Disusun oleh:
Kelompok 3
Miftah Alyudin
Muhammad Fakhrudin
Saprawi
Terima kasih kami sampaikan kepada bapak Tedhi setiadhi selaku dosen
mata kuliah Filsafat Ilmu yang membimbing dan memberikan kuliah demi
lancarnya terselesaikan tugas makalah ini.
Demikianlah tugas ini kami susun semoga bermanfaat dan dapat memenuhi
tugas mata kuliah Filsafat Ilmu dan kami berharap semoga makalah ini
bermanfaat bagi diri kami dan khususnya untuk pembaca.
Tidak lupa pula kami mengharap kritik dan saran untuk memperbaiki
makalah kami, di karenakan banyak kekurangan dalam mengerjakan makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
Contents
DAFTAR ISI...............................................................................................3
BAB I : PENDAHULUAN.........................................................................4
1.1 Latar Belakang..................................................................................4
1.2 Rumusan Masalah.............................................................................5
1.3 Tujuan Makalah................................................................................5
BAB II : PEMBAHASAN..........................................................................6
2.1 Landasan Ilmu Pada Zaman Yunani..............................................6
2.2 Perkembangan Ilmu Dalam Islam..................................................8
2.3 Kemajuan Ilmu Zaman Renaisans Dan Modern.........................10
2.4 Kemajuan Ilmu Zaman Kontemporer.........................................12
BAB III : PENUTUP................................................................................14
3.1 Kesimpulan.......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................16
BAB I : PENDAHULUAN
Mengetahui apa sesungguhnya ilmu, tidaklah melalui ilmu itu sendiri, tetapi
melalui filsafat ilmu. Melalui filsafat ilmulah segala penjelasan mengenai ilmu
diperoleh. Karena itu, filsafat ilmu demikian penting untuk didalami oleh setiap ilmuan
agar ia mengenal hakikat sesuatu yang dimilikinya, yaitu ilmu.
Ilmu pertama kali yang ada di yunani didasarkan oleh mitos yang terjadi pada
zaman tersebut. masyarakat memandang kejadian alam seperti gempa bumi yang terjadi
disebabkan oleh dewa yang sedang menggelengkan kepalanya. Namun ketika faalsafat
ini di perkenalkan fenomena alam tersebut tidak lagi dianggap sebagai sebuah mitos
lagi tetapi sebagai aktifitas alam yang terjadi secara kausalitas.Perubahan pola pikir
tersebut kelihatannya sederhana,tetapi implikasinya tidak sederhana karena selama ini
alam ditakuti dan dijauhi kemudian didekati bahkan dieksploitasi.
Dalam perkembangan nya dalam bidang ilmu, manusia telah dapat membedakan
mana hal yang benar benar nyata atau rill dan mana kejadian yang hanya sebuah ilusi
atau mitos. Setelah mereka mampu membedakan yang mana yang rill dan yang mitos
kemudian manusia mampu keluar dari kungkungan dan mendapatkan ilmu ilmiah, dan
inilah titik awal manusia menggunakan rasio untuk meneliti dan sekaligus
mempertanyakan dirinya dan alam jagad raya.
Berangkat dari kegelisahan yang ada dalam setiap diri manusia, dimana kita selalu
dihadapkan pada problematis yang disajikan para Founding Father kita. Mereka sering
menyajikan goresan tintanya diatas kertas yang berbeda-beda dari yang lainnya.
Sehingga menuntut kita untuk bisa menfilter dan memilah. Bahkan menerobos jauh
sehingga dapat membedakan mana sejarah yang dibuat secara subjektif dan sejarah
secara obyektif yang terjadi dari zaman yunani sampai pada zaman islam.
