Anda di halaman 1dari 9

Al-Qur'an Hadist

Muhammad Nur Zaki, S.Pd.I

KELOMPOK 5 :
Mahfizatun Hasanah (14)
M.Royyan Alma (13)
Rif'ah Fauziah (31)
Bulqiati Rahmini (07)
M.Khalid (20)
Sri Mulyani (34)

MAN 1
HULU SUNGAI TENGAH
2022/2023
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qur'an adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT. Kepada Nabi Muhammad SAW. Berisi
petunjuk-petunjuk bagi kehidupan dan penghidupan umat islam khususnya dan umat manusia pada
umumnya.
Al-Qur'an sifatnya universal, untuk itu dia hanya menetapkan pokok-pokok hukum dasar, dari
pokok-pokok hukum dasar tersebut dapat dikembangkan secara elastis sesuai dengan kemampuan,
kondisi, dan situasi manusia yang bersangkutan.

Pokok-pokok kandungan Al-Qur'an pada prinsipnya terdapat pada kandungan surat al-fatihah,
yakni meliputi: aqidah, mu'amalah, akhlak, sejarah, sains (ilmu pengetahuan), ibadah dan hukum.

Karena surat Al-Fatihah berisikan pokok-pokok ajaran sebagai intisari seluruh isi Al-Qur'an atau
merupakan kesimpulan dari seluruh isi Al-Qur'an. Maka tepat sekali kalau surat Al-Fatihah dinamakan
juga ummul kitab, ummul quran, asas Al-Qur'an. Di Samping nama-nama yang lain, ayat-ayat
Al-Qur'an dalam surat Al-Fatihah, boleh jadi karena kedudukan yang istimewa dari surat Al-Fatihah
yang demikian itu, maka surat Al-Fatihah wajib dibaca setiap rakaat dalam sholat.

Dan masih banyak juga keistimewaan yang ada pada surat Al-Fatihah yang itu tidak dimiliki oleh
surat-surat yang lain di Al-Qur'an, namun itu tidak mengurangi kemuliaan dalam setiap bacaan surat
apapun di dalam Al-Qur'an, karena semua surat di Al-Qur'an adalah benar-benar wahyu dari Allah
SWT.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Al-Qur'an

Al-Qur’an adalah kitab suci terakhir yang diturunkan oleh Allah kepada umat manusia melalui
Nabi Muhammad SAW untuk dijadikan sebagai pedoman hidup. Petunjuk-petunjuk yang dibawanya
pun dapat menyinari seluruh isi alam ini. Sebagai kitab bidayah sepanjang zaman, al-Qur’an memuat
informasi-informasi dasar tentang berbagai masalah, baik informasi tentang hukum, etika,
kedokteran dan sebagainya.

Hal ini merupakan salah satu bukti tentang keluasan dan kekuasaan isi kandungan Al-Qur’an
tersebut. Informasi yang diberikan itu merupakan dasar-dasarnya saja, dan manusialah yang akan
menganalisis dan merincinya, membuat keautentikan teks Al-Qur’an menjadi lebih tampak bila
berhadapan dengan konteks persoalan-persoalan kemanusiaan dan kehidupan modern.

1
Al-Quran juga merupakan kitab suci agama islam untuk seluruh umat muslim di seluruh dunia
dari awal diturunkan hingga waktu penghabisan spesies manusia di dunia baik di bumi maupun di
luar angkasa akibat kiamat besar.

Di dalam surat-surat dan ayat-ayat Al-Qur'an terkandung kandungan yang secara garis besar
dapat kita bagi menjadi beberapa hal pokok atau hal utama beserta pengertian atau arti definisi dari
masing-masing kandungan inti sarinya.

Dalam sebuah ayat, Allah Swt. menegaskan bahwa Al Quran diturunkan dengan
membawa kebenaran hakiki yang berfungsi sebagai dasar penetapan hukum yang harus
dipegang teguh oleh Nabi Muhammad SAW, tidak boleh sedikit pun menyimpang dari Al
Quran. Dan tentunya hal ini juga harus dipegang teguh oleh umat Islam. Sebagaimana
dijelaskan dalam QS. An-Nisa’ ayat 105.

