Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH

“LINGKUNGAN HIDUP”

DISUSUN OLEH :

RAYHANA AZIZAH FAUZANANDA : G211600368

PROGRAM STUDI PENGELOLAAN PERKEBUNAN


POLITEKNIK PERTANIAN NEGERI SAMARINDA
2022

KATA PENGANTAR
i
Assalamualaikum wr.wb

Bismillahirrahmanirrahim

Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Pengelolaan Lingkungan , yang berjudul
“Lingkungan Hidup” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.

Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak Dr. Sukariyan, S. Hut., MP selaku dosen yang telah memberikan materi, masukan,
dan saran sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.

Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Kami pun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat membuat
makalah selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.

Wassalamualaikum wr.wb

Samarinda, 25 Des 2022

Penulis

DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii

DAFTAR ISI.............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1
D. Manfaat..................................................................................................................... 2

BAB II ISI................................................................................................................................. 3

A. Definisi Lingkungan Hidup.................................................................................... 3


B. Unsur Lingkungan Hidup....................................................................................... 3
C. Macam Lingkungan Hidup..................................................................................... 4
D. Pentingnya Lingkungan Hidup............................................................................... 5
E. Permasalahan Lingkungan Hidup........................................................................... 5
F. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup..................................................................... 8
G. Pelestarian Lingkungan Hidup................................................................................ 10

BAB III PENUTUP.................................................................................................................. 15

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian
serius dari pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pengembangan lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini
ditujukan untuk meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan dapat
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak positifnya, tetapi di
sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak negatif ini akan
menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada akhirnya akan
mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang
Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang lingkungan
hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.

B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana melestarikan Lingkungan Hidup?

C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup

1
D. Manfaat
Menambah pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, khususnya tentang apa
definisi Lingkungan Hidup, arti penting Lingkungan hidup, permasalahan dan faktor
kerusakan dalam Lingkungan Hidup dan bagaimana pelestariannya.

2
BAB II

ISI

A. Definisi Lingkungan Hidup


Menurut Undang-Undang No 4 Tahun 1982, lingkungan hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk di
dalamnya manusia dan perilakunya yang memengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Berdasarkan pengertian tersebut,
lingkungan hidup tersusun dari berbagai unsur yang saling berhubungan satu sama lain,
yaitu unsur biotik, abiotik, dan sosial budaya.

B. Unsur Lingkungan Hidup


1. Unsur Biotik
Unsur biotik adalah unsur-unsur makhluk hidup atau benda yang dapat
menunjukkan ciri-ciri kehidupan, seperti bernapas, memerlukan makanan, tumbuh,
dan berkembang biak. Secara umum, unsur biotik meliputi produsen, konsumen, dan
pengurai.
 Produsen, yaitu organisme yang dapat membuat makanan sendiri dari bahan
anorganik sederhana. Produsen pada umumnya adalah tumbuhan hijau yang dapat
membentuk bahan makanan (zat organik) melalui fotosintesis.
 Konsumen, yaitu organisme yang tidak mampu membuat makanan sendiri.
Konsumen terdiri atas hewan dan manusia. Konsumen memperoleh makanan dari
organisme lain, baik hewan maupun tumbuhan.
 Pengurai atau perombak (dekomposer), yaitu organisme yang mampu
menguraikan bahan organik yang berasal dari organisme mati. Pengurai terdiri
atas bakteri dan jamur.

3
2. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air, cuaca, angin,
sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa
manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam
setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil
penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.

C. Macam Lingkungan Hidup


Lingkungan Hidup dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:

1. Lingkungan Hidup Alamiah


Lingkungan hidup alamiah adalah suatu system yang amat dinamis yang
merupakan kesatuan ruang dengan semua benda, keadaan, makhluk hidup, dan
komponen-komponen abiotik lainnya, tanpa adanya dominasi campur tangan manusia.
Interaksi yang terjadi di dalam lingkungan hidup alamiah dan sekitarnya membentuk
suatu ekosistem. Salah satu contoh lingkungan hidup alamiah, yaitu hutan primer.