Pada zaman islam ilmu pengetahuan telah banyak menorehkan catatan emas dalam
peradaban dunia. Tercatat dalam sejarah bahwa dinasti Bani Abbasiyah yang
memerintah setelah Dinasti Bani Ummayah adalah Dinasti terlama dalam sejarah
peradaban islam, sekitar lebih dari 5 abad juga dinasti ini pula yang mengantarkan
peradaban islam pada masa golden agenya. Dimana pada masa itu ilmu pengetahuan
berkembang sangat pesat. Seiring dengan berjalannya waktu, kemudian ilmu
pengetahuan islam diserap dan di resains oleh bangsa bangsa Eropa, hal ini terjadi
setelah sinar kejayaan islam mengalami kemunduran.
ada saat itulah di Timur terutama di wilayah kekuasaan Islam terjadi perkembangan ilmu
pengetahuan yang pesat. Di saat Eropa pada zaman Pertengahan lebih berkutat pada isu-
isu keagamaan, maka peradaban dunia Islam melakukan penterjemahan besar-besaran
terhadap karya-karya filosof Yunani, dan berbagai temuan di lapangan ilmiah lainnya.
Menurut Harun Nasution, keilmuan berkembang pada zaman Islam klasik (650-1250 M).
Keilmuan ini dipengaruhi oleh persepsi tentang bagaimana tingginya kedudukan akal
seperti yang terdapat dalam al-Qur`an dan hadis. Persepsi ini bertemu dengan
persepsi yang sama dari Yunani melalui filsafat dan sains Yunani yang berada di kota-kota
pusat peradaban Yunani di Dunia Islam Zaman Klasik, seperti Alexandria (Mesir),
Jundisyapur (Irak), Antakia (Syiria), dan Bactra (Persia).20 Sedangkan W. Montgomery
Watt menambahkan lebih rinci bahwa ketika Irak, Syiria, dan Mesir diduduki oleh orang
Arab pada abad ketujuh, ilmu pengetahuan dan filsafat Yunani dikembangkan di berbagai
pusat belajar. Terdapat sebuah sekolah terkenal di Alexandria, Mesir, tetapi kemudian
dipindahkan pertama kali ke Syiria, dan kemudian pada sekitar tahun 900 M ke Baghdad.
Sekitar abad ke 6-7 Masehi obor kemajuan ilmu pengetahuan berada di pangkuan
perdaban Islam. Dalam lapangan kedokteran muncul nama-nama terkenal
seperti: Al-H}āwī karya al-Rāzī (850-923) merupakan sebuah ensiklopedi mengenai
seluruh perkembangan ilmu kedokteran sampai masanya.22 Rhazas mengarang
suatu Encyclopedia ilmu kedokteran dengan judul Continens, Ibnu Sina (980-1037)
menulis buku-buku kedokteran (al-Qonun) yang menjadi standar dalam ilmu
kedokteran di Eropa. Al-Khawarizmi (Algorismus atau Alghoarismus) menyusun
buku Aljabar pada tahun 825 M, yang menjadi buku standar beberapa abad di
Eropa. Ia juga menulis perhitungan biasa (Arithmetics), yang menjadi pembuka jalan
penggunaan cara desimal di Eropa untuk menggantikan tulisan Romawi. Ibnu Rushd
(1126-1198) seorang filsuf yang menterjemahkan dan mengomentari karya- karya
Aristoteles. Al Idris (1100-1166) telah membuat 70 peta dari daerah yang dikenal
pada masa itu untuk disampaikan kepada Raja Boger II dari kerajaan Sicilia.
Dalam bidang kimia ada Jābir ibn H}ayyān (Geber) dan al-Bīrūnī (362-442
H/973-1050 M). Sebagian karya Jābir ibn Hayyān memaparkan metode-metode
pengolahan berbagai zat kimia maupun metode pemurniannya. Sebagian besar kata
untuk menunjukkan zat dan bejana-bejana kimia yang belakangan menjadi bahasa
orang-orang Eropa berasal dari karya-karyanya. Sementara itu, al-Bīrūnī mengukur
sendiri gaya berat khusus dari beberapa zat yang mencapai ketepatan tinggi.