‫ىك هّٰللا ۗ ُ َواَل َت ُكنْ لِّ ْل َخ ۤا ِٕى ِني َْن َخصِ ْيم ًۙا‬ َ ‫ْك ْالك ِٰت‬
ِ ‫ب ِب ْال َح ِّق لِ َتحْ ُك َم َبي َْن ال َّن‬
َ ‫اس ِب َمٓا اَ ٰر‬ َ ‫ِا َّنٓا اَ ْن َز ْل َنٓا ِا َلي‬

"Sesungguhnya Kami telah menurunkan Kitab kepadamu dengan membawa kebenaran,


supaya kamu mengadili antara manusia dengan apa yang telah Allah wahyukan kepadamu,
dan janganlah kamu menjadi penantang (orang yang tidak bersalah), karena (membela)
orang-orang yang khianat. (QS. An Nisa: 105).

B. Pokok-pokok kandungan Al-Qur’an

1. Akidah

Akidah adalah ilmu yang mengajarkan manusia mengenai kepercayaan yang pasti wajib dimiliki
oleh setiap orang di dunia. Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada kita yaitu menanamkan
keyakinan terhadap Allah SWT yang satu yang tidak pernah tidur dan tidak beranak-pinak. Percaya
kepada Allah SWT adalah salah satu butir rukun iman yang pertama. Orang yang tidak percaya
terhadap rukun iman disebut sebagai orang-orang kafir.

Al Quran banyak menjelaskan tentang pokok-pokok ajaran akidah yang terkandung di


dalamnya, di antaranya Surat Al Ikhlas 1-4:

4( ‫) َو َل ْم َي ُكنْ َل ُه ُكفُ ًوا َأ َح ٌد‬3( ‫) َل ْم َيل ِْد َو َل ْم يُو َل ْد‬2( ‫ص َم ُد‬


َّ ‫) هَّللا ُ ال‬1( ‫)قُ ْل ه َُو هَّللا ُ َأ َح ٌد‬

2
Katakanlah, "Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya
segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tiada pula-diperanakkan, dan tidak ada seorangpun
yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)

2. Mu'amalah

Mu'amalah adalah hubungan antar manusia, hubungan sosial, atau hablum


minannas. Dalam syariat islam hubungan antar manusia tidak dirinci jenisnya, tetapi
diserahkan kepada manusia mengenai bentuknya. Islam hanya membatasi
bagian-bagian yang penting dan mendasar berupa larangan Allah dalam Al-Qur'an
atau larangan Rasul-Nya yang didapat dalam As-Sunnah.

3. Akhlak

Akhlak adalah perilaku yang dimiliki oleh manusia, baik akhlak yang terpuji atau akhlakul
karimah maupun yang tercela atau akhlakul madzmumah. Allah SWT mengutus Nabi Muhammad
SAW tidak lain dan tidak bukan adalah untuk memperbaiki akhlak.Setiap manusia harus mengikuti
apa yang diperintahkan-Nya dan menjauhi larangan-Nya.

Akhlak merupakan satu fundamen penting dalam ajaran Islam, sehingga Rasulullah
SAW menegaskan dalam sebuah hadis bahwa tujuan diutusnya Nabi SAW adalah untuk
memperbaiki dan menyempurnakan akhlak mulia.

‫ار َم اَأل ْخالَق‬ ‫َّن َما ُبع ِْث ُ ُأل‬


ِ ‫ت َت ِّم َم َم َك‬ ‫ِإ‬

Rasulullah saw. bersabda: “Bahwasanya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang
baik. (HR. Ahmad).

