Anda di halaman 1dari 5

IDENTIFIKASI MIKROBA PADA SAMPEL SUSU KEDELAI DAN CIMORI

DENGAN PEWARNAAN GRAM


MICROBIA IDENTIFICATION IN SOYA MILK AND CIMORI WITH GRAM STAINING
Bode Haryanto Tarigan, ST.,MT, Yamaniel Ginting, Charissa Dini Sofith
Departemen Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas Sumatera Utara
Jl. Almamater Kampus USU, Medan, 20155, Indonesia
Email: winny8@students.usu.ac.id

Abstrak
Identifikasi mikroba pada sampel susu kedelai dan cimori dengan menggunakan teknik pewarnaan
gram. Tujuan dari percobaan ini adalah mengidentifikasi morfologi dan fisiologi mikroba hasil susu
kedelai dan Cimori, menerangkan mekanisme pewarnaan serta memahami pewarnaan gram. Adapun
bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah alkohol, aquadest, aseton, Cimori, iodin, kristal
violet, safranin, dan susu kedelai. Alat-alat yang digunakan pada percobaan ini adalah beaker glass,
erlenmeyer, gelas ukur, kaca objek, kawat inokulasi, lilin, mikroskop, penjepit tabung dan pipet tetes.
Percobaan ini dimulai dengan mengambil sampel dengan menggunakan kawat inokulasi yang telah
disterilkan terlebih dahulu. Bakteri diambil sebanyak 4 loop lalu digoreskan keatas kaca objek lalu
dibiarkan kering di udara terbuka kemudian difiksasi di atas api lilin. Diamati di bawah mikroskop
dan digambar hasil yang didapat. Kaca benda dibasahi dengan kristal violet lalu dimiringkan untuk
membuang cairan yang berlebih. Biarkan satu menit lalu dibilas dengan air. Lakukan percobaan yang
sama untuk iodin, alkohol-aseton, dan safranin. Kaca benda dikeringkan lalu diamati dengan
mikroskop dan hasilnya digambarkan. Hasil percobaan yang didapat adalah morfologi bakteri yang
terdapat pada susu kedelai adalah berbentuk bacillus sedangkan morfologi bakteri yang terdapat pada
Cimori adalah berbentuk coccus. Dari hasil pewarnaan gram, mikroba yang terdapat pada susu
kedelai dan Cimori merupakan bakteri gram negatif karena berwarna merah dan bakteri gram positif
karena berwarna ungu.

Kata kunci: Cimori, gram negatif, gram positif, pewarnaan gram, susu kedelai

Abstract
Identification of microbes has been done in soya milk andCcimori with Gram staining technique. The
purpose of this experiment is to identify microbia morphology and ficiology result from soya milk and
Cimori, to explain the staining mechanism also to understand the gram staining and to explain the
different between the reaction happened. The materials used for this experiment are acetone, alcohol,
aquadest, Cimori, iodine lyes, safranin, soya milk, and violet crystal. The equipments used for this
experiment are beaker glass, candle, drop pipette, erlenmeyer, inoculation wire, measuring cup,
microscope, object glass and tube clamp. This experiment start with take sample with inoculation
ware which has been sterilized first. Take the bacteria 4 loop and scraped onto object glass then
allowed to dry in the open air and then do fixation on a candle flame. Observed under a microscope
and drawn the results obtained. Glass objects moistened with violet crystals then tilted to remove
excess fluid. Let one minute then rinse with water.Done the same treatment for iodine, alcohol-
acetone, and safranin. The glass object is dried and then observed with a microscope and the results
are illustrated. The result of the experiment is that the bacterial morphology found in soya milk is
bacillus while the bacterial morphology found in Cimori is coccus. The results of gram staining,
microbes contained in the coconut oil with cane enzymes and orange juice is gram-negative bacteria
because it is red and gram-positive bacteria because it is purple.

