Nama Kelompok II :
1. Amanah Fauziah
2. Bella Lodjakalek
3. Delila Yembra
4. Dian Mustika Sari
5. Ernifan
6. Gabriela Samarai
2022
i
KATAPENGANTAR
Puji syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih
terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materinya.
Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kai berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa pembaca
praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun mersaa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
dalam makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami. Untuk itu kami
sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan
makalah ini.
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTA......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………………. 1
A.Latar Belakang………………………………………………………………………… 1
B.Rumusan Masalah……………………………………………...................................... 1
BAB II PEMBAHASAN……………………………………………………………….. 2
A.Kesimpulan………………………………………………………………………… 9
iii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada umumnya manusia bergantung pada keadaan lingkungan disekitarnya yaitu
berupa sumber daya alam yang dapat menunjang kehidupan sehari-hari.Sumber daya
alam yang utama bagi manusia adalah tanah, air, dan udara.Tanah merupakan tempat
manusia untuk melakukan berbagai kegiatan.Air sangat diperlukan oleh manusia sebagai
komponen terbesar dari tubuh manusia.Untuk menjaga keseimbangan, air sangat
dibutuhkan dengan jumlah yang cukup banyak dan memiliki kualitas yang baik.Selain
itu, udara merupakan sumber oksigen yang alami bagi pernafasan manusia. Lingkungan
yang sehat akan terwujud apabila manusia dan lingkungannya dalam kondisi yang baik.
Krisis lingkungan hidup yang dihadapi manusia modern merupakan akibat langsung
dari pengelolaan lingkungan hidup yang “nir-etik”.Artinya, manusia melakukan
pengelolaan sumber-sumber alam hampir tanpa peduli pada peran etika.Dengan demikian
dapat dikatakan bahwa krisis ekologis yang dihadapi umat manusia berakar dalam krisis
etika atau krisis moral.Umat manusia kurang peduli pada norma-norma kehidupan atau
mengganti norma-norma yang seharusnya dengan norma-norma ciptaan dan
kepentingannya sendiri.Manusia modern menghadapi alam hampir tanpa menggunakan
‘hati nurani. Alam begitu saja dieksploitasi dan dicemari tanpa merasa
bersalah.Akibatnya terjadi penurunan secara drastis kualitas sumber daya alam seperti
lenyapnya sebagian spesies dari muka bumi, yang diikuti pula penurunan kualitas
alam.Pencemaran dan kerusakan alam pun akhirnya mencuat sebagai masalah yang
mempengaruhi kehidupan sehari-hari manusia.
B. Rumusan Masalahs
1. Apa pengertian dari etika lingkungan?
2. Apa saja jenis-jenis etika lingkungan?
3. Apa saja teori etika lingkungan?
4. Apa saja prinsip-prinsip etika lingkungan?
5. Bagaimana penerapan etika lingkungan ?
6. Apa saja undang- undang tentang etika lingkungan ?
1
BAB II
PEMBAHASAN
3) Ekosentrisme
Teori ini secara ekologis memandang makhluk hidup (biotik) dan makhluk tak
hidup (abiotik) lainnya saling terkait satu sama lainnya. Etika diperluas untuk mencakup
komunitas ekologis seluruhnya, baik yang hidup maupun tidak. Kewajiban dan tanggung
jawab moral tidak hanya dibatasi pada makhluk hidup.Deep Ecology (DE)menuntut suatu
4
etika baru yang tidak berpusat pada manusia, tetapi berpusat pada makhluk hidup
seluruhnya dalam kaitannya dengan upaya mengatasi persoalan lingkungan hidup.
4) Zoosentrisme
Etika lingkungan Zoosentrisme adalah etika yang menekankan perjuangan hak-
hak binatang, karenanya etika ini juga disebut etika pembebasan binatang. Tokoh bidang
etika ini adalah Charles Brich. Menurut etika ini, binatang mempunyai hak untuk
menikmati kesenangan karena mereka dapat merasa senang dan harus dicegah dari
penderitaan. Sehingga bagi para penganut etika ini, rasa senang dan penderitaan binatang
dijadikan salah satu standar moral. Menurut The Society for the Prevention of Cruelty to
Animals, perasaan senang dan menderita mewajibkan manusia secara moral
memperlakukan binatang dengan penuh belas kasih.