Ayat-ayat al-Qur’an yang menyatakan tentang ajaran akhlak Nabi Muhammad SAW
antara lain adalah :

‫ان َيرْ جُوا هّٰللا َ َو ْال َي ْو َم ااْل ٰ خ َِر َو َذ َك َر هّٰللا َ َك ِثيْرً ۗا‬ ‫هّٰللا‬
َ ‫ان َل ُك ْم فِيْ َرس ُْو ِل ِ اُسْ َوةٌ َح َس َن ٌة لِّ َمنْ َك‬
َ ‫َل َق ْد َك‬

“Sungguh, telah ada pada (diri) Rasulullah itu suri teladan yang baik bagimu (yaitu) bagi
orang yang mengharap (rahmat) Allah dan (kedatangan) hari Kiamat dan yang banyak
mengingat Allah Swt.” (QS. al-Ahzab [33]: 21).

‫ك َل َع ٰلى ُخلُ ٍق َعظِ ي ٍْم‬


َ ‫َو ِا َّن‬

“Dan sesungguhnya engkau benar-benar, berbudi pekerti yang luhur.” (QS. al-Qalam [68]: 4).

3
4. Ibadah

Ibadah berasal dari kata 'abada-ya'budu-'abadan artinya mengabdi atau


menyembah. Yang dimaksud ibadah adalah menyembah atau mengabdi
sepenuhnya kepada Allah SWT dengan tunduk, taat dan patuh kepada-Nya.

Ibadah merupakan bentuk kepatuhan dan ketundukan yang ditimbulkan oleh


perasaan yakin terhadap kebesaran Allah SWT, sebagai satu-satunya Tuhan yang
berhak disembah.

Karena keyakinan bahwa Allah Swt. mempunyai kekuasaan mutlak. Dalam Al


Quran dijelaskan bahwa tujuan penciptaan jin dan manusia tidak lain adalah untuk
beribadah kepada Allah Swt.

Firman Allah SWT:

َ ‫ت ْال ِجنَّ َوااْل ِ ْن‬


‫س ِااَّل لِ َيعْ ُب ُد ْو ِن‬ ُ ‫َو َما َخ َل ْق‬

"Dan Aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
menyembah-Ku.” (QS. Adz Dzariyaat [51] : 56).

Manusia harus menyadari bahwa dirinya ada karena diciptakan oleh Allah SWT.
Karena itu, manusia harus sadar bahwa dia membutuhkan Allah SWT, dan
kebutuhan terhadap Allah WT. Hal itu diwujudkan dengan bentuk beribadah
kepada-Nya.

Ibadah dapat dibedakan menjadi 2 macam, yaitu : ibadah mahdhah dan ghairu
mahdhah. Ibadah mahdhah artinya ibadah khusus yang tata caranya sudah
ditentukan, seperti: shalat, puasa, zakat dan haji.

Sedangkan ibadah ghairu mahdhah artinya ibadah yang bersifat umum, tata
caranya tidak ditentukan secara khusus, yang bertujuan untuk mencari ridha Allah
SWT, misalnya: silaturrahim, bekerja mencari rizki yang halal diniati ibadah, belajar
untuk menuntut ilmu, dan sebagainya.

5. Hukum

4
Dalam Islam, hukum sebagai salah satu isi pokok ajaran Al Quran berisi
kaidah-kaidah dan ketentuan-ketentuan dasar dan menyeluruh bagi umat manusia.

Tujuannya adalah untuk memberikan pedoman kepada umat manusia agar


kehidupannya menjadi adil, aman, tenteram, teratur, sejahtera, bahagia, dan selamat
di dunia maupun di akhirat kelak.

Sebagai sumber hukum ajaran Islam, Al Quran banyak memberikan


ketentuan-ketentuan hukum yang harus dijadikan pedoman dalam menetapkan
hukum baik secara global (mujmal) maupun terperinci (tafsil). Beberapa ayat-ayat Al
Qur an yang berisi ketentuan hukum antara lain adalah :

‫صابُ َوااْل َ ْزاَل ُم ِرجْ سٌ مِّنْ َع َم ِل ال َّشي ْٰط ِن َفاجْ َت ِنب ُْوهُ َل َعلَّ ُك ْم ُت ْفلِح ُْو َن‬
َ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها الَّ ِذي َْن ٰا َم ُن ْٓوا ِا َّن َما ْال َخمْ ُر َو ْال َميْسِ ُر َوااْل َ ْن‬

