oleh kelompok 3 :
1.Afif Hanafi Fadhali : Ketua
2.Devan appriliansyah : Sekretaris
3.Muhammad Zidane:Anggota
4.Muhammad Hanafi : Anggota
5.Hidayatul Rohim : Anggota
6.Risky Febriansyah :Anggota
Daftar isi :
1. Peta konsep…………………………
2. Unsur unsur hadits………………….
3. Daftar Pustaka………………………
A.PETA KONSEP
Unsur Unsur Hadits
Pengertian
Contoh
B.Unsur Unsur Hadits
Suatu hadis harus memenuhi tiga unsur. Unsur-unsur ini dapat
mempengaruhi tingkatan hadis, apakah hadis tersebut asli atau tidak. Unsur –
unsur tersebut yaitu:
1. Sanad
Secara bahasa, sanad berasal dari kata yang berarti
(penggabungan sesuatu ke sesuatu yang lain). Di dalam susunan sanad
terdapat banyak nama yang tergabung dalam satu rentetan jalan. Sanad bisa
juga berarti pegangan/tempat bersandar, tempat berpegang, yang
dipercaya atau yang sah). Sanad diartikan sebagai sandaran karena sanad hadis
merupakan sesuatu yang menjadi sandaran dan pegangan. Sedangkan secara
terminologi, sanad adalah jalan yang dapat menghubungkan matan hadis
sampai kepada Nabi Muhammad saw. Dengan kata lain, sanad adalah rentetan
perawi-perawi (silsilah). Artinya susunan atau rangkaian orang-orang yang
meyampaikan materi hadis tersebut, sejak yang disebut pertama sampai
kepada Rasul saw. Dengan pegertian ini, maka sebutan sanad hanya berlaku
pada serangkaian (banyak) orang, bukan dilihat dari sudut pribadi secara
perorangan. Kata-kata lain yang berkaitan dengan istilah sanad, adalah seperti
al-isnad, almusnad. Kata-kata ini secara terminologi mempunyai arti yang
cukup luas, sebagaimana yang dikembangkan oleh para ulama. Kata al-isnad
berarti menyandarkan, mengasalkan (mengembalikan ke asal). Maksudnya
ialah menyandarkan hadis kepada orang yang mengatakan (raf’u al-hadis| ila
qailih atau ‘audu al-hadis| ila qailih). Sedangkan kata al-musnad mempunyai
beberapa arti, bisa berarti hadis yang disandarkan atau diisnadkan oleh
seseorang, bisa juga berarti kumpulan hadis yang diriwayatkan dengan
menyebutkan sanad-sanadnya secara lengkap, seperti musnad al-Firdaus. Kata
Musnad juga biasa digunakan untuk menamai suatu kitab yang menghimpun
hadis-hadis dengan sistem penyusunan berdasarkan nama-nama para sahabat
para perawi hadis, seperti kitab Musnad Ahmad, tetapi bisa juga berarti nama
bagi hadis yang marfu’ dan muttasil yang disandarkan kepada Nabi Muhammad
saw. dan sanadnya bersambung. Contohnya pada kitab Sahih Bukhari sebagai
berikut:
Dari hadis diatas sanadnya adalah orang-orang yang menyampaikan matan
hadis sampai pada Imam Bukhari, sehingga orang yang menyampaikan kepada
Imam Bukhari adalah sanad pertama dan sanad terakhir adalah Abu Hurairah.
Sedangkan Imam Bukhari adalah orang yang mengeluarkan hadis atau yang
menulis hadis dalam kitabnya. Para ahli hadis memberi penilaian terhadap
sahih atau tidaknya dapat berdasarkan pada sanad tersebut. Jika terdapat salah
satu sanad yang kurang memenuhi syarat maka dapat mengurangi atau bahkan
dapat meragukan kesahihan hadis. Berikut adalah contoh sanad lainnya :
2. Matan
Matan, berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari huruf Matan
memiliki makna masaluba wa irtafa’a min al-ardi (tanah yang meninggi) atau
punggung jalan atau bagian tanah yang keras dan menonjol ke atas,. Secara
terminologis, istilah matan dalam ilmu hadis adalah redaksi sabda Nabi
Muhammad saw. atau isi dari hadis tersebut. Matan ini adalah inti dari apa
yang dimaksud oleh hadis. Apabila dirangkai menjadi kalimat matn al-h}adi}s|
misalnya:
Artinya: Orang mukmin yang satu dengan orang mukmin lainnya bagaikan
suatu bangunan yang saling menopang antara satu dengan yang lainnya. Matan
hadis terdiri dari dua elemen yaitu teks atau lafal dan makna (konsep),
sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadis yang sahih
yaitu terhindar dari syadz dan ’illat, contohnya:
Artinya: Amal-amal perbuatan itu hanya tergantung niatnya dan setiap orang
akan mendapatkan apa yang dia niatkan. Barangsiapa yang hijrah karena untuk
mendapatkan dunia atau karena perempuan yang akan dinikahinya maka
hijrahnya (akan mendapatkan) sesuai dengan tujuan hijrahnya…‛
5. Contoh
Agar menjadi jelas yang apa dimaksudkan sebagai sanad, matan dan
rawi, perhatikan contoh di bawah ini:
Contoh Sanad:
Contoh Matan:
Contoh Rawi:
Yang disebut rawi atau mukharrij adalah orang yang mengeluarkan hadis atau
membukukan hadis.
6. Syarat-syarat Rawi
Rawi adalah orang orang yang memindahkan hadis dari seorang guru kepada
orang lain dengan membukukannya ke dalam suatu kitab hadis. Syarat-syarat
Rawi adalah:
a. Adil
Adil dalam konteks studi hadis berbeda dengan adil dalam konteks persaksian
atau hukum. Menurut muhaddisin yang dimaksud dengan adil adalah
istiqamatuddin dan al-muru’ah. Istiqamatuddin adalah melaksanakan
kewajibankewajiban dan menjauhi perbuatan-perbuatan haram yang
mengakibatkan pelakunya fasik. Sedangkan al-muru’ah adalah melaksanakan
adab dan akhlak yang terpuji dan meninggalkan perbuatan yang menyebabkan
orang lain mencelanya.
b. Muslim.
Menurut ijmak seorang rawi pada waktu meriwayatkan suatu hadis maka ia
harus muslim. Periwayatan kafir tidak sah. Seandainya seorang fasik saja kita
disuruh klarifikasi, maka lebih-lebih rawinya yang kafir. Kaitan dengan masalah
ini berdasarkan firman Allah swt. QS al-H}ujura>t [49] : 6
Daftar Pustaka :
https://pustakapendisntt.com/2020/11/16/al-quran-hadis-ma-ipa-ips_bahasa-
kelas-10/
Buku Alqur’an Hadits kelas 10 Untuk MA