Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

PENGERTIAN HADIS DAN KEGUNAANNYA DALAM STUDI


ISLAM
Untuk memenuhi tugas makalah mata kuliah Ulumul Hadis

Dosen Pengampu:

Nur Arifuddin, M.Pd.

Devi Lestari

20220213001

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BAHASA ARAB

SEKOLAH TINGGI ILMU TARBIYAH IBNU SINA

KEPANJEN-MALANG
KATA PENGANTAR
Alhamdulillahirobbilalamin saya mengucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat, taufiq, dan hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan
Makalah Ulumul Hadis yang berjudul “PENGERTIAN HADIS DAN
KEGUNAANNYA DALAM STUDI ISLAM”.

Shalawat serta salam tak lupa kami panjatkan kepada Nabi Muhammad SAW
yang sudah membawa seluruh umat islam dari zaman kegelapan hingga zaman yang
terang benderang sekarang yaitu Adinul Islam, dan sudah menjadi teladan bagi
seluruh umat islam di dunia.

Makalah ini dibuat sebagai salah satu penilaian pada mata kuliah Ulumul
Hadis dan kami berharap makalah ini bisa bermanfaat bagi kami maupun orang-
orang yang membacanya.

Manusia tidak ada yang sempurna, kesempurnaan hanya milik Allah SWT,
begitu juga dengan makalah ini, adapun kesalahan di dalamnya pembaca dapat
memberi saran dan kritik.

Atas perhatiannya saya mengucapkan terima kasih.

Malang, 1 Maret 2023

Devi Lestari
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Dalam agama islam dikenal dua sumber utama yang menjadi acuan dalam
menjalankan ajaran agama islam, yaitu Al-Qur’an dan segala hal yang bersumber
dari nabi Muhammad SAW yang lebih sering disebut sebagai hadits. Al-quran
adalah sumber pertama dan utama dalam kajian islam. Sedangkan hadis merupakan
sumber kedua dalam ajaran islam. Kedua sumber penting itu merupakan pegangan
hidup umat islam, yang mana jika dipegang secara teguh maka akan mampu
menghindarkan dari ketersesatan, baik di dunia maupun di akhirat.

Oleh karena itu, makalah ini akan mengulas tentang beberapa hal, seperti
pengertian sunnah, hadits, khabar, dan atsar.

Sebagai sebuah sumber hukum yang penting bagi umat islam, hadis telah
dikaji berkali-kali oleh umat islam dari masa ke masa. Dalam kajian hadits, terdapat
berbagai macam pembahasan yang menarik, terutamma terkait peristilahan yang
digunakan untuk menyebut segala sesuatu yang merupakan sabda nabi Muhammad
SAW baik perilaku beliau, persetujuan beliau atas sebuah peristiwa maupun respon
respon terhadap kondisi masyarakat sekitar. Maka seringkali disebutkan dalam
literatur-literatur kajian hadis mengenai istilah hadits, sunnah, khabar, maupun atsar.
Istilah-istilah tersebut dipergunakan secara acak yang terkadang menimbulkan
pertanyaan terkait apakah istilah-istilah tersebut berbeda ataupun sama.

B. Rumusan Masalah

1. Apa definisi Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar?


2. Bagaimana struktur pembentukan hadis (sanad dan matan)?
3. Apa urgensi hadis dalam studi islam?
C. Tujuan

1. Untuk mengetahui definisi Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar.


2. Untuk mengetahui struktur pembentukan hadis.
3. Mengetahui urgensi hadis studi Islam.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi Hadis, Sunnah, Khabar, dan Atsar

1. Hadis

Kata ‫ حديث‬yang memiliki bentuk jamak ‫االحاديث‬, secara etimologi merupakan

isim masdhar dari kata kerja (‫ )حدث حيدث حديثا‬yang berarti "komunikasi, cerita,

percakapan, baik dalam konteks agama maupun duniawi, atau dalam konteks
sejarah atau peristiwa, dan kejadian aktual". Penggunaan dalam bentuk kata
sifat, kata hadis mengandung arti: (1) ‫( اجلديد‬sesuatu yang baru) lawan kata dari

‫( القدمي‬sesuatu yang lama), (2) ‫( اخلرب‬berita), yaitu sesuatu yang dipercakapan atau

dipindahkan dari seseorang kepada orang lain, dan (3)‫( القريب‬sesuatu yang

dekat). 1
Dengan demikian pemakaian kata ‫ حديث‬di sini seolah-olah

dimaksudkan untuk membedakannya dengan Al-qur'an yang bersifat .‫ القدمي‬2

Sedangkan menurut terminologi, hadis diberi pengertian yang berbeda-beda


oleh para ulama berdasarkan bidang keilmuannya, antara lain:

