Anda di halaman 1dari 5

Resume Materi Presentasi Kelompok 7

hadist Maqbul ialah menurut bahasa Maqbul adalah “Ma’khudz” yang artinnya dibenarkan
atau diterima. sedangkan menurut Imam Al-Nawawi, hadits shahih adalah “hadits yang
bersambung sanadnya, diriwayatkan oleh perawi yang adil lagi, dan tidak ber’illat.” hadist
maqbul adalah hadist yang memenuhi syarat untuk diterimannya riwayat. Hadist maqbul
dibagi menjadi 2 macam yaitu Hadist Sahih dan Hadist Hasan.
1. Hadist Shahih
hadist sahih ialah hadist yang sanadnya tersambung dan dikutipkan oleh orang yang
adil dan cermat, sampai berakhir kepada Rasulullah SAW dan didalam hadist tersebut
tidak terdapat kejanggalan dan cacat.
2. Hadist Hasan
adits yang rangkaian sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi yang adil dan
dhabit, tidak terdapat syadz dan ‘illah. Namun perbedaannya adalah kualitas hafalan
perawi hadits hasan tidak sekuat hadits shahih. Menurut Mahmud Thahan; “Hadits
hasan merupakan hadits yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh perawi adil,
namun kualitas hafalannya tidak seperti hadits shahih, tidak terdapat syadz dan
‘illah.”
Klasifikasi Hadist Shahih
a. sahih li dhatihi sahih li dhatihi ialah hadist yang sanadnya bersambung dan tidak
berillat.
b. sahih li ghairihi. sahih li gharihihi ialah hadist hasan li ghairihi apabila diriwayatkan
melalui jalan lain oleh perawi yang sama kualitasnya. Berdasarkan pengertian ini dapat
dipahami bahwa hadist tipe ini bukan hadist sahih melainkan hadist hasan li dzatih,
karena ada syahid yang menguatkannya maka hadist hasan li dzatih ini berubah
kedudukan menjadi hadist sahih li gharihi.
Klasidikasi Hadist Hasan
a. Hadist Hasan lidzatih adalah hadist yang bersambung sanadnya dengan nukilan orang
yang adil tetapi kurang dhabith dan tidak mempunyai kejanggalan. Hadist Hasan
lidzatih bisa naik derajatnya menjadi hadist shahih li ghairihi, apabila ditemukan
adannya hadist lain yang menguatkan kandungan mattan nya atau adannya sanad lain
yang meriwayatkan mattan hadist yang sama.
b. Hadist Hasan li ghairihi Hadist Hasan li ghairihi adalah hadist yang didalam
sanadnya terdapat orang yang tidak diketahui keadaannya dan tidak dapat dipastikan
keahliannya, tetapi ia bukan seorang yang lalai dan banyak lupa terhadap apa yang
diriwayatkan, dan tidak pula tertuduh dusta sebab ia tertuduh fasik.
Kriteria Hadist Hasan dan Hadist Shahih sama, diantaranya :
a. Sanadnya bersambung
b. Perawinnya adil
c. Tidak ada illat
d. Tidak ada syadz
e. Bersifat Dhabith
Persamaan dan perbedaan hadist shahih dan hasan
a. Persamaan hadist hasan dan hadist shahih
Hadist hasan dan hadist shahih dapat dijadikan hujjah untuk menetapkan syari’at
islam. Mengenai kehujjahan dikalangan ulama tidak ada perbedaan tentang kekuatan
hukumnya, terutama dalam menentukan halal dan haram status hukum. Jadi hadist
shahih dan hadist hasan didalam berarguentasi hukumnya sama sekalipun dari sisi
kekuatannya hadist hasan dibawah hadist shahih, oleh karena itu semua ahli fiqih
menjadikannya sebagai hujjah dan mengamalkannya.
b. Perbedaan hadist hasan dan hadist shahih
Tingkat kualitas hadist hasan berada dibawah hadist shahih. Perawi hadist hasan
nilainnya memang kurang jika dibandingkan dengan perawi hadist shahih, karena
kedhabithan para perawi hadist shahih lebih sempurna.
Pertanyaan dan jawaban

