Anda di halaman 1dari 3

Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019

FUNGSI DAN POKOK-POKOK KANDUNGAN AL-QUR’AN

1. Fungsi Al-Qur’an
Fungsi utama Al-Qur’an adalah sebagai petunjuk bagi umat manusia dan mukjizat bagi
kerasulan Muhammad saw. Al-Qur’an memberikan aturan-aturan keagamaan yang menjadi
petunjuk bagi umat manusia untuk mencapai kebahagiaan hidup di dunia dan di akhirat. Sebagai
mukjizat, Al-Qur’an diturunkan oleh Allah untuk menjadi bukti kebenaran kerasulan
Muhammad saw terutama bagi para penentang dakwah-dakwah beliau.
Fungsi Al-Qur’an sangat penting bagi kehidupan umat Islam. Ia bukan sekedar kitab bacaan
biasa tetapi adalah buku suci yang menjadi pedoman dalam segala urusan kehidupan umat Islam
di dunia. Ia menjadi rujukan utama ketika umat Islam ingin membangun formulasi hukum, etika,
politik, sosial-kemasyarakatan dan sebagainya. Untuk lebih mempermudah memahami fungsi-
fungsi Al-Qur’an berikut adalah beberapa ayat Al-Qur’an yang menjelaskan fungsinya bagi
kehidupan umat Islam.
a. Sebagai petunjuk dari Allah swt kepada manusia
Allahberfirman:2:185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-
penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)….”

b. Sebagai bukti (mukjizat) kebenaran risalah Nabi Muhammad saw.


Allah berfirman:7:203. Dan apabila kamu tidak membawa suatu ayat Al Qur’an kepada mereka,
mereka berkata: “Mengapa tidak kamu buat sendiri ayat itu?” Katakanlah: Sesungguhnya aku
hanya mengikut apa yang diwahyukan dari Tuhanku kepadaku. Al Qur’an ini adalah bukti-bukti
yang nyata dari Tuhanmu, petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.

c. Sebagai pemisah antara yang Haq dan yang Bathil\ Allah berfirman:2:185. (Beberapa
hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)….”

d. Sebagai obat bagi penyakit-penyakit hati


Allah berfirman:10:57.
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh
bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang
yang beriman.

e.   Sebagai nasihat bagi orang-orang bertaqwa


3:138. (Al Qur’an) ini adalah penerangan bagi seluruh manusia, dan petunjuk serta pelajaran
bagi orang-orang yang bertakwa.

f. Sebagai pembenar kitab-kitab terdahulu


Allah berfirman: 35:31. Dan apa yang telah Kami wahyukan kepadamu yaitu Al Kitab (Al
Qur’an) itulah yang benar, dengan membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya. Sesungguhnya
Allah benar-benar Maha Mengetahui lagi Maha Melihat (keadaan) hamba-hamba-Nya.

2.   Pokok-pokok Kandungan Al-Qur’an

Al-Qur’an merupakan kitab suci agama Islam yang mempunyai fungsi utama sebagai petunjuk
bagi manusia dalam menjalani kehidupan di bumi, sebagaimana dalam firman Allah:
2:185. (Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya
diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang batil)….”
Sebagai petunjuk bagi kehidupan manusia, Ak-Qur’an memuat pesan-pesan yang dapat
dijadikan sebagai sandaran bagi manusia dalam segala aspek kehidupannya. secara umum,
kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dapat dipetakan menjadi beberapa tema pokok dibawah ini :