Selain disiplin-disiplin ilmu di atas, sebagian umat Islam juga menekuni logika dan
filsafat. Sebut saja al-Kindī, al-Fārābī (w. 950 M), Ibn Sīnā atau Avicenna (w. 1037
M), al-Ghazālī (w. 1111 M), Ibn Bājah atau Avempace (w. 1138 M), Ibn Tufayl atau
Abubacer (w. 1185 M), dan Ibn Rushd atau Averroes (w. 1198 M). Menurut Felix
Klein-Franke, al-Kindī berjasa membuat filsafat dan ilmu Yunani dapat diakses dan
membangun fondasi filsafat dalam Islam dari sumber-sumber yang jarang dan sulit,
yang sebagian di antaranya kemudian diteruskan dan dikembangkan oleh al-Fārābī.
Al-Kindī sangat ingin memperkenalkan filsafat dan sains Yunani kepada sesama
pemakai bahasa Arab, seperti yang sering dia tandaskan, dan menentang para teolog
ortodoks yang menolak pengetahuan asing.
Menurut Betrand Russell, Ibn Rushd lebih terkenal dalam filsafat Kristen daripada
filsafat Islam. Dalam filsafat Islam dia sudah berakhir, dalam filsafat Kristen dia
baru lahir. Pengaruhnya di Eropa sangat besar, bukan hanya terhadap para
skolastik, tetapi juga pada sebagian besar pemikir-pemikir bebas non-profesional,
yang menentang keabadian dan disebut Averroists. Di Kalangan filosof profesional,
para pengagumnya pertama-tama adalah dari kalangan Franciscan dan di
Universitas Paris. Rasionalisme Ibn Rushd inilah yang mengilhami orang Barat pada
abad pertengahan dan mulai membangun kembali peradaban mereka yang sudah
terpuruk berabad-abad lamanya yang terwujud dengan lahirnya zaman pencerahan
atau renaisans.
Renaisan merupakan era sejarah yang penuh dengan kemajuan dan perubahan
yang mengandung arti bagi perkembangan ilmu. Zaman yang menyaksikan
dilancarkannya tantangn gerakan reformasi terhadap keesaan dan supremasi gerja
katolik.
Ciri utama renaisan adalah individualisme, humanisme, lepas dari agama. Manusia
sudah mengendalikan akal (rasio) dan pengalaman (empiris) dalam merumuskan
pengetahuan. Yang berkembang pada waktu itu sains, dan penemuan-penemuan dari
hasil pengembangan sains yang kemudian berimplikasi pada semakin ditinggalkannya
agama karena semangat humanisme.
Kemajuan ilmu dan teknologi dari masa ke masa adalah ibarat mata rantai yang
tidak terputus satu sama lain. Hal-hal baru yang ditemukan pada suatu masa menjadi
unsur penting bagi penemuan-penemuan lainnya dimasa berikutnya. Demikianlah
semuanya saling terkait. Oleh karena itu, melihat sejarah perkembangan ilmu zaman
kontemporer, tidak lain adalah mengamati pemanfaatan dan pengembangan lebih
lanjutdari rentetan sejarah ilmu sebelumnya. Kondiai itualah yang kemudian
mengalami percepatan atau bahkan radikalisasi yang tidak jarang berada diluar dugaan
manusia itu sendiri.
Yang dimaksud zaman kontemporer dalam konteks ini adalah era tahun-tahun
terakhir yang kita jalani hingga saat sekarang ini. Hal yang membedakan pengamatan
tentang ilmu di zaman modern dengan zaman kontemporer adalah bahwa zaman
modern adalah era perkembangan ilmu yang berawal sejak sekitar abad ke-15,
sedangklan zaman kontemporer memfokuskan sorotannya pada berbagai
perkembangan terakhir yang terjadi hingga saat sekarang.
Istilah renaisan berasal dari bahasa prancis yang berarti kebangkitan kembali, yang
lahir kembali adalah kebudayaan Yunani dan Romawi kuno, setelah berabad –abad
dikubur oleh masyarakat abad pertengahan dibawah pimpinan geraja. Oleh sejarawan,
istilah tersebut digunakan untuk menunjukan berbagai periode kebangkitan intelektual,
khususnya yang terjadi di eropa. Orang yang pertama kali menggunakan istikah
tersebut ialah Jules Michelet, sejarawan prancis terkenal. Menurutnya, renaisans adalah
periode penemuan manusia dan dunia, buiakn sekedar sebagaui kebangkitan kembali
yang merup[akan permulaan kebangkitan modern. Dan bila dikaitkan dengan keadaan,
renaisans adalah masa antar zaman pertengahan dan zaman modern yang dapat
dipandang sebagai masa peralihan yang ditandai oleh terjadinya sejumlah kekacauan
dalam bidang pemikiran.
Salah satu ciri khas renaisans di dunia barat sejak abad ke-15 ialah
menonjolkanmanusia pribadi perseorangan dan sebagai yang berkuasa. Ciri itu antara
lain menampakan diri dalam bidang seni, politik, fisafat, agama maupun dalam
gerakan-gerakan melawan agama ilmu pengetahuan dan teknik. Zaman ini juag
merupakan zaman penyempurnaan kesenian, keahlian, dan ilmu yang diwujudkan
dalam diri jenius serba bisa, leonardo davinci.
Zaman renaisans sering disebut sebagai zaman humanisme sebab pada abad
pertengahan manusia kurang dihargai sebagai manusia, kebenaran diukur berdasarkan
kebenaran gereja, bukan menurut yang dibuat manusia. Humanisme menghendaki
ukuran haruslah manusia, karena manusia mempunyai ukurtan berfikir, berkreasi,
memilih dan menetukan, maka humanisme menganggap manusia mampu mengatur
dirinya dan mengatur dunianya.
Walaupun Islam akhirnya terusir dari andalusia dengan cara yang sangat kejam,
tetapi telah membidani gerakan-gerakan penting di eropa. Gerakan-gerakan itu adalah;
kebangkitan kembali kebudayaan Yunani klasik (renessaince) pada abad ke 14 Mtang
bermula di italia gerakan reformasi pada abad ke 16 M, gerakan rasionalisme abad ke
17 M dan pencerahan (aufklaerung) pada abad ke 18 M.
Kedua, Sisilia, yang pernah dikuasai umat Islam dari tahun 831 hingga 1091.
Di pulau ini ilmu pengetahuan serta penemuan ilmiah para ilmuan Islam meningkat
dengan pesat. Bahkan setelah jatuhnya Sisila ditangan kaum Norman yang
dipimpin oleh Roger, pengaruh peradaban islam masih sangat terasa disana.
Mereka dikelilingi oleh para filosof dan ilmuan muslim. Kepada mereka
diperkenankan menjalankan ibadah agamanya dengan leluasa. Lebih dari seabad
swsudah masa ini, masih tetap merupakan satu kerajaan kristen yang unik dimana
beberapa jabatan tinggi dipegang oleh orang islam.
Dari Sisila, ilmu pengetahuan islam meluas kedataran italia, apalagi semenjak
didirikannya universitas Napels pada tahun 1224 M. Diantara siswa universitas
Napels ini, adaalah Thomas Aquinas, pemimpin kristen katolik. Disini Federick II
menghimpun naskah-naskah Arab. Bku-buku Aristoteles dan Averoes
diterjemahkan dan dipergunakan sebagai buku pelajaran. Terjemahan tersebut juga
dikirim ke uinversitas-universitas Paris dan Bologna.
Maasa ini ditandai oleh kehidupan yang cemerlang di bidang Seni, pemikiran
maupun kesusastraan yang mengeluarkan erofa dari kegelapan intelektual abad
pertengahan. Masa renaisans bukan suatu yang berkembang secara alami dari abad
pertengahan, melainkan sebuah revolusi budaya, suatu reaksi terhadap kakunya
pemikiran serta tradisi abad pertengahan.
