Anda di halaman 1dari 3

NAMA : FARHAN ADITYA

KELAS : SI 1 Q
MAPEL : AGAMA
NIM : 2222049

1. - Tauhid rubiyah
Tauhid rububiyah sebagai jenjang pertama tauhid merupakan keyakinan bahwa
pencipta serta pengatur alam semesta hanyalah Allah SWT saja

- Tauhid uluwiyah
sebuah ajaran untuk menyembah Allah SWT semata, berdoa kepada Allah SWT semata
hingga mencintai Allah SWT semata. Tauhid jenis ini dianggap sebagai misi utama
Rasulullah SAW. Bukan tauhid rububiyah yang memang telah diakui.

-Tauhid al asma was-shifat


yakni beriman pada semua yang ada dalam al-Qur’an yang mulia dan hadits-hadits nabi
yang sahih yang terdiri dari nama-nama Allah dan sifat-sifatnya yang disifati sendiri oleh
Allah dan Rasul secara hakikat.

2. 1. Petunjuk bagi Manusia


Al Quran adalah kitab suci yang diwahyukan Allah SWT kepada Nabi Muhammad Saw
sebagai rahmat dan petunjuk bagi manusia yang beriman dan bertakwa daam hidup dan
kehidupannya.
-ADVERTISEMENT-

Hal ini sesuai firman Allah dalam Surat Al A'raf ayat 52:

٥٢ - ‫ب َفص َّْل ٰن ُه َع ٰلى عِ ْل ٍم ه ًُدى َّو َرحْ َم ًة لِّ َق ْو ٍم يُّْؤ ِم ُن ْو َن‬


ٍ ‫َولَ َق ْد ِجْئ ٰن ُه ْم ِبك ِٰت‬

"Sungguh, Kami telah mendatangkan Kitab (Al-Qur'an) kepada mereka, yang Kami
jelaskan atas dasar pengetahuan, sebagai petunjuk dan rahmat bagi orang-orang yang
beriman."

Hal ini dapat terlihat bagi siapa saja (manusia) yang mengikuti petunjuk Al Quran akan
mendapatkan kemuliaan, kejayaan, keselamatan, dan kebahagiaan baik di dunia
maupun di akhirat.

2. Sumber Pokok Ajaran Islam


Sumber pokok ajaran Islam adalah Al Quran.
Sebab dari Al Quranlah diambil segala pokok syariat dan dalil-dalil syar'i yang mencakup
seluruh aspek hukum bagi manusia dalam menjalani hidup di dunia atau di akhirat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah Surat An Nisa ayat 105:

١٠٥ - ۙ ‫ك هّٰللا ُ َۗواَل َت ُكنْ لِّ ْل َخ ۤا ِٕى ِني َْن َخصِ ْيمًا‬ َ ‫ك ْالك ِٰت‬
ِ ‫ب ِب ْال َح ِّق لِ َتحْ ُك َم َبي َْن ال َّن‬
َ ‫اس ِب َمآ اَ ٰرى‬ َ ‫ِا َّنآ اَ ْن َز ْل َنآ ِالَ ْي‬

Sungguh, Kami telah menurunkan Kitab (Al-Qur'an) kepadamu (Muhammad) membawa


kebenaran, agar engkau mengadili antara manusia dengan apa yang telah diajarkan
Allah kepadamu, dan janganlah engkau menjadi penentang (orang yang tidak bersalah),
karena (membela) orang yang berkhianat,

3. Pengajaran bagi Manusia


Al Quran adalah pengajaran bagi manusia. Karena itu manusia mengetahui jalan yang
hak dan batil, antara yang benar dan yang sesat dan lainnya.

Hal ini tercantum dalam Surat Yunus ayat 57:

ُّ ‫م م َّْوعِ َظ ٌة مِّنْ رَّ ِّب ُك ْم َوشِ َف ۤا ٌء لِّ َما فِى ال‬vْ ‫ٰ ٓيا َ ُّي َها ال َّناسُ َق ْد َج ۤا َء ْت ُك‬
٥٧ - ‫صد ُْو ۙ ِر َو ُه ًدى وَّ َرحْ َم ٌة لِّ ْلمُْؤ ِم ِني َْن‬

Wahai manusia! Sungguh, telah datang kepadamu pelajaran (Al-Qur'an) dari Tuhanmu,
penyembuh bagi penyakit yang ada dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang
yang beriman.

Dengan fungsi Al Quran itulah Al Quran memiliki peran yang sangat penting dalam
menjalani hidup. Tujuannya agar hidup berjalan kebenaran dan keselamatan di dunia
dan akhirat.

Baca artikel detiknews, "Pengertian dan Fungsi Al Quran dalam Kehidupan Sehari-hari"
selengkapnya https://news.detik.com/berita/d-5322811/pengertian-dan-fungsi-al-quran-
dalam-kehidupan-sehari-hari.
3. 1. Menjelaskan ayat-ayat Al-Quran yang masih bersifat umum Hadis menjelaskan ayat-
ayat Al-Quran yang bersifat umum dan menspesifikkannya. Sebagai misal, dalam Al-
Quran, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk salat. Namun, belum dijelaskan
salat apa dan bagaimana cara melakukan salat tersebut. Kewajiban salat lima waktu
dan tata cara salat itu dijelaskan dalam hadis-hadis Rasulullah SAW, salah satunya
adalah sebagai berikut: “Salatlah kalian sebagaimana kalian melihat aku śalat,” (H.R.
Bukhari). 2. Memperkuat pernyataan yang ada dalam Al-Quran Dalam surah Al-Baqarah
ayat 185, Allah SWT berfirman: " ... Barangsiapa di antara kamu menyaksikan [di negeri
tempat tinggalnya] di bulan [hilali] itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan tersebut."
Lantas, ayat tersebut diperkuat dengan sabda Nabi Muhammad SAW: "Berpuasalah
karena melihat bulan dan berbukalah karena melihatnya ... ” (H.R. Bukhari dan Muslim).
3. Menerangkan maksud dan tujuan ayat yang ada dalam Al-Quran Sebagian ayat Al-
Quran harus dijelaskan lagi agar bisa dipahami dengan baik oleh umat Islam. Sebagai
misal, Allah SWT berfirman dalam surah At-Taubah ayat 34 yang berbunyi: “Orang-
orang yang menyimpan emas dan perak, kemudian tidak membelanjakannya di jalan
Allah SWT, gembirakanlah mereka dengan azab yang pedih!” Selanjutnya, ayat tersebut
diterangkan maksudnya dengan salah satu hadis: "Allah SWT tidak mewajibkan zakat
kecuali supaya menjadi baik harta-hartamu yang sudah dizakati,” (H.R. Baihaqi). 4.
Menetapkan hukum baru yang tidak terdapat dalam Al-Quran Tidak semua perkara
agama dijelaskan dalam Al-Quran. Dengan demikian, ada kalanya suatu hadis
menetapkan hukum baru dalam Islam. Sebagai misal, Al-Quran tidak menjelaskan
tentang hukum seorang laki-laki yang menikahi saudara perempuan istrinya. Perkara
tersebut dijelaskan dalam hadis yang diriwayatkan Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW
bersabda: “Dilarang seseorang mengumpulkan [mengawini secara bersama] seorang
perempuan dengan saudara dari ayahnya serta seorang perempuan dengan saudara
perempuan dari ibunya,” (H.R. Bukhari).

Baca selengkapnya di artikel "Apa 4 Fungsi Hadis terhadap Al-Quran dan Contoh
Penerapannya", https://tirto.id/gmrB

Anda mungkin juga menyukai