Keywords: Cimori, gram staining, negative gram, positive gram, soya milk

Pendahuluan adalah eukariota. Bakteri adalah mikroorganisme


Mikroorganisme adalah sekelompok prokariota yang tidak mengandung klorofil.
makhluk hidup heterogen yang dari beberapa Bakteri merupakan uniseluler dan tidak
kelas yang berbeda. Berdasarkan perbedaan menunjukkan percabangan yang benar, kecuali
dalam organisasi seluler dan biokimia, Kingdom pada bakteri yang lebih tinggi seperti
Protista dibagi menjadi dua kelompok yaitu actinomycetales [1].
prokariota dan eukariota. Bakteri dan ganggang Hampir semua bakteri mempunyai stuktur
biru adalah prokariota, sedangkan jamur, dan organisasi dasar yang sama walaupun
ganggang lainnya, jamur lendir, dan protozoa bentuknya berbeda. Setiap sel terdiri atas lapisan
dinding sel bagian luar yang kaku dan berpasangan (diplokokkus), berantai
dibawahnya terdapat membran sel, (streptokokkus), atau tergantung bidang
semipermiabel. Di dalam membran tersebut pembelahan, dalam empat atau dalam kelompok
terdapat isi dari sitoplasma termasuk di dalamnya seperti buah anggur (stafilokokkus). Bentuk sel
bahan inti dan berbagai komponen serta enzim serupa batang biasanya bervariasi, memiliki
yang dibutuhkan untuk metabolisme dan panjang mulai dari batang pendek sampai batang
pertumbuhan. Tergantung dari jenisnya, bakteri panjang yang melebihi beberapa kali
kadang-kadang mempunyai struktur tambahan diameternya. Ujung sel bakteri serupa batang
diantaranya yang penting adalah bulu cambuk dapat berupa lingkaran halus, seperti pada
(flagella), kapsul (capsules) dan endospora bakteri enterik Salmonella typhosa, atau
(endospores). Struktur tersebut sangat penting berbentuk kotak seperti pada Bacillus anthracis.
untuk pengenalan dan identifikasi bakteri [2]. Bentuk batang serupa benang panjang yang tidak
Bakteri selalu dipertimbangkan sebagai dapat dipisahkan menjadi sel tunggal diketahui
kelompok yang sangat penting dalam sebagai filamen.Bentuk batang fusiform,
mikroorganisme, tidak hanya menjadi bagian meruncing pada kedua ujungnya ditemukan pada
yang esensial dari mikrobio bumi tetapi juga beberapa bakteri rongga mulut dan lambung.
keterlibatannya dalam transformasi kimia, fisika, Bakteri batang melengkung bervariasi mulai dari
dan biologi [3]. yang kecil, bentuk koma, atau sedikit uliran
Tujuan dari percobaan ini adalah untuk dengan suatu lengkungan tunggal, seperti Vibrio
mengidentifikasi morfologi dan fisiologi mikroba cholerae, sampai bentuk spiroket panjang,
pada sampel susu kedelai dan Cimori dan untuk seperti Borrelia, Treponema, dan Leptospira,
menerangkan mekanisme pewarnaaan mikroba yang memiliki banyak uliran
dan memahami pewarnaan gram pada sampel Faktor-faktor yang mempengaruhi
susu kedelai dan Cimori. pertumbuhan bakteri, yaitu sebagai berikut:
Pada percobaan ini, sampel susu kedelai a. Temperatur
dan Cimori diteliti agar praktikan mampu Pertumbuhan bakteri sangat dipengaruhi oleh
mengidentifikasi morfologi dan fisiologi suatu temperatur. Setiap mikroorganisme mempunyai
mikroorganisme dan membuat pewarnaan gram. temperatur optimum yaitu temperatur di mana
terjadi kecepatan pertumbuhan optimal dan
dihasilkan jumlah sel yang maksimal.
Teori Temperatur yang terlalu tinggi dapat
Bakteri adalah sebuah kelompok menyebabkan denaturasi protein sedangkan
mikroorganisme bersel tunggal dengan temperatur yang sangat rendah aktivitas enzim
konfigurasi selular prokariotik (tidak mempunyai akan terhenti. Berdasarkan batas temperatur
selubung inti). Bakteri sebagai makhluk hidup dibagi atas tiga golongan:
tentu memiliki informasi genetik berupa DNA, 1. Psikrofil, tumbuh pada temperatur
tapi tidak terlokalisasi dalam tempat khusus -5 sampai 30 oC dengan optimum
(nucleus) dan tidak ada membran inti. DNA pada 10 sampai 20 oC.
bakteri berbentuk sirkuler, panjang dan biasa 2. Mesofil, tumbuh pada temperatur
disebut nukleoid. DNA bakteri tidak mempunyai 10 sampai 45 oC dengan optimum
intron dan hanya tersusun atas ekson saja. 20 sampai 40 oC.
Bakteri juga memiliki DNA ekstrakromosomal 3. Termofil, tumbuh pada temperatur
yang tergabung menjadi plasmid yang berbentuk 25 sampai 80 oC dengan optimum
kecil dan sirkuler [4]. 50 sampai 60 oC.
Pada umumnya ukuran tubuh bakteri sangat b. pH
kecil, umumnya bentuk tubuh bakteri baru dapat pH optimum bagi kebanyakan bakteri
dilihat dengan menggunakan mikroskop dengan terletak antara 6,5 sampai 7,5. Namun ada
pembesaran 1000 X atau lebih. Satuan ukuran beberapa mikroorganisme yang dapat
tubuh bakteri adalah mikrometer atau mikron. tumbuh pada keadaan yang sangat asam
Satu mikron sama dengan 1/1.000 milimeter. atau alkali.
Lebar tubuh umumnya antara 1 sampai 2 mikron c. Tekanan osmosis
sedang panjangnya antara 2-5 mikron [5]. Osmosis merupakan perpindahan air
Bentuk dan ukuran sel bakteri melewati membran semipermeabel karena
bervariasi, ukurannya berkisar 0,4-2,0 m. ketidakseimbangan material terlarut
Bentuk sel bakteri dapat terlihat di bawah dalam media.Medium yang baik untuk
mikroskop cahaya, dapat berbentuk kokus pertumbuhan sel adalah medium isotonis
(bulat), basil (batang), dan spiral. Bentuk sel terhadap sel tersebut. Dalam larutan
kokus terdapat sebagai sel bulat tunggal, hipotonik air akan masuk ke dalam sel
sehingga menyebabkan sel membengkak, organisme. Pewarnaan ini hanya memerlukan
sedangkan dalam larutan hipertonik air beberapa menit untuk mendapatkan hasilnya, dan
akan keluar dari sel sehingga membran mempermudah kita untuk menempatkan bakteri
plasma mengerut dan lepas dari dinding ke dalam satu atau dua kelompok, gram positif
sel (plasmolisis) atau gram negatif. Alasan untuk reaksi
d. Oksigen diferensial ini terhadap pewarnaan tidak
Berdasarkan kebutuhan oksigen dimengerti selama beberapa tahun, tetapi
dikenal mikroorganisme dibagi menjadi 2 sekarang terlihat menjadi refleksi dari perbedaan
golongan, yaitu: dalam struktur dinding sel [8].
1. Bakteri Aerob Dinding sel bakteri gram positif terdiri 40
Bakteri aerob adalah bakteri yang lapis rangka dasar murein, meliputi 30-70 %
memerlukan oksigen untuk memperoleh berat kering dinding sel bakteri. Senyawa lain
energi. penyusun dinding sel gram positif adalah
2. Bakteri An-aerob polisakarida yang terikat secara kovalen, dan
Bakteri an-aerob adalah bakteri yang asam teikoat yang sangat spesifik [9].
tidak memerlukan oksigen untuk Gram negatif adalah bakteri yang tidak
memperoleh energi. Energi diperoleh dari mempertahankan zat warna metil ungu pada
perombakan senyawa organik melalui metode pewarnaan gram. Bakteri gram positif
proses fermentasi. Bakteri an-aerob akan mempertahankan zat warna metil ungu
dibedakan menjadi bakteri an-aerob gelap setelah dicuci dengan alkohol, sementara
obligat dan bakteri an-aerob fakultatif bakteri gram-negatif tidak. Pada uji pewarnaan
e. Nutrisi gram, suatu pewarna penimbal (counterstain)
Nutrisi merupakan substansi yang ditambahkan setelah metil ungu, yang membuat
diperlukan untuk biosintesis dan pembentukan semua bakteri gram-negatif menjadi berwarna
energi. Berdasarkan kebutuhannya, nutrisi merah atau merah muda. Pengujian ini berguna
dibedakan menjadi dua yaitu makroelemen untuk mengklasifikasikan kedua tipe bakteri ini
(elemen yang diperlukan dalam jumlah banyak) berdasarkan perbedaan [10].
dan mikroelemen (traceelement yaitu elemen Sampel yang akan dilihat konsidisi dan
nutrisi yang diperlukan dalam jumlah sedikit) bentuk bakterinya adalah minuman susu kedelai
Berdasarkan pewarnaan gram, bakteri dapat dan Cimori.
dibedakan menjadi dua golongan, yaitu bakteri Susu kedelai yang merupakan ekstrak cair
gram positif dan bakteri gram negatif. Bakteri dari seluruh kacang kedelai kaya akan larut
gram negatif zat lipidnya akan larut selