Disusun oleh:
Kelompok 1
1. Aat Syofichat
2. Habibah
3. Duryawati
4. Malihah
i
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum wr.wb
Bismillahirrahmanirrahim
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah mencurahkan rahmat dan
karunianya kepada kita semua. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya jualah kami dapat
menyelesaikan tugas pembuatan makalah mata kuliah Pengelolaan lingkungan hidup, yang
berjudul “Konsep Lingkungan Hidup” sesuai dengan waktu yang telah ditentukan.
Dengan selesainya makalah ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-
besarnya kepada Ibu Eka Setiawati, M.Pd selaku dosen yang telah memberikan materi,
masukan, dan saran sehingga kami dapat menyelesaikan pembuatan makalah ini.
Akhir kata kami meminta maaf bila terdapat banyak kekurangan. Kami pun
mengharapkan kritik dan saran dari pembaca agar dapat menjadi acuan untuk dapat membuat
makalah selanjutnya yang jauh lebih baik dari sekarang.
Wassalamualaikum wr.wb
Tim Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR........................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang..................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................................ 1
C. Tujuan.................................................................................................................. 1
D. Manfaat................................................................................................................ 1
BAB II PEMBAHASAN
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ 13
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengelolaan sumber daya alam dan lingkungan hidup telah menjadi perhatian serius
dari pemerintah. Usaha – usaha dalam pengelolaan sumber daya alam dan pengembangan
lingkungan hidup telah dilakukan secara menyakinkan. Usaha ini ditujukan untuk
meningkatkan laju pembangunan dan sangat diperlukan untuk menjamin kelangsungan hidup
bangsa di masa yang akan datang.
Penggunaan sumber - sumber daya alam untuk kepentingan pembangunan dapat
menyebabkan rusaknya lingkungan hidup. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagaikan pisau bermata dua, di satu sisi kita dapat menikmati dampak positifnya, tetapi di sisi
lain kita harus waspada dari dampak negatif. Karena dampak negatif ini akan menimbulkan
malapetaka yang menimpa lingkungan hidup yang pada akhirnya akan mengancam
kehidupan. Oleh karena itu dalam makalah ini kami akan membahas tentang Lingkungan
Hidup, sehingga kita dapat mengetahui lebih dalam lagi tentang lingkungan hidup dan dapat
berpartisipasi dalam pelestariannya.
B. Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan Lingkungan Hidup?
2. Apa arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan?
3. Apa saja permasalahan dan faktor kerusakan yang ada di Lingkungan Hidup?
4. Bagaimana melestarikan Lingkungan Hidup?
C. Tujuan
1. Menjelaskan definisi dari Lingkungan Hidup
2. Menjelaskan arti penting Lingkungan Hidup bagi kehidupan
3. Menjelaskan permasalahan dan faktor kerusakan Lingkungan Hidup
4. Menjelaskan bagaimana pelestarian Lingkungan Hidup
D. Manfaat
Menambah pengetahuan tentang Lingkungan Hidup, khususnya tentang apa definisi
Lingkungan Hidup, arti penting Lingkungan hidup, permasalahan dan faktor kerusakan dalam
Lingkungan Hidup dan bagaimana pelestariannya.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2. Unsur Abiotik
Unsur abiotik adalah unsur-unsur alam berupa benda mati yang dapat mendukung
kehidupan makhluk hidup. Termasuk unsure abiotik adalah tanah, air, cuaca, angin, sinar
matahari, dan berbagai bentuk bentang lahan.
3. Unsur Sosial Budaya
Unsur sosial budaya merupakan bentuk penggabungan antara cipta, rasa, dan
karsa manusia yang disesuaikan atau dipengaruhi oleh kondisi lingkungan alam
2
setempat.Termasuk unsur sosial budaya adalah adat istiadat serta berbagai hasil penemuan
manusia dalam mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi.
2. Tempat Mencari Makan (Niche) Oleh karena lingkungan hidup merupakan tempat tinggal
makhluk hidup, maka selain nyaman dan aman mereka juga memerlukan makan bagi
kelangsungan hidupnya. Jadi selain untuk tempat tinggal, lingkungan juga merupakan
tempat untuk mencari makan bagi makhluk hidup.
3
menunjukkan ketergantungan antar manusia dengan sesamanya. Melalui proses
interaksi social manusia mampu mencapai kesejahteraan bagi hidupnya.
Permasalahan yang paling mendesak pada saat ini dan perlu mendapat perhatian
adalah masalah penduduk, pencemaran ( air, udara, dan tanah ), dan energy.
