KELOMPOK 5:
1. MELATI GRASSTYA PUTRI
2. HALISAH
3. NURUL FITRI RAMADANI
4. KARTINI
ASSALAMUALAIKUM,WR.WB AND SELAMAT
PAGI TEMAN-TEMAN
Suatu hadis itu harus memenuhi tiga unsur. Unsur-unsur ini dapat mempengaruhi tingkatan hadis, apakah hadis tersebut
asli atau tidak. Unsur-unsur tersebut yaitu: Sanad, Matan, Rawi. Tetapi sekarang kita hanya membahas unsur-unsur sanad
dan matan.
1. SANAD
Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan sanad menurut istilah adalah jalan yang
menyampaikan kepada jalan hadits. Penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas
penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadits-hadits Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan (idlafah) kepada Nabi
SAW. Dengan pengertian ini, maka sebutan sanad hanya berlaku kepada serangkaian (banyak) orang, bukan dilihat dari
sudut pribadi secara perorangan.
Kata lain yang berkaitan dengan istilah sanad adalah al-isnad dan al-musnad. Kata ini secara termologi mempunyai
arti yang cukup luas, sebagaimana yang dikembangkan para ulama. Kata al-isnad berarti menyandarkan, mengasalkan
(mengembalikan ke asal). Maksudnya ialah menyandarkan hadis kepada orang yang mengatakan (raf’u al-hadis ila qailih
atau ‘audu al-hadis ila qailih). Sedangkan kata al-musnad mempunyai beberapa arti, bisa berarti hadis yang disandarkan
atau diisnadkan oleh seseorang, bisa juga berarti kumpulan hadis yang diriwayatkan dengan menyebut sanad-sanadnya
secara lengkp, seperti musnad al-Firdaus. Kata Musnad juga biasa digunakan untuk menamai suatu kitab yang
menghimpun hadis-hadis berdasarkan nama para sahabat para perawi hadis, seperti kitab Musnad Ahmad, tetapi bisa juga
berarti nama bagi hadis yang marfu’ dan muttasil yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. dan sanadnya
bersambung.
Sanadnya adalah orang-orang yang menyampaikan matan hadis
sampai pada Imam Bukhari, sehingga orang yang menyampaikan
kepada Imam Bukhari adalah sanad pertama dan sanad terakhir adalah
Abu Humairah. Sedangkan Imam Bukhari adalah orang yang
mengeluarkan hadis atau yang menulis hadis dalam kitabnya. Para
ahli hadis memberi penilaian terhadap sahih atau tidaknya dapat
berdasarkan pada sanad tersebut.
2. Matan
Matan memiliki makna ma saluba wa irtafa’a min al-ardi
(tanah yang meninggi) atau punggung jalan atau bagian tanah
yang keras dan menonjol ke atas.Secara terminologis, istilah
matan dalam ilmu hadis adalah redaksi sabda Nabi Muhammad
saw. atau isi dari hadis tersebut. Matan ini adalah inti dari apa
yang dimaksud oleh hadis. Apabila dirangkai menjadi kalimat
matn al-hadis| maka defenisinya adalah:
َػ
ؤلفا الحًذ َثالتَىجخلىَم بهَاالفاوى
Artinya: Kata-kata yang dengannya terbentuk makna-makna.
Matan hadis terdiri dari dua elemen yaitu teks atau lafal dan makna
(konsep), sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu
matan hadis yang sahih yaitu terhindar dari syadz dan ’illat,
contohnya:
– Hellen Keller
THANKS FOR LISTENING TO OUR
EXPLANATION