Anda di halaman 1dari 35

PENDIDIKAN AGAMA

ISLAM
Semester 1
Manajemen & Akuntansi

Sumber
Hukum Islam
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat,


rizki yang baik, dan amal yang diterima
Definisi “Al Qur'an ”

 Al Qur'an secara etimologi (bahasa) berasal dari bahasa


arab, yaitu bentuk jamak dari kata benda (masdar) dari kata
kerja qara'a - yaqra'u - qur'anan yang berarti bacaan atau
sesuatu yang dibaca berulang-ulang.
 Al Qur'an secara terminologi (istilah islam) diartikan sebagai
kalam Allah SWT, yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw sebagai mukjizat, disampaikan dengan jalan mutawatir
dari Allah SWT sendiri dengan perantara malaikat jibril dan
mambaca al Qur'an dinilai ibadah kepada Allah SWT.
Nama-nama untuk Kitab Suci Umat
Islam

1. Al-Qur’an
‫ان‬ ٖ َ‫اس َوبَيِّ ٰن‬
ِ ۚ َ‫ت ِّم َن ۡٱلهُ َد ٰى َو ۡٱلفُ ۡرق‬ ُ ‫نز َل فِي ِه ۡٱلقُ ۡر َء‬
ِ َّ‫ان هُ ٗدى لِّلن‬ ‫ان ٱلَّ ِذ ٓ ُأ‬
ِ ‫ي‬ َ ‫ض‬َ ‫َش ۡه ُر َر َم‬ 
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan
(permulaan) Al Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan
mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang bathil). (Al-
Baqarah:185)

2. Al-Furqan
َ ‫ون لِ ۡل ٰ َعلَ ِم‬
١ ‫ين نَ ِذي ًرا‬ َ َ‫ك ٱلَّ ِذي نَ َّز َل ۡٱلفُ ۡرق‬
َ ‫ان َعلَ ٰى َع ۡب ِد ِهۦ لِيَ ُك‬ َ ‫تَبَا َر‬ 
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Quran) kepada hamba-
Nya, agar dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam. (Al-
Furqan:1)
Nama-nama untuk Kitab Suci Umat
Islam

3. Al-Kitab
٨٩ ‫ين‬ َ َ‫ك ۡٱل ِك ٰت‬
َ ‫ب تِ ۡب ٰيَ ٗنا لِّ ُك ِّل َش ۡي ٖء َوهُ ٗدى َو َر ۡح َم ٗة َوب ُۡش َر ٰى لِ ۡل ُم ۡس ِل ِم‬ َ ‫ َونَ َّز ۡلنَا َعلَ ۡي‬
Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab (Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan
petunjuk serta rahmat dan kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (An-Nahl:89)

4. Al-Dzikir
َ ُ‫ِإنَّا نَ ۡح ُن نَ َّز ۡلنَا ٱل ِّذ ۡك َر َوِإنَّا لَ ۥهُ لَ ٰ َحفِظ‬
٩ ‫ون‬
Sesungguhnya Kami-lah yang menurunkan Al Quran, dan sesungguhnya Kami benar-benar
memeliharanya. (Al-Hijr:9)
Al Qur'an menurut Para Ahli

a. Muhammad Ali ash-Shabuni


Al Qur'an adalah Firman Allah swt yang tiada tandingannya, diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw penutup para nabi dan rasul dengan perantaraan malaikat Jibril as, ditulis pada mushaf-mushaf kemudian
disampaikan kepada kita secara mutawatir, membaca dan mempelajari al Qur'an adalah ibadah, dan al
Qur'an dimulai dengan surat al Fatihah serta ditutup dengan surat an Nas. 
b. Dr. Subhi as-Salih
Al Qur'an adalah kalam Allah swt merupakan mukjizat yang diturunkan kepada Nabi Muhammad
saw ditulis dalam mushaf dan diriwayatkan dengan mutawatir serta membacanya adalah ibadah.
c. Syekh Muhammad Khudari Beik
Al Qur'an adalah firman Allah yang berbahasa arab diturunkan kepada Nabi Muhammad saw untuk
dipahami isinya, disampaikan kepada kita secara mutawatir ditulis dalam mushaf dimulai surat al Fatihah dan
diakhiri dengan surat an Nas.
Kurun waktu diturunkannya
Al Qur’an
 Al-Qur’an diturunkan kepada Jibril pada malam lailatul qodr.
 Setahap demi setahap, ayat demi ayat, baris demi baris, dan
surah demi surah Al-Qur’an diwahyukan kepada Nabi
Muhammad dalam kurun waktu 22 tahun 2 bulan dan 22 hari.
 Dan adapun surat Al-Qur’an yang pertama diberikan
/diwahyukan /dibacakan jibril kepada Nabi Muhammad adalah
5 ayat pertama dari surah Al-Alaq, yaitu ketika Rasul berada
di gua Hiro.
Hikmah diturunkan al-Quran
secara beransur-ansur

 Agar lebih mudah difahami dan dilaksanakan.


 Di antara ayat-ayat itu ada yang nasikh dan ada yang
mansukh, sesuai dengan permasalahan pada waktu itu.
 Turunnya sesuatu ayat sesuai dengan peristiwa-peristiwa yang
terjadi akan lebih mengesankan dan lebih berpengaruh di hati.
 Memudahkan penghafalan.
 Di antara ayat-ayat ada yang merupakan jawaban daripada
pertanyaan atau penolakan suatu pendapat atau perbuatan.
Hal ini tidak dapat terlaksana kalau Al Qur’an diturunkan
sekaligus.
Ditinjau dari segi masa turunnya, Al
Qur’an itu dibahagi atas dua golongan:

1. Ayat-ayat yang diturunkan di Mekah atau sebelum


Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah
dinamakan ayat-ayat Makkiyyah.
2. Ayat-ayat yang diturunkan di Madinah atau sesudah
Nabi Muhammad s.a.w. hijrah ke Madinah
dinamakan ayat-ayat Madaniyyah.
 Ayat-ayat Makkiyyah meliputi 19/30 dari isi Al Qur’an
terdiri atas 86 surah, sedang ayat-ayat Madaniyyah
meliputi 11/30 dari isi Al Qur’an terdiri atas 28 surah.
PEMBAGIAN AYAT-AYAT AL-QURAN

1. Ayat-ayat Makkiyah dengan ciri-ciri:


a. Umumnya pendek-pendek.
ُ ‫ي""" َااَ"يُّ" َه"اا"" َّلن‬
b. Biasanya didahului kata ‫اس‬
c. Berisi keimanan, pahala dan ancaman, kisah-
kisah umat terdahulu dan akhlak.
2. Ayat-ayat Madaniyah:
a. Umumnya panjang.
b. Biasanya didahului kata ‫ل ِذي َْن َأ َمنُ ْوا‬MM‫اا‬
َّ Mَ‫يُّه‬Mَ‫اَا‬MM‫ي‬
c. Berisi syariah, baik yang terkait dengan
ibadah atau muamalah.
CARA AL-QURAN DITURUNKAN

 Malaikat memasukkan wahyu ke dalam hati


Nabi Muhammad Saw.
 Malaikat datang menyerupai seorang lelaki
lalu membacakan wahyu sehingga Nabi
hafal.
 Wahyu datang seperti gemerincing lonceng.
 Malaikat datang dalam wujudnya yang asli.
ISI AL-QURAN

 Prinsip-prinsip aqidah – syariah – akhlak.


 Janji dan ancaman.
 Sejarah nabi-nabi dan umat terdahulu.
 Berita tentang zaman yang akan datang.
 Prinsip-prinsip ilmu pengetahuan.
 Sunnatullah.
ISI AL-QURAN

SEGI KUANTITAS AQIDAH SEGI KUALITAS AKHLAQ

30 JUZ, 114 SURAT, 6236


IBADAH SYARI’AH MUAMALAH
AYAT, 323015 HURUF, 77439
KOSA KATA

MUNAKAHAT, FARAID, JINAYAT, HUDUD, JUAL BELI,


AL-KHILAFAH, MAKANAN, PENYEMBELIHAN. AQDHIYAH,
JIHAD DAN DUALIYAH
Perbedaan jumlah ayat
Setidaknya ada 7 mazhab yang diikuti terkait hitungan jumlah ayat kitab suci umat Islam ini.
Semuanya sepakat bahwa bilangan ayat Al-Quran lebih dari 6.200 ayat, namun berapa
lebihnya, mereka berbeda pendapat. Ketujuh mazhab tersebut adalah:
1)Al-Madani Al-Awwal. Ayat Al-Quran berjumlah 6.217 atau 6.214. Dalam beberapa versi
cetak, jumlah yang banyak diikuti adalah 6.214 ayat.
2)Al-Madani al-Akhir. Ayat Al-Quran berjumlah 6.214. Meski terdapat kesamaan hitungan
jumlah ayat Al-Quran dengan pendapat kedua Al-Madani al-Awwal, namun tetap terdapat
perbedaan antara keduanya dalam perincian penentuan ayat.
3)Al-Makki. Ayat Al-Quran berjumlah 6.220.
4) Asy-Syami. Ayat Al-Quran berjumlah 6.226.
5)Al-Kufi. Ayat Al-Quran berjumlah 6.236. Hitungan Al-Kufi inilah yang diikuti oleh cetakan Al-
Quran di Indonesia, dan seluruh cetakan Al-Quran di dunia yang menggunakan riwayat Hafs
dari Imam ‘Asim.
6)Al-Basri. Ayat Al-Quran berjumlah 6.205.
7)Al-Himsi. Ayat Al-Quran berjumlah 6.232.
Perbedaan jumlah ayat

 Berkaitan tentang 6.666 Ayat


Hitungan angka 6.666 dapat ditemukan dalam beberapa keterangan, antara lain
dalam Nihayatuz-Zain fi Irsyadil-Mubtadi’in (DKI Lebanon, t.th. cet. ke-1/36) karya Syekh
Nawawi al-Bantani (w. 1316 H/1897 M) dan At-Tafsir al-Munir fil-‘Aqidah wasy-Syari’ah
wal-Manhaj, (Dar al-Fikr 2003, jilid 1/45) karya Wahbah az-Zuhaily dalam kitabnya.
Adapun hitungan 6.666 tersebut tidak dimaksudkan menunjuk pada urutan jumlah ayat
Al-Quran. Sebab, jumlah ayat Al-Quran merujuk pada 7 pendapat di atas. Dalam
keterangan Syekh Nawawi dan Syekh Wahbah diketahui bahwa jumlah 6.666 tersebut
dimaksudkan untuk menunjuk kandungan ayat Al-Quran.
Adapun rinciannya adalah sebagai berikut; al-amr (perintah) berjumlah 1000, an-nahy
(larangan) berjumlah 1000, al-wa’d (janji) berjumlah 1000, al-wa’id (ancaman) berjumlah
1000, al-qasas wal-akhbar (kisah-kisah dan informasi) berjumlah 1000, al-ibr wal-amtsal
(pelajaran dan perumpamaan) berjumlah 1000, al-haram wal halal (halal dan haram)
berjumlah 500, ad-du’a (doa) berjumlah 100, dan an-nasikh wal-mansukh (nasikh
mansukh) berjumlah 66.
FUNGSI AL-QURAN

ُۡM‫ن َّربِّكم‬M‫ ِّم‬M‫ة‬ٞ َ‫م َّم ۡو ِعظ‬M‫ قَ ۡد َجٓا َء ۡت ُك‬M‫اس‬ُ ‫ا ٱلن‬Mَ‫ٰيَ يُّه‬
َّ ‫َأ‬ ٓ
Mٞ ‫ ى َو َر ۡح َمة‬M‫ور َوهُ ٗد‬ ِ ُ
‫د‬ M ُّ
‫ٱلص‬ ‫ي‬M M ِ ‫ف‬ ‫ا‬M
M‫م‬َ ِّ ‫ل‬ M ‫ٓاء‬
ٞ َ ‫َو ِشف‬
٥٧ ‫ين‬ َ ِ ِ ُ ِّ‫ل‬
‫ن‬ ‫م‬ ‫ؤ‬ ۡ ‫م‬ ‫ل‬ۡ
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu
dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan
petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman. (Yunus:57)
FUNGSI AL-QURAN
 
M‫م بِ َمٓا َأن َز َل‬Mُ‫م بَ ۡينَه‬M‫ٱح ُك‬ ۡ َ‫ه ف‬Mِۖ ‫ا َعلَ ۡي‬Mً‫ َو ُمهَ ۡي ِمن‬M‫ب‬ ِ َ‫ ۡٱل ِك ٰت‬M‫ ِم َن‬M‫ يَ َد ۡي ِه‬M‫ا بَ ۡي َن‬M‫ ِّد ٗقا لِّ َم‬M‫ص‬
َ ‫ق ُم‬ َ َ‫ ۡٱل ِك ٰت‬M‫ك‬
Mِّ ‫ ِب ۡٱل َح‬M‫ب‬ َ ‫ َوَأن َز ۡلنَٓا ِإلَ ۡي‬
َ ‫اج ۚا َولَ ۡو َش‬
ُ ‫ ٱهَّلل‬M‫ٓاء‬ ٗ َ‫ َو ِم ۡنه‬M‫ ِش ۡر َع ٗة‬M‫ا ِمن ُك ۡم‬Mَ‫ َج َع ۡلن‬Mّ‫ لِ ُك ٖل‬M‫ق‬ ِّ ۚ ‫ ۡٱل َح‬M‫ ِم َن‬M‫ك‬ َ ‫ا َجٓا َء‬M‫ َع َّم‬M‫ َأ ۡه َوٓا َءهُ ۡم‬M‫ َواَل تَتَّ ِب ۡع‬Mُ ۖ ‫ٱهَّلل‬
‫م‬M‫يعا فَيُنَبُِّئ ُك‬Mٗ ‫ َج ِم‬M‫ى ٱهَّلل ِ َم ۡر ِج ُع ُك ۡم‬Mَ‫ت ِإل‬ ْ ُ‫تَبِق‬M‫ۖم فَٱ ۡس‬Mۡ‫ي َمٓا َءاتَ ٰى ُك‬Mِ‫ ف‬M‫ن لِّيَ ۡبلُ َو ُك ۡم‬M‫ َو ٰلَ ِك‬M‫ ٰ َو ِح َد ٗة‬M‫ ُأ َّم ٗة‬M‫لَ َج َعلَ ُك ۡم‬
Mِ ۚ ‫وا ۡٱل َخ ۡي ٰ َر‬
٤٨ ‫ون‬ َ ُ‫ِب َما ُكنتُمۡ فِي ِه تَ ۡختَلِف‬
Dan Kami telah turunkan kepadamu Al Quran dengan membawa kebenaran, membenarkan apa yang sebelumnya, yaitu kitab-kitab (yang diturunkan sebelumnya) dan batu ujian
terhadap kitab-kitab yang lain itu; maka putuskanlah perkara mereka menurut apa yang Allah turunkan dan janganlah kamu mengikuti hawa nafsu mereka dengan meninggalkan
kebenaran yang telah datang kepadamu. Untuk tiap-tiap umat diantara kamu, Kami berikan aturan dan jalan yang terang. Sekiranya Allah menghendaki, niscaya kamu dijadikan-Nya satu
umat (saja), tetapi Allah hendak menguji kamu terhadap pemberian-Nya kepadamu, maka berlomba-lombalah berbuat kebajikan. Hanya kepada Allah-lah kembali kamu semuanya, lalu
diberitahukan-Nya kepadamu apa yang telah kamu perselisihkan itu. (Al Maidah:48)
FUNGSI AL-QURAN

M‫ ۡٱلهُ َد ٰى‬M‫ ِّم َن‬M‫ت‬ ٖ َ‫ َوبَيِّ ٰن‬M‫س‬ ۡ


ِ ‫د ى لِّلنَّا‬Mُٗ‫ ه‬M‫ ٱلقُ ۡر َءا ُن‬M‫ فِي ِه‬M‫نز َل‬ ِ M‫ي‬
‫ ٱلَّ ِذ ٓ ُأ‬M‫ضا َن‬ َ ‫ َش ۡه ُر َر َم‬
M‫ى‬ ٰ َ‫ َعل‬M‫ا َأ ۡو‬M‫ض‬ ً ‫ َم ِري‬M‫ان‬ َ ‫ن َك‬M‫مۡ ۖهُ َو َم‬M‫ص‬ ُ َ‫ ٱل َّش ۡه َر فَ ۡلي‬M‫ن َش ِه َد ِمن ُك ُم‬M‫ فَ َم‬M‫ ۡٱلفُ ۡرقَا ۚ ِن‬M‫َو‬
‫ َر‬M ‫ ۡٱلع ُۡس‬M ‫ َر َواَل ي ُِري ُد بِ ُك ُم‬M ‫ ۡٱلي ُۡس‬M ‫ُأ َخ ۗ َر ي ُِري ُد ٱهَّلل ُ بِ ُك ُم‬M ‫ َأي ٍَّام‬M ‫ ِّم ۡن‬M ‫ة‬ٞ ‫فَ ٖر فَ ِع َّد‬M ‫َس‬
١٨٥ ‫ُون‬ َ ‫لَ َعلَّ ُكمۡ تَ ۡش ُكر‬M‫ُوا ٱهَّلل َ َعلَ ٰى َما هَ َد ٰى ُكمۡ َو‬ ْ ‫وا ۡٱل ِع َّدةَ َولِتُ َكبِّر‬ ْ ُ‫لِتُ ۡك ِمل‬M‫َو‬
(Beberapa hari yang ditentukan itu ialah) bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Quran
sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan yang
bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa
pada bulan itu, dan barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah baginya berpuasa), sebanyak
hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu, dan tidak menghendaki
kesukaran bagimu. Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas
petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur. (Al Baqarah:185)
 
FUNGSI AL-QURAN

ۖ ۡ‫ ِهم‬M‫ َأنفُ ِس‬M‫م ِّم ۡن‬M‫ َش ِهي ًدا َعلَ ۡي ِه‬M‫ل ُأ َّم ٖة‬Mِّ ‫ي ُك‬Mِ‫ ف‬M‫ث‬
ُ ‫ نَ ۡب َع‬M‫ َويَ ۡو َم‬
ٰ ۡ ۡ ٓ
َ ‫ا َعلي‬Mَ‫ء َونَزلن‬Mِۚ ‫ ٰهَُؤ ٓاَل‬M‫ َش ِهي ًدا َعلَ ٰى‬M‫ك‬
ۡ َ َّ َ ِ‫ا ب‬Mَ‫َو ِج ۡئن‬
َ َ‫ ٱل ِكت‬M‫ك‬
M‫ب‬
‫ين‬ ‫م‬ ‫ل‬M‫س‬ ۡ ‫م‬ ‫ل‬ۡ
َ ِ ِ ُ ِ‫ ل‬M‫ َوب ُۡش َر ٰى‬M‫دى َو َر ۡح َم ٗة‬Mُٗ‫ َوه‬M‫ل َش ۡي ٖء‬Mِّ ‫نا لِّ ُك‬Mَٗ‫تِ ۡب ٰي‬
٨٩
 (Dan ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan pada tiap-tiap umat seorang
saksi atas mereka dari mereka sendiri dan Kami datangkan kamu (Muhammad)
menjadi saksi atas seluruh umat manusia. Dan Kami turunkan kepadamu Al Kitab
(Al Quran) untuk menjelaskan segala sesuatu dan petunjuk serta rahmat dan
kabar gembira bagi orang-orang yang berserah diri. (An-Nahl-89)
Surah-surah dalam al-Quran

Surat-surat yang ada dalam Al Qur’an ditinjau dari segi panjang


dan pendeknya terbagi atas 4 bagian, yaitu:
 ASSAB’UTHTHIWAAL, dimaksudkan, tujuh surat yang panjang
Yaitu: Al Baqarah, Ali Imran, An Nisaa’, Al A’raaf, Al An’aam, Al
Maa-idah dan Yunus.
 Al MIUUN, dimaksudkan surat-surat yang berisi kira-kira
seratus ayat lebih seperti: Hud, Yusuf, Mu’min dsb.
 Al MATSAANI, dimaksudkan surat-surat yang berisi kurang
sedikit dari seratus ayat seperti: Al Anfaal. Al Hijr dsb.
 AL MUFASHSHAL, dimaksudkan surat-surat pendek. seperti:
Adhdhuha, Al Ikhlas, AL Falaq, An Nas. dsb.
Pendapat yang paling shahih mengenai yang
pertama kali turun adalah firman Allah ta’ala:

Artinya: “Bacalah dengan menyebut nama


Tuhanmu yang telah menciptakan. Dia telah
menciptakan manusia dari segumpal darah.
Bacalah, dan Tuhanmu paling mulia. Yang
mengajar manusia dengan perantaraan qalam.
Dia mengajarkan manusia apa yang tidak
diketahuinya (manusia tersebut).” (QS. Al-‘Alaq
[96]: 1-5)
 Ayat yang terakhir turun

 Artinya: “Pada hari ini telah Kusempurnakan


untuk kalian diin kalian, telah Kucukupkan
kepada kalian nikmat-Ku, dan telah Kuridhai
Islam sebagai diin kalian.” (QS. Al-Maaidah
[5]: 3)
Periode Kodifikasi

 Zaman Nabi
 Zaman Abu Bakar
 Zaman Usman
Ciri-Ciri Kodifikasi Al-Qur’an

Zaman Nabi;

1.Nabi mengangkat para penulis wahyu al-Qur’an,


seperti Ali, Muawiyah, ‘Ubai bin K’ab dan Zaid bin
Sabit
2.Menuliskannya pada pelepah kurma, lempengan
batu, daun lontar, kulit kayu, pelana, potongan
tulang belulang binatang.
3.Jibril membacakan al-Qur’an kepada Rasulullah
pada malam-malam bulan Ramadan (muraja’ah).
4. Nabi mengoreksi langsung hapalan para
sahabat, diantaranya: Ali bin Abi Thalib,
Muaz bin Jabal, Ubai bin Ka’ab, Zaid bin
Sabit dan Abdullah bin Mas’ud dan yang
terakhir Zaid bin Sabit.
5. Belum dibukukan dalam bentuk mushaf
sebab masih menanti wahyu yang
diturunkan.
6. Mengenai susunan surat, Nabi sendiri yang
memerintahkannya.
Zaman Abu Bakar dicirikan;

1.Banyak para sahabat ahlul qura (penghapal) syahid


dalam perang Yamamah. Umar kemudian meminta
kepada Abu Bakar membukukan al-Qur’an.
2.Mengumpulkan tulisan-tulisan dari para penghapal
3.Para penghapal harus membawa 2 orang saksi.
4.Dikumpulkan oleh Zaid bib Tsabit dalam satu mushaf
(terbuat dari kulit onta), kemudian disimpan di rumah
Hafsah.
5.Belum dilengkapi tanda baca, juz, dan keterangan-
keterangan lainnya seperti saat ini.
Zaman Khalifah Usman dicirikan;
1.Terjadi perbedaan qira’at (bacaan) al-Qur’an, dan
dikhawatirkan terjadi perpecahan.
2.Disusun dalam bentuk mushaf dengan dialek
Qurays.
3.Usman membentuk panitia yang terdiri dari: Zaid
bin Sabit , Abdullah bin Zubair, Sa’ad bin ‘As dan
Abdurrahman bin Haris bin Hisyam.
4.Menggandakannya menjadi beberapa; ada yang
menyebutnya 5 dan 7 kali.
5.Membakar semua mushaf selain yang ditulis.
 PENCETAKAN AL-QUR’AN

 Al-Qur’an pertama kali dicetak dengan the moveable type,


(jenis mesin cetak yang ditemukan oleh Johannes Gutenberg
sekitar 1440 M di Mainz, Jerman) oleh Paganino dan
Alessandro Paganini (ayah dan anak, keduanya adalah ahli
pencetakan dan penerbitan), antara 9 Agustus dan 9 Agustus
1538 di Venice, Itali (sekarang lebih dikenal dengan Venesia.
Sarjana Islam menyebut kota ini dengan al-Bunduqiiyah).
Sebagian informasi menyatakan bahwa cetakan ini konon tidak
beredar karena dilarang Gereja Katolik. Akhirnya cetakan
tersebut musnahkan.
 PENCETAKAN AL-QUR’AN

 Pada tahun 1787, Yang Mulia Ratu Rusia Tsarina


Catherin II menyuruh agar al-Qur’an dicetak dengan
tujuan politis, seperti toleransi keagamaan. Dia ingin
agar keturunan Muslim Turki mudah mengakses
kitab suci tersebut. Al-Qur’an cetakan ini di-tahqiq
oleh sarjana-sarjana Islam dan diberi kutipan-kutipan
keterangan dari kitab-kitab tafsir. Kemudian edisi ini
dicetak lagi pada tahun 1789, 1790, 1793, 1796 dan
1798.
 PENCETAKAN AL-QUR’AN

 Baru kemudian pada tahun 1787 Kekaisaran


Ottoman mencetak Mushaf al-Quran dan diterbitkan
di St. Petersburg, Rusia. Edisi cetakan ini lebih
dikenal dengan edisi Malay Usmani. Edisi ini lalu
diikuti oleh percetakan lainnya. Di kota Volga,
Kazan, al-Qur’an pertama kali dicetak pada tahun
1801 (ada pula yang menyatakan pada tahun 1803).
Persia (Iran) mulai mencetak al-Qur’an pada tahun
1838. London pada tahun 1833. India pada tahun
1852, dan Istanbul pada tahun 1872.
 PENCETAKAN AL-QUR’AN

 Namun pencetakan al-Qur’an di Mesir baru dimulai tahun


antara 1923-1925. Edisi ini dicetak dengan percetakan modern.
Edisi Mesir ini menjadi mushaf standar dimana bacaan al-
Qur’an sudah diseragamkan. Edisi Mesir adalah salah satu dari
ratusan versi bacaan Alquran (qiraat) yang beredar sepanjang
sejarah perkembangan kitab suci ini. Edisi itu sendiri
merupakan satu versi dari tiga versi bacaan yang bertahan
hingga zaman modern. Yakni masing-masing, versi Warsh dari
Nafi yang banyak beredar di Madinah, versi Hafs dari Asim
yang banyak beredar di Kufah, dan versi al-Duri dari Abu Amr
yang banyak beredar di Basrah. Edisi Mesir adalah edisi yang
menggunakan versi Hafs dari Asim. Edisi Mesir ini juga dikenal
dengan edisi Raja Fadh karena dialah yang memprakarsainya.
 PENCETAKAN AL-QUR’AN

 Di Asia Tenggara, al-Qur’an dicetak sendiri


oleh orang daerah. Pada tahun 1848, menurut
penelitian Abdurrazak dan Proudfoot,
Muhammad Azhari, orang asli Sumatera
membuat sebuah litografi al-Qur’an yang
kemudian dia cetak pada tahun 1854.
Kisahnya, setelah kembali dari
pengembaraannya di Makkah, dia mampir di
Singapura memberi peralatan dan
perlengkapan percetakan.
 PENCETAKAN AL-QUR’AN

 Selanjutnya, pada tahun 1947 untuk pertama kali Al-


Qur’an dicetak dengan teknik cetak offset yang
canggih dan dengan memakai huruf-huruf yang
indah. Pencetakan ini dilakukan di Turki atas
prakarsa seorang kaligrafer Turki yang terkemuka,
Badiuzzaman Sa’id Nursi (1876-1960). Kemudian
sejak tahun 1976 Al-Qur’an dicetak dalam berbagai
ukuran dan jumlah oleh percetakan yang dikelola
oleh pengikut Sa’id Nursi di Berlin (Jerman). 
 PENCETAKAN AL-QUR’AN

Mulai abad ke-20 pencetakan al-Qur’an sudah


ditangani oleh umat Islam sendiri dan
menjamur di negara-negara Islam. Pada tahun
1984 berdirilah percetakan khusus Al-Quran
“Majma’ Malik Fahd Li Thibaah Mushaf Syarif”,
percetakan terbesar di dunia, yang memang
hanya mencetak Al-Quran saja. Letaknya di
kota Madinah. Lembaga ini berada di bawah
Kementerian Agama Kerajaan Arab Saudi.
 

Anda mungkin juga menyukai