“Wahai orang-orang yang beriman! Sesungguhnya minuman keras, berjudi,


(berkurban untuk) berhala, dan mengundi nasib dengan anak panah, adalah
perbuatan keji dan termasuk perbuatan setan. Maka jauhilah (perbuatan-perbuatan)
itu agar kamu beruntung.” (QS. al-Maidah [5]: 90)

Ketentuan-ketentuan hukum lain yang dijelaskan dalam ayat-ayat Al Quran


adalah meliputi :

A. Hukum perkawinan, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 221;
QS. al-Maidah [5]: 5; QS.an-Nisa’ [4]: 22-24; QS.an-Nur [24]: 2; QS.
alMumtahanah [60]:10-11.
B. Hukum waris, antara lain dijelaskan dalam QS. an-Nisa’ [4]: 7-12 dan 176,
QS. al-Baqarah [2]:180; QS. al-Maidah [5]:106
C. Hukum perjanjian, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 279, 280
dan 282; QS. al-Anfal [8]: 56 dan 58; QS. at-Taubah [4]: 4
D. Hukum pidana, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 178; QS.
anNisa’ [4]: 92 dan 93; QS. al-Maidah [5]: 38; QS. Yanus [10]: 27; QS. al-Isra’
[17]: 33; QS. asy-Syu’ara [26]: 40
E. Hukum perang, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Baqarah [2]: 190-193; QS.
al-Anfal [8]: 39 dan 41; QS. at-Taubah [9]: 5,29 dan 123, QS. al-Hajj [22]: 39
dan 40
F. Hukum antarbangsa, antara lain dijelaskan dalam QS. al-Hujurat [49]: 13

5
6. Sejarah

Isi kandungan Al Quran berikutnya tentang sejarah atau kisah umat pada masa
lalu. Sejarah atau kisah-kisah tersebut bukan hanya sekedar cerita atau dongeng
semata, tetapi dimaksudkan untuk menjadi ‘ibrah (pelajaran) bagi umat Islam.

Ibrah tersebut kemudian dapat dijadikan dapat menjadi petunjuk untuk dapat
menjalani kehidupan agar senantiasa sesuai dengan petunjuk dan keridhaan Allah
SWT.

‫ان َح ِدي ًْثا ُّي ْف َت ٰرى َو ٰلكِنْ َتصْ ِدي َْق الَّذِيْ َبي َْن َيدَ ْي ِه َو َت ْفصِ ْي َل ُك ِّل َشيْ ٍء وَّ ُه ًدى‬ ِ ۗ ‫صصِ ِه ْم عِ ب َْرةٌ اِّل ُولِى ااْل َ ْل َبا‬
َ ‫ب َما َك‬ َ ‫َل َق ْد َك‬
َ ‫ان فِيْ َق‬
‫وَّ َرحْ َم ًة لِّ َق ْو ٍم يُّْؤ ِم ُن ْو َن‬

“Sungguh, pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang yang
mempunyai akal. (al-Qur’an) itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, tetapi
membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya, menjelaskan segala sesuatu, dan
(sebagai) petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang beriman.” (QS. Yusuf [12]:
111).

Ayat-ayat al-Qur’an yang menjelaskan tentang sejarah atau kisah umat terdahulu
antara lain:

َ ‫) َو َعا ًدا َو َثمُودَ َوَأصْ َح‬37( ‫ِين َع َذابًا َألِيمًا‬


‫اب‬ َّ ‫اس آ َي ًة َوَأعْ َت ْد َنا ل‬
َ ‫ِلظالِم‬ ِ ‫وح َلمَّا َك َّذبُوا الرُّ ُس َل َأ ْغ َر ْق َنا ُه ْم َو َج َع ْل َنا ُه ْم لِل َّن‬
ٍ ‫َو َق ْو َم ُن‬
39( ‫ض َر ْب َنا َل ُه األمْ َثا َل َو ُكال َتبَّرْ َنا َت ْت ِبيرً ا‬
َ ‫) َو ُكال‬38( ‫)الرَّ سِّ َوقُرُو ًنا َبي َْن َذل َِك َك ِثيرً ا‬

