Anda di halaman 1dari 35

KESANTUNAN EJAAN

ENGGAR G.W (P1337430219007)


KESANTUNAN EJAAN

PEMAKAIAN PENULISA
PEMAKAIA PENULISA TANDA N UNSUR
N HURUF N KATA BACA SERAPAN
Ejaan adalah seperangkat aturan tentang cara menuliskan bahasa
dengan menggunakan huruf, kata dan tanda baca sebagai sarananya.
Ejaan merupakan kaidah yang harus dipatuhi pemakai bahasa demi
keteraturan dan keseragaman bentuk terutama dalam bahasa tulis.
Keteraturan bentuk akan berimplikasi pada ketepatan dan kejelasan
makna.
I. PEMAKAIAN HURUF

Huruf merupakan tanda aksara di tata tulis yang


merupakan anggota abjad yang melambangkan
bunyi bahasa. Huruf adalah bagian terkecil dari
bahasa dan tidak bermakna.huruf merupakan
sesuatu yang penting dalam bahasa.
A. Huruf Abjad : Huruf dalam bahasa Indonesia terdiri dari 26 (A
B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z).

B. Huruf Vokal : Huruf vokal dalam bahasa Indonesia berjumlah 5


( a,e, i, o, u)

C. Huruf Konsonan : Huruf konsonan berjumlah 21 (A B C D F H J


K L M N P Q R S T V W X Y Z)

D. Huruf Diftong : ( ai, au, oi, ei)


Contoh: Saudara, malaikat, boikot, survei
E. Gabungan Huruf Konsonan (Kh, Ng, Ny, Sy)

Kh Contoh: khusus, akhir


Ng Contoh: ngilu, senang
Ny Contoh: nyata, banyak
Sy Contoh: syarat, arasy
F. Huruf Kapital
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama awal kalimat.
Contoh : Dia membuat kue.
 Huruf kapital digunakan sebagai pertama petikan langsung. Contoh :
“Aku tahu apa yang harus aku kerjakan,” ucapnya.
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama ungkapan yang
berhubungan dengan nama Tuhan dan kitab suci, termasuk kata ganti
untuk Tuhan.
Contoh : Islam, Tuhan, Yang Maha kuasa, Quran.
 Huruf kapital digunakan sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang.
Contoh : Raja Abdullah, KH. Ahmad.
 Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama unsur nama gelar
kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang tidak diikuti nama orang.
Contoh : Orang kaya itu gayanya sudah seperti raja.
Huruf kapital dipakai Huruf kapital tidak
sebagai huruf dipakai sebagai huruf
pertama unsur-unsur pertama nama diri
nama diri geografi. geografi yang digunakan
sebagai penjelas nama
Contoh : Banyuwangi jenis.
Asia Tenggara
Contoh : petai cina,
Huruf kapital dipakai pisang ambon
sebagai huruf pertama
unsur-unsur nama
geografi yang diikuti Huruf kapital dipakai
nama diri geografi. sebagai huruf pertama
Huruf kapital tidak Contoh : Bukit Barisan nama diri atau nama
dipakai sebagai huruf Danau Toba, Dataran diri geografi jika kata
pertama unsur geografi Tinggi Dieng Gunung yang mendahuluinya
yang tidak diikuti oleh Semeru menggambarkan
nama diri geografi. kekhasan budaya.
Contoh : berlayar ke Contoh : ukiran Jepara,
teluk mandi di sungai pempek Palembang,
asinan Bogor, sate Mak
Ajad
G. Huruf Miring
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan nama buku, majalah, dan surat
kabar yang dikutip dalam tulisan.
Contoh : Saya belum pernah membaca buku Negarakertagama karangan Prapanca.
 
Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menegaskan atau mengkhususkan huruf,
bagian kata, kata, atau kelompok kata.
Contoh : Buatlah kalimat dengan menggunakan ungkapan berlepas tangan.
 
a. Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk menuliskan kata atau ungkapan yang
bukan bahasa Indonesia.
Contoh : Orang tua harus bersikap tut wuri handayani terhadap anak.
b. Ungkapan asing yang telah diserap ke dalam bahasa Indonesia penulisannya
diperlakukan sebagai kata Indonesia.
Contoh : Negara itu telah mengalami empat kali kudeta.
H. Huruf Tebal
Huruf tebal digunakan untuk menegaskan bagian tulisan yang sudah ditulis miring.
Contoh : Huruf dh,seperti pada kata Ramadhan, tidak terapat dalam Ejaan Bahasa
Indonesia yang Disempurnakan.
Huruf tebal dapat digunakan untuk menegaskan bagian – bagian karangan, seperti
judul buku, bab, atau subbab.
II. PENULISAN
KATA
Penulisan kata adalah proses atau cara menulis yang
mempertimbangkan unsur bahasa yang diucapkan atau
dituliskan sebagai wujud kesatuan perasaan dan pikiran
yang dapat digunakan dalam berbahasa sesuai ejaan yang
disempurnakan.
A. Kata Dasar
Kata yang berupa kata dasar ditulis sebagai satu kesatuan.
Contoh : Buku itu sangat tebal. Kantor pajak penuh sesak.

