3
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
4
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
5
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
6
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
7
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
1. Hadis
Sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya, hadis adalah
perkataan, perbuatan, ketetapan, sifat-sifat atau moral
Rasulullah saw. Sehingga dengan demikian, hadis mencakup
empat aspek
yaitu qauli (perkataan), fi’li (perbuatan), taqriri (ketetapan)
dan washfi (sifat/moral).[21]
2. Sunnah
Kata sunnah juga telah dijelaskan sebelumnya yaitu secara
etimologi sunnah berarti cara, perilaku yang terpuji atau
tercelah, sedangkan terminologinya sunnah adalah segala
yang diriwayatkan dari Nabi saw., baik berupa perkataan,
perbuatan, ketetapan, sifat/moral (mayoritas ulama
menyamakan definisi sunnah dengan hadis.[22]
3. Khabar
Secara etimologi, kata khabar bermakna pengetahuan, lunak
dan melimpah.[23] Sehinngga yang dimaksud dengan khabar
adalah sesuatu yang diketahui kemudian diberitakan atau
disampaikan, baik berupa perkataan atau perbuatan dan pada
akhirnya pengetahuan yang disampaikan disebut berita.
Namun secara terminologi, ulama berbeda pendapat tentang
definisinya antara lain sebagai berikut:
Definisi khabar sama dengan hadis yaitu segala
sesuatu yang diriwayatkan dari Nabi saw., baik
perkataan, perbuatan atau ketetapan.
Khabar adalah sesuatu yang datang selain dari Nabi
Muhammad saw., karena yang datang dari Nabi saw.
disebut Hadis.
8
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
4. Atsar
Kata atsar secara etimologi bermakna sisa dari sesuatu.[25]
Sedangkan secara terminologi adalah ada tiga pendapat,
yaitu:
9
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
11
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
12
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
13
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
14
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
Inkār al-Sunnah
Hadis sebagai salah satu sumber ajaran atau hukum Islam
ternyata pada kenyataannya menimbulkan pro-kontra diantara
umat Islam dalam penerimaannya. Dalam sejarahnya, ada
sebagian orang kelompok yang menolak hadis bahkan tidak
menjadikan hadis sebagai sumber hukum Islam. Mereka itulah
yang dinamai dengan inkār al-sunnah.
16
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
Catatan Kaki
[1] M. Syuhudi Ismail, Kaidah Kesahihan Sanad Hadis, (Jakarta: Bulan
Bintang, Cet. III, 1426H./2005 M.) h. 9
[2] Lihat Ambo Asse, Ilmu Hadis Pengantar Memahami Hadis dan
Sunnah. Cet, I, Alaudddin Press Makassar: 2010, h. 13
[3] Lihat Ambo Asse, Ilmu Hadis Pengantar Memahami Hadis dan
Sunnah. Cet, I, Alaudddin Press Makassar: 2010, h.1
[4] Ibid, 2
[5] Jamaluddin Muhammad Ibnu Manzur, Lisanul arab, Jilid II (Cet.
Bairut: Dar al- Fikri, t.th), h.134.
[6] Ibid.,h. 133
[7] Ibid. h. 142
[8] Muhammad bin Abi Bakar bin Abdil Qadir ar-Razy, Mukhtar as-
Shahih (Cet. T.th: Dar al-Manar, t.th), h. 133
[9] Ibid
[10] Ibid
[11] Ibid, Jilid 3 h. 44.
[12] Muhammad Ibn Alwi al-Maliki al-Hasani, al-Manhal al-Latīf fī Usūl al-
Hadīś al-Syarīf, (Makkah: Wizarat al-Ta’līm, Cet. V, 1410 H./1990 M.) h.
7.
[13] Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib, Ushul al-Hadits; ‘Ulumuhu wa
Mushthalahuh. (Cet. I; Beirut: Dar al-Fikr, 1409 H/1989 M), h. 19
[14] Manna’ al-Qaththan, Mabahits fii Ulum al-Hadits. (Cet. IV: Kairo;
Maktabah Wahbah, 1425 H / 2004 M), h. 15.
[15] Muhammad ‘Ajjaj al-Khathib, Op.Cit. h. 19
[16] Ibid., h. 19
[17] Muhammad Alwi al-Maliki, Op.Cit. h. 9.
[18] Ibid.,h. 18
[19] Muhammad Alwi al-Maliki, Op.Cit. h.9
[20] Manna’ al-Qaththan, Op.Cit. h. 7
[21] Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, Qawaid al-Tahdis, (Bairut: Dar
al-Kutub al-Ilmiyah, t.thn.) h. 61.
[22] Abdul Mannan al-Rasikh, Kamus Istilah-istilah Hadis, (Jakarta: Dar
al-Falah, Cet. I, 2006 M.) h. 105.
[23] Ibnu Faris, Op.Cit. Jilid 2 h. 194.
[24] H. Mudasir, Ilmu Hadis, (Bandung: Pustaka Setia, Cet. III, 2007 M.)
h.32.
[25] Ibnu Manzur, Op.Cit. Jilid 1 h. 69.
[26] Mahmud Ali Fayyad, Metodologi Penetapan Kesahihan
Hadis, (Bandung: Pustaka Setia, et. I, 1419 H./1998 M.) h. 17. Dan
Muhammad Jamaluddin al-Qasimi, Op.Cit. h. 61.
[27] H. Mudasir, Op.Cit. h. 32.
[28] Shubhi al-Shalih, Ulum al-Hadis, (al-Madinah al-Munawwarah: al-
Maktabah al-‘Ilmiyah, Cet. III, 1972 M.) h. 3-5.
17
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019
Sumber: https://www.tongkronganislami.net/pengeritian-hadis-dan-
sunnah/
18