Anda di halaman 1dari 14

STRUKTUR

HADIS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 6 :
ULUMUL HADIS

• NAUFAL FARID A (1911120031)


• YESILA WATI (1911120080)
KOMPONEN-KOMPONEN HADIST

Secara struktur,
hadist terdiri atas tiga
komponen yaitu :

Sanad atau isnad Matan Rawi


(rantai penutur) (redaksi hadist) (mukharij)
SANAD
Kata “Sanad” menurut bahasa adalah “Sandaran” atau
sesuatu yang kita jadikan sandaran, karena hadist
bersandar padanya. Menurut istilah,terdapat perbedaan
rumusan pengertian. Al-Badru bin Jama’ah dan Al-
Thiby mengatakna bhawa sanad adalah :
ُِ َ ‫ق اإل َمت‬
‫ن‬ َ ‫ن‬
ُِ ‫ط ِر إي‬ ِ‫إ‬
ُ‫اْل إخبَارُ َع إ‬
“Berita tentang jalan matan”.
Dengan demikian, sanad adalah rantai penutur atau
perawi (periwayat) hadist. Sanad terdiri atas seluruh
penutur, mulai orang yang mencatat hadist tersebut
dalam bukunya (kitab hadist) hingga Rasulullah. Sanad
memberikan gambaran keaslian suatu riwayat
Dalam hadist yang dinamakan sanad adalah:
Telah meriwayatkan kepada kami AL-humaidi
Abdullah bin AZ-zubair, katanya “ Telah meriwyatkan
kepada kami Sufyan, katanya “telah meriwayatkan pada
kami Yahya bin Sa’id Al-Anshori, katanya ‘telah
mengabarkan pada kami Muhammad bin Ibrahim,’at-
taimiyyu, sesungguhnya ia mendengar bahwa ‘aqamah
bin waqash al-laitsiyya berkata, ‘telah mendengar dari
umar bin al-khathtab r.a, berkata, aku telah mendengar
Rasulullah SAW bersabda .
Dari contoh hadist tersebut, sanad hadist tersebut
bersangkutan adalah Al-Bukhari - Al-humaidi
Abdullah bin Al-Zubair – Sufyan – yahya bin sa’id Al-
Anshari – Muhammad bin Ibrahim At-taimiyyu –
‘Aqamah bin waqqash Al-Laitsiyya – Umar bin Al-
Khathtab r.a. – Rasulullah SAW.
ISNAD, MUSNAD DAN MUSNID

Kata Al-Isnad berarti menyandarkan,


mengasaskan (mengembalikan ke asal) dan
mengangkat maksudnya ialah menyandarkan
hadist kepada orang yang mengatakannya (naf’u
al-hadist ila qa’ilh atau ‘azwu al-hadist ila qa’ilih).

Al-musnad mempunyai beberapa arti, bisa berarti


hadist yang disandarkan atau diisnadkan oleh
seseorang. Bisa berarti kumpulan hadist yang
diriwayatkan dengan menyebutkan sanad-
sanadnya.
TINGGI-RENDAHNYA RANGKAIAN SANAD
(SILSILATU ADZ-DZAHAB)

Ashahhu Al-Asanid Ahsanu Al-Asanid Adh’afu Al-Asanid

• Para ulama seperti • Hadist yang • Rangkaian sanad


Imam An-Nawawi bersanad ashahhu yang paling
dan Ibnu-Ash al-asanid lebih derajatnya disebut
Shalah tidak rendah derajatnya adn’afu al-asanid
membenarkan dari pada yang atau auha al-asanid
menilai suatu bersanad ashahhu
(sanad) hadist al-asanid
dengan ashahhu al-
asnaid, atau menilai
suatu (matan)
hadist dengan
ashahhu al-asnaid,
secara mutlak,
yakni tanpa
menyandarkan
pada hal yang
mutlak.
JENIS-JENIS SANAD HADIST
• Adalah jumlah sanad yang jumlah
rawinya lebih sedikit jika
dibandingkan dengan sanad lain.
Sanad ‘Aliy Hadist dengan sanad yang jumlah
rawinya lebih sedikit akan tertolak
dengan sanad ang sama jika jumlah
rawinya lebih banyak.

