Anda di halaman 1dari 10

1

UPAYA MENYATUKAN ILMU PENGETAHUAN AGAMA


DAN ILMU PENGETAHUAN UMUM NENUJU KUALITAS
KEPRIBADIAN YANG TERINTEGRASI DENGAN
BERAKHLAK KARIMAH

Disusun oleh :

Rolius Opun Werang


( 20044000024 )

PROGRAM STUDI TEKNIK INDUSTRI


FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS MERDEKA
MALANG 2021
2

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat, taufik serta hidayah-Nya, sehingga kami dapat
menyelesaikan makalah ini yang berjudul ”Akhlak Bertetangga” ini dengan baik
dan tepat pada waktunya.

Kami mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan, bimbingan dan arahan
dari berbagai pihak. Pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, kami
menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada dosen mata
kuliah ini, yang telah membimbing kami membuat makalah ini.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini banyak sekali


kekurangan dan masih jauh dari kesempurnaan baik dari segi bahasa maupun
susunan penulisannya. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan
saran yang bersifat membangun demi perbaikan untuk langkah-langkah
selanjutnya.

Akhirnya kami mengucapkan terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada


semua pihak yang telah terkait. Semoga segala bantuan, bimbingan dan arahan
yang diberikan mendapat ganjaran yang berlipat ganda dari Allah SWT.

Malang, 25 April 2021

Rolius Opun Werang


3

DAFTAR ISI

COVER....................................................................................................................I
KATA PENGANTAR...........................................................................................II
DAFTAR ISI........................................................................................................ III
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................5
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian Ilmu Pengetahuan.......................................................................... 6
B. Penyebab Kemundiran Peradaban Umat Islam............................................... 6
C. Hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan.............................................. 7
D. Upaya Penyatuan Ilmu dalam Pendidikan Islam............................................. 7
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan......................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................ 9
DAFTAR PUSTAKA
4

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Al-Qurán dan Hadits Nabi memerintahkan mengembangkan ilmu


pengetahuan dengan cara memikirkan ciptaan langit dan bumi, menyuruh
untuk berpikir, mengamati, dan meneliti alam semesta. Al-Qurán menantang
manusia untuk meneliti alam semesta hingga sekecil-kecilnya. Misalnya, QS.
al-Ghasiyah, (88): 17
َ‫ُ رُ وَۡل الفل ل‬ ‫َ ِا اِ و ا‬
‫اا ااَلى َل وۡ ر‬ ‫رُ اَِل وۡ َ ولۡ ل‬
“Tidakkah mereka perhatikan bagaimana unta diciptakan, langit
ditinggikan, gunung ditegakkan dan bumi dihamparkan”. Ayat-ayat tersebut
jika diresapi maknanya secara mendalam, sebenarnya merupakan perintah
dan anjuran mengggali ilmu pengetahuan seluas-luasnya dengan melakukan
riset terhadap alam semesta. Sementara kebanyakan para ulama yang
menekuni al-Qurán dan Hadits berhenti pada kajian teks saja, belum sampai
melahirkan semangat untuk meneliti alam semesta ciptaan Allah secara
ilmiah sebagaimana yang dipesan al-Qurán. Masih akrab di telinga kita istilah
dikotomi ilmu agama dan sains (ilmu umum).
Pendapat Einstein, yang menyatakan (ilmu tanpa agama buta, agama
tanpa ilmu adalah lumpuh). Demikian erat keterkaitan antara agama dan ilmu
pengetahuan. Agama dan ilmu pengetahuan memiliki hubungan yang sangat
erat dan tidak boleh dipisahkan. Ilmu pengetahuan dalam Islam merupakan
bagian dari agama, dan agama dapat dikatakan agama bila bisa dipahami
dengan ilmu.
Pendapat di atas menggambarkan betapa pentingnya mempelajari kedua
macam ilmu secara sungguh-sungguh, sebagaimana dilakukan oleh para
cendekiawan dan ulama yang telah mencoba menguasai pelbagai bidang ilmu
pengetahuan, baik yang tergolong fardu ‘ayn maupun fardu kifayah keduanya
perlu dipelajari hingga mencapai tahap tinggi karena ilmu tersebut
memberikan pemahaman tentang ayat-ayat Allah SWT yang diwahyukan.
5