B. Kata Turunan
1.a. Imbuhan (awalan, sisipian, akhiran) ditulis serangkai dengan kata dasarnya.
Contoh:berjalan, dipermainkan, gemetar
b. imbuhan dirangkaikan dengan tanda hubung pada singkatan yang bukan bahasa Indonesia.
contoh: di-upgrade, me-recall
2. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan (awalan atau akhiran), ditulis serangkai
dengan kata yang langsung  mengikuti atau mendahuluinya. Contoh : bertahan-tahan, berpuas diri.
3. Jika bentuk dasar berupa gabungan kata mendapat imbuhan (awalan dan akhiran  sekaligus) unsur
gabungan kata itu ditulis serangkai. Contoh :  perkembangbiakan,  keputusasaan.

4. Jika salah satu unsur gabungan kata hanya dipakai sebagai kombinasi, gabungan kata ditulis serangkai.
Contoh : geologi, tataniaga, geofisika.
C. BENTUK ULANG
1. Bentuk ulang menggunaka tanda hubung diantara unsur-unsurnya
Contoh: anak-anak,biri-biri
2. Awalan dan akhiran ditulis serangkai dengan bentuk ulang
Contoh: kekanak-kanakan, memata-matai

D. GABUNGAN KATA
1. Unsur-unsur gabungan kata yang lazim disebut kata majemuk ditulis terpisah
Contoh: duta besar, kambing hitam
2. Gabungan kata yang menimbulkan kesalahan pengertian bisa menambahkan tanda
hubung diantara unsur-unsurnya untuk menegaskan pertalian unsur yg bersangkutan
contoh: anak-istri Ali anak istri-Ali, ibu-bapak Kami ibu bapak-Kami
3. Gabungan kata yang sudah benar ditulis serangkai
Contoh: adakalanya,bilamana,daripada
E. SUKU KATA
1. Pemenggalan kata pada kata dasar
a. Jika ditengah kata ada huruf vocal yg berurutan, pemenggalanya diantara
Kedua huruf vocal . ( bu-ah, ma-in, sa-at)
b. Huruf diftong ai, au, dan oi tidak dipenggal. ( pan-dai, au-la, am-boi)
c. Jika ditengah kata dasar ada huruf konsona diantara dua huruf vocal pemenggalannya
Sebelum huruf konsonan. (ba-pak, la-wan, de-ngan)
d. Jika ditengah kata dasar ada dua huruf konsonan yg berurutan pemenggalannya
dilakukan diantara kedua huruf konsonan. (Ap-ril, cap-lok)
e.Jika ditengah kata dasar ada tiga huruf konsonan atau lebuh yang masing-masing
mlambangkan satu bunyi, pemenggalannya diantara huruf konsonan yg pertama dan
kedua. ( ul-tra, in-fra, ben-trok)

2. Pemenggalan kata dengan awalan,akhiran dilakukan diantara bentuk dasar dan


imbuhan.(me-rasa-kan, pergi-lah, apa-kah)
3. Jika sebuah kata terdiri atas dua unsur atau lebih dan salah satu unsur bisa
bergabung dengan unsur lain, pemenggalan diantara unsur-unsur itu.
Contoh: bio-grafi bi-o-gra-fi, pasca-sarjana pas-ca-sar-ja-na
4. Nama orang, badan hokum yg terdiri atas dua unsur atau lebih dipenggal padaakhir
baris diantara unsur-unsurnya(tanpa tanda pisah). Kalau unsur nama tidak dipisah.
F. Kata Depan di, ke, dan dari
  Ditulis terpisah dari kata yang mengikutinya. Contoh : Bermalam sajalah di sini,
cincin itu terbuat dari emas, Mari kita, berangkat ke kantor sekarang

G. Partikel
a. Partike –lah, -kah, dan –tah ditulis serangkai dengan kata yang
       

mendahuluinya.Contoh : bacalah bukuini!, siapakah pelaku penikaman minggu lalu?,


b. Partikel pun ditulis terpisah dari kata yang mendahuluinya.Contoh : apa pun yang terjadi aku
      

kantetap menanti dan mencintai dirimu.


c. Partikel per ditulis terpisah dari bagian kalimat yang mendahuluinya atau
       

mengikutinya.Contoh : harihallowendirayakan per 31 oktober.