1
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019

a.Aqidah
Salah satu yang menjadi pokok pembahasan ayat-ayat Al-Qur’an adalah masalah aqidah. Aqidah
merupakan dasar penting dalam agama Islam. Secara bahasa Aqidah berasal dari bahasa Arab:
al-’aqdu (ikatan), at-tautsiq (kepercayaan atau keyakinan yang kuat), al-qhkam (mengukuhkan
atau menetapkan) dan ar-rabthu bi quwwah (mengikat dengan kuat). Adapun secara istilah
Aqidah dapat didefinisikan sebagai iman yang teguh dan pasti yang tidak ada keraguan
sedikitpun bagi orang yang meyakininya. Jadi dapat dipahami bahwa aqidah merupakan ilmu
yang menjarkan kepada manusia mengenai kepercayaan yang wajib diyakini oleh setiap orang.
Al-Qur’an mengajarkan aqidah tauhid kepada manusia, yaitu menanamkan keyakinan terhadap
keesaan Allah SWT. Selain kepercayaan dan keimanan kepada Allah swt, Al-Qur’an juga
mengajarkan manusia hal-hal yang ghaib, para rasul dan kepercayaan terhadap kitab-kitab
terdahulu sebagai bagian dari kesempurnaan keimanan seseorang. Dalam Al-Qur’an banyak
sekali ayat-ayat yang berbicara mengenai pokok-pokok aqidah yang harus diyakini setiap orang
yangberiman.
Allah berfirman:35:3. Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta
selain Allah yang dapat memberikan rezeki kepada kamu dari langit dan bumi?  Tidak ada
Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan)?
2:177. Bukanlah menghadapkan wajahmu ke arah timur dan barat itu suatu kebajikan, akan
tetapi sesungguhnya kebajikan itu ialah beriman kepada Allah, hari kemudian, malaikat-
malaikat, kitab-kitab, nabi-nabi dan memberikan harta yang dicintainya kepada kerabatnya,
anak-anak yatim, orang-orang miskin, musafir (yang memerlukan pertolongan) dan orang-orang
yang meminta-minta; dan  (memerdekakan) hamba sahaya, mendirikan salat, dan menunaikan
zakat; dan orang-orang yang menepati janjinya apabila ia berjanji, dan orang-orang yang sabar
dalam kesempitan, penderitaan dan dalam peperangan. Mereka itulah orang-orang yang benar
(imannya);danmerekaitulahorang-orangyangbertakwa.

b.IbadahTema pokok kandungan Al-Qur’an selanjutnya adalah ibadah.


Secara bahasa, ibadah berarti taat, tunduk dan ikut. Dalam bahasa syar’i ibadah diartikan sesuatu
yang diperintahkan Allah sebagai syariat, bukan karena adanya keberlangsungan tradisi
sebelumnya atau karena tuntutan logika atau akal manusia. Ibadah adalah segala bentuk ketaatan
yang dijalankan atau dikerjakan untuk mendapatkan ridha dariAllahswt.Al-Qur’an menjelaskan
bentuk-bentuk ibadah dasar yang harus dikerjakan oleh setiap muslim, seperti mengucapkan dua
kalimat syahadat, shalat lima waktu, membayar zakat, puasa pada bulan suci Ramadhan dan
beribadah haji bagi yang telah mampu menjalankannya. Namun Al0Qur’an tidak menjelaskan
secara terperinci mengenai tata cara pelaksanaan ibadah-ibadah tersebut. Al-Qur’an hanya
menjelaskan bahwa setiap ibadah harus benar-benar ikhlas ditujukan kepada Allah swt.
Allah berfirman: 6:162. Katakanlah: “Sesungguhnya salat, ibadah, hidup dan matiku hanyalah
untukAllah,Tuhansemestaalam,

c.AkhlakTema pokok Al-Qur’an selanjutnya adalah mengajarkan akhlak.


Dalam bahasa Arab, akhlak bentuk jamak dari khulqu yang artinya perangai, tabiat dan adab.
Dalam agama Islam, akhlak merupakan tolak ukur derajat seseorang. Dalam Al-Qur’an
dikatakan bahwa keimanan seseorang tidaklah cukup hanya dengan sekedar iman kepada Allah,
Malaikat, Nabi-nabi dan lainnya Akan tetapi keimanan harus disertai dengan akhlak dan
perilaku yang baik. Allah berfirman:
6:90. Sesungguhnya Allah menyuruh (kamu) berlaku adil dan berbuat kebajikan, memberi
kepada kaum kerabat, dan Allah melarang dari perbuatan keji, kemungkaran dan permusuhan.
Dia memberi pengajaran kepadamu agar kamu dapatmengambilpelajaran.
16:91. Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu
membatalkan sumpah-sumpah (mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah
menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpah itu). Sesungguhnya
Allahmengetahuiapayangkamuperbuat.
16:92. Dan janganlah kamu seperti seorang perempuan yang menguraikan benangnya yang
sudah dipintal dengan kuat, menjadi cerai berai kembali, kamu menjadikan sumpah (perjanjian)
mu sebagai alat penipu di antaramu, disebabkan adanya satu golongan yang lebih banyak
jumlahnya dari golongan yang lain.  Sesungguhnya Allah hanya menguji kamu dengan hal itu. 

2
Materi Kuliah Agama STIKES Rajawali Bandung 2019

Dan sesungguhnya di hari kiamat akan dijelaskan-Nya kepadamu apa yang dahulu kamu
perselisihkan itu.

d.Salah satu tema yang banyak dibahas dalam ayat-ayat Al-Qur’an adalah Hukum.

