“LINGKUNGAN HIDUP”
DISUSUN OLEH :
KATA PENGANTAR
i
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Pengelolaan Lingkungan , yang berjudul
“Lingkungan Hidup” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya
kepada bapak Dr. Sukariyan, S. Hut., MP selaku dosen yang telah memberikan materi, masukan,
dan saran sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Kami pun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat membuat
makalah selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.
Wassalamualaikum wr.wb
Penulis
DAFTAR ISI
ii
KATA PENGANTAR................................................................................................................ ii
BAB I PENDAHULUAN......................................................................................................... 1
A. Latar Belakang......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah.................................................................................................... 1
C. Tujuan....................................................................................................................... 1
D. Manfaat..................................................................................................................... 2
BAB II ISI................................................................................................................................. 3
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................. 16
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian
serius dari pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan
pengembangan lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini
ditujukan untuk meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk menjamin
kelangsungan hidup bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan dapat
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak positifnya, tetapi di
sisi lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak negatif ini akan
menimbulkan malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada akhirnya akan
mengancam kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang
Lingkungan Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang lingkungan
hidup dan dapat berpartisipasi dalam pelestariannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana melestarikan Lingkungan Hidup?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup
1
D. Manfaat
Menambah pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, khususnya tentang apa
definisi Lingkungan Hidup, arti penting Lingkungan hidup, permasalahan dan faktor
kerusakan dalam Lingkungan Hidup dan bagaimana pelestariannya.
2
BAB II
ISI
3
2. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air, cuaca, angin,
sinar matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan karsa
manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam
setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil
penemuan manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
4
dampak bagi kehidupan manusia, baik dampak fisik, hayati, sosial maupun dampak
yang terasa langsung oleh manusia itu sendiri.
D. Pentingnya Lingkungan Hidup bagi Kehidupan
Wahana bagi keberlanjutan kehidupan lingkungan hidup merupakan tempat
berinteraksinya makhluk hidup yang membentuk suatu jaringan kehidupan.
1. Tempat Tinggal (Habitat) Lingkungan merupakan tempat tinggal semua makhluk
hidup dari mulai tingkat rendah sampai ke tingkat yang tinggi. Masing-masing spesies
membentuk kelompok, contohnya adalah manusia beserta sesamanya membentuk satu
kelompok pada suatu daerah menjadi suatu masyarakat tertentu.
2. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat
tinggal makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan
makan bagi kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga
merupakan tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.
1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya kehidupan
sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana kesehatan sehingga
mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan perkembangan penduduk ini,
banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal jumlah penduduk yang dapat
ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga dapat tercapai di abad kedua puluh
satu.
6
limbah air oleh pabrik – pabrik secara langsung ke sungai tanpa melalui
pemprosesan yang sempurna telah menyebabkan tanaman – tanaman produksi
milik petani menjadi layu bahkan dapat mematikan.
Pembuangan limbah ke dalam tanah juga akan mencemari sumber air
resapan. Logam – logam berat yang dihasilkan oleh pabrik seperti cadmium,
tembaga, nikel, seng, dan logam berat lainnya mengumpul di tanah, merembes
memasuki air tanah, untuk kemudian mencemari cadangan air minum.
b. Pencemaran Udara
Gas – gas rumah kaca terutama yang dihasilkan oleh pembakaran bahan –
bahan fosil, pembakaran hutan, pertanian serta peternakan terkumpul di atmosfer
dan menyebabkan terperangkapnya panas dari bumi. Selain itu kemajuan
teknologi transportasi juga berdampak terhadap lingkungan hidup. Kendaraan
bermotor adalah sumber utama pencemaran karbon monoksida, hidrokarbon, dan
nitrogen oksida. Motor – motor penggerak termasuk diesel dan motor dua tack
atau motor – motor tua, sangat berperan dalam pencemaran. Kabut oksidator
yang terbentuk dengan bantuan sinar surya, semakin mewarnai kehidupan kota –
kota besar baik di negara – negara maju maupun negara berkembang. Semua itu
mengganggu kesehatan manusia dan merusak tumbuhan, dan tanaman pangan.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari permasalahan
pencemaran. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat pebungkus,
kepraktisan telah menjadi mode bagi kehidupan manusia modern, sehingga orang
lebih senang membeli makanan dengan bungkus plastik dari pada bungkus daun
atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan menjadi
masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai, mengganggu
pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan sampah. Bahkan
sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau mengotori pantai.
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan menggunakan
plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik hanya digunakan
7
beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu mengotori bumi berpuluh –
puluh tahun lamanya.
3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau
minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak
yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak
menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan industrinya,
seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya dalam
bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari instalasi
pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur dioksida, nitrogen
oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas dibakar. Pemakaian
batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon menimbulkan permasalahan,
seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur dioksida ( SO2 ) akan berdampak
lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi dengan air dan menghasilkan asam
sulfur yang membahayakan makhluk tertentu. Hujan sulfur ( hujan asam ) akan
mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.