Menurut ulama usūl, pengertian hadis dijelaskan sebagai berikut:

‫كل ما قدر عن النيب صلى هللا عليه وسلم غري القرآن الكرمي من قول ٔاوفعل ٔاوتقرير يصلح ٔان يكون دليال‬
‫حلكم شرعي‬

Artinya: "Hadis merupakan segala sesuatu yang dikeluarkan dari nabi


Muhammad SAW, selain Al Qur'an Al Karim, baik perkataan, perbuatan,

1
Alfiah, dkk, “Studi Ilmu Hadis”, Riau, Kreasi Edukasi, 2016, Halaman 1.
2
Mahmud At-Thahhan, “Tafsir Muatholah Al-Hadis”, Bairut, Dar al-qur’an al-karim, 1979,
Halaman 14.
maupun ketentuan Nabi Muhammad yang besangkut paut dengan hukum Syara'
".
Sedangkan menurut ulama fikih, hadis dijabarkan sebagai:

‫كل ما ثبت عن النيب صلى هللا عليه وسلم ومل يكن من ابب الفرض وال الواجب‬

Artinya: "Segala sesuatu yang ditetapkan oleh Nabi Muhammad Saw, yang
tidak bersangkutan dengan masalah-masalah fardu atau wajib".
Sedangkan menurut ulama' hadis mendefinisikan sebagai berikut:

‫كل ما آثر عن النيب حممد صلى هللا عليه وسلم من قول اوفعل ٔاوتقرير اوصفة خلقية اوخلقية‬

Artinya: "Segala sesuatu tang diberitakan dari Nabi Muhammad Saw, baik
berupa perkataan, perbuatan, ketetapan, sifat-sifat kemanusiaan, maupun sifat-
sifat batin nabi Muhammad Saw".
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa hadis merupakan
segala sesuatu baik perkataan, perbuatan, ketetapan, dan sifat-sifat yang
bersumber dari nabi Muhammad Saw.3

2. Sunnah

Menurut bahasa kata sunnah merupakan kata bentukan dari kata ‫سنَّة‬
ُ ‫َس َّن يَ ُس ُّن‬
Kata tersebut memiliki arti cara, jalan yang ditempuh, tradisi, atau ketetapan,
baik hal tersebut terpuji ataupun tercela.

Sedangkan secara terminologi, Sunnah diberi pengertian yang berbeda-


beda oleh para ulama berdasarkan bidang keilmuannya, antara lain:

Menurut ahli hadis, Sunnah adalah:

ٍ ‫ُك ُّل ما اثر عن النيب حممد صلى هللا عليه وسلم من‬
‫قول اوفعل او تقرير او صفحة خلقية او سرية‬ َ
‫سواء امام ذلك قبل البعثة ام بعدها‬

3
Syaifullah Amin, “Al-Qur’an Hadis MA Kelas X”, Jakarta, Kemenag RI, 2020, Halaman 85.
Artinya: "Segala yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa
perkataan, perbuatan, ketetapan, tabiat, budi pekerti, maupun perjalanan
hidupnya, baik sebelum beliau diangkat menjadi Rosul maupun sesudahnya".
Menurut ahli usul fikih, Sunnah adalah:

‫كل ما صدر عن النيب حممد صلى هللا عليه وسلم غري القرآن من قول او فعل او تقرير مما يصلح ان‬
‫يكون دليال حلكم شرعي‬

Artinya: "Segala sesuatu yang bersumber dari Nabi Muhammad Saw, selain
Al Qur'an baik berupa perkataan, perbuatan, maupun ketetapan yang pantas
untuk dijadikan dalil bagi penetapan hukum Syara' ".
Dari dua pengertian di atas dapat diketahui bahwa Sunnah memiliki arti
lebih luas dari hadis, karena Sunnah meliputi segala yang datang dari Nabi
Muhammad Saw baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi nabi dan
Rosul.4

3. Khabar

Menurut bahasa kata Khabar berasal dari bahasa Arab yang memiliki arti
kabar, berita, ataupun redaksi yang disampaikan dari seseorang kepada
seseorang kepada orang lain. Adapun pengertian Khabar menurut istilah ahli
hadis:

‫ما أضيف اىل النيب صلى هللا عليه وسلم او غريه‬

Artinya: "Segala sesuatu yang disandarkan atau berasal dari Nabi


Muhammad Saw atau dari selain Nabi Muhammad Saw."
Dengan demikian, Khabar memiliki arti yang lebih umum daripada hadis,
karena Khabar termasuk segala sesuatu yang berasal dari nabi Muhammad Saw,
tetapi Khobar juga boleh berasal dari selain Nabi Muhammad Saw. 5