“Dan (telah Kami binasakan) kaum Nuh ketika mereka mendustakan para rasul.
Kami tenggelamkam mereka dan Kami jadikan (cerita) mereka itu pelajaran bagi
manusia. Dan Kami telah sediakan bagi orang-orang zalim azab yang pedih; Dan
(telah Kami binasakan) kaum ‘Ad dan Samud dan penduduk Rass serta banyak
(lagi) generasi di antara (kaum-kaum) itu. Dan masing-masing telah Kami jadikan
perumpamaan dan masing-masing telah Kami hancurkan sehancur-hancurnya.”
(QS. al-Furqan [25]: 37-39)

7. Sains

6
Al Quran juga disebut dengan kitab suci ilmiah. Banyak ayat yang memberikan
isyaratisyarat ilmu pengetahuan (sains) dan teknologi yang bersifat potensial untuk
kemudian dapat dikembangkan guna kemaslahatan dan kesejahteraan hidup
manusia.

Allah SWT yang Maha memberi ilmu telah mengajarkan kepada umat manusia
untuk dapat menjalani hidup dan memenuhi kebutuhan hidupnya dengan baik.

Al-Qur'an menekankan betapa pentingnya penguasaan ilmu pengetahuan dan


teknologi. Hal itu diisyaratkan pada saat ayat Al Quran untuk pertama kalinya
diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW yaitu QS. al-‘Alaq: 1-5.

َ ‫) ا ْق َرْأ َو َرب‬2( ‫ان مِنْ َع َل ٍق‬


َ ‫) َعلَّ َم اِإْل ْن َس‬4( ‫) الَّذِي َعلَّ َم ِب ْال َق َل ِم‬3( ‫ُّك اَأْل ْك َر ُم‬
‫ان َما َل ْم‬ َ ‫ا ْق َرْأ ِباسْ ِم َرب‬
َ ‫) َخ َل َق اِإْل ْن َس‬1( ‫ِّك الَّذِي َخ َل َق‬
5( ‫) َيعْ َل ْم‬

Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Menciptakan. Dia telah


menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Maha
Pemurah, Yang mengajar (manusia) dengan perantaraan qalam. Dia mengajarkan
kepada manusia apa yang tidak diketahuinya. (QS. Al-'Alaq: 1-5).

Ayat yang pertama kali diturunkan tersebut diawali dengan perintah untuk
membaca. Membaca adalah satu faktor terpenting dalam proses belajar untuk
menguasai suatu ilmu pengetahuan. Ini mengindikasikan bahwa Al Quran
menekankan betapa pentingnya membaca dalam upaya mencari dan menguasai
ilmu pengetahuan.

7
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Al-Qur’an merupakan kitab suci agama islam yang mempunyai fungsi utama sebagai petunjuk
bagi manusia dalam menjalani kehidupannya di bumi, sebagai petunjuk bagi kehidupan
manusia,firman Allah SWT .“Beberapa hari yang ditentukan itu ialah bulan ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Qur’an, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda(antara yang haq dan yang bathil)".
Al-Qur’an memuat pesan-pesan yang dapat dijadikan sebagai sandaran bagi manusia dalam segala
aspek kehidupannya, secara umum, kandungan ayat-ayat Al-Qur’an dapat dibagi menjadi beberapa
bagian, diantaranya: tentang akidah yang merupakan dasar penting dalam agama islam, dan juga
merupakan ilmu yang mengajarkan kepada manusia mengenai kepercayaan yang wajib diyakini oleh
setiap orang. Al-Qur’an mengajarkan akidah tauhid kepada manusia, yaitu menanamkan keyakinan
terhadap keesaan Allah SWT. Adapula yang mengenai akhlak, akhlak merupakan tolak ukur keimanan
seseorang. Dalam Al-Qur’an dikatakan bahwa keimanan seseorang tidak cukup hanya dengan
sekedar iman kepada Allah, malaikat, nabi-nabi, dan lainnya. Akan tetapi, keimanan harus disertai
dengan akhlak dan perilaku yang baik.

Anda mungkin juga menyukai