Anda di halaman 1dari 29

AL-QUR`AN

PEMBUKUAN DAN
PEMBAKUANNYA

By:
Muhammad Ali
Muhammad Nurul Hakim
Tinjauan Umum Al-Qur`an
Pengertian Al-Qur`an
 Secara etimologis, kata Al-Qur`an mengandung arti bacaan

atau yang dibaca. Lafal Al-Qur`an berbentuk mashdar

dengan makna “isim maf’ul”.


Pengertian Al-Qur`an
 Asy-Syafi’i (105-204 H) berpendapat bahwa kata Al-

Qur`an itu ditulis dan dibaca tanpa hamzah (Al-Quran

bukan Al-Qur`an) serta tidak diambil dari kata lain.


Pengertian Al-Qur`an
 Imam Al-Farra’ (wafat 207 H) seorang ahli bahasa yang

cukup terkenal berpendapat bahwa kata Al-Qur`an tidak

memakai hamzah, namun ia musytaq dari kata‫ئِ ُن‬3‫ َرا‬33‫ َق‬yang

merupakan isim jama’ dari kata ‫ ِر ْينَ ٌة‬33‫ َق‬yang berarti

petunjuk atau indikator.


Pengertian Al-Qur`an
 Al-Asy’ari (wafat 324 H) berpendapat bahwa kata Al-

Qur`an tidak berhamzah. Al-Qur `an merupakan musytaq

dari kata‫ َر َن‬33‫ َق‬yang mengandung arti menggabungkan.

 Dalam arti bahwa dalam kenyataannya, surat-surat yang

berjumlah 114, dan ayat-ayat yang jumlahnya melebihi

6200 itu dihimpun dan digabungkan dalam satu mushhaf.


(Rifat Asy Syauqi & M. Ali Hasan, 1992:34)
Pengertian Al-Qur`an
 Az-Zajjaj (wafat 324 H) berpendapat bahwa kata Al-

ُ
Qur`an berhamzah, yaitu dengan wazan/imbangan ‫ ْعاَل ُن‬333‫ف‬,

juga kata Al-Qur`an merupakan musytaq dari kata ُ‫ل َق َرأ‬33‫َأ‬

yang berarti penghimpunan. Hal ini karena Al-Qur`an itu

di dalamnya menghimpun intisari ajaran-ajaran dari

kitab-kitab sebelumnya
Pengertian Al-Qur`an
 Al-Lihyani berpendapat bahwa lafal Al-Qur`an itu

menggunakan huruf hamzah, yaitu bentuk masdar dari

kata َ‫ َرأ‬33‫ َق‬yang berarti membaca. Hanya saja, lafal Al-

Qur`an ini menurut al-Lihyani adaalah masdar bi ma’na

isim al-maf’ul.
Pengertian Al-Qur`an
 Dr. Shubhi As-Shalih mengatakan yang paling kuat adalah

yang menyatakan kata al-Qur`an itu berbentuk masdar,

sebagaimana sinonim dari kata ٌ‫ َرا َءة‬33‫ ِق‬yang berarti bacaan.

Menurut beliau bahwa lafal ‫ َرأ‬33‫ َق‬yang berarti ‫لَى‬33‫ َت‬adalah

berasal dari bahasa Arab, tetapi lafal itu ketika al-Qur`an

diturunkan telah baku menjadi bahasa Arab


Pengertian Al-Qur`an
 Definisi al-Qur`an yang disepakati oleh ahli kalam, ahli

ushul, ahli bahasa dan fuqoha, sebagaiman dirumuskan az-

Zarqoni sebagai berikut:

ِ ‫آن هُ َو اللَّ ْفظُ ا ْل ُمنَ َّز ُل َعلَى ُم َح َّم ٍد ص م ِمنْ أَ َّو ِل ا ْلفَاتِ َح ِة إِلَى‬
ِ ‫آخ ِر النَّا‬
‫س‬ ُ ‫ اَ ْلقُ ْر‬
Isi Kandungan Al-Qur`an
1. Akidah
2. Ibadah
3. Janji dan Ancaman
4. Akhlak
5. Hukum
6. Jalan & Cara Menuju Kebahagiaan
7. Kisah-kisah Umat Terdahulu
Isi Kandungan Al-Qur`an
1. Akidah
Pokok-pokok keimanan yang harus diyakini menjadi
akidah Islam, telah dijelaskan dalam Al-Qur`an, antara
lain sebagai berikut :