1. Pertanyaan dari Endah Wahyu Wulandari, Didalam makalah disebutkan bahwa


Sunan Ad-Daru Qutni telah banyak meyatakan hadis Hasan secara tertulis dalam
kitabnya ini. yg ingin saya tanyakan adalah contoh / nama kitab dr Sunan Ad-Daru
Qutni ini
Jawaban : menurut saya(Retno Putri Anggraeni) semua kitab Ad-Daru Qutni terdapa
hadist hasan semua. Tetapi yang paling banyak isinya yaitu kitab Sunan Ad –
Daruqutni. Maaf sebelumnya pak jika ada kesalahan
2. Pertanyaan dari Prasetyo Nur Hidayat terdapat salah satu sifat" perawi yaitu
perawi berstatus mukallaf apa yg dimaksud hal tersebut?
Jawaban : a. Menurut (Bayu Aji Amirullah) mukallaf adalah orang islam yang di
kenai kewajiban untuk menjalankan syariat islam dan menjauhi
larangan-larangan agama karena ia telah dewasa dan berakal (akil
baligh) serta telah mendengar seruan agama.
b. Menurut (Retno Putri Anggraeni) Mukallaf adalah perawi yang
sudah dewasa dan tidak mengalami gangguan jiwa maupun akal
c. Menurut (Bela Lola Pitaloka) Mukallaf adalah Muslim yang di kenai
kewajiban atau perintah dan menjauhi larangan agama. Seseorang
berstatus mukallaf bila ia telah baliq dan berakala /tidak mengalami
gangguan jiwa
3. Pertanyaan dari Bela Lola Pitaloka bisakah hadist dhaif naik derajatnya menjadi
hadist sahih? Dan jika bisa sebutkan contoh hadistnya ?
Jawaban :a. Menurut (Muhammad Ihsan Hakiki) Hadits dhaif tidak bisa naik
menjadi hadits shahih,hadits dhaif bisa naik derajatnya menjadi hadits
hasan apabila hadits dhaif itu didukung dengan hadits-hadits
shahih,jadi hadits dhaif hanya bisa naik menjadi hadits Hasan
b. Menurut (Retno Putri Anggraeni) contoh dari hadist dhaif yang bisa
naik menjadi hadist hasan yaitu Hadits yang diriwayatkan oleh At-
Tarmidzi melalui jalan hakim Al-Atsram dari Abu Tamimah Al-
Hujaimi dari Abu Hurairah dari Nabi SAW bersabda : ‫ض>ا‬ َ >ِ‫َو> َم> ْن> أَ>تَ>ي َحائ‬
>ِ >‫ُ>>>ر أَ >ْو َك>ا ِه>ن>َ>>>ا> فَ>قَ>>>> ْ>د َكفَ>>>> َر> بِ> َم>>> ا> ا ُ ْن‬
‫>>>ز َ>ل َع>لَ>ي ُم َح> َّم> ٍ>د‬ >ِ >‫“ أَ ِو>ا> ْم>>> َر>أَ> ٍ>ه ِم> ْ>ن> ُد>ب‬barang siapa yang
mendatang seorang wanita menstruasi (haid) atau pada dari jalan
belakang (dubur) atau pada seorang dukun, maka dia telah
mengingkari apa yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW.”
4. Pertanyaan dari Amin Al- Akbar di bagian kriteria hadis hasan ada kalimat tidak
ada illat, apa yang dimaksud dengan illat?
Jawaban : menurut (Anggit Pradita) illat maksudnya cacat
5. Pertanyaan dari Ema Nur Amalia “ Tolong berikan Contoh Hadist Hasan li dhatih
dan Hadist hasan li ghairihi ?
Jawaban dari Muhammad Ihsan Hakiki
a. Hasan Li dzatihi Contohnya adalah hadits riwayat Imam Tirmidzi dari jalur
Muhammad bin Amr, dari Abu Salamah, dari Abu Hurairah : >ُ ‫صل>َّى> هّٰللا‬ ‫هّٰللا‬
َ ِ >‫ا>َ َّ>ن> َ>ر ُس >ْو َل‬
َ ‫ك ِع> ْن>>> َد> ُك>> ِّ>ل‬
