Anda di halaman 1dari 14

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI INDUSTRI

Uji Mikrobiologi Daging dan Ikan

DISUSUN OLEH

DIAN ROSYID

1321725006

KELOMPOK 1

TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN

INSTITUT TEKNOLOGI INDONESIA

2019
I. Tujuan

Tujuan dari praktikum ini adalah untuk menegtahui kontaminasi mikroba pada
daging dan ikan

II. Dasar Teori

Daging dan ikan biasanya diawetkan dengan cara pendinginan atau pemberian
es, oleh karena itu mikroba sering tumbuh pada daging dan ikan biasanya sebagian
besar tergolong dalam mikroba psikrofilik, yaitu yang mempunyai suhu optimum
pertumbuhan 5-15oC, dengan suhu optimum 0oC dan suhu maksimum 20 oC.
Bakteri gram negatif yang sering mengkontaminasi daging dan ikan yang
didinginkan terutama golongan jenis Pseudomonas. Daging dan ikan yang dijual
dipasar tanpa diberi perlakuan pendinginan atau pemberian es sering
terkontaminasi oleh mikroba mesofilik yang bersifat gram positif, oleh karena itu
untuk menghitung jumlah mikroba pada daging dan ikan digunakan suhu 20 oC,
yaitu dengan tujuan supaya mikroba psikrofil maupun mesofilik (suhu
pertumbuhan 20 oC -40 oC) dapat tumbuh.
Bagian dalam daging yang baru disembelih dari hewan sehat biasanya steril,

demikian pula bagian dalam ikan yang baru ditangkap. Kontaminasi dan kebusukan

daging dan ikan biasanya berasal dari mikroorganisme pada permukaannya, yang

kemudian akan masuk ke bagian dalam daging. Oleh karena itu pada uji

mikrobiologi daging dan ikan, pengambilan contoh biasanya dilakukan pada

permukaannya, yaitu dengan metode oles, dan jumlah mikroba pada permukaan

tersebut dinyatakan dalam jumlah koloni per luas cm2.

Perhitungan mikrobiologi pada bahan pangan penting dilakukan untuk

mengetahui mutu bahan pangan, dan proses yang akan diterapkan pada bahan
pangan tersebut. Perhitungan jumlah sel dapat dilakukan dengan beberapa cara

diantaranya metode hitungan cawan. Metode hitungan cawan menggunakan

anggapan bahwa setiap sel akan hidup berkembang menjadi satu koloni. Jumlah

koloni yang muncul menjadi indeks bagi jumlah oganisme yang terkandung di

dalam sampel. Teknik penghitungan ini membutuhkan kemampuan melakukan

pengenceran dan mencawankan hasil pengenceran. Cawan-cawan tersebut

kemudian diinkubasi dan kemudian dihitung jumlah koloni yang terbentuk. Cawan

yang dipilih untuk penghitungan koloni, sesuai dengan kaidah statistic adalah

cawan yang berisi 30-300 koloni. Prinsip dari metode hitungan cawan

adalahmenumbuhkan sel mikroba yang masih hidup pada metode agar, sehingga

sel mikroba tersebut akan berkembang biak dan membentuk koloni yang dapat

dilihat langsung dengan mata tanpa menggunakan mikroskop.

Media yang digunakan adalah media PCA (untuk total mikroba dan psikrofilik)

dan VBRA (untuk coliform).

- PCA (Plate Count Agar)

Media ini merupakan jenis media umum yang digunakan untuk menumbuhkan

lebih dari 1 jenis mikroorganisme secara umum. Media ini tersusun atas bacto

tryptone, bacto agar, bacto yeast extract, dan bacto dextrose/glucose. Media ini

mengandung komposisi senyawa nutrisi yang kompleks, meliputi protein,

karbohidrat, dan gula untuk kebutuhan pertumbuhan semua jenis mikroorganisme

sehingga memungkinkan ditumbuhi oleh semua jenis mikroorganisme, seperti

bakteri, kapang, dan khamir.

- VRBA (Violet Red Bile Agar)


VRBA dapat digunakan untuk perhitungan kelompok bakteri

Enterobactericeae. Agar VRBA mengandung violet kristal yang bersifat basa,

sedangkan sel mikroba bersifat asam. Bila kondisi terlalu basa maka sel akan mati.

Dengan VRBA dapat dihitung jumlah bakteri E.coli.

III. Alat & Bahan

Alat:

1. Cawan petri
2. Pipet Volume
3. Bulb
4. Bunsen
5. Tabung reaksi
6. Rak tabung

Bahan:

1. Daging ikan
2. Media PCA
3. Media VRBA
4. Larutan NaCl 0,85%
IV. Prosedur Kerja
V. Data Pengamatan

PCA VRBA
Pengenceran
Total Mikroba Coliform Gram (-)

1 17 2 0
10-1
2 21 2 0
1 272 0 0
10-2
2 135 0 0
1 354 0 0
10-3
2 283 0 1

a. Total Mikroba Media PCA

PCA
Pengenceran Rata-rata
Total Mikroba
1 17
10-1 19
2 21
1 272
10-2 203.5
2 135
1 354
10-3 318.5
2 283

Pengenceran 10-2 dan 10-3

283 x 1/10−3
= 203.5 x 1/10−2 = 13.9(Diambil pengenceran sebelumnya = 203.5 x 102)