)١٦٣ :٢/‫اح ۚ ٌد آَل اِ ٰلهَ ااَّل هُ َو ال َّر ْحمٰ ُن ال َّر ِح ْي ُم (البقرة‬


ِ ‫َواِ ٰل ُه ُك ْم اِ ٰلهٌ َّو‬

Artinya :
“Dan Tuhan kamu adalah Tuhan Yang Maha Esa, tidak ada
Tuhan selain Dia, Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang.”
(Q.S. Al-Baqarah:163)
Isi Kandungan Al-Qur`an
2. Ibadah
Menurut Al-Qur`an, tujuan utama dari penciptaan jin dan
manusia di muka bumi adalah agar mereka beribadah
kepada Allah, sebagaimana yang dijelaskan dalam firman
Allah Swt berikut ini.

َ ‫َو َما َخلَ ْقتُ ا ْل ِجنَّ َواإْل ِ ْن‬


)۵٦:۵۱/‫س إاَّل ِليَ ْعبُ ُد ْو ِن (الذريات‬

“Aku tidak menciptkan jin dan manusia melainkan agar


mereka beribadah kepada-Ku. (Q.S. az-Zariyat/51: 56).
Isi Kandungan Al-Qur`an
3. Janji dan Ancaman
Allah menjanjikan kepada setiap orang yang beriman dan
selalu mengikuti semua petunjuk-Nya akan memperoleh
kebahagiaan hidup, di dunia maupun di akhirat,

‫ ِعن َد َربِّ ِه ْم‬3‫) َج َزآ ُؤ ُه ْم‬٧( 3‫ َخ ْي ُر ٱ ْلبَ ِريَّ ِة‬3‫ت أُ ْولَ ٰـ ِئ َك ُه ْم‬ َّ ‫ آ َمنُو ْا َو َع ِملُو ْا ٱل‬3‫ن ٱلَّ ِذي َن‬3َّ ِ‫إ‬
ِ ‫ا ِل َحا‬3‫ص‬
‫ضو ْا‬ ِ ‫آ أَبَداً ِّر‬3‫ ِفي َه‬3‫ا ٱألَ ْن َها ُر َخالِ ِدي َن‬3‫ تَ ْح ِت َه‬3‫ تَ ْج ِرى ِم ْن‬3‫ت َع ْد ٍن‬
ُ ‫ ٱهَّلل ُ َع ْن ُه ْم َو َر‬3‫ض َى‬ ُ3 ‫َجنَّا‬
ِ ‫َع ْنهُ ٰذلِ َك لِ َمنْ َخ‬
)٨( ُ‫ش َى َربَّه‬
Isi Kandungan Al-Qur`an
4. Akhlak
Nabi Muhammad Saw berhasil melaksanakan tugasnya
menyampaikan risalah islamiyah, antara lain disebabkan
memiliki komitmen yang tinggi dalam akhlak. Ketinggian
akhlak beliau itu dinyatakan Allah dalam Al-Qur`an
seperti berikut.

ٍ ُ‫َواِنَّ َك لَ َع ٰلى ُخل‬


)٤ :٦٨ /‫ق َع ِظ ْي ٍم (القلم‬
Isi Kandungan Al-Qur`an
5. Hukum
Secara garis besar, Al-Qur’an mengatur beberapa
ketentuan tentang hukum perkawinan, hukum waris,
hukum perjanjian, hukum perdata dan pidana, prinsip
disiplin dan musyawarah, hukum-hukum perang, serta
hukum hubungan antarbangsa (internasional). Salah satu
contoh hukum perkawinan dalam al-Qur`an :

‫اح َدةً أَ ْو‬


ِ ‫ث َو ُربَا َع فَإِنْ ِخ ْفتُ ْم أَالَّ تَ ْع ِدلُو ْا فَ َو‬
َ َ‫سآ ِء َم ْثنَ ٰى َوثُال‬ َ ِّ‫اب لَ ُك ْم ِّم َن ٱلن‬َ َ‫فَٱن ِك ُحو ْا َما ط‬
‫َما َملَ َكتْ أَ ْي َمانُ ُك ْم ٰذلِ َك أَ ْدنَ ٰى أَالَّ تَ ُعولُو ْا‬
Isi Kandungan Al-Qur`an
6. Kisah-kisah Umat Terdahulu
Misalnya kisah Nabi Nuh, Nabi Ibrahim, Nabi Yunus,
Nabi Musa dan Nabi ‘Isa dengan masing-masing ummat
mereka. Kisah-kisah mereka itu diungkap kembali oleh
Allah Swt di dalam Al-Qur`an dengan maksud agar
dijadikan pelajaran (‘Itibar ) bagi manusia umat Nabi
Muhammad Saw sekarang, tentang bagaimana nasib
manusia yang melawan-Nya
Fungsi Al-Qur`an
1. Hudan (Petunjuk)
Allah Swt menurunkan Al-Qur`an adalah sebagai
petunjuk bagi manusia.

Sebagaimana firman Allah Swt Dibawah ini.

ِ َ‫ت ِّم َن ٱ ْل ُه َد ٰى َوٱ ْلفُ ْرق‬


. . . ‫ان‬ ُ ‫ان ٱلَّ ِذ ۤي أُ ْن ِز َل فِي ِه ٱ ْلقُ ْر‬
ِ ‫آن هُ ًدى لِّلنَّا‬
ٍ ‫س َوبَيِّنَا‬ َ ‫ض‬َ ‫ش ْه ُر َر َم‬
َ
)۱٨٥ :٢/‫(البقرة‬
“Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya
diturunkan Al-Qur`an, sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda
(antara yang benar dan yang batil) ....”
Fungsi Al-Qur`an
2. Syifa` (Obat)
Fungsi Al-Qur`an selanjutnya adalah sebagai syifa` (obat).
Sebagaimana firman Allah Swt berikut ini.

َ ‫ إَالَّ َخ‬3‫ َوالَ يَ ِزي ُد ٱلظَّالِ ِمي َن‬3‫ لِّ ْل ُم ْؤ ِم ِني َن‬3ٌ‫ َو َر ْح َمة‬3‫شفَآ ٌء‬
ً‫سارا‬ ِ ‫ا هُ َو‬3‫ َم‬3‫ ٱ ْلقُ ْرآ ِن‬3‫ ِم َن‬3‫َونُنَ ِّز ُل‬
) ٨٢ :۱٧/‫) ( اإلسراء‬٨٢(

Artinya:
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi
penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan
Al-Qur`an itu tidaklah menambah kepada orang-orang
yang zalim selain kerugian.” (Q.S. al-Isra`/17:82).
Fungsi Al-Qur`an
3. Rahmat
Kedatangan Nabi Muhammad Saw sebagai Rasulullah
dengan membawa Al-Qur`an digambarkan sebagai
rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana firman Allah Swt
berikut ini.

َ ‫َو َمآ أَ ْر‬


َ ‫س ْلنَا َك إِالَّ َر ْح َمةً لِّ ْل َعالَ ِم‬
) ۱٠٧ : ٢۱/‫ين (األنبياء‬

Artinya:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk


(menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Fungsi Al-Qur`an
4. Furqan (Pembeda)
Kedatangan Nabi Muhammad Saw sebagai Rasulullah
dengan membawa Al-Qur`an digambarkan sebagai
rahmat bagi semesta alam. Sebagaimana firman Allah Swt
berikut ini.

َ ‫َو َمآ أَ ْر‬


َ ‫س ْلنَا َك إِالَّ َر ْح َمةً لِّ ْل َعالَ ِم‬
) ۱٠٧ : ٢۱/‫ين (األنبياء‬

Artinya:

“Dan tiadalah Kami mengutus kamu, melainkan untuk


(menjadi) rahmat bagi semesta alam.”
Perbedaan Al-Qur`an & Hadits
1. Al-Qur`an, baik lafal maupun maknanya
merupakan mu’jizat sedangkan hadits bukan
mu’jizat
2. Al-Qur`an diturunkan dengan bahasa dan
maknanya langsung dari Allah Swt, sedangkan
Hadits bahasa dan maknanya dari Nabi.
3. Al-Qur`an dalam membacanya bernilai ibadah,
sedangkan Hadits tidak.
Sejarah Pembukuan dan Pembakuan Al-Qur’an
- Pada masa Rasulullah.
Setiap turun wahyu, Rasul memerintahkan
kepada para sahabat untuk menghafal dan
menulis Al-Qur`an.
- Pada masa Khalifah Abu Bakar.
Karena banyak para Syuhada` dari kalangan
penghafal Al-Qur`an setelah perang Yamamah,
maka Sayyiduna Umar mengusulkan kepada
Sayyiduna Abu Bakar untuk membukukan Al-
Qur`an dalam satu Mushhaf.
Sejarah Pembukuan dan Pembakuan Al-Qur’an
- Pada masa Khalifah Umar bin Khattab.
Pada masa ini Al-Qur`an yang telah menjadi
sebuah Mushhaf dijaga dan dilindungi. Bahkan
sebelum Sayyiduna Umar wafat, beliau telah
berpesan agar penjaga Mushhaf Al-Qur`an
selanjutnya haruslah oleh Hafshah putri
Sayyidina Umar.
Sejarah Pembukuan dan Pembakuan Al-Qur’an
- Pada masa Khalifah Utsman bin Affan.
Pada masa ini Al-Qur`an diseragamkan
tulisannya dan cara membaca nya sesuai
ajaran Nabi (ma`tsur). Dan pada masa ini pula
Mushhaf Hafshah di salin oleh panitia yang
dipimpin oleh Zaid bin Tsabit.
Pembuktian Otentitas Al-Qur’an
- Firman Allah Swt.
ِّ ‫ ْلنَا‬3‫اِنَّا نَ ْح ُن نَ َّز‬
.) ٩ : ١٥ /‫ َواِنَّا لَهُ لَ َحافِظُ ْو َن (الحجر‬3‫الذ ْك َر‬
Artinya:
Sesungguhnya Kamilah yang menurunkan Al-
Qur`an, dan Kami (pula) yang memeliharanya. (Q.S.
Al-Hijr/15 : 9).
Pembuktian Otentitas Al-Qur’an
- Al-Qur`an memperkenalkan dirinya sebagai firman-
firman Allah dengan menantang siapapun untuk membuat
tandingannya.
- Firman Allah Swt.

َ ُ‫آن الَ يَأْت‬


‫ون‬ ِ 3‫ر‬
ْ ُ ‫ق‬ ْ
‫ل‬ ‫ٱ‬ ‫ا‬ َ
‫ذ‬ ‫ـ‬
ٰ ‫ه‬
َ ‫ل‬
ِ ْ
‫ث‬ ‫م‬
ِ ‫ب‬ ْ
‫ا‬ ‫و‬ُ ‫ت‬ْ
ِ ‫ َوٱ ْل ِج ُّن َعلَ ٰى أَن يَأ‬3‫س‬
ُ ‫ٱإل ْن‬
ِ ‫ت‬ ْ ‫قُل لَّئِ ِن‬
ِ ‫ٱجتَ َم َع‬
.) ٨٨ : ١٧ /‫اء‬3‫اً (اإلسر‬3‫ض ظَ ِهير‬
ٍ ‫ض ُه ْم لِبَ ْع‬ َ ‫بِ ِم ْثلِ ِه َولَ ْو َك‬
ُ ‫ان بَ ْع‬
Artinya:
Katakanlah. “Sesungguhnya jika manusia dan jin berkumpul untuk
membuat yang serupa (dengan) Al-Qur`an ini, mereka tidak akan
dapat membuat yang serupa dengannya, sekalipun mereka saling
membantu satu sama lain. (Q.S. Al-Isra/17 : 88).
Pembuktian Otentitas Al-Qur’an
- Setelah turun nya Ayat, Rasul memerintahkan para
sahabat untuk menuliskannya dan menghafalnya.
Sehingga keasliannya/keotentikannya sangat
terjamin.
- Banyaknya para penghafal Al-Qur`an dari masa
awal sampai sekarang, maka Al-Qur`an sangat
pasti terjaga ke otentikannya.
Pembuktian Otentitas Al-Qur’an
MengutipMuhammad Husain Ath-Thoba’iy :
Sejarah Al-Qur’an demikian jelas dan terbuka, sejak
turunnya sampai sekarang ia dibaca oleh kaum
muslim, sehingga pada hakikatnya Al-Qur’an tidak
membutuhkan sejarah untuk membuktikan
keotentikannya.
‫ِ‬
‫ب الْ ٰعلَمْي َن‬ ‫ِ‬ ‫ٰ‬ ‫ِ‬
‫ْح ْم ُد لّ َ ِّ‬
‫ر‬ ‫ه‬ ‫ل‬ ‫ل‬‫ا‬
‫َ‬ ‫َ‬

Anda mungkin juga menyukai