Anda di halaman 1dari 4

RESUME PENGANTAR STUDY HADITS

Oleh
Kelompok 2 (Eni Rusmiati, Uju Junengsih)

Unsur-Unsur/Pokok-Pokok Hadits
 Sanad
Kata “sanad” menurut bahasa ‫المعتمد‬ artinya yang menjadi sandaran, tempat
bersandar, sesuatu yang dapat di pegang atau di percaya . Dikatakan demikian,
karena hadis bersandar kepadanya. Menurut istilah terdapat perbedaan rumusan
pengertian. Al Badru bin Jama’ah dan Al-Thiby mengatakan bahwa sanad adalah:
‫االخبار عن طريق المتن‬
“berita tentang jalan matan”

Yang lain menyebutkan
‫سلسلة الرجال الموصلة للمتن‬
“silsilah orang-orang (yang meriwayatkan hadis),yang menyampaikan kepada
matan hadis”.

Ada juga yang menyebutkan


 ‫سلسلة الرواة الذين نقلوا المتن عن مصدر االول‬ 
“silsilah para perawi yang menukilkan hadis dari sumbernya yang pertama”.

Dalam istilah ilmu hadis,sanad adalah rangkaian urutan orang-orang yang


menjadi sandaran atau jalan yang menghubungkan satu hadis atau sunnah sampai
pada nabi SAW.  Pengertian lain bahwa sanad adalah sandaran hadis, yakni
referensi atau sumber yang memberitakan hadis mengenai rangkaian para rawi
keseluruhan yang meriwayatkan suatu hadis.
Pada saat ini, saat hadis telah terkoleksi di dalam kitab hadis, sandaran suatu
hadis adalah  para mudawwin (orang yang mengumpulkan dan membukukan
suatu hadis), misalnya untuk hadis yang tercantum pada kitab shahih muslim,
sanad(sandaran) kita adalah muslim, sanad (sandaran) bagi muslim adalah
gurunya (syaikh), sanad bagi gurunya adalah gurunya pula. Begitu selanjutnya
sampai kepada sahabat sebagai sanad terakhir dan merupakan rawi pertama atau
asal sanad. Jadi sanad adalah rangkaian rawi yang menjadi sumber pemberitaan
hadis.
Yang berkaitan dengan istilah sanad,terdapat kata-kata seperti al-Isnad, Al-
Musnid dan Al-Musnad. Kata-kata ini secara terminologis mempunyai arti yang
cukup luas, sebagaimana yang dikembangkan oleh para ulama’.
Kata Al-Isnad berarti menyandarkan, mengasalkan (mengembalikan ke
asal),  dan mengangkat. Yang dimaksudkan di sini ialah menyandarkan hadis
kepada orang yang mengatakannya (raf’u hadist ila qa’ilih atau ‘azwu hadist ila qa
‘ilih). Menurut Al-Thiby, sebenarnya kata Al-Isnad dan Al-Sanad digunakan oleh
para ahli hadis dengan pengertian yang sama. Isnad dapat diartikan sebagai proses
menerangkan rangkaian urutan sanad suatu hadis.
Kata  al musnid berarti orang yang menerangkan sanad suatu hadis.
Kata al musnad mempunyai banyak arti. Bisa berarti hadis yang di sandarkan
atau di isnadkan oleh seseorang, bisa berarti nama suatu kitab yang menghimpun
hadis-hadis dengan sistem penyusunan berdasarkan nama-nama para sahabat para
perawi hadis, seperti kitab Musnad Ahmad, bisa juga berarti nama bagi hadis yang
marfu’ dan muttashil. Atau dapat di artikan sebagai hadist yang di terangkan
dengan menyebutkan sanadnya sehingga sampai kepada nabi saw.

Contoh sanad                              
‫صلى ا هلل علي ه وس لم‬ ‫رسول هللا‬ ‫ان‬ ‫عبدهللا بن عمر‬ ‫عن‬ ‫نافع‬ ‫عن‬ ‫مالك‬ ‫اخبرنا‬
‫قال‬  ...
                                                             
Maksud dari garis bawah tersebut adalah untuk mengetahui arah dari mana
kita memulai menentukan urut-urutan orang yang menjadi sandaran suatu hadis
sampai pada Rasulullah SAW. Sehingga dapat disimpulkan bahwa Malik sebagai
sanad pertama, Nafi’ sebagai sanad  kedua, Abdullah bin Umar sebagai sanad
ketiga, dan Rasulullah sebagai sanad keempat atau sanad terakhir.
 Matan
Kata matan atau al matn menurut bahasa berarti ma irtafa’a al ardhi (tanah
yang meninggi). Bisa juga diartikan sebagai punggung jalan, tanah gersang atau
tandus, membelah, mengeluarkan, mengikat. Sedang menurut istilah adalah
 ‫مانتهى اليه السند من الكالم فهو نفس الحديث الذى ذكر االسناد له‬
“perkataan yang disebut pada akhir sanad, yakni sabda nabi SAW yang di sebut
sesudah habis di sebutkan sanadnya’.

Atau dengan redaksi lain,ialah


 ‫اللفاظ الحديث التي تتقوم بها معا نيه‬
“lafadz-lafadz yang di dalamnya mengandung makna-makna tertentu”.

Ada juga redaksi yang lebih simpel lagi, yang menyebutkan bahwa matan
adalah ujung sanad (gayah as sanad). Dari semua pengertian di atas,menunjukkan
bahwa yang di maksud dengan matan ialah materi atau laf‫ش‬dz hadist itu sendiri
atau isi dari kandungan hadis.
Dalam pengertian lain, matan ialah materi berita, yakni lafadz (teks) hadisnya
berupa perkataan, perbuatan, dan taqrir, baik yang di-idhafah-kan kepada nabi
SAW, sahabat maupun tabi’in yang letaknya dalam suatu hadis pada penghujung
sanad atau setelah sanad.
Bila dikatakan hadis terdiri atas sanad dan matan, pengertian sanad termasuk
rawi sebab sanad adalah kumpulan atau rangkaian rawi yang menjadi sandaran
matan.
Sanad dan matan hadis memiliki hubungan yang sangat erat,yakni antara satu
dengan yang lainnya tidak bisa di pisahkan. Oleh karena itu, posisi sanad dan
matan sangat menentukan sahih dan tidaknya suatu hadis.
Contoh matan
 ‫اخبرنا مالك عن نافع عن عبدهللا بن عمر ان رسول هللا صلى ا هلل عليه وسلم‬
‫اليبيع بعضكم على بيع بعض‬ :‫قال‬
Dalam hadist tersebut, kalimat yang tertulis tebal dan bergaris bawah di sebut
dengan matan atau isi dari kandungan hadist.
 Mukharij
Kata rawi atau al rawi berarti orang yang meriwayatkan atau memberitakan
hadis (naqil al hadis). Nama lain dari perawi adalah mukharrij. Kata mukharrij
isim fa’il dari kata takhrij atau istikhraj dan ikhraj yang dalam bahasa diartikan
menampakkan,mengeluarkan dan menarik. Maksud mukharrij adalah seorang
yang menyebutkan suatu hadis dalam kitab sanadnya. Dr. Al-Muhdi menyebutkan
:

 ‫فالمخرج هو ذاكر الرواية كالبخاري‬


 “Mukharrij adalah penyebut periwayatan seperti Al-Bukhari”.

Anda mungkin juga menyukai