2. Lingkungan Hidup Buatan atau Binaan


Lingkungan hidup binaan adalah lingkungan hidup alamiah yang sudah
didominasi oleh kehadiran manusia. Lingkungan hidup binaan ini dapat terbentuk
karena kebutuhan hidup manusia dengan jumlah penduduk yang makin meningkat
memaksa manusia mengubah lingkungan hidup alamiah. Dalam proses membentuk
lingkungan hidup binaan ini, manusia menghasilkan limbah. Oleh karena itu,
lingkungan hidup binaan selalu ditandai oleh timbulnya limbah yang membawa

4
dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial maupun dampak
yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.
D. Pentingnya Lingkungan Hidup bagi Kehidupan
Wahana bagi keberlanjutan kehidupan lingkungan hidup merupakan tempat
berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan kehidupan.
1. Tempat Tinggal (Habitat) Lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk
hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies
membentuk kelompok, contohnya adalah manusia beserta sesamanya membentuk satu
kelompok pada suatu daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.

2. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat
tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan
makan bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga
merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.

3. Lingkungan sebagai Tempat Berlangsungnya Aktivitas Sosial, Ekonomi, Politik,


Budaya, dan Lain-lain. Berkaitan dengan hal itulah terjalin interaksi sosial yang
menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses
interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.

E. Permasalahan Lingkungan Hidup


Permasalahan pokok di bidang pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan didup,
antara lain meliputi :
1. Rehabilitasi dan restorasi sumber daya alam dan lingkungan hidup dari kerusakan
sebagai akibat tindakan di masa lampau dan pencegahan terhadap kemungkinan
kerusakan lebih lanjut di masa yang akan datang.
2. Penggunaan teknologi modern yang sebaik – baiknya dan selektif di berbagai sektor
pembangunan serta pengawasannya atas segala sebab dan akibatnya yang tidak
diinginkan terhadap lingkungan hidup
3. Peningkatan kualitas lingkungan hidup untuk kesejahteraan generasi sekarang dan
yang akan datang.
5
Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian
adalah masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energy.

1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya kehidupan
sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan sehingga
mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini,
banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat
ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh
satu.

Hal ini memprihatinkan karena pertumbuhan penduduk akan berakibat pada


banyak aspek kehidupan, diantaranya pendidikan, ketenaga – kerjaan, dan lingkungan
hidup. Semakin banyak penghuni planet bumi, semakin banyak pula bahan makanan,
air, energi, dan papan yang dibutuhkan oleh manusia. Akibatnya semakin meningkat
pula pengeksploitasian terhadap sumber daya alam yang ada. Permintaan akan
melampaui penawaran sehingga menyebabkan sumber – sumber alam tidak mampu
memenuhi kebutuhan penduduk. Keadaan ini telah menyebabkan terjadinya masalah –
masalah yang diakibatkan oleh jumlah penduduk, misalnya masalah social, krisis
ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai terjadi konflik.

2. Masalah Pencemaran ( air, udara, dan tanah )


a. Pencemaran Air
Air merupakan sumber kehidupan, namun pada saat ini masalah air
merupakan permasalahan yang rumit mulai dari peristiwa banjir sampai
terjadinya kekeringan. Pengambilan air di seluruh dunia diduga meningkat lebih
dari 35 kali lipat dibanding selama tiga abad yang lampau, dan masih terus
meningkat dengan cepat. Banyak daerah gersang dan separoh gersang sudah
menderita kekurangan air yang serius. Kelangkaan air merupakan masalah,
namun konsumsi air oleh manusia yang cenderung meningkat merupakan
ancaman yang perlu segera ditangani. Permasalahan air tidak terbatas pada
kelangkaan saja, melainkan juga limbah buangan yang dihasilkan. Pembuangan