Karena > 2 diambil pengenceran sebelumnya = 203.5 x 102


Maka Jumlah koloni/luas area

Jumlah koloni/cm2 = 1/A x 5 x Jumlah koloni x 1/Fp

= 1/4 x 5 x 203.5 x 102 koloni/cm2

= 254.4 x 102 koloni/cm2

= 2.54 x 104 koloni/cm2

b. Coliform Media VRBA

VRBA
Pengenceran Rata-rata
Coliform
10-1 1 2
2
2 2
10-2 1 0
0
2 0
10-3 1 0
0
2 0

- VRBA

Coliform CFU’s / ml = 2 x 1/10-1


= 2 x 101

Jumlah koloni/cm2 = 1/A x 5 x Jumlah koloni x 1/Fp

= 1/4 x 5 x 2 x 101 koloni/cm2

= 25 koloni/ cm2 (pada pengenceran 10-1)


c. Gram Negatif Media VRBA

VRBA
Pengenceran Rata-rata
Gram (-)

1 0
10-1 0
2 0

1 0
10-2 0
2 0

1 0
10-3 1
2 1

- VRBA

Gram negatif CFU’s / ml = 1 x 1/10-3


= 1 x 103

Jumlah koloni/cm2 = 1/A x 5 x Jumlah koloni x 1/Fp

= 1/4 x 5 x 1 x 103 koloni/cm2

= 1250 koloni/ cm2

= 1.25 x 103 koloni/cm2


Daging Sapi
Media PCA

Media PCA dengan pengenceran 10-1

Media PCA dengan pengenceran 10-2


Media PCA dengan pengenceran 10-3

Media VRBA

Media VRBA dengan pengenceran 10-1


Media VRBA dengan pengenceran 10-2

Media VRBA dengan pengenceran 10-3


VI. Pembahasan

Perhitungan Jumlah Mikroorganisme dengan Metode Agar Cawan tidak

selalu menunjukan jumlah sel yang sebenarnya, karena beberapa sel yang

berdekatan dapat dihitung sebagai satu koloni. Metode cawan memelukan waktu

yang lama agar pertumbuhan koloni dapat dihitung. Hasil yang diberikan

tergantung dengan medium dan kondisi inkubasi yang digunakan, karena itulah

perhitungan mikroorganisme dengan metode cawan tidak selalu efektif dan efisien

Media yang digunakan dalam praktikum ini adalah media PCA dan VRBA.

Dimana sebelum media dituang di cawan petri steril, harus dilakukan pengenceran

terlebih dahulu terhadap sampel yang digunakan. Larutan pengencer yang

digunakan adalah NaCl fisiologis dengan konsentrasi 0,85%, setelah itu lakukan

pengenceran sampai 10-3.

Hasil analisis mikrobiologi dengan cara hitungan cawan digunakan suatu

standar yang disebut Standard Plate Counts (SPC) sebagai berikut:

1. Cawan yang dipilih dan dihitung adalah yang mengandung jumlah koloni

antara 30 dan 300.

2. Beberapa koloni yang bergabung menjadi satu merupakan satu kumpulan

koloni yang besar di mana jumlah koloninya diragukan dapat dihitung

sebagai satu koloni.

3. Satu deretan rantai koloni yang terlihat sebagai suatu garis tebal dihitung

sebagai satu koloni.


Prinsip perhitungan koloni bakteri adalah semakin tinggi tingkat pengenceran

semakin rendah jumlah koloni bakeri. Berdasarkan hasil pengamatan praktikum ,

menunjukkan bahwa pada media PCAsemakin tinggi tingkat pengenceran semkain

sedikit koloni bakteri yang tumbuh, namun pada pengenceran 10-2 ada petri yang

hasilnya semakin besar. Hal itu disebabkan kemungkinan karena adanya

kontaminasi yang berasal darialat maupun udara.

Dan Media VRBA , semakin tinggi tingkat pengenceran juga semakin sedikit

koloni bakteri yang tumbuh. Hasil pengamatan pada daging ikan dengan media

VRBA menunjukkan hasil dengan warna koloni yang berwarna merah tua , hal ini

disebabkan karena mungkin saja ikan yang di jadikan sample sudah terkontaminasi

dan pada akhirnya timbulah bakteri Coliform. Bakteri Gram negatif ini dapat

tumbuh karena beberapa faktor, salah satunya adalah air atau tempat hidup ikan

tersebut sudaht ercemarE.Coli.

VII.Kesimpulan

Pada media PCA dengan pengenceran sampel 10-2 terdapat 203.5 koloni.
Total mikroba nilai SPC untuk sampel daging sapi adalah 2.04 .104 koloni/ml.
DAFTAR PUSTAKA

Thayyib, Soeminarti. Abu Amar. Darti Nurani. Setiarti Sukotjo.1998.

Petunjuk Praktikum Mikrobiologi Industri. Serpong: Institut

Teknologi Indonesia.

Htpp://Www. Healthtouch Com.

Soeparno. 1998. Ilmu Dan Teknologi Daging. Gadjah Mada University


Press, Yogyakarta

Nasution, Z. 1982. Satuan Operasi Dalam Pengolahan Pangan. IPB.


Bogor.

Anda mungkin juga menyukai