Anda di halaman 1dari 24

4.

Hadits berdasarkan kualitas


Sanad dan Matan
Keisya Putri Davina

Di susun
Rosa Bilah Sari Simbolon
Sitti Fhadilah Pasaribu

oleh : Syarifah Aprilia Lubis


Yara Qesya Aulia Barutu
Kelompok 4 Zahra Surya
Apa itu Sanad ?
Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat
bersandar. sedangkan menurut istilah, sanad adalah jalan
yang menyampaikan kepada Jalan Hadits. maksudnya sanad
adalah urutan orang-orang yang meriwayatkan hadis dari
tingkatan sahabat hingga hadis tersebut sampai kepada
umat muslim saat ini. Contohnya :
"Dari Abu Hurairah ra disebutkan bahwa Nabi Muhammad
SAW bersabda...."

Sanad
Apa itu Matan ?
Matan menurut bahasa seperti punggung Jalan (muka Jalan)
Tanah yang keras dan tinggi. sedangkan menurut istilah
Matan ialah Bunyi atau kalimat yang terdapat dalam hadis
yang menjadi isi riwayat. Contohnya yaitu :
"....... "Tanda-tanda munafik ada tiga; jika berbicara dusta, jika
berjanji mengingkari dan jika diberi amanat dia khianat.”...."
Matan
Apa Itu Dhabith ?
Dhabit adalah orang yang kuat hafalannya tentang apa yang telah
didengarnya dan mampu menyampaikan hafalannya kapan saja ia
menghendakinya.
Dalam ilmu hadits, Dhabith itu sangat penting dalam menentukan suatu
kualitas dari sanad ataupun matan dari suatu hadits. Dhabith dapat
menentukan apakah hadits tersebut termasuk hadits Shahih, hadits
Hasan, atau Hadits Dhaif
Pembagian
Berdasarkan dari kualitas sanad dan matannya, Hadits di
kelompokkan menjadi 3 kelompok. Yaitu :

Hadits Shahih Hadits Dhaif


Hadits Hasan
Hadits Shahih
A. Pengertian
Hadits shahih ialah hadis yang sanadnya bersambung, diriwayatkan oleh
periwayat yang adil dan dhabith (kuat hafalan) hingga bersambung kepada
Rasulullah atau sanad terakhir tanpa mengandung syadz (kejanggalan) ataupun
illat (cacat). Hadits ini ialah hadits yang sehat, selamat, benar, sah, sempurna
dan tidak sakit. Sehingga dianggal sebagai hadits yang kuat, karena memiliki
aspek- aspek sanad serta matan dan rawinya jelas teroercaya.
Hadits Shahih
Ciri- ciri suatu hadits tergolong hadits
shahih yaitu :
Sanadnya bersambung
Perawinya bersifat adil dan dhabith
Haditsnya tidak janggal (syadz)
Haditsnya juga tidak illat (cacat)
Hadits Shahih
Contoh dari hadits shahih yaitu

‫َنْف‬ ‫َّل‬‫َا‬ ‫َق‬ ‫َا‬


‫ ( َو ذ ِس ي‬: ‫َو َع ْن ٍس رضي هللا عنه َع ْن لَّنِبِّي صىل هللا عليه وسلم اَل‬ ‫َن‬‫َأ‬
‫َل‬
‫َع ْي ِه‬ ‫ٌق‬ ‫َف‬ ‫ْف‬ ‫َأِل‬ ‫َأ‬
‫ َم ا ُيِح ُّب ِلَن ِس ِه ) ُم َّت‬- ‫ِبَي ِدِه اَل ُيْؤ ِم ُن َع ْب ٌد َحَّتى ُيِح َّب ِلَجاِرِه – ْو ِخ يِه‬
Dari Anas bin Malik radhiallâhu ‘anhu dari Nabi Shallallahu ‘alaihi
wasallam, beliau bersabda: “Tidaklah (sempurna) iman
seseorang diantara kalian hingga dia mencintai saudaranya
sebagaimana dia mencintai dirinya sendiri”. (H.R. Muttafaqun
‘Alaih).
Hadits Shahih
Hadits tersebut termasuk dalam kategori Hadits Shahih karena
1. Karena sanad nya ialah Anas bin malik
Anas bin malik merupakan seorang pelayan dr Rasulullah yang meriwayatkan suatu
hadits berdasarkan dari pengamatannya secara langsung salama melayani nabi,
ataupun dari sahabat-sahabat nabi yang di percaya seperti abu bakar dn lain
sbgainya. Dia sudah melayani Rasulullah sejak kecil hingga ia susah menghafal
banyak hadits dr Rasulullah
2. karena haditsnya di rawi kan oleh "muttafaqun 'alaihi". Salah 1 ciri dr hadits
muttafaqun alaihi adalah Haditsnya tidak berisi kecacatan, kejanggalan, juga
perawinya bebas dr penilaian negatif para ulama.

