Anda di halaman 1dari 8

BAB 9

BAGIAN 1: SANAD DAN MATAN


HADIST

KELOMPOK 5:
1. MELATI GRASSTYA PUTRI
2. HALISAH
3. NURUL FITRI RAMADANI
4. KARTINI
ASSALAMUALAIKUM,WR.WB AND SELAMAT
PAGI TEMAN-TEMAN
Suatu hadis itu harus memenuhi tiga unsur. Unsur-unsur ini dapat mempengaruhi tingkatan hadis, apakah hadis tersebut
asli atau tidak. Unsur-unsur tersebut yaitu: Sanad, Matan, Rawi. Tetapi sekarang kita hanya membahas unsur-unsur sanad
dan matan.

1. SANAD
Sanad menurut bahasa adalah sandaran atau tempat bersandar. Sedangkan sanad menurut istilah adalah jalan yang
menyampaikan kepada jalan hadits. Penggunaan sanad sudah dikenal sejak sebelum datangnya Islam. Akan tetapi mayoritas
penerapan sanad digunakan dalam mengutip hadits-hadits Nabawi, yaitu segala hal yang disandarkan (idlafah) kepada Nabi
SAW. Dengan pengertian ini, maka sebutan sanad hanya berlaku kepada serangkaian (banyak) orang, bukan dilihat dari
sudut pribadi secara perorangan.

Kata lain yang berkaitan dengan istilah sanad adalah al-isnad dan al-musnad. Kata ini secara termologi mempunyai
arti yang cukup luas, sebagaimana yang dikembangkan para ulama. Kata al-isnad berarti menyandarkan, mengasalkan
(mengembalikan ke asal). Maksudnya ialah menyandarkan hadis kepada orang yang mengatakan (raf’u al-hadis ila qailih
atau ‘audu al-hadis ila qailih). Sedangkan kata al-musnad mempunyai beberapa arti, bisa berarti hadis yang disandarkan
atau diisnadkan oleh seseorang, bisa juga berarti kumpulan hadis yang diriwayatkan dengan menyebut sanad-sanadnya
secara lengkp, seperti musnad al-Firdaus. Kata Musnad juga biasa digunakan untuk menamai suatu kitab yang
menghimpun hadis-hadis berdasarkan nama para sahabat para perawi hadis, seperti kitab Musnad Ahmad, tetapi bisa juga
berarti nama bagi hadis yang marfu’ dan muttasil yang disandarkan kepada Nabi Muhammad saw. dan sanadnya
bersambung.
Sanadnya adalah orang-orang yang menyampaikan matan hadis
sampai pada Imam Bukhari, sehingga orang yang menyampaikan
kepada Imam Bukhari adalah sanad pertama dan sanad terakhir adalah
Abu Humairah. Sedangkan Imam Bukhari adalah orang yang
mengeluarkan hadis atau yang menulis hadis dalam kitabnya. Para
ahli hadis memberi penilaian terhadap sahih atau tidaknya dapat
berdasarkan pada sanad tersebut.
2. Matan
Matan memiliki makna ma saluba wa irtafa’a min al-ardi
(tanah yang meninggi) atau punggung jalan atau bagian tanah
yang keras dan menonjol ke atas.Secara terminologis, istilah
matan dalam ilmu hadis adalah redaksi sabda Nabi Muhammad
saw. atau isi dari hadis tersebut. Matan ini adalah inti dari apa
yang dimaksud oleh hadis. Apabila dirangkai menjadi kalimat
matn al-hadis| maka defenisinya adalah:
‫َػ‬
‫ؤلفا الحًذ َثالتَىجخلىَم بهَاالفاوى‬
Artinya: Kata-kata yang dengannya terbentuk makna-makna.
Matan hadis terdiri dari dua elemen yaitu teks atau lafal dan makna
(konsep), sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu
matan hadis yang sahih yaitu terhindar dari syadz dan ’illat,
contohnya:

Artinya: Amal-amal perbuatan itu hanya tergantung niatnya dan


setiap orang akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Barangsiapa
yang hijrah karena untuk mendapatkan dunia atau karena perempuan
yang akan dinikahinya maka hijrahnya (akan mendapatkan) sesuai
dengan tujuan hijrahnya…‛
3. Penelitian Sanad dan Matan Hadis
Penelitian terhadap sanad dan matan hadis (sebagai
dua unsur pokok hadis) sangat diperlukan. Penelitian ini
dilakukan untuk meyaring unsur-unsur luar yang masuk
kedalam hadis baik yang disegaja maupun yang tidak
disengaja, baik yang sesuai dengan dalil-dalil naqli lainya
atau tidak sesuai. maka dengan penelitian terhadap kedua
unsur hadis di atas, hadis-hadis masa Rasul saw. dapat
terhindar dari segala hal yang dapat mengotorinya.Faktor
yang paling utama perlunya dilakukan penelitian ini, ada
dua hal yaitu: pertama, karena beredarnya hadis palsu
(maudu’ ) pada kalangan masyarakat; kedua hadis-hadis
tidak ditulis secara resmi pada masa Rasulullah saw.
(berbeda dengan al-Qur’an), sehinga penulisan hanya
bersifat individual (tersebar di tangan pribadi sahabat) dan
tidak meyeluruh.
"Optimism is the faith that leads to
achievement. Nothing can be done
without hope and confidence."

– Hellen Keller
THANKS FOR LISTENING TO OUR
EXPLANATION

DO YOU HAVE ANY


QUESTIONS?

Anda mungkin juga menyukai