6
limbah air oleh pabrik – pabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui
pemprosesan yang sempurna telah menyebabkan tanaman – tanaman produksi
milik petani menjadi layu bahkan dapat mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium,
tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah, merembes
memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air minum.
b. Pencemaran Udara
Gas – gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh pembakaran bahan –
bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta peternakan terkumpul di atmosfer
dan menyebabkan terperangkapnya panas dari bumi. Selain itu kemajuan
teknologi transportasi juga berdampak terhadap lingkungan hidup. Kendaraan
bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon monoksida, hidrokarbon, dan
nitrogen oksida. Motor – motor penggerak termasuk diesel dan motor dua tack
atau motor – motor tua, sangat berperan dalam pencemaran. Kabut oksidator
yang terbentuk dengan bantuan sinar surya, semakin mewarnai kehidupan kota –
kota besar baik di negara – negara maju maupun negara berkembang. Semua itu
mengganggu kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari permasalahan
pencemaran. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pebungkus,
kepraktisan telah menjadi mode bagi kehidupan manusia modern, sehingga orang
lebih senang membeli makanan dengan bungkus plastik dari pada bungkus daun
atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan menjadi
masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai, mengganggu
pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan sampah. Bahkan
sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau mengotori pantai.
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan menggunakan
plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik hanya digunakan

7
beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu mengotori bumi berpuluh –
puluh tahun lamanya.
3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau
minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak
yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak
menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan industrinya,
seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya dalam
bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari instalasi
pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur dioksida, nitrogen
oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas dibakar. Pemakaian
batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon menimbulkan permasalahan,
seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur dioksida ( SO2 ) akan berdampak
lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam
sulfur yang membahayakan makhluk tertentu. Hujan sulfur ( hujan asam ) akan
mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.

F. Faktor Kerusakan Lingkungan Hidup


Berdasarkan faktor penyebabnya, bentuk kerusakan lingkungan hidup dibedakan
menjadi 2 jenis yaitu :
1. Bentuk Kerusakan Lingkungan Hidup Akibat Peristiwa Alam
Berbagai bentuk bencana alam yang akhir-akhir ini banyak melanda Indonesia
telah menimbulkan dampak rusaknya lingkungan hidup. Dahsyatnya gelombang
tsunami yang memporak- porandakan bumi serambi Mekah dan nias, serta gempa 5
skala Richteryang meratakan kawasan DIY dan sekitarnya,. Merupakan contoh
fenomena alam yang dalam sekejap mampu merubah bentuk muka bumi. Peristiwa
alam lainnya yang berdampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
a. Letusan Gunung Berapi

8
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
 Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
 Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
 Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
 Gas yang mengandung racun
 Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-
lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya
tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat
mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksi kan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung
berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
 Beberapa bangunan roboh 
 Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
 Tanah longsor akibat goncangan
 Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi
karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-
negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa
terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan
Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana

9
musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim  Indonesia yang lain
disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di
prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup
dalam bentuk :
 Merobohkan bangunan
 Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
 Membahayakan penerbangan
 Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal

2. Kerusakan Lingkungan Hidup Karena Faktor Manusia


Beberapa bentuk  kerusakan lingkungan hidup karena faktor manusia antara lain :
a. Terjadinya pencemaran (pencemaran udara, air, tanah, dan suara) sebagai
dampak adanya kawasan industry
b. Terjadinya banjir, sebagai dampak buruknya drainase atau sistem pembuangan
air dan kesalahan dalam menjaga daerah aliran sungai dan dampak
pengrusakan hutan
c. Terjadinya tanah longsor, sebagian dampak langsung dari rusaknya hutan. 
Beberapa ulah manusia yang baik secara langsung maupun tidak langsung
membawa dampak pada kerusakan lingkungan hidup antara lain :
 Penebangan hutan secara liar (penggundulan hutan)
 Perburuan liar
 Merusak hutan bakau
 Penimbunan rawa-rawa untuk pemukiman
 Pembuangan sampah si sembarang tempat
 Bangunan liar di daerah aliran sungai (DAS)
 Pemanfaatan sumber daya alam secara berlebihan di luar batas.

10
G. Pelestarian Lingkungan Hidup
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di
dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.

Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).

Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional mempunyai tujuan di antaranya:

11
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.