2. Hadits Hasan
Hadits Hasan ialah :
Suatu hadits yang sanadnya bersambung,
diriwayatkan oleh perawi yang memenuhi syarat
walau dhabithnya kurang (hafalannya kurang) dan
tidak ada syadz (kejanggalan) serta tidak ada illat
(cacat)
Hadits Hasan
Ciri ciri hadits hasan diantaranya :
Sanad haditsnya bersambung
Perawinya ialah orang yang adil
Perawinya punya sifat dhabith, walau
kualitasnya lebih rendah
dari pada perawi hadits shahih
Tidak syadz (janggal)
Tidak berisi hadits bohong
Hadits Hasan
Salah 1 contoh dari Hadits Hasan ialah :

‫ َحَّد َثَنا ُق َت ْيَبُة َحَّد َثَنا َجْع َف ُر ْبُن ُس َلْي َم اَن الُّض َبِع ُّي َع ْن َأِبي ِع ْم َراَن اْلَجْو ِنِّي َع ْن‬:‫ما اخرجه الترمذي قال‬
‫َأِبي َبْك ِر ْبِن َأِبي ُم وَس ى اَأْلْش َع ِرِّي َق ال َس ِم ْع ُت َأِبي ِبَحْض َرِة اْلَع ُد ِّو َيُق وُل َق اَل َرُس وُل ِهَّللا َص ىَّل ُهَّللا‬
‫اَل‬ ‫َت‬ ‫ْل‬ ‫َأ‬
‫َع َلْي ِه َوَس َّلَم ِإَّن ْبَو اَب ا َجَّنِة ْحَت ِظ ِل الُّس ُيوِف‬

Diriwayatkan oleh At-Tirmidzi dia berkata, ”Telah menceritakan kepada kami


Qutaibah, ia berkata,’ Telah menceritakan kepada kami Ja’far bin Sulaiman Adh
Dhuba’i dari Abu Imran Al Jauni dari Abu Bakr bin Abu Musa Al Asy’ari ia berkata "Aku
mendengar ayahku berkata saat di hadapan musuh, ”Rasulullah ‫ ﷺ‬bersabda,
”Sesungguhnya pintu-pintu surga berada di bawah naungan pedang…”
Hadits Hasan
Hadits tersebut termasuk ke dalam hadits Hasan karena :
Karena hadits ini masih berisi kejanggalan dlm sanadnya. Abu isa berkata "kami
tidak mengetahui hadits ini kecuali dari hadits ja'far bin sulaiman adh dhuba'i" maka
dr itu masi ada kejanggalan dalam hadits tersebut, bisa jadi karena sanadnya
terputus ataupun sanad / perawinya memiliki dhabith( hafalan) yg lemah. Tapi
hadits ini memiliki penguat, yaitu "shahih bukhari 2607" dan "shahih muslim 3571"
dll. Hingga, hadits ini masih bisa di sebut hadits hasan
3. Hadits dhaif
Hadits dhaif adalah :
Hadits yang tidak memenuhi persyaratan
hadits shahih dan hasan
Hadits ini memang di nisbahkan Rasulullah,
namun perawi dari hadits ini tidak kuat
Dhabith (hafalannya), ataupun ada silsilah
sanad nya yang terputus, hingga di katakan
Hadits yang lemah
Hadits Dhaif
Ciri ciri Hadits dhaif adalah :
Adanya sanad yang terputus / tidak
bersambung
Kekurangan dalam pribadi perawi
seperti kurang adilnya perawi tersebut
Haditsnya memiliki syadz (janggal) dan
illat (cacat)
Gugurnya perawi hadits
Hadits Dhaif
Salah 1 contoh dari
hadits Dhaif adalah :
‫ا‬ ‫َم‬ ‫اِإْلي‬ ‫ُه‬‫َل‬ ‫ُدوا‬ ‫َه‬ ‫ْش‬ ‫ا‬ ‫َف‬ ‫َد‬ ‫َم‬ ‫ْل‬ ‫ا‬ ‫اُد‬ ‫َت‬ ‫َيْع‬ ‫َل‬ ‫ال‬ ‫ْم‬ ‫ُت‬ ‫ْي‬‫َأ‬ ‫ا‬ ‫َذ‬
‫ِن‬ ‫ِب‬ ‫ِج‬ ‫ْس‬ ‫َّرُج‬ ‫َر‬ ‫ِإ‬
“Bila kalian melihat seorang lelaki yang biasa ke masjid maka
saksikanlah bahwa dia orang beriman.”
Hadits Dhaif
Hadits tersebut termasuk hadits Dha'if karena :
Karena hadits tersebut tidak memiliki sanad yang pasti, juga perawi hadits yang dapat
menguatkan hadits tersebut. Al-Hafizh Abu Thahir(seorang pemburu hadits)
mengatakan bahwa sanad hadits ini dha'if . Syaikh Salim bin 'Ied Al-Hilali (salah seorang
murid terpercaya al-Imam al-Muhaddits al-Allamah Muhammad Nashiruddin bin Nuh an-
Najaty al-Albany Rahimahullah) menyatakan sanad hadits ini dha'if. Karena tidak ada
sanad yang melengkapi hadits ini, juga perawi yang tidak pasti, dan banyaknya yang
mengatakan bahwa hadits ini Dhaif, maka hadits ini termasuk hadits Dhaif.