4
Nur Syam, “Buku Siswa Qur’an Hadis MA Kelas X”, Jakarta, Kemenag RI, 2014, Halaman 82-83.
5
Ibid., Halaman 83-84.
4. Atsar

Secara bahasa Atsar memiliki arti bekas sesuatu atau sisa, dan bisa berarti
juga yang dikutip (dinukil). Sedangkan secara istilah Atsar adalah perkataan,
tindakan, ataupun ketetapan para sahabat Nabi Muhammad Saw, dan tabi'in.
Tapi terkadang juga digunakan untuk hadis yang disandarkan kepada Nabi
Muhammad Saw.6

Perbedaan dari keempatnya adalah, Sunnah lebih luas dari hadis. Sunnah
adalah segala yang dinukilkan dari Nabi Muhammad Saw, baik berupa perkataan,
perbuatan, ketetapan, maupun pengajaran, sifat, kalakuan dan pelajaran hidup
baik sebelum maupun sesudah diangkat menjadi nabi dan rasul. Khabar selain
dinisbatkan kepada Nabi Muhammad Saw, dapat juga dinisbatkan kepada
sahabat dna tabi'in. Khabar lebih umum daripada hadis, karena masuk di
dalamnya semua riwayat yang buakn dari Nabi Muhammad Saw. Sedangkan
Atsar lebih sering digunakan untuk sebutan bagi perkataan sahabat Nabi
Muhammad Saw, meskipun kadang-kadang dinisbatkan kepada beliau Saw.

B. Struktur pembentuk Hadis (Sanad dan Matan)

1. Sanad

Secara bahasa sanad berasal dari kata ‫ سند‬yang berarti penggabungan

sesuatu ke sesuatu yang lain. Di dalam susunan sanad terdapat banyak nama
yang tergabung menjadi satu rentetan jalan. Sanad juga bisa memiliki arti ‫معتمد‬

(tempat bersandar, pegangan, atau yang dipercaya).7

Sedangkan menurut istilah ahli hadis yaitu:

6
Naina Sumita, dkk, “Pengertian Hadis dan Kegunannya Dalam Studi Islam”, Sumatra Utara,
2018, Halaman 3.
7
Syaifullah Amin, Op.Cit., Halaman 116-117.
‫السند هو الطريق املوصل اىل املت‬

Artinya: "Matan merupakan jalan yang menyampaikan kepada matan


hadis".8
Sedangkan menurut istilah lain, sanad merupakan jalan yang dapat
menghubungkan matan hadis sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Dengan
kata lain, sanad merupakan rentetan perawi-perawi, yang artinya susunan orang-
orang yang menyampaikan materi hadis tersebut sejak yang disebut pertama
sampai kepada Nabi Muhammad Saw. Contoh:

‫حدثنا احلميدي عبد هللا بن الزبري قال حدثنا سفيان قال حدثنا حيىي بن سعيد االنصاري قال اخربين‬
‫الليىي يقول مسعت عمر بن اخلطاب رضي هللا عنه على املنرب‬
ٔ ‫حممد ابراهيم التيمي انه مسع القمة بن وقاص‬
‫قال مسعت رسول هللا صلى هللا عليه وسلم يقول‬

Para ulama' hadis bersepakat menilai bahwa kedudukan sanad dalam hadis
sangatlah penting karena hadis diperoleh atau diriwayatkannya. Dengan sanad,
suatu periwayatan hadis dapat diketahui diterima atau ditolak, selain itu dengan
sanad juga sebuah hadis dapat diketahui shohih atau tidaknya untuk diamalkan.
Andaikata salah seorang dalam sanad ada yang tertuduh dusta atau setiap
pembawa berita dalam sanad tidak bertemu, maka kedudukan hadisnya adalah
dho'if maka hadis tersebut tidak dapat dijadikan sumber hukum.

2. Matan

Secara bahasa kata matan berasal dari bahasa Arab yang terdiri dari tiga
huruf ‫ م ت ن‬yang memiliki arti tanah yang menonjol, punggung jalan, ataupun

bagian tanah yang mengeras dan meninggi. Dalam catatan lain, matan juga
memiliki arti tanah gersang, tandus, membelah, mengeluarkan, dan mengikat.

