ETIKA LINGKUNGAN
DISUSUN OLEH :
KELAS/SEMESTER : 6A/VI
KELOMPOK : 3
PROGRAM DIPLOMA 4
2017
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah Subhanahu wa taala yang telah memberikan kami
berbagai macam nikmat, sehingga aktivitas hidup ini banyak diberikan keberkahan.
Dengan kemurahan yang telah diberikan oleh Tuhan Yang Maha Esa sehingga kami
bisa menyelesaikan makalah tentang Etika Lingkungan ini dengan baik.
Makalah Etika Lingkungan ini telah kami susun dengan maksimal. Kami
menyadari di dalam penyusunan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Masih
banyak kekurangan yang harus diperbaiki, baik dari segi tata bahasa maupun dalam
hal pengkonsolidasian.
Oleh karena itu kami meminta maaf atas ketidaksempurnaanya dan juga
memohon kritik dan saran untuk kami agar bisa lebih baik lagi dalam membuat
makalah ini.
Harapan kami mudah-mudahan apa yang kami susun ini bisa memberikan
manfaat untuk diri kami sendiri,teman-teman, serta orang lain.
Pontianak, 10 Januari
2016
Penyusun
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................1
1.1.............................................................................................Latar belakang.. 1
1.2.........................................................................................Rumusan Masalah
.....................................................................................................................2
1.3...................................................................................................Tujuan........ 2
3.1..............................................................................................Kesimpulan .... 30
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................31
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:
1.3.1 Untuk mengetahui pengertian dari etika Lingkungan.
1.3.2 Untuk mengetahui jenis-jenis etika Lingkungan.
1.3.3 Untuk mengetahui teori tentang etika Lingkungan.
1.3.4 Untuk mengetahui prinsip-prinsip dari etika Lingkungan.
TINJAUAN PUSTAKA
2.3.1 Antroposentrisme
Antroposentrisme (antropos = manusia) adalah suatu pandangan
peran morl lingkungan hidup yang terpusat pada manusia. Maka tidak
semesta. Alam dilihat hanya sebagai obyek, alat dan sarana bagi
paling tinggi dan paling penting dalam kehidupan ini, jauh melebihi
sebagai pusat suatu sistem alam semesta ini telah membuat arogan
dieksploitasi.
Antroposentrisme sangat bersifat instrumentalis, dimana pola
).
Antroposentrisme sangat bersifat teologis karena pertimbangan
manusia semata.
2.3.2 Biosentrisme
Etika lingkungan Biosentrisme adalah etika lingkungan yang lebih
menekankan kehidupan sebagai standar moral. Salah satu tokoh
penganutnya adalah Kenneth Goodpaster. Menurut Kenneth rasa senang
atau menderita bukanlah tujuan pada dirinya sendiri. Bukan senang atau
menderita, akhirnya, melainkan kemampuan untuk hidup atau
kepentingan untuk hidup. Kepentingan untuk hidup yang harus dijadikan
standar moral. Sehingga bukan hanya manusia dan binatang saja yang
harus dihargai secara moral tetapi juga tumbuhan. Menurut Paul Taylor,
karenanya tumbuhan dan binatang secara moral dapat dirugikan dan atau
diuntungkan dalam proses perjuangan untuk hidup mereka sendiri, seperti
bertumbuh dan bereproduksi.
Biosentrisme adalah suatu pandangan yang menempatkan alam
mahluk hidup bukan hanya manusia saja. Ada banyak hal dan jenis
mahluk hidup yang memiliki kehidupan. Hanya saja, hal yang rumit dari
biosentrisme, atau yang disebut juga life-centered ethic, terletak pada cara
pada manusia atau pada mahluk hidupnya. Karena yang menjadi pusat
perhatian dan ingin dibela dalam teori ini adalah kehidupan, maka secara
dan nilai dalam dirinya sendiri. Alam mempunyai nilai justru karena
salah satu bagian saja dari keseluruhan kehidupan yang ada dimuka
bumi, dan bukan merupakan pusat dari seluruh alam semesta. Maka
adalah mahluk yang bisa diperlakukan secara baik atau buruk, dan
mereka.
Teori biosentrisme, yang disebut juga intermediate environmental
ini. Teori ini memberi bobot dan pertimbangan moral yang sama
kepada semua mahluk hidup. Disini dituntut bahwa alam dan segala
Deep Ecology ini adalah suatu paradigma baru tentang alam dan
dengan alam sebagai sebuah rumah tangga dalam arti luas. Dalam
selaras dengan alam. Ini adalah cara untuk menjaga dan memelihara
Pasal 81
Setiap penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan yang tidak
melaksanakan paksaan pemerintah dapat dikenai denda atas setiap
keterlambatan pelaksanaan sanksi paksaan pemerintah.
Pasal 82
a. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota berwenang untuk memaksa
penanggung jawab usaha dan/atau kegiatan untuk melakukan pemulihan
lingkungan hidup pencemaran dan/atau perusakan lingkungan hidup yang
dilakukannya.
b. Menteri, gubernur, atau bupati/walikota berwenang atau dapat menunjuk
pihak ketiga untuk melakukan pemulihan lingkungan hidup akibat
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
1. Etika Lingkungan berasal dari dua kata, yaitu Etika dan Lingkungan. Etika
berasal dari bahasa yunani yaitu Ethos yang berarti adat istiadat atau
kebiasaan.
2. Ada beberapa jenis-jenis etika lingkungan, yaitu:
a. Etika Ekologi Dangkal adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
menekankan bahwa lingkungan sebagai sarana untuk kepentingan
manusia, yang bersifat antroposentris.
b. Etika Ekologi Dalam adalah pendekatan terhadap lingkungan yang
melihat pentingnya memahami lingkungan sebagai keseluruhan
kehidupan yang saling menopang, sehingga semua unsur mempunyai arti
dan makna yang sama.
3. Ada tiga teori etika lingkungan yaitu:
http://id.wikipedia.org/wiki/pengertian_etika_lingkungan.
http://www.findyou.com.pdf/2010/04/10/Etika_lingkungan_hidup