1. Masalah Penduduk
Pertumbuhan penduduk yang cepat disebabkan karena meningkatnya
kehidupan sosial ekonomi masyarakat dan semakin berkembangnya sarana
kesehatan sehingga mengurangi angka kematian. Dengan memperhatikan
perkembangan penduduk ini, banyak para ahli baependapat bahwa batas maksimal
jumlah penduduk yang dapat ditampung bumi adalah 35 milyar, dan ini diduga
dapat tercapai di abad kedua puluh satu.
4
penduduk, misalnya masalah social, krisis ekonomi, kelaparan, migrasi, sampai
terjadi konflik.
c. Pencemaran Tanah
Tanah sebagai unsur habitat manusia, juga tidak luput dari
permasalahan pencemaran. Industri telah menciptakan plastik sebagai alat
pebungkus, kepraktisan telah menjadi mode bagi kehidupan manusia modern,
sehingga orang lebih senang membeli makanan dengan bungkus plastik dari
pada bungkus daun atau kertas.
Sekarang sampah plastik dapat dijumpai dimana mana dan menjadi
masalah, karena dapat menyumbat selokan mengotori sungai, mengganggu
pemandangan karena menumpuk di tempat pembuangan sampah. Bahkan
sebagian ikut mengalir ke laut meracuni ikan atau mengotori pantai.
Alangkah tidak sebandingnya keuntungan dan kemudahan
menggunakan plastik dengan kerugian yang ditimbulkannya. Kantung plastik
hanya digunakan beberapa hari atau bahkan jam saja, tetapi setelah itu
mengotori bumi berpuluh – puluh tahun lamanya.
3. Energi
Dalam masyarakat industri, produksi menggunakan bahan bakar batubara atau
minyak dan gas bumi. Permasalahan muncul ketika terjadi kenaikan harga minyak
yang menyebabkan terjadinya krisis energi di negara – negara yang tidak
menghasilkan tetapi membutuhkan komoditi tersebut untuk kelangsungan
industrinya, seperti Jepang, Jerman, Belanda.
Pemakaian energi akan berdampak negatif terhadap lingkungan, misalnya
dalam bentuk aliran asam, emisi etana dan limbah tambang, tumpahan minyak dari
instalasi pantai / lepas pantai dan dari kapal, pencemaran udara oleh sulfur
dioksida, nitrogen oksida, dan karbon dioksia ketika batubara, minyak, atau gas
dibakar. Pemakaian batubara dan bahan bakar yang mengandung karbon
menimbulkan permasalahan, seperti gas hasil pembakaran batu bara, yaitu sulfur
6
dioksida ( SO2 ) akan berdampak lokal maupun global. Di atmosfer SO2 bereaksi
dengan air dan menghasilkan asam sulfur yang membahayakan makhluk tertentu.
Hujan sulfur ( hujan asam ) akan mematikan makhluk air dan tumbuh – tumbuhan.
7
terjadi beberapa peristiwa sebagai akibat langsung maupun tidak langsung, di
antaranya :
Beberapa bangunan roboh
Tanah di permukaan bumi mereka, jalan menjadi putus
Tanah longsor akibat goncangan
Gempa yang terjadi si di dasar laut dapat menyebabkan tsunami (gelombang
pusat)
c. Angin Topan
Angin topan terjadi akibat aliran udara dari kawasan yang bertekanan tinggi
menuju ke kawasan bertekanan rendah, Perbedaan tekanan udara ini terjadi karena
perbedaan suhu udara yang mencolok. Serangan angin topan bagi negara-negara
di kawasan samudra Pasifik dan Atlantik merupakan hal yang biasa terjadi. Bagi
wilayah-wilayah di kawasan California, Texas, sampai si kawasan Asia seperti
Korea dan Taiwan, bahaya angin topan merupakan bencana musiman. Tetapi bagi
Indonesia baru dirasakan di pertengahan tahun 2007. Hal ini menunjukkan bahwa
telah terjadi perubahan iklim Indonesia yang lain disebabkan oleh adanya gejala
pemanasan global. Bahaya angin topan bisa di prediksi melalui foto satelit yang
menggambarkan keadaan atmosfer bumi, termasuk gambar terbentuknya angin
topan, arah, dan kecepatannya. Serangan angin topan (putting beliung) dapat
menimbulkan kerusakan lingkungan hidup dalam bentuk :
Merobohkan bangunan
Rusaknya areal pertanian dan perkebunan
Membahayakan penerbangan
Menimbulkan ombak besar yang dapat menenggelamkan kapal
9
Pada masa reformasi sekarang ini, pembangunan nasional dilaksanakan tidak lagi
berdasarkan GBHN dan Propenas, tetapi berdasarkan UU No. 25 Tahun 2000, tentang Sistem
Perencanaan Pembangunan Nasional (SPPN).
a. Menjamin tercapainya penggunaan sumber daya secara efisien, efektif, berkeadilan, dan
berkelanjutan.
b. Mengoptimalkan partisipasi masyarakat.
c. Menjamin keterkaitan dan konsistensi antara perencanaan, penganggaran, pelaksanaan,
dan pengawasan.
