hadist Maqbul ialah menurut bahasa Maqbul adalah “Ma’khudz” yang artinnya dibenarkan
atau diterima. sedangkan menurut Imam Al-Nawawi, hadits shahih adalah “hadits yang
bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh perawi yang adil lagi, dan tidak ber’illat.” hadist
maqbul adalah hadist yang memenuhi syarat untuk diterimannya riwayat. Hadist maqbul
dibagi menjadi 2 macam yaitu Hadist Sahih dan Hadist Hasan.
1. Hadist Shahih
hadist sahih ialah hadist yang sanadnya tersambung dan dikutipkan oleh orang yang
adil dan cermat, sampai berakhir kepada Rasulullah SAW dan didalam hadist tersebut
tidak terdapat kejanggalan dan cacat.
2. Hadist Hasan
adits yang rangkaian sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan
dhabit, tidak terdapat syadz dan ‘illah. Namun perbedaannya adalah kualitas hafalan
perawi hadits hasan tidak sekuat hadits shahih. Menurut Mahmud Thahan; “Hadits
hasan merupakan hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi adil,
namun kualitas hafalannya tidak seperti hadits shahih, tidak terdapat syadz dan
‘illah.”
Klasifikasi Hadist Shahih
a. sahih li dhatihi sahih li dhatihi ialah hadist yang sanadnya bersambung dan tidak
berillat.
b. sahih li ghairihi. sahih li gharihihi ialah hadist hasan li ghairihi apabila diriwayatkan
melalui jalan lain oleh perawi yang sama kualitasnya. Berdasarkan pengertian ini dapat
dipahami bahwa hadist tipe ini bukan hadist sahih melainkan hadist hasan li dzatih,
karena ada syahid yang menguatkannya maka hadist hasan li dzatih ini berubah
kedudukan menjadi hadist sahih li gharihi.
Klasidikasi Hadist Hasan
a. Hadist Hasan lidzatih adalah hadist yang bersambung sanadnya dengan nukilan orang
yang adil tetapi kurang dhabith dan tidak mempunyai kejanggalan. Hadist Hasan
lidzatih bisa naik derajatnya menjadi hadist shahih li ghairihi, apabila ditemukan
adannya hadist lain yang menguatkan kandungan mattan nya atau adannya sanad lain
yang meriwayatkan mattan hadist yang sama.
b. Hadist Hasan li ghairihi Hadist Hasan li ghairihi adalah hadist yang didalam
sanadnya terdapat orang yang tidak diketahui keadaannya dan tidak dapat dipastikan
keahliannya, tetapi ia bukan seorang yang lalai dan banyak lupa terhadap apa yang
diriwayatkan, dan tidak pula tertuduh dusta sebab ia tertuduh fasik.
Kriteria Hadist Hasan dan Hadist Shahih sama, diantaranya :
a. Sanadnya bersambung
b. Perawinnya adil
c. Tidak ada illat
d. Tidak ada syadz
e. Bersifat Dhabith
Persamaan dan perbedaan hadist shahih dan hasan
a. Persamaan hadist hasan dan hadist shahih
Hadist hasan dan hadist shahih dapat dijadikan hujjah untuk menetapkan syari’at
islam. Mengenai kehujjahan dikalangan ulama tidak ada perbedaan tentang kekuatan
hukumnya, terutama dalam menentukan halal dan haram status hukum. Jadi hadist
shahih dan hadist hasan didalam berarguentasi hukumnya sama sekalipun dari sisi
kekuatannya hadist hasan dibawah hadist shahih, oleh karena itu semua ahli fiqih
menjadikannya sebagai hujjah dan mengamalkannya.
b. Perbedaan hadist hasan dan hadist shahih
Tingkat kualitas hadist hasan berada dibawah hadist shahih. Perawi hadist hasan
nilainnya memang kurang jika dibandingkan dengan perawi hadist shahih, karena
kedhabithan para perawi hadist shahih lebih sempurna.
Pertanyaan dan jawaban