Dalam Al-Qur’an termuat hukum-hukum yang mengatur tentang masalah-masalah yang ada
pada seluruh aspek kehidupan manusia, Misalnya, hukuman bagi pembunuh, Allah berfirman :
17:33. Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah (membunuhnya),
melainkan dengan suatu (alasan) yang benar. Dan barang siapa dibunuh secara lalim, maka
sesungguhnya Kami telah memberi kekuasaan kepada ahli warisnya, tetapi janganlah ahli waris
itu melampaui batas dalam membunuh.  Sesungguhnya ia adalah orang yang mendapat
pertolongan. Namun tidak semua aturan hukum yang ada dalam Al-Qur’an sudah terperinci.
Kadang Al-Qur’an hanya menyebutkan prinsip-prinsip dasarnya saja. Misalnya Allah
menyatakan keharaman darah dan bangkai secara mutlak dan umum.
5:3.Diharamkan bagimu (memakan )bangkai,darah,…”Kemudian Nabi saw men-taqyidkan
(memberi persyaratan) kemutlakannya dan mentaksiskan (memberi ketentuan khusus) atas
keharamannya serta menjelaskan macam-macam bangkai dan darah. Sebagaimana sabda Nabi
saw: “Dihalalkan bagi kita dua macam bangkai dan dua macam darah. Adapun macam bangkai
itu adalah bangkai ikan dan bangkai belalang sedang dua macam darah itu adalah hati dan
limpa.” (H.R.Ibnu Majah dan Hakim)

e.Tadzkir (Peringatan)

Al-Qur’an sebagai kitab petunjuk juga berisi peringatan-peringatan kepada manusia. Hal ini
sebagaimana ditegaskan dalam salah satu ayatnya:
25:1.Maha Suci Allah yang telah menurunkan Al-Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar
dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruhalamMengenai isi peringatan-peringatannya, Al-
Qur’an misalnya memberikan peringatan berupa ancaman akan siksa neraka bagi mereka yang
mendustakan Allah dan utusannya. Allah berfirman 5:33. Sesungguhnya pembalasan terhadap
orang-orang yang memerangi Allah dan Rasul-Nya dan membuat kerusakan di muka bumi,
hanyalah mereka dibunuh atau disalib, atau dipotong tangan dan kaki mereka dengan bertimbal
balik, atau dibuang dari negeri (tempat kediamannya). Yang demikian itu (sebagai) suatu
penghinaan untuk mereka di dunia, dan di akhirat mereka beroleh siksaan yang besar, Selain
pemberi peringatan Al-Qur’an juga memberikan kabar gembira bagi orang-orang yang beriman
kepada Allah swt dengan balasan berupa nikmat surga. Allah berfirman 19:97. Maka
sesungguhnya telah Kami mudahkan Al Qur’an itu dengan bahasamu, agar kamu dapat memberi
kabar gembira dengan Al Qur’an itu kepada orang-orang yang bertakwa, dan agar kamu
memberi peringatan dengannya kepada kaum yang membangkang.

f. Sejarah atau Kisah

Al-Qur’an juga berisi kisah-kisah mengenai orang-orang yang terdahulu baik yang mengalami
kebinasaan akibat tidak taat kepada Allah swt ataupun kisah-kisah orang yang mendapatkan
kejayaan karena ketaatannya kepada Allah swt. Kisah-kisah tersebut agar bisa menjadi pelajaran
bagi orang-orang yang sesudahnya. Allah berfirman:11:100. Itu adalah sebahagian dari berita-
berita negeri (yang telah dibinasakan) yang Kami ceritakan kepadamu (Muhammad); di antara
negeri-negeri itu ada yang masih kedapatan bekas-bekasnya dan ada (pula) yang telah musnah.
11:120. Dan semua kisah dari rasul-rasul Kami ceritakan kepadamu, ialah kisah-kisah yang
dengannya Kami teguhkan hatimu; dan dalam surat ini telah datang kepadamu kebenaran serta
pengajaran dan peringatan bagi orang-orang yang beriman. 20:99. Demikianlah Kami kisahkan
kepadamu (Muhammad) sebagian kisah umat yang telah lalu, dan sesungguhnya telah Kami
berikan kepadamu dari sisi Kami suatu peringatan (AlQur’an).

Anda mungkin juga menyukai