Adapun pelestarian yang dapat dilakukan pada tanah, udara, hutan, laut/pantai, flora dan
fauna sebagai berikut:
10
a) Pelestraian Tanah (Tanah , Datar, Lahan Miring/Perbukitan)
Terjadinya bencana tanah longsor dan banjir menunjukkan peristiwa yang berkaitan
dengan masalah tanah. banjir telah menyebabkan pengikisan lapisan tanah oleh aliran air
yang disebut erosi yang berdampak pada hilangnya kesuburan tanah serta terkikisnya
lapisan tanah dari permukaan bumi. Tanah longsor disebabkan karena tak ada lagi unsur
yang menahan lapisan tanah pada tempatnya sehingga menimbulkan kerusakan. Jika hal
tersebut dibiarkan terus berlangsung, maka bukan mustahil jika lingkungan berubah
menjadi pada tandus. Upaya pelestarian tanah dapat dilakukan dengan cara menggalakan
kegiatan menanam pohon atau penghijauan kembali (reboisasi) terhadap tanah yang
semula gundul. Untuk daerah perbukitan atau pegunungan yang posisi tanahnya miring
perlu di bangun tera sering atau sengke dan, sehingga mampu menghambat laju aliran
hujan.
b) Pelestarian Udara
Udara merupakan unsur vital bagi kehidupan, karena setiap organisme bernafas
memerlukan udara terkandung beraneka ragam gas, salah satunya Oksigen. Udara yang
kotor karena debu ataupun asap sisa pembakaran menyebabkan kadar oksigen berkurang,
keadaan ini sangat membahayakan bagi kelangsungan hidup setiap organisme. Maka perlu
di upayakan kiat-kiat untuk menjaga kesegaran udara lingkungan agar tetap bersih, segar,
dan sehat. Upaya yang dapat dilakukan untuk menjaga agar udara tetap bersih dan sehat
antara lain :
a. Menggalakan penanaman pohon ataupun tanaman hias di sekitar kita Tanaman dapat
menyerap gas-gas yang membahayakan bagi manusia. Tanaman mampu
memproduksi oksigen melalui fotosintesis. Rusaknya hutan.
b. Mengupayakan pengurangan emisi atau pembuangan gas sisa pembakaran, baik
pembakaran hutan ampun pembakaran mesin Asap yang keluar dari knalpot
kendaraan dan cerobong asap merupakan penyumbang terbesar kotornya udara
diperkotaan dan kawasan industri. Salah satu upaya pengurangan emisi gas berbahaya
ke udara adalah dengan menggunakan industri yang aman bagi lingkungan, serta
pemasangan filter pada cerobong asap pabrik.
c. Mengurangi atau bahkan menghindari pemakaian gas kimia yang dapat merusak
lapisan ozon si atmosfer Gas freon yang digunakan untuk pendingin pada AC maupun
kulkas serta di pergunakan di berbagai produk kosmetika, adalah gas yang dapat
bersenyawa dengan gas ozon, sehingga mengakibatkan lapisan ozom menyusut.
11
c) Pelestarian Hutan
Eksploitasi hutan yang terus menerus berlangsung sejak dahulu hingga kini tanpa
diimbangi dengan penanaman kembali. Upaya yang dapat dilakukan untuk melestarikan
hutan
a) Reboisasi atau penanaman kembali hutan yang gundul
b) Melarang pembabatan hutang secara sewenang-wenang
c) Menerepkan sistem tebang pilih dalam menebang pohon
d) Menerapkan sistem tebang-tanam dalam kegiatan penebangan hutan
e) Menerapkan sanksi yang berat bagi mereka yang melanggar ketentuan mengenai
pengelolaan hutan.
12
c. Menggalakan kegiatan penghijauan.
BAB III
PENUTUP
Lingkungan hidup merupakan bagian yang mutlak dari kehidupan manusia. Dengan
kata lain, lingkungan hidup tidak terlepas dari kehidupan manusia. Lingkungan hidup
memiliki 3 unsur penting yaitu Unsur hayati (biotik), Unsur Sosial budaya, dan Unsur
Fisik (abiotik). Kehidupan manusia sangat memerlukan lingkungan yaitu sebagai tempat
tinggal, sebagai tempat mencari makan, sebagai tempat beraktivitas dan sebagai tempat
hiburan. Tetapi semuanya itu tidak dapat di lakukan jika lingkungan itu rusak, faktor yang
membuat lingkungan itu menjadi rusak adalah faktor dari alam bahkan faktor dari
manusia sendiri. Untuk itu kita harus melakukan berbagai upaya agar lingkungan kita
bersih dan layak untuk di tempati.
13
DAFTAR PUSTAKA