ke
Indian diperkirakan pada abad ke- 7 M melalui jalur perdagangan. Pada masa
Kerajaan Mughal,pendidikan memperoleh perhatian yang cukup besar. Untuk
itu,pihak kerajaan menjadikan masjid sebagai tempat ibadah sekaligus tempat
belajar agama bagi masyarakat.
5. Penggegas berdirinya Kerajaan Safawi adalah syekh Ishak Safiuddin dari Ardabildi
Azerbaijan atau dikenal dengan Safi Al- din. Pada masa pemerintahan Abbas 1,
21
kerajaan Safawi mengalami puncak kejayaan.Selain kejayaan,kerajaan Safawi
mengalami kemajuan dalam bidang lain, seperti bidang pendidikan

B. KRITIK

22
Demikianlah makalah yang dibuat penulis, semoga dapat bermanfaat bagi pembaca.
apabila terdapat kesalahan mohon dapat memaafkan dan memakluminnya, karena
sesungguhnya penulis hamba Allah yang tak luput dari salah atau khilaf. Maka dari itu
penulis mengharapkan pembaca untuk mengkritik jika ada salah kata terutama kepada
dosen pembimbing mata kuliah pengantar studi islam agar makalah ini dapat menjadi
lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Anwar, A. M. (n.d.). Pertumbuhan dan Perkembangan Pendidikan Islam pada


Masa. PERTUMBUHAN DAN PERKEMBANGAN PENDIDIKAN ISLAM
PADA MASA BANI UMMAYAH.
Usman, I. (Vol. 11. Nomor 1). PENDIDIKAN PADA TIGA KERAJAAAN
BESAR. JURNAL PENDIDIKAN ISLAM IQRA’.
Lutfiani, N. F., & Alfiyan, M. (2014). SEJARAH PENDIDIKAN ISLAM PADA
MASA DINASTI SAFAWI DAN REKONTRUKSINYA DALAM
PENDIDIKAN ISLAM DI INDONESIA.
Maryamah. (2015). PENDIDIKAN ISLAM MASA DINASTI ABBASIYAH .
Tadrib .
Mukarom. (n.d.). Pendidikan Islam pada Masa Kerajaan Turki Usmani 1300-1922
M. PENDIDIKAN ISLAM PADA MASA KERAJAAN TURKI USMANI
1300-1922 M.
Mustanan. (2011, Februari 15). PENDIDIKAN ISLAM DI TIGA KERAJAAN
(TURKI USMANI, PERSIA, DAN MUGHAL. Retrieved from islam adalah
rahmah: http://islamadalahrahmah.blogspot.com/2011/02/pendidikan-
islam-di-tiga-kerajaan-turki.html?m=1
Mustanan. (2011, 02 11). PENDIDIKAN ISLAM DI TIGA KERAJAAN (TURKI
USMANI, PERSIA, DAN MUGHAL. Retrieved from islam adalah rahmah:
http://islamadalahrahmah.blogspot.com/2011/02/pendidikan-islam-di-tiga-
kerajaan-turki.html?m=1
Replubika. (2009, 03 13). Pendidikan Rakyat di Era Usmani. Retrieved from
republika: https://www.republika.co.id/berita/ensiklopedia-
islam/khazanah/09/03/13/37237-pendidikan-rakyat-di-era-usmani
Yulie R, A. A. (n.d.). KONDISI PENDIDIKAN ISLAM.

23
24

Anda mungkin juga menyukai