Oleh:
Noor Amtsal, S.Ag, M.PdI.
Unsur” Hadits :
1. SANAD…
2. MATAN…
3. ROWI…
SANAD
Secara Etimologi: Sanad berakar dari kata “sanada”, yang
berarti ”sandaran”, atau sesuatu yang dijadikan sandaran
(al-mu’tamad), suatu yang dapat dipegangi (dipercaya),
atau jalan (thoriq). Dikatakan demikian, karena hadits
bersandar kepadanya.
Secara Terminologi:
َل ُة لِ ْل َم ْت ِن$ص
ِّ َُو$ال ْالم
ِ ج
َ ِّالر ُ
ة َ
ل س
ِ ْ
ل ِس.
“Silsilah orang-orang yang menghubungkan kepada matan
hadits”.
SANAD
Menurut Ahli Hadits, sanad adalah sebagai berikut:
ِْ ْال َم
ن ت ق ْ
ي
ِ ِ ر َ ط ْ
ن ع
َ ر
ُ اَ بخْ َأْل ا.
“Berita-berita tentang jalan matan”.
“perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda nabi Muhammad Saw, yang disebut
sesudah disebutkan sanadnya”.
Sementara, At-Thibi (Prof. Dr. Hasbi Ash-Shiddiqi) memberikan pengertian
matan sebagai berikut:
Dari beberapa pengertian tsb, dapat disimpulkan bahwa matan adalah sabda Nabi
Muhammad SAW., isi kandugan hadits, atau lafal hadits itu sendiri yang terletak
setelah sanad dan sebelum Rawi atau Mudawwin.
)Contoh: (Sanad, Matan, Rowi
حَ َّدثَنَا ُع َب ْي ُد اهَّلل ِ ْب ُن ُموىَس قَ َال َأ ْخرَب َ اَن َح ْن َظةَل ُ ْب ُن َأيِب
ُس ْف َي َان َع ْن ِع ْك ِر َم َة ْب ِن َخادِل ٍ َع ْن ا ْب ِن مُع َ َر َريِض َ اهَّلل ُ َعهْن ُمَا
ول اهَّلل ِ َصىَّل اهَّلل ُ عَلَ ْي ِه َو َسمَّل َ :بُيِن َ ا ْساَل ُم عَىَلقَ َال قَ َال َر ُس ُ
ِإْل
ول اهَّلل ِ َو قَ ِام مَخ ْ ٍس َشهَا َد ِة َأ ْن اَل هَل َ اَّل اهَّلل ُ َوَأ َّن ُم َح َّمدً ا َر ُس ُ
ِإ اَل ِ ِ اَك ِ ِإ ْ ِإ
الص ة َو ي َتاء َّالز ة َوال َح ّ ِج َو َص ْو ِم َر َمضَ َان (رواه البخاري و َّ
مسمل) ِإ
ROWI
Pengertian Rowi:
Rowi adalah Orang yang meriwayatkan hadits, atau Orang yang
memindahkan hadits dari seorang guru kepada orang lain
(murid), atau Membukukannya ke dalam suatu kitab hadits.
Istilah rowi pertama sama dengan sanad, yaitu orang yang
menerima hadits dan menyampaikannya kepada orang lain
tanpa membukukannya.
Rowi disebut juga Mudawwin (orang yang mengumpulkan
dan membukukan hadits).
Dalam ilmu hadits, Rowi adalah orang yang memindahkan
atau menyampaikan suatu hadits dari seorang sahabat kepada
orang berikutnya.
ROWI
Syarat” Rowi:
Dalam sistem periwayatan hadits, syarat” seorang Rowi :
a. Adil (Muslim, Baligh, Berakal Sehat, Tidak pernah
melakukan Dosa Besar, dan Tidak sering melakukan dosa
kecil).
b. Dhobith (Orang yang memiliki kekuatan dan
kemampuan lebih).
1. Dhobit Shadran adalah orang yang kuat dan banyak
hafalannya, serta kuat daya ingatnya.
2. Dhobit Kitaban adalah orang yang teliti dan hati-hati
dalam hal penulisan hadits.
ROWI Masyhur:
Sahabat yang banyak meriwayatkan hadits sbb:
Abu Hurairah meriwayatkan sebanyak 5.374 hadits.
Abdullah ibn Umar meriwayatkan sebanyak 2.630 hadits.
Anas ibn Malik meriwayatkan sebanyak 2.286 hadits.
Aisyah (Ummul Mukminin) sebanyak 2.210 hadits.
Abdullah ibn Abbas meriwayatkan sebanyak 1.660 hadits.
Jabir ibn Abdullah meriwayatkan sebanyak 1.540 hadits.
Abu Sa’id al-Khudri meriwayatkan sebanyak 1.170 hadits.
Istilah” Periwayatan Hadits:
1. Akhrojahusy syaikhani= Hadits yang diriwayatkan dua orang
perowi (Bukhari-Muslim) atau Mutafaqqun ‘alaih (tetapi ada satu
ulama yang tidak sepakat , yaitu Imam Asy-Syaukani
menambahkan Imam Ahmad).
2. Akhrojahuts tsalatsah= Hadits yang diriwayatkan tiga orang
perowi (Abu Daud, Tirmidzi, Nasa’i).
3. Akhrojahul arba’ah= Hadits yang diriwayatkan 4 orang perowi
(Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, Ibnu Majah) atau sering disebut
Ashab As-Sunan.
4. Akhrojahul khomsah= Ashab as-sunan wa ahmad.
5. Akhrojahus sittah= Bukhari-Muslim wa ashab as- sunan.
6. Akhrojahus sab’ah= Akhrojahus sittah wa Ahmad.
7. Akhrojahul Jama’ah= Hadits yang diriwayatkan banyak orang
perowi (lebih dari 7 perawi).
Syukron, terima kasih
atas kesungguannya dlm
Belajar QH..