8
Letusan gunung berapi terjadi karena aktifitas magma di perut bumi yang
menimbulkan tekanan kuat keluar melalui puncak gunung berapi. Bahaya yang
ditimbulkan oleh letusan gunung berapi antara lain berupa:
Hujan abu vulkanik, menyebabkan gangguan pernapasan
Lava panas, merusak, dan mematikan apapun yang dilalui
Awan panas, dapat mematikan makhluk hidup yang dilalui
Gas yang mengandung racun
Material padat (batuan, kerikil, pasir) dapat menimpa perumahan, dan lain-
lain.
b. Gempa Bumi
Gempa bumi adalah getaran kulit bumi yang bisa disebabkan karena
beberapa hal, diantaranya kegiatan magma (aktivitas gunung berapi), tyerjadinya
tanah turun, maupun karena gerakan lempeng di dasar samudra. Manusia dapat
mengukur berapa intensitas gempa, namun manusia sama sekali tidak dapat
memprediksi kan kapan terjadinya gempa.Oleh karena itu, bahaya yang
ditimbulkan oleh gempa lebih dahsyat dibandingkan dengan letusan gunung
berapi. Pada saat gempa berlangsung terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat
langsung maupun tidak langsung, di antaranya :
Beberapa bangunan roboh
Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat goncangan
Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah. Perbedaan tekanan udara ini terjadi
karena perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-
negara di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa
terjadi. Bagi wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan
Asia seperti Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana
9
musiman. Tetapi bagi Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal
ini menunjukkan bahwa telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain
disebabkan oleh adanya gejala pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di
prediksi melalui foto satelit yang menggambarkan keadaan atmosfer bumi,
termasuk gambar terbentuknya angin topan, arah, dan kecepatannya. Serangan
angin topan (putting beliung) dapat menimbulkan kerusakan lingkungan hidup
dalam bentuk :
Merobohkan bangunan
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
Membahayakan penerbangan
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
10
G. Pelestarian Lingkungan Hidup
Melestarikan lingkungan hidup merupakan kebutuhan yang tidak bisa ditunda lagi dan
bukan hanya menjadi tanggung jawab pemerintah atau pemimpin negara saja, melainkan
tanggung jawab setiap insan di bumi, dari balita sampai manula. Setiap orang harus
melakukan usaha untuk menyelamatkan lingkungan hidup di sekitar kita sesuai dengan
kapasitasnya masing-masing. Sekecil apa pun usaha yang kita lakukan sangat besar
manfaatnya bagi terwujudnya bumi yang layak huni bagi generasi anak cucu kita kelak.
Upaya pemerintah untuk mewujudkan kehidupan adil dan makmur bagi rakyatnya tanpa
harus menimbulkan kerusakan lingkungan ditindaklanjuti dengan menyusun program
pembangunan berkelanjutan yang sering disebut sebagai pembangunan berwawasan
lingkungan.
Pembangunan berwawasan lingkungan adalah usaha meningkatkan kualitas manusia
secara bertahap dengan memerhatikan faktor lingkungan. Pembangunan berwawasan
lingkungan dikenal dengan nama Pembangunan Berkelanjutan. Konsep pembangunan
berkelanjutan merupakan kesepakatan hasil KTT Bumi di Rio de Jeniro tahun 1992. Di
dalamnya terkandung 2 gagasan penting, yaitu:
a. Gagasan kebutuhan, khususnya kebutuhan pokok manusia untuk menopang hidup.
b. Gagasan keterbatasan, yaitu keterbatasan kemampuan lingkungan untuk memenuhi
kebutuhan baik masa sekarang maupun masa yang akan datang.
Adapun ciri-ciri Pembangunan Berwawasan Lingkungan adalah sebagai berikut:
a. Menjamin pemerataan dan keadilan.
b. Menghargai keanekaragaman hayati.
c. Menggunakan pendekatan integratif.
d. Menggunakan pandangan jangka panjang.
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
11
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan,
dan berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran,
pelaksanaan, dan pengawasan.
Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai, flora
dan fauna sebagai berikut:
c) Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk
melestarikan hutan
a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan
mengenai pengelolaan hutan.
d) Pelestarian Laut dan Pantai
Adapun upaya untuk melestarikan laut dan pantai dapat dilakukan dengan cara :
a. Melakukan reklamasi pantai dengan menanam kembali tanaman bakau diarea
sekitar pantai
b. Melarang pengambilan batu karang yang ada di sekitar pantai maupun di dasar
laut, karena karang merupakan habitat ikan dan tanaman laut
c. Melarang pemakaian bahan peledak dan bahan kimia lainnya dalam mencari ikan
d. Melarang pemakaian pukat harimau untuk mencari ikan.
e) Pelestarian Flora dan Fauna
Kehidupan di bumi merupakan sistem ketergantungan antara manusia, hewan
tumbuhan, dan alam sekitarnya. Terputusnya salah satu mata rantai dari sistem
tersebut akan mengakibatkan gangguan dalam kehidupan. Oleh karena itu, kelestarian
flora dan fauna merupakan hal yang mutlak diperhatikan demi kelangsungan hidup
manusia upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga kelestarian flora dan fauna di
antaranya adalah :
a. Mendirikan cagar alam dan suka margasatwa
b. Melarang kegiatan perburuan liar
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.
14
BAB III
PENUTUP
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan kata
lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup memiliki 3
unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur Fisik (abiotik).
Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat tinggal, sebagai
tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat hiburan. Tetapi
semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang membuat
lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari manusia sendiri.
Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita bersih dan layak untuk
di tempati.
15
DAFTAR PUSTAKA
16