Pembagian Hadits
Setiap Hadits yang telah di bagikan berdasarkan kualitas sanad dan matannya, terdapat
lagi pembagiannya dalam masing-masing tersebut. Yaitu :
1. Pembagian Hadits Shahih :
Hadits Shahih Lidzatihi, yaitu hadits yang memenuhi seluruh syarat dari hadits shahih
secara sempurna.
Hadits Shahih Lighairihi, yaitu hadits yang di bantu keshahihannya dengan hadits lain,
awalnya tidak di kategorikan kepada hadits shahih karena memiliki kelemahan pada
dhabitnya, tetapi karena memiliki bantuan dr hadits lain hingga di kategorikan hadits
shahih.
Pembagian Hadits
2. Pembagian Hadits Hasan :
Hadits Hasan Lidzatihi, yaitu hadits yang memenuhi syarat hadits hasan sebagimana
adanya, namun hadits ini memiliki perawi yang Dhabith (hafalan)nya di bawah perawi
hadits Shahih
Hadits Hasan lighairihi, yaitu hadits hasan yang sudah menuju ke Dhaif, tapi hadits ini
memiliki penguat, ataupun hadits lain yang mendukung hadits tersebut, hingga hadits
ini masih masuk ke dalam kategori hadits hasan
Pembagian Hadits
3. Pembagian Hadits Dhaif.
Hadits Muallaq, yakni hadits yg salah 1 sanadnya di hapuskan dari awal sanad
Hadits mursal, yakni hadits yang perawinya di hapuskan dari akhir sanad
Hadits Munqathi, yakni hadits yg salah 1 atau lebih perawinya dihilangkan di tengah sanad
Hadits mudhal, yakni hadits yg tingkatan perawinya itu ada yang terputus
Hadits Mudallas, yakni hadits yg di dlmnya terdapat aib, yg di coba sembunyikan oleh perawinya
Hadits mudraj, yakni hadits yg di dlmnya terdapat bagian penambahan dari perawinya, tetapi
dianggap sbg bagian dari hadits tersebut
Hadits munkar, yakni hadits yg perawinya itu munkar (terpercaya)
Hadits Syaadz, yakni hadits yg memiliki rawi yang bertentangan dgn perawi yg lebih kuat
Hadits muallal, yakni hadits yg mengandung cacat(illat)
Hadits mudhtharib, yakni hadits yg perawinya lebih dr 1, namun bertentangan dgn perawi lainnya
Pembagian Hadits
Catatan :
Hadits shahih lighairihi dan hadits hasan lighairihi memiliki perbedaan, yaitu : hadits
shahih ligairihi itu lebih kuat dari pada hadits hasan lighairihi. Dikatakan hadits shahih
lighairihi bukan karena sanadnya, tetapi karena banyaknya hadits yang bergabung dan
menguatkan hadits tersebut. Hingga hadits shahih lighairihi itu penguatnya lebih banyak
dan lebih pasti dari pada hadits hasan lighairihi. Kedudukan dari hadits shahih lighairihi
lebih tinggi dibandingkan dengan hadits hasan lighairihi, namun di bawah hadits shahih
lidzatihi
Contoh kitab dari berbagai hadits
2. Contoh Kitab dari hadits Hasan 3. Contoh Kitab dari hadits Dhaif
1. Contoh Kitab dari hadits
Kitab Al Jami' karya Abu Isa Hadits Dhaif banyak tersebar di
Shahih
Muhammad bin Isa bin Saurah al dalam kitab yang bernama Kitab
Kitab Shahih Muslim Ihya’ ulumiddin
Tirmidzi
Kitab Shahih Bukhari
Sunan karya Abu Dawud
Kitab Sunan Abu Daud
Sulaiman bin al Asy'ats al
Kitab Sunan At-Tirmidzi Sijistani
Kitab Sunan An-Nasa'i Al Mujtaba karya Imam Abu
Kitab sunan Ibnu Majah Abdirrahman Ahmad bin Syu'aib
al Nasa'i
Thanks!
Kelompok 4

Anda mungkin juga menyukai