Sedangkan menurut istilah ilmu hadis yaitu:

8
Nur Syam, Op Cit., Halaman 93.
‫ما انتهى إليه السند من الكالم فهو نفس احلديث الذي ذكر االسناد له‬

Artinya: "Perkataan yang disebut ada akhir sanad, yaitu sabda Nabi
Muhammad Saw yang disebut sesudah habis disebutkannya sanad."9
Adapula yang mendefinisikan hadis secara istilah adalah:

‫الفاظ احلديث اليت تتقوم هبا املعاين‬

Artinya: "Kata-kata hadis yang dengan-nya terbentuk makna-makna."

Matan hadis terdiri dari dua elemen, yaitu teks atau lafal dan makna,
sehingga unsur-unsur yang harus dipenuhi oleh suatu matan hadis yang shahih
yaitu terhindar dari syadz dan 'illat.

Contoh matan:

‫املؤمن للمؤمن كالبنيان يشد بعده بعضا‬

Artinya: "Seorang mukmin dengan mukmin lainnya bagaikan bangunan


yang saling menopang antara satu dengan yang lainnya."

C. Urgensi Hadis dalam studi Islam

Dalam studi Islam hadis memiliki peranan yang sangat penting, terutama
dalam pengembangan pendidikan agama Islam yang mana hadis merupakan
penjelas dari Al Qur'an, merupakan dasar syariat yang bersifat sangat global,
sehingga jika hanya mengamati menggunakan dasar Al Qur'an saja tanpa adanya
penjelasan lebih lanjut, maka aman banyak sekali masalah yang tidak terselesaikan
ataupun justru menimbulkan kebingungan yang tak terpecahkan.

Semisal dalam masalah sholat, dalam Al Qur'an sholat hanya tertulis perintah
untuk melaksanakannya atau menunaikannya namun tidak diperjelas bagaimana
tata caranya dan jumlah-jumlah roka'at dengan terperinci. Jika dalam memandang
hukum syari'at hanya dengan berpegang pada Al Qur'an maka manusia tidak

9
Ibid, Halaman 95.
mungkin mengerjakan sholat. Oleh karena itu, di sinilah hadis memiliki peran
penting sebagai penjelas hukum dari hukum yang ada di dalam Al Qur'an. Selain
itu hadis juga memiliki peran sebagai menetapkan dan memperkuat hukum-hukum
yang telah ada di dalam Al Qur'an, dan memberikan penafsiran dan perincian ayat-
ayat Al Qur'an yang masih mujmal.10

10
Naina Sumita, Op Cit., Halaman 16-17
BAB III

PENUTUP
A. Kesimpulan

1. Hadis adalah segala ucapan, perbuatan, dan ketetapan Nabi Muhammad


Saw. Sunnah memiliki pengertian yang lebih luas dari hadis, karena
meliputi segala yang datang dari Nabi Muhammad Saw, baik sebelum
maupun sesudah diangkat menjadi nabi dan rasul Saw. Khabar adalah suatu
berita, baik berasal dari Nabi Muhammad Saw, para sahabat, maupun para
tabi'in. Dan yang terakhir Atsar, menurut jumhur ulama' memiliki arti yang
lebih umum dari khabar karena maknanya lebih sering dinisbatkan kepada
perkataan sahabat.
2. Sanad adalah rangkaian urutan orang-orang yang menjadi sandaran atau
jalan yang menghubungkan suatu hadis sampai pada Nabi Muhammad Saw.
Sedangkan matan adalah punggung jalan, tanah gersang, dan mengikat.
Yang mana menurut istilah adalah perkataan yang disebut pada akhir sanad,
yaitu sabda Nabi Muhammad Saw yang disebut sesudah habis
disebutkannya sanad.
3. Dalam studi Islam, hadis memiliki peranan penting terutama dalam
perkembangannya. Seperti halnya menjadi penjelas dari hukum yang sudah
ada di dalam Al Qur'an, sebagai penetap atau memperkuat hukum yang telah
ada di dalam Al Qur'an, dan sebagai perincian atau penafsiran ayat Al
Qur'an yang masih mujmal.
DAFTAR PUSTAKA

Alfiah, dkk. 2016. Studi Ilmu Hadis. Riau: Kreasi Edukasi.


At-Thahhan, Mahmud. 1974. Tafsir Mustholah Al-Hadis. Bairut: Dar Al-Qur’an
Al-Karim.
Amin, Syaifullah. 2020. Al-Qur’an Hdis MA Kelas X. Jakarta: Kemenag RI.
Sumita, Naina, dkk. 2018. Pengertian Hadis dan Kegunaannya dalam Studi Islam.
Sumatra Utara.
Syam, Nur. 2014. Buku Siswa Qur’an Hadis MA Kelas X. Jakarta: Kemenag RI.

Anda mungkin juga menyukai