1. Upaya yang Dilakukan Pemerintah


Pemerintah sebagai penanggung jawab terhadap kesejahteraan rakyatnya memiliki
tanggung jawab besar dalam upaya memikirkan dan mewujudkan terbentuknya
pelestarian lingkungan hidup. Hal-hal yang dilakukan pemerintah antara lain:
a. Mengeluarkan UU Pokok Agraria No. 5 Tahun 1960 yang mengatur tentang Tata
Guna Tanah.
b. Menerbitkan UU No. 4 Tahun 1982, tentang Ketentuan-ketentuan Pokok
Pengelolaan Lingkungan Hidup.
c. Memberlakukan Peraturan Pemerintah RI No. 24 Tahun 1986, tentang AMDAL
(Analisa Mengenai   Dampak Lingkungan).
d. Pada tahun 1991, pemerintah membentuk Badan Pengendalian Lingkungan,
dengan tujuan pokoknya:
1) Menanggulangi kasus pencemaran.
2) Mengawasi bahan berbahaya dan beracun (B3).
3) Melakukan penilaian analisis mengenai dampak lingkungan (AMDAL).
e. Pemerintah mencanangkan gerakan menanam sejuta pohon.
2. Upaya Pelestarian Lingkungan Hidup oleh Masyarakat Bersama Pemerintah
Sebagai warga negara yang baik, masyarakat harus memiliki kepedulian yang
tinggi terhadap kelestarian lingkungan hidup di sekitarnya sesuai dengan kemampuan
masing-masing.

Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai, flora
dan fauna sebagai berikut:

a) Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)


12
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang
berkaitan dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah
oleh aliran air yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah
serta terkikisnya lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan
karena tak ada lagi unsur yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga
menimbulkan kerusakan. Jika hal tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan
mustahil jika lingkungan berubah menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat
dilakukan dengan cara menggalakan kegiatan menanam pohon atau penghijauan
kembali (reboisasi) terhadap tanah yang semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau
pegunungan yang posisi tanahnya miring perlu di bangun tera sering atau sengke dan,
sehingga mampu menghambat laju aliran hujan.
b) Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas
memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen. Udara
yang kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen
berkurang, keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap
organisme. Maka perlu di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara
lingkungan agar tetap bersih, segar, dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk
menjaga agar udara tetap bersih dan sehat antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita  Tanaman
dapat menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara
diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas
berbahaya ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi
lingkungan, serta pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC
maupun kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas
13
yang dapat bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom
menyusut.

c) Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan
a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
d) Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea
sekitar pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e) Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian
flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup
manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.
14
BAB III
PENUTUP

Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata
lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3
unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai
tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi
semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat
lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri.
Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk
di tempati.

15
DAFTAR PUSTAKA

Hidayati, Mujinem, Senen Anwar.2009.Pengembangan Pendidikan IPS SD 3 sks. Jakarta:


Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Dapartemen Pendidikan Nasional.
Pradieta. 2011. Pelestarian Lingkungan Hidup. http://pradieta-
pelestarianlingkunganhidup.blogspot.co.id/2011/04/pengertian-lingkungan-lingkungan-
hidup.html. (Diakses tanggal 17 Oktober 2015)
Tim blog Ekosistem dan Ekologi. Pengertian Lingkungan Hidup, Kerusakan Lingkungan, dan
Pelestarian Lingkungan. http://ekosistem-ekologi.blogspot.co.id/2013/10/pengertian-
lingkungan-hidup-kerusakan.html. (Diakses tanggal 17 Oktober 2015)
Astariyan, Ria. 2013. Lingkungan Hidup dan Pembangunan Berwawasan Lingkungan.
http://www.slideshare.net/riaastariyan/bab-iii-smp-kelas-viii-herlan200. (Diakses tanggal
10 Oktober 2015)
Strada, Edy. 2013. Lingkungan Hidup dan Pelestariannya.
http://rpp-smp.blogspot.co.id/2013/09/lingkungan-hidup-dan-pelestariannya.html.
(Diakses tanggal 10 Oktober 2015)

16

Anda mungkin juga menyukai