H. Singkatan dan Akronim
SINGKATAN

Bentuk singkat yang terdiri atas satu huruf atau lebih.


a. Singkatan nama orang, gelar, jabatan, diikuti dengan tanda titik.Contoh : Dr. Ir. HARYADI atau
       

Dr. Ir. Haryadi, dr. USMAN atau dr. Usman.


b. Singkatan nama resmi lembaga pemerintah dan ketatanegaraan, badan atau organisasi, dan
      

dokumen resmi yang terdiri atas huruf awal setiap kata ditulis dengan huruf capital dan tidak
menggunakan tanda titik.Contoh : MA (MahkamahAgung), KPK (KomisiPemberantasan Korupsi)
c. Singkatan umum yang terdiri atas tiga huruf atau lebih diikuti satu tanda titik. Contoh : dst., dll.,
       

dkk.
d. Lambang kimia, singkatan satuan ukuran, takaran, timbangan, dan mata uang tidak di ikuti tanda
      

titik. Contoh : Na (Natrium), ons, L (Liter), m, kg, USD


AKRONIM

  Singkatan dari dua kata atau lebih yang diperlakukan sebagai sebuah kata

a.   Akronim nama diri yang berupa gabungan huruf awal dari deret kata
ditulis seluruhnya dengan huruf kapital.
Contoh : PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa), UN (United Nations).
b.  Akronim nama diri yang berupa gabungan suku kata atau gabungan huruf dan suku kata dari
deret kata ditulis dengan huruf awal huruf kapital.Contoh : UNHALU (Universitas Haluleo),
UNICEF (United Nations International Children Education Fund).
c.  Akronim yang bukan nama diri yang berupa gabungan huruf, suku kata, ataupun gabungan
huruf dan suku kata dari deret kata seluruhnya ditulis dengan huruf kecil.
Contoh : panwaslu
I. Angka dan Bilangan
Angka dipakai untuk menyatakan lambang bilangan atau nomor  dan untuk menyatakan
ukuran panjang, berat, danisi
a. Penulisanlambangbilangan yang dapatdinyatakandengansatuataudua
         

  kata ditulisdenganhuruf, kecualijikabeberapalambangbilangandipakai secaraberurutan, seperti


perincian.
 Contoh : mereka menonton drama itu sampai tiga kali
b.  Lambang bilangan pada awal kalimat ditulis dengan huruf.
      

 contoh : Lima puluh siswa kelas 6 lulus ujian


c.Angka yg menunjukan bilangan utuh besar dapat dieja sebagian supaya lebih mudah dibaca
Contoh: perusahaan itu baru saja mendapat pinjaman 550 miliar rupiah.
d. Angka digunakan untuk satuan waktu, panjang, berat, nilai uang, jumlah dan luas
Contoh: 5 kilogram, 27 orang
• E. Angka untuk melambangkan nomor jalan, rumah atau apartemen
Contoh: Jalan Wijaya No.15
F. Angka untuk menomori bagian karangan atau ayat suci
contoh: surat Yasin:9
G. Penulisan bilangan dengan huruf
Contoh: dua belas(12), setengah(1/2)
H. Penulisan bilangan tingkat
Contoh: dalam kehidupan pada abad ke-20 (huruf dan angka Arab)
I. Penulisan bilangan dengan akhiran –an
Contoh: tahun 1950-an
J. Bilangan tidak perlu ditulis angka dan huruf
Contoh: rumah itu dijual dengan harga Rp 125.000.000,00
K. Bilangan dilambangkan dengan angka dan huruf
Contoh: membeli tas seharga Rp 5.000.000,00 (lima juta rupiah)
J. Kata Ganti ku-, -kau, -mu, dan -nya

Kata ganti kau- dan ku- ditulis serangkai dengan kata yg mengikutinya
-Ku, -mu, dan –nya ditulis serangkai dengan kata yg mendahuluinya
Contoh: Bukuku, bukumu, dan bukunya tersimpan dilemari

K. Kata si dan sang


Kata si dan sang dipisah dari kata yg mengikutinya
Contoh: siti memetuhi perintah sang Ibu
III. PEMAKAIAN TANDA BACA
Tanda baca merupakan simbol dalam suatu bacaan untuk dapat dipahami dengan
mudah oleh pembacanya.