5) Hak Asasi Alam
Makhluk hidup selain manusia tidak memiliki hak pribadi, namun makhluk hidup
membutuhkan ekosistem atau habitat untuk hidup dan berkembang.Makhluk hidup
seperti binatang dan tumbuhan juga mempunyai hak, meskipun mereka tidak dapat
bertindak yang berlandaskan kewajiban. Mereka ada dan tercipta untuk kelestarian alam
ini. Maka mereka juga mempunyai hak untuk hidup. Hak itu harus dihormati berdasar
prinsip nilai intrinsik yang menyatakan bahwa setiap entitas sebagai anggota komunitas
bumi bernilai. Dengan demikian, pembabatan hutan secara tidak proporsional dan
penggunaan binatang sebagai obyek eksperimen tidak dapat dibenarkan.
6
Kerusakan yang terjadi pada masa sekarang, tidak hanya dirasakan oleh kita sekarang
ini, namun juga akan dirasakan pula oleh generasi yang akan datang.
7
Undang-undang tentang lingkungan terdapat pada “UNDANG-UNDANG
REPUBLIK INDONESIA NOMOR 32 TAHUN 2009 TENTANG PERLINDUNGAN
DAN PENGELOLAAN LINGKUNGAN HIDUP.” Berikut pasal-pasal tentang
lingkungan.
1) Pasal-pasal yang membahas tentang kewajiban yang harus kita lakukan untuk menjaga
lingkungan
Pasal 67
Setiap orang berkewajiban memelihara kelestarian fungsi lingkungan hidup serta
mengendalikan pencemaran dan/atau kerusakan lingkungan hidup.
Pasal 68
Setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban:
a. Memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan
lingkungan hidup secara benar, akurat, terbuka, dan tepat waktu.
b. Menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup.
c. Menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau kriteria baku
kerusakan lingkungan hidup.
2) Pasal yang membahas tentang larangan-larangan terhadap ligkungan
Pasal 69
Pada pasal ini menjelaskan bahwa setiap orang dilarang:
a. Melakukan perbuatan yang mengakibatkan pencemaran dan perusakan lingkungan
hidup.
b. Memasukkan B3 yang dilarang menurut peraturan perundang-undangan ke dalam
wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
c. Memasukkan limbah yang berasal dari luar wilayah Negara Kesatuan Republik
Indonesia ke media lingkungan hidup Negara Kesatuan Republik Indonesia
d. Memasukkan limbah B3 ke dalam wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia.
e. Membuang limbah ke media lingkungan hidup.
f. Membuang B3 dan limbah B3 ke media lingkungan hidup.
g. Melepaskan produk rekayasa genetic ke media lingkungan hidup yang
bertentangan dengan peraturan perundang-undangan atau izin lingkungan.
h. Melakukan pembukaan lahan dengan cara membakar
BAB III
8
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pemaparan diatas kita dapat mengambil kesimpulan bahwa:
1) Etika lingkungan merupakan kebijaksanaan moral manusia dalam bergaul dengan
lingkungannya.etika lingkungan diperlukan agar setiap kegiatan yang menyangkut
lingkungan dipertimbangkan secara cermat sehingga keseimbangan lingkungan tetap
terjaga.
2) Manusia adalah bagian dari lingkungan yang tidak bisa dipisahkan, maka diperlukan
menjaga, menyanyangi, dan melestarikan lingkungan.Karena lingkungan ini diciptakan
tidak hanya untuk manusia saja, tetapi seluruh komponen alam di dunia ini.
3) Etika lingkungan disebut juga etika ekologi.Etika ekologi dibedakan menjadi etika
ekologi dangkal dan etika ekologi dalam.
4) Etika ekologi dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang menekankan bahwa
lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan manusia, sedangkan etika ekologi dalam
adalah pendekatan terhadap lingkungan yang melihat pentingnya memahami lingkungan
sebagai keseluruhan kehidupan.
5) Teori lingkungan diantaranya adalah: Antroposentrisme, Biosentrisme, Ekosentrisme,
Zoosentrisme, dan hak asasi alam.
6) Prinsip-prinsip lingkungan adalah: sikap hormat terhadap alam, tanggung jawab,
solidaritas, kasih saying dan kepedulian, tidak merugikan alam secara tidak perlu, hidup
sederhana dan selaras dengan alam, keadilan, demokrasi, dan integritas moral.
7) Penerapan etika lingkungan hidup bisa meliputi lingkungan keluarga, lingkungan
sekolah, dan lingkungan masyarakat.