Zaman ini bermula dari abad 20 M dan masih berlangsung hingga saat ini. Zaman
ini ditandai dengan adanya teknologi- teknologi canggih, dan spesialisasi ilmu-ilmu
yang semakin tajam dan mendalam. Pada zaman ini bidang fisika menempati
kedudukan paling tinggi dan banyak dibicarakan oleh para filsuf. Sebagian besar
aplikasi ilmu dan teknologi di abad 21 merupakan hasil penemuan mutakhir di abad
20. Pada zaman ini, ilmuwan yang menonjol dan banyak dibicarakan adalah
fisikawan. Bidang fisika menjadi titik pusat perkembangan ilmu pada masa ini.
Fisikawan yang paling terkenal pada abad ke-20 adalah Albert Einstein. Ia lahir pada
tanggal 14 Maret 1879 dan meninggal pada tanggal 18 April 1955 (umur 76 tahun).
Alberth Einstein adalah seorang ilmuwan fisika. Dia mengemukakan teori relativitas
dan juga banyak menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika
statistik, dan kosmologi.
Dia dianugerahi Penghargaan Nobel dalam Fisika pada tahun 1921 untuk penjelasannya
tentang efek fotoelektrik dan “pengabdiannya bagi Fisika Teoretis”. Karyanya yang lain
berupa gerak Brownian, efek fotolistrik, dan rumus Einstein yang paling dikenal adalah
E=mc². Di artikel pertamanya di tahun1905 bernama “On the Motion-Required by the
Molecular Kinetic Theory of Heat-of Small Particles Suspended in a Stationary Liquid“,
mencakup penelitian tentanggerakan Brownian. Menggunakan teori kinetik cairan yang
pada saat itu kontroversial, dia menetapkan bahwa fenomena, yang masih kurang
penjelasan yang memuaskan setelah beberapa dekade setelah ia pertama kali diamati,
memberikan bukti empirik (atas dasar pengamatan dan eksperimen) kenyataan pada atom.
Dan juga meminjamkan keyakinan pada mekanika statistika, yang pada saat itu juga
kontroversial.
Pada zaman ini juga melihat integrasi fisika dan kimia, pada zaman ini disebut dengan
“Sains Besar”. Linus Pauling (1953) mengarang sebuah buku yang berjudul The Nature of
Chemical Bond menggunakan prinsip-prinsip mekanika kuantum. Kemudian, karya
Pauling memuncak dalam pemodelan fisik DNA, “rahasia kehidupan”. Pada tahun ini juga
James D. Watson, Francis Crick dan Rosalind Franklin menjelaskan struktur
dasar DNA, bahan genetik untuk mengungkapkan kehidupan dalam segala bentuknya. Hal
ini memicu rekayasa genetika yang dimulai tahun 1990 untuk memetakan seluruh manusia
genom (dalam Human Genome Project) dan telah disebut-sebut sebagai berpotensi
memiliki manfaat medis yang besar.
Selain kimia dan fisika, teknologi komunikasi dan informasi berkembang pesat pada zaman
ini. Sebut saja beberapa penemuan yang dilansir oleh nusantaranews.wordpress.com
sebagai penemuan yang merubah warna dunia, yaitu: Listrik, Elektronika (transistor dan
IC), Robotika (mesin produksi dan mesin pertanian), TV dan Radio, Teknologi Nuklir,
Mesin Transportasi, Komputer, Internet, Pesawat Terbang, Telepon dan Seluler, Rekayasa
Pertanian dan DNA, Perminyakan, Teknologi Luar Angkasa, AC dan Kulkas, Rekayasa
Material, Teknologi Kesehatan (laser, IR, USG), Fiber Optic, dan Fotografi (kamera,
video). Kini, penemuan terbaru di bidang Teknologi telah muncul kembali. sumber lain
telah memberitakan penemuan “Memristor”. Ini merupakan penemuan Leon Chua,
profesor teknik elektro dan ilmu komputer di University of California Berkeley.