A. TANDA TITIK (.)


1. Dipakai pada akhir kalimat yang bukan pertanyaan atau seruan.
Contoh : Ayahku tinggal di Solo.
2. Dipakai pada akhir singkatan nama orang.
Contoh:  Irwan S. Gatot
3. Dipakai pada akhir singkatan gelar, jabatan, pangkat, dan sapaan.
Contoh: Dr. (doktor), S.E. (sarjana ekonomi), Kol. (kolonel), Bpk. (bapak)
4. Dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya.
Contoh : Gempa yang terjadi semalam menewaskan 1.231 jiwa.
5. Tanda titik tidak dipakai untuk memisahkan bilangan ribuan atau kelipatannya yang
tidak menunjukan jumlah.
Contoh : Ia lahir pada tahun 1956 di Bandung
6. Dipakai pada singkatan kata atau ungkapan yang sudah sangat umum. Pada
singkatan yang terdiri atas tiga huruf atau lebih hanya dipakai satu tanda titik. dll.
(dan lain-lain), dsb. (dan sebagainya), tgl. (tanggal), hlm. (halaman)
B. TANDA KOMA

Dipakai untuk memisahkan kalimat setara yang satu dari kalimat setara yang berikutnya, yang
didahului oleh kata seperti, tetapi, dan melainkan.

Dipakai di antara unsur-unsur dalam suatu pemerincian atau pembilangan.


Contoh: Saya menjual baju, celana, dan topi.

Dipakai untuk memisahkan anak kalimat dari induk kalimat apabila anak kalimat tersebut
mendahului induk kalimatnya.
Contoh: Kalau hari ini hujan, saya tidak akan datang.

Dipakai di belakang kata atau ungkapan penghubung antara kalimat yang terdapat pada awal
kalimat. Termasuk di dalamnya oleh karena itu, jadi, lagi pula, meskipun begitu, akan tetapi.
Contoh: Oleh karena itu, kamu harus datang.
Dipakai untuk memisahkan petikan langsung dari bagian lain dalam kalimat.
Contoh: “Saya sedih sekali”, Kata adik.

Dipakai diantara nama dan alamat, bagian – bagian alamat, tempat dan tanggal dan nama
tempat yang ditulis berurutan.
Contoh : Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Jakarta Indonesia.

Dipakai untuk menceraikan bagian nama yang dibalik susunannya didalam daftar pustaka.
Contoh : Nainggolan, Zainuddin S. 2007. Inilah Islam. Jakarta : Kalam Mulia.

Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.

Dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik
menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik menonton TV
C. TANDA DUA KOMA (:)

Dipakai pada akhir suatu pernyataan lengkap bila diikuti rangkaian atau pemerian.
Contoh: Kita sekarang memerlukan perabotan rumah tangga: kursi, meja, dan lemari.

Dipakai dalam teks drama sesudah kata yang menunjukkan pelaku dalam percakapan
Contoh: Tari      : “Bisa tolong ambilkan buku itu”
Wini     : “Ya, tentu saja”

Dipakai untuk menandakan nisbah (angka banding).


Contoh: Nisbah siswa laki-laki terhadap perempuan ialah 2:1.
C. TANDA TITIK KOMA ( ; )
Dapat dipakai untuk memisahkan bagian-bagian kalimat yang sejenis dan setara.
Contoh: Malam makin larut; kami belum selesai juga.

Dapat dipakai untuk memisahkan kalimat yang setara di dalam suatu kalimat
majemuk sebagai pengganti kata penghubung.
Contoh: Ayah mengurus tanamannya di kebun; ibu sibuk bekerja di dapur; adik
menghafalkan nama-nama pahlawan nasional; saya sendiri asyik menonton TV
D. TANDA HUBUNG (-)

Dipakai untuk menyambung unsur-unsur kata ulang.


Contoh: anak-anak, berulang-ulang, kemerah-merahan

Dipakai untuk merangkaikan unsur bahasa Indonesia dengan unsur bahasa asing.
Contoh : di-charter ,pen-tackle-an

Dipakai untuk merangkaikan se- dengan kata berikutnya yang dimulai dengan huruf


kapital, ke- dengan angka, angka dengan -an, singkatan berhuruf kapital dengan imbuhan atau
kata, dan nama jabatan rangkap.
Contoh: se-Indonesia hadiah ke-2, tahun 50-an, ber-SMA
E. TANDA BACA PISAH
( )

Dipakai untuk membatasi penyisipan kata atau kalimat yang memberikan penjelasan khusus di luar
bangun kalimat.
Contoh: kemerdekean bangsa itu—saya yakin akan tercapai—jika diperjungkan oleh bangsa itu sendiri.