• Sanad Nazil adalah sebuah sanad


jumlah rawinya lebih bnayak jika
dibandingkan dengan sanad yang
Sanad Nazil lain. Hadist dengan sanad yang
lebih banyak akan bertolak dengan
sanad yang sama jika jumlah
rawinya lebih sedikit.
MATAN
Secara etimologis, matan berarti segala sesuatu yang
keras bagian atasnya, punggung jalan (muka jalan), tanah keras
yang tinggi. Matan kitab adalah yang bersifat komentar dan
bukan tambahan-tambahan penjelasan. Bentuk jamaknya adalh
“Mutun” dan “Mitan”
Adapun yang dimaksud matan dalam ilmu hadist adalah :
ُ‫ث الَّذ إ‬
ُ‫ِي ذ ِك َُر اإ ِْل إسنَادلَه‬ ُِ ‫ل ُِم فَه َُو نَ إفسُ اإل َح ِد إي‬
ُ َ ‫سنَدُ ِمنَاإل َك‬
َّ ‫َما اِ إنتَ َهى ِإلَ إي ُِه ال‬

“Perkataan yang disebut pada ahir sanad, yakni sabda Nabi


SAW. Yang dsebut sesudah habis disebtkan sanadnya”
Terkait dengan matan atau redaksi,
yang perlu dicermati dalam
memahami hadist adalah:
• Ujung sanad sebagai sumber redaksi,
apakah berujung pada Nabi Muhammad
atau bukan.
• Matan hadist itu sendiri dalam
hubungannya dengan hadist lain yang lebih
kuat sanadnya (apakah ada yang
melemahkan atau menguatkan) dan
selanjutnya dengan ayat dalam Al-Quran
(apakahada yang bertolak belakang).
Rawi Hadist

Sebenarnya antara sanad dan


rawi itu merupakan dua istilah
Kata rawi atau yang hampir sama. Sanad-
ar-rawi berarti sanad hadist pada tiap-tiap
orang yang thabaqah atau tingkatannya
meriwayatkan juga disebut rawi, jika
atau dimaksud dengan rawi adalah
memberkan orang yang meriwayatkan dan
hadis (Naqil Al- memindahkan hadist. Begitu
Hadist). juga , setiap rawi pada tiap-tiap
thabaqahnya merupakan sanad
bagi thabaqah berikutnya.
KEDUDUKAN SANAD DAN
MATAN HADIST

Kedudukan sanad dalam hadist sangat penting karena hadist yang


diperoleh atau diriwayatkan akan mengikuti siapa yang
meriwayatkannya. Dengan sanad suatu periwayatan hadist, dapat
diketahui hadist yang dapat diterima atau ditolak dan hadist yang shahih
atau tidak shahih untuk diamalkannya. Sanad merupakan jalan yang
mulia untuk menetapkan hukum-hukum islam.

Para ahli hadist sangat berhati-hati dalam menerima suatu hadist,


kecuali apabila mengenal dari siapa perawi hadist tersebut menerima
hadist dan sumber yang disebutkan benar-benar dapat dipercaya. Pada
umumnya, riwayat dari golongan sahabat tidak disyaratkan untuk
diterima periwayatannya. Akan tetapi merekapun sanagt berhati-hati
dalam meriwayatkan hadist.
Kedudukan sanad dalam hadist sangat penting karena
hadist yang diperoleh atau diriwayatkan akan
mengikuti yang meriwayatkannya. Dengan sanad suatu
periwayatan hadist, dapat diketahui maan yang dapat
diterima dan mana yang ditolak dan mana yang shahaih
dan tidak untuk diamalkannya. Sanad merupakan jalan
yang mulia untuk menetapkan hukum-hukum islam.
Ada beberapa hadist yang menerangkan keutamaan
sanad diantaranya :

ُ‫ب لَيإل‬
ُِ ‫ط‬ ُِ َ‫لَ ِإ إسنَا دُ َك َمث‬
ُِ ‫ل َحا‬ َُ ‫طلبُ إال َح ِدي‬
ُ ِ‫إث ب‬ ‫ِي يَ إ‬
ُ‫ َمثَلُ الّذ إ‬.

“Perumpamaan orang yang mencari (menerima) hadist


tanpa sanad sama dengan orang yang mengumpulkan
kayu api dimalam hari”

Anda mungkin juga menyukai