Dalam konteks Indonesia, sebagai negara dengan penduduk muslim yang


besar, bahkan terbesar di dunia, pendidikan masih menyisakan sekian banyak
problem. Pendidikan di Indonesia masih mengalami pemisahan problem
kurikulum yang besar, dimana pendidikan selalu didikotomikan antara
pendidikan agama dan non-agama.
Adanya tiga persoalan umat Islam yang fundamental. Salah satunya
adalah persoalan ambivalensi sistem pendidikan yang berimplikasi pada
dikotomi keilmuan. Ilmu-ilmu umum (sains) terpisah dari ilmu-ilmu agama.
Terkait dengan faktor-faktor munculnya dikotomik antara ilmu-ilmu umum
dan ilmu-ilmu agama serta bahaya yang diakibatkan dan solusi yang harus
ditempuh untuk mengatasinya menimbulkan beberapa perdebatan oleh para
ahli pendidikan.
Karena maju atau mundurnya suatu masyarakat di masa kini dan
mendatang banyak ditentukan tingkat penguasaan dan kemajuan ilmu
pengetahuan, sains khususnya
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian diatas, maka dapat dirumuskan beberapa rumusan


masalah yang menjadi fokus penelitian dalam tesis ini antara lain:
1. Bagaimana Implementasi Integrasi ilmu pengetahuan Agama dan ilmu
pengetahuan umum.
2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis problem dan solusi
Implementasi Integrasi ilmu pengetahuan Agama dan ilmu pengetahuan
umum.
3. Kemunduran peradaban umat Islam adalah adanya pemisahan (dikotomi)
antara ilmu agama dengan ilmu umum
6

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Ilmu Pengetahuan

Ilmu umum adalah sesuatu yang benar-benar membantu kita untuk


tumbuh; pada kedua aspek pribadi maupun tingkat akademis. Ilmu
umum akan memperbanyak pengetahuan dan rasa tahu pada dunia,
memahami dan menganalisa situasi yang lebih baik dengan informasi,
pengetahuan dari sumber yang tepat dan benar.
Ilmu agama adalah pengetahuan tentang ajaran (sejarah dan
sebagainya) agama. Arti lainnya dari ilmu agama adalah teologi.
Secara umum ilmu dalam Islam dapat diklasifikasikan ke dalam tiga
kelompok yang meliputi; metafisika menempati posisi tertinggi, disusul
kemudian oleh matematika, dan terakhir ilmu-ilmu fisik.
Integritas Ilmu yang akan dibahas dalam tulisan ini adalah integritas ilmu
agama dan ilmu umum. Integritas ilmu agama dan ilmu umum hakikatnya
adalah usaha menggabungkan atau menyatupadukan ontologi, epistemologi
dan aksiologi ilmu ilmu pada kedua bidang tersebut.

Pengetahuan merupakan salah satu aspek penting dalam kehidupan manusia.


Aspek ini diharapkan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa. Namun, ilmu
pengetahuan tidak boleh terlepas dari ajaran agama.
Agama pada dasarnya bukanlah musuh dari ilmu pengetahuan. Agama
justru merupakan sumber dari ilmu pengetahuan itu sendiri. Agama juga tidak
xenophobia terhadap sains modern. Posisi agama merupakan pedoman yang
telah terbukti berdasarkan ruang dan waktu mampu untuk memandu manusia
beserta produk ilmu pengetahuannya menuju pada kualiti, dan kebahagiaan
hidup di dunia dan akhirat.
B. Penyebab Kemundiran Peradaban Umat Islam

Salah satu penyebab kemunduran peradaban umat Islam adalah adanya


pemisahan (dikotomi) antara ilmu agama dengan ilmu umum, padahal jika
7

dikaji secara historis dari sejarah peradaban Islam, ilmuwan-ilmuwan muslim


zaman dulu di samping ahli pada bidang ilmu pengetahuan umum, juga ahli
ilmu agama.
Ajaran Islam tidak pernah melakukan pemisahan (dikotomi) antar ilmu
satu dengan yang lain. Karena dalam pandangan Islam, ilmu agama dan
umum sama saja berasal dari Allah. Islam juga menganjurkan umatnya
bersungguh-sungguh mempelajari setiap ilmu pengetahuan.
C. Hubungan antara agama dan ilmu pengetahuan

Ikatan manusia dan alam semesta serta hubungannya dengan Allah


Subahanahu wa ta’ala. Berdasarkan paparan di atas maka jelas bahwa
integrasi maupun Islamisasi ilmu pengetahuan, bukan berarti mengislamkan
ataupun mengkonversi ilmu pengetahuan umum ataupun yang bernuansa
non-Islam menjadi Islam. Hal itu dikarenakan pada hakikatnya segala ilmu
pengetahuan dan teknologi berasal dari sumber yang sama, yakni Allah
Subahanahu wa ta’ala. Namun, makna integrasi dan Islamisasi yang
dimaksud adalah menjadikan ilmu pengetahuan berdiri di atas pondasi,
landasan, dasar dan atau pilar-pilar agama.
D. Upaya Penyatuan Ilmu dalam Pendidikan Islam