Keberhasilan itu menghidupkan kembali mimpi untuk bisa mengembangkan sistem-sistem
elektronik dengan efisiensi energi yang jauh lebih tinggi daripada saat ini. Caranya,
memori yang bisa mempertahankan informasi bahkan ketika power-nya mati, sehingga
tidak perlu ada jeda waktu untuk komputer untuk boot up, misalnya, ketika dinyalakan
kembali dari kondisi mati. Hal ini digambarkan seperti menyala-mematikan lampu listrik,
ke depan komputer juga seperti itu (bisa dihidup-matikan dengan sangat mudah dan cepat).
BAB III : PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Perkembangan ilmu sesungguhnya tidak bisa dilepaskan dari rasa keingintahuan yang
besar diiringi dengan usaha-usaha yang sungguh-sungguh melalui penalaran,
percobaan, penyempurnaan, dan berani mengambil resiko tinggi sehingga
menghasilkan penemuan-penemuan yang bermanfaat bagi suatu generasi dan menjadi
acuan pertimbangan bagi generasi selanjutnya untuk mengoreksi, menyempurnakan,
mengembangkan, dan menemukan penemuan selanjutnya. Faktor-faktor inilah yang
kemudian menjadi spirit dan motivasi bagi pesatnya perkembangan ilmu pengetahuan
dan tehnologi. Hal penting yang perlu dicatat dalam hal ini adalah bahwa pesatnya
perkembangan ilmu pengetahuan harus diimbangi dengan pengembangan moralitas
spiritual, karena sebagaimana kita tahu bahwa Ilmu pengetahuan hakekatnya adalah
bebas nilai, tergantung bagaimana manusia mempergunakannya. Ilmu pengetahuan bisa
berdampak positif, tetapi ia juga dapat memiliki dampak negatif bagi kehidupan
manusia. Dampak positifnya adalah dapat semakin mempermudah dan memberikan
kenyamanan dalam kehidupan manusia, sementara dampak negatifnya adalah dapat
menghancurkan tatanan kehidupan manusia itu sendiri.
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA
Internet :
https://www.pancabudi.ac.id/news/news/2013-04-14~manfaat-dan-makna-filsafat-
ilmu-
https://psikologi.uma.ac.id/wp-content/uploads/2019/01/bab-3-filsafat-ilmu.pdf
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Metafisika#:~:text=Metafisika%20adalah%20cabang
%20filsafat%20yang,yang%20meliputi%20realitas%20yang%20dikaji.
https://ejournal.undip.ac.id/index.php/humanika/article/download/
5313/4774#:~:text=Etika%20adalah%20cabang%20dari%20filsafat,susila%20dalam
%20hubungan%20antar%20manusia.
http://meilinarahmawati94.blogspot.com/2015/01/filsafat-antropologi.html?m=1
https://osf.io/hrmw8/download/?format=pdf
https://serupa.id/filsafat-ilmu/
https://madrasahdigital.co/wacana/apa-hukum-berfilsafat-dalam-al-quran/
https://www.suara.com/news/2020/08/07/171133/cek-fakta-benarkah-belajar-filsafat-
haramhukumnya-dalam islam?page=all#:~:text=Hukum%20Filsafat%20adalah
%20haram%20dan
%20ia%20pintu%20kekafiran.&text=Bagi%20anda%20yang%20baru%20belajar,Kitab
%2C
%20hari%20akhir%20dan%20takdir.
https://madrasahdigital.co/wacana/apa-hukum-berfilsafat-dalam-al-quran/
https://klipaa.com/story/1176-ilmu-sebagai-objek-kajian-filsafat-ilmu
https://klipaa.com/story/1733-tujuan-filsafat-ilmu