‫ص>>اَل ٍ>ة‬ >ِّ ‫>>رتُ>هُ> ْ>م بِا‬
>ِ >‫>لس>> َو>ا‬ َّ >>‫> لَ>> >ْواَل اَ ْن> اَ ُش‬: ‫" َع>لَ>ي>ْ>> ِه> َ>و َس>>ل>َّ َم> قَ>>ا َ>ل‬Sesungguhnya
>ْ ‫ق> َع>لَ>ى اُ> َّ>م تِ> ْي> اَل َ> َم‬
Rosulullah SAW bersabda : Jika aku tidak merasa keberatan pada umatku,
niscaya aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak ketika setiap kali
melakukan sholat".
b. Hasan Li ghairihi
‫عن> ش >ع>بة> عن> عا>ص >م> ب>ن> ع>بي >د> هللا عن> عب >د> هللا بن> ع >ا>مر> ب>ن> ر>بي>ع >ة> ع>ن أب>ي >ه> أ>ن إم>>رأ>ة من> ب >ن>ي> ف>>زار>ة‬
>،‫> نع>م‬:‫> أر>ضيت> م>ن> ن>فس>>ك وم>ال>ك> ب>نع>لي>ن؟> ق>>الت‬:‫> فقا>ل رسول> هللا صلى هللا ع>لي>ه> وس>لم‬،‫ت>زوجت> ع>لى نع>لي>ن‬
>‫فأجاز‬
Dari Syu’bah dari ‘Ashim bin Ubaidillah bin ‘Amir bin Rabi’ah dari ayahnya
sesungguhnya seorang perempuan dari bani Fazarah menikah dengan mahar
sepasang sendal. Maka Rasulullah Saw bersabda, “Apakah engkau ridha atas
dirimu dan hartamu dengan mahar sepasang sepatu?” Dia menjawab, “Iya”
Maka beliau membolehkannya. (HR. Tirmizi) ‘Ashim perawi yang dhaif sebab
daya ingatnya jelek, tapi Imam Tirmizi menghasankan hadis di atas sebab ada
satu sanad dari jalur lainnya. Yaitu terdapat dalam bab lain, riwayat dari Umar
bin Khathab, Abu Hurairah, Siti Aisyah dan Abu Hadrad.
6. Pertanyaan dari Anggit Pradita perbedaan hadis sahih dan hasan terletak pada tingkat
hafalan perawinya, nah jika kita dihadapkan oleh sebuah hadits yang mana kita
disuruh menyebutkan itu hadis sahih/hasan, bagaimana cara mengetahuinya?
Jawaban :a. Menurut Retno Putri Anggraini caranya mengatahui bahwa hadist itu
shahih atau tidak, bisa dilihat jika hadist itu diriwayatkan oleh Imam Al
Bukhari atau Imam Muslim ataupun keduannya, maka itu adalah hadist
shahih, cara menentukan hadist hasan sama dengan cara menentukan
hadist shahih yang membedakan hanya ke Dhabitan-nya. maksut dari ke
dhabitan-nya disini adalah cara penyampaian hadist shahih lebih
sempurna dibandingkan cara penyampaian hadist hasan.
b. menurut Neng Lely M.K cara mengetahui bahwa hadist itu hasan/shahih
setahu saya dilihat dari rawi nya apakah rawinya adil dan dhabit atau
tidak ,jadi kita juga harus tau dari rijalul haditsnya.
 Jadi hadis shahih hanya diriwayatkan oleh Al Bukhari dan Muslim Saja ?
Jawaban: menurut (Retno Putri Anggraeni)Hadist yang shahih tidak hanya
diriwayatkan oleh al bukhari dan imam muslim, tetapi hadist yang
paling shahih itu dari imam muslim dan al bukhari
7. . Pertanyaan dari Bayu Aji Amirullah “sebenarnya hadis shahih lighairihi itu dari
hadis Hasan lidzatihi atau hadis Hasan lighairihi?
Jawaban : karena dalam pengertiannya merupakan hadis Hasan lighairihi yang
diriwayatkan dengan jalan lain oleh perawi yang sama kualitasnya.
Tetapi dalam kalimat selanjutnya disebutkan hadits Hasan lidzatihi

Anda mungkin juga menyukai