Upaya lain dalam rangka perjumpaan sains dan agama adalah


mengembangkan ilmu agama dengan bantuan ilmu pengetahuan modern.
Karena ilmu agama adalah salah satu jenis ilmu manusia yang dapat berubah,
berinteraksi, menyusut, dan mengembang. Termasuk di dalamnya untuk
menafsirkan teks-teks agama, kita membutuhkan beragam jenis ilmu yang
lain, agar pemahaman kita terhadap ayat suci tidak stagnan.
Untuk itu diperlukan kemampuan yang baik dalam membuat premis-
premis al-Qur’an. di perlu kerjasama yang erat antara pakar-pakar syari’ah
dan pakar-pakar non syari’ah, kerjasama yang intensif dan saling asah, asih
dan asuh.
8

Berdasarkan beberapa uraian di atas, upaya penyatuan ilmu dalam dunia


pendidikan dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya adalah
1. menyelenggarakan pendidikan yang integral antara pendidikan umum
dan agama dalam satu institusi.
2. Dapat dilakukan dengan memanfaatkan teori-teori sosial dan alam
modern dalam studi-studi keagamaan.. Studi keagamaan tidak hanya
menggunakan ilmu klasik yang selama ini ada (fiqih, nahwu, tafsir,
akhlak, sharaf), tetapi juga menggunakan bantuan ilmu-ilmu lain
3. Al-Qur’an secara umum harus diperkenalkan kepada seluruh mahasiswa.
Norma-norma dasar dan universal yang ada dalam al-Qur’an harus
menjadi matakuliah dasar yang wajib diambil oleh seluruh mahasiswa.

Dari Pembahasan di atas jika menuntut ilmu berlandasan kepada Al-


Quran dan Hadis sebagai landasan Prinsip-Prinsip dasar menuntut ilmu dalam
Islam, yang meliputi:
1. Ketauhidan kepada Allah SWT.
2. Keseimbangan antara dunia dan akhirat.
3. Keseimbangan antara ilmu dan amal.
4. Hak dan kewajiban kepada Allah SWT.
Maka ketika akan membentuk kepribadian seseorang yang berilmu dan
mempunyai kepribadian yang terintegrasi dengan akhlaklaqul karimah.
9

BAB III PENUTUP

A. Simpulan

Kemajuan ilmu pengetahuan tidak hanya menghasilkan produk


penemuan yang canggih, melainkan juga berdampak pada pergesaran cara
pandang manusia terhadap nilai-nilai kehidupannya. Oleh karena itu,
Pendidikan agama diharapkan menjadi landasan dan lini terdepan dalam
merealisasikan proyek integrasi ilmu pengetahuan dan agama secara terarah
dan terukur. Implementasi tersebut tentunya tidaklah berjalan mudah. Hal
tersebut sangat bergantung kembali pada sifat dasar manusia beserta
kepentingannya untuk mencapai visi kehidupan keilmuan dan keislaman,
maka akan membentuk kepribadian seseorang yang berilmu dan mempunyai
kepribadian yang terintegrasi dengan akhlaklaqul karimah.
B. Saran

Saran yang kami bisa berikan agar ilmu peengetuhan dan ilmu
peengetuhan Agama bisa saling beriringan antara lain,
1. Pahamilah Ilmu dengan baik dan Agama dengan baik. Bila sang
ilmuwan sedikit memahami kaidah yang benar tentang agama dan sang
agamawan/teolog mampu memahami kaidah sain.
2. Kita semestinya memahami bahwa realitas itu banyak, ada yang real, ada
eksistensi, essensi, aksiden dan ada yang supra-natural. Akal hanya
mampu kepada hal-hal yang umum dan real. Prinsip-Prinsip Dasar
Menuntut Ilmu dalm islam
10

DAFTAR PUSTAKA

https://media.neliti.com/media/publications/69140-ID-integrasi-sains-dan-
agama-serta-implikas.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/70254-ID-mengakhiri-dikotomi-
ilmu-dalam-dunia-pen.pdf
http://amwofficial.blogspot.com/2012/10/10-prinsip-menuntut-ilmu.html

Anda mungkin juga menyukai