Dipakai untuk menegaskan adanya posisi atau keterangan yang lain sehingga kalimat menjadi lebih
tegas.
Contoh: Rangkaian penemuan ini—evolusi, teori kenisbian, dan kini juga pembelahan atom—telah
mengubah konsepsi kita tentang alam semesta.

Dipakai di antara dua bilangan atau tanggal yang berarti sampai dengan atau di antara dua nama kota
yang berarti ‘ke’, atau ‘sampai’.
Contoh: 1919–1921, Medan–Jakarta, 10–13 Desember 1999
F. TANDA BACA ELIPS (…)
Dipakai dalam kalimat yang terputus – putus
Contoh : begitu … ya, marilah kita bergerak.
Dipakai untuk menunjukan bahwa dalam suatu kalimat atau naskah ada bagian yang dihilangkan.
Contoh : Sebab-sebab kemerosotan … akan diteliti lebih lanjut.

G. TANDA BACA TANYA ( ? )


Dipakai pada akhir tanya.
Contoh: Kapan ia berangkat?, Saudara tahu, bukan?

Dipakai di dalam tanda kurung untuk menyatakan bagian kalimat yang disangsikan atau yang
kurang dapat dibuktikan kebenarannya.
Contoh: Ia dilahirkan pada tahun 1683 (?).
G. TANDA BACA SERU ( ! )

Tanda seru dipakai sesudah ungkapan atau pernyataan yang berupa seruan atau
perintah yang menggambarkan kesungguhan, ketidakpercayaan, ataupun rasa emosi
yang kuat.
Contoh: Alangkah mengerikannya peristiwa itu!

H. TANDA BACA PENYINGKAT (APOSTROF) ( ‘ )


Digunakan untuk menunjukan penghilangan bagian kata atau bagian angka tahun dalam
konteks tertentu.
Contoh :
Mereka sudah datang, `kan?
(`kan = bukan)
I. TANDA BACA KURUNG ((…))

Dipakai untuk mengapit keterangan atau penjelasan.


Contoh: Bagian Keuangan menyusun anggaran tahunan kantor yang kemudian dibahas dalam RUPS
(Rapat Umum Pemegang Saham) secara berkala.

• Dipakai untuk mengapit angka atau huruf yang memerinci satu urutan keterangan.
Contoh: Bauran Pemasaran menyangkut masalah (a) produk, (b) harga, (c) tempat, dan (c) promosi.

J. Tanda baca kurung siku ( [ … ] )

Digunakan untuk mengapit huruf, kata atau kelompok kata sebagai koreksi atau
tambahan pada akhir kalimat atau bagian kalimat yang ditulis orang lain.
Contoh : Pembahasan SQL telah kita bahas sebelumnya [lihat halaman 20]
K. Tanda baca petik ( “…” )
Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan naskah
atau bahan tertulis lain.
Contoh: “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”

Dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam
kalimat.
Contoh: Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di
SMA” diterbitkan dalam Tempo.

Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai
arti khusus.
Contoh: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

Dipakai untuk mengapit petikan langsung yang berasal dari pembicaraan dan
naskah atau bahan tertulis lain.
Contoh: “Saya belum siap,” kata Mira, “tunggu sebentar!”
Dipakai untuk mengapit judul syair, karangan, atau bab buku yang dipakai dalam kalimat.
Contoh: Karangan Andi Hakim Nasoetion yang berjudul “Rapor dan Nilai Prestasi di SMA” diterbitkan
dalam Tempo.

Dipakai untuk mengapit istilah ilmiah yang kurang dikenal atau kata yang mempunyai arti khusus.
Contoh: Pekerjaan itu dilaksanakan dengan cara “coba dan ralat” saja.

L. TANDA BACA PETIK TUNGGAL ( ‘…’ ) M. TANDA BACA GARIS MIRING( / )


• Dipakai untuk mengapit • Dipakai dalam penomoran
petikan yang tersusun di dalam kode surat
petikan lain.
Contoh: “Waktu kubuka pintu
depan, kudengar teriak
anakku, ‘Ibu, Bapak pulang’,
• Dipakai sebagai pengganti
dan rasa letihku lenyap kata dan, atau, per atau
seketika,” ujar Pak Hamdan. nomor alamat

• Dipakai untuk mengapit Contoh : No. Surat


makna, terjemahan, atau
penjelasan kata atau ungkapan A/XXI/2012
asing.
Thank You!
someone@example.com

Anda mungkin juga menyukai