Anda di halaman 1dari 3

Nama : Damarizki Ideatami

NIM : J1A017026
Mata Kuliah : Teknologi Fermentasi

1. Apa yang saudara ketahui tentang “Rekayasa Bioproses”?


Jawab :
Rekayasa bioproses merupakan penerapan prinsip-prinsip keteknikan (engineering) untuk
merancang, membangun, dan menganalisa bioproses untuk mendapatkan proses yg efisien,
ekonomis dgn produktivitas tinggi. Bioproses itu sendiri merupakan suatu ilmu yang
mempelajari pemanfaatan sel mikroba/tanaman/hewan atau komponen sel lainnya seperti enzim
dan sebagainya. Rekayasa biposes ini sebagian besar dipelajari untuk memanfaatkan mikroba
sebagai keperluan industri. Mikroba dimanfaatkan dalam industri karena mampu memperbanyak
atau menggandakan diri dalam waktu yang sangat singkat dengan melangsungkan reaksi-reaksi
biokimia yang rumit. Untuk memanfaatkan mikroba tersebut, dibutuhkan pengetahuan tentang
biokimia sel terutama metabolisme sel karena itu merupakan suatu hal yang mendasar dalam
pertumbuhan dan perkembangbiakan suatu mikroba.

Ada dua komponen penting dalam bioproses, yaitu biokatalis (berupa enzim atau sel
makhluk hidup) dan kondisi lingkungan.Untuk berlangsungnya setiap reaksi metabolisme sel
dibutuhkan enzim spesifik yang bertindak sebagai biokatalis. Bahan penyusun utama biokatalis
berupa protein, yang dapat berfungsi pada lingkungan yang sesuai. Lingkungan optimal dapat
dicapai dengan menempatkan biokatalis dalam wahana yang disebut bioreaktor.Bioreaktor
memberikan lingkungan fisik sehingga sel/biokatalis dapat melakukan interaksi dengan
lingkungan dan nutrisi yang dimasukkan ke dalamnya. Bioreaktor sebagai wahana bioproses
memegang peranan penting untuk mendayagunakan reaksi-reaksi biokimiawi yang dilakukan
oleh enzim atau sel (mikroba, tanaman, dan hewan).

Sebuah bioreaktor adalah suatu alat atau sistem yang mendukung aktivitas agensia biologis.
Dengan kata lain, sebuah bioreaktor adalah tempat berlangsungnya proses kimia yang
melibatkan mikroorganisme atau enzim yang dihasilkan oleh suatu mikroorganisme. Bioreaktor
dikenal juga dengan nama fermentor. Proses reaksi kimia yang berlangsung dapat
bersifat aerobik ataupun anaerobik. Sementara itu, agensia biologis yang digunakan dapat berada
dalam keadaan tersuspensi atau terimobilisasi. Contoh reaktor yang menggunakan agensia
terimobilisasi adalah bioreaktor dengan unggun atau bioreaktor membran.

2. Jelaskan faktor apa saja yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kinerja bioproses yang
efisien, ekonomis, dan poduktivitasnya tinggi
Jawab :
Bioproses merupakan proses yang sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor. Faktor-faktor
tersebut ada yang sejalan, dan ada juga yang bertentangan. Sebagai contoh faktor suplai oksigen
dan agitasi. Semakin besar kecepatan putar maka distribusi oksigen semakin baik. Akan tetapi,
kecepatan putar ini tidak sebanding dengan suhu. Kecepatan putar yang tinggi akan
menimbulkan panas dan ini tidak diharapkan. Dengan demikian perlu adanya optimalisasi untuk
mendapatkan hasil terbaik. Yield, perbandingan hasil produk dan substrat, adalah salah satu
parameter yang menjadi patokan dalam optimalisasi. Kondisi optimal adalah kondisi pada saat
bioproses tersebut menghasilkan yield tertinggi.

Christael. (2007) mengatakan jenis makhluk hidup yang digunakan yaitu, pertama sifat aerobik
atau anaerobik berupa pasokan O2 dengan pendispersian udara, yang kedua jenis dan ukuran
makhluk hidup sel tunggal yaitu tidak tahan terhadap gaya geser dan perlu dispersi udara lebih
tinggi, dan yang ketiga letak pertumbuhan dalam bioreaktor yaitu tumbuh di permukaan (bentuk
bed/tray). Adapun pemilihan bioreaktor dilihat dari parameter bioproses dan faktor produksinya
(Christael. 2007)

 Parameter bioproses:

OTR, oxygen transfer rate : Laju perpindahan oksigen menentukan pertumbuhan sel aerobik.

Suhu : Laju pertumbuhan dan pembentukan produk tergantung suhu,


sehingga suhu dikendalikan misal dengan air pendingin atau sel
tahan panas (termofilik).

pH : Kecepatan reaksi enzimatis dan laju pertumbuhan terbaik pada


pH optimal.
Faktor produksinya meliputi: Biaya, kemudahan mendapatkan bahan, ketersediaan dan mutu
tenaga kerja, keadaan pasar, ketersediaan energy, aturan kerja dan keselamatan, undang -undang
tentang pembatasan polusi lingkungan, dan nilai ekonomis hasil samping produk.

Dalam rekayasa bioproses diperlukan penelitian dan pengembangan yang lebih lanjut lagi
dengan tujuan menghasilkan produktifitas dan efisiensi tinggi dengan biaya serendah-rendah
mungkin. Selain itu, produk yang dihasilkan harus diterima oleh konsumen serta memberikan
keuntungan yang sebesar-besarnya bagi suatu industri. Oleh karena itu, perlu diterapkan suatu
rekayasa bioproses yang tepat sehingga diperoleh hasil optimal, ekonomis, serta layak untuk
skala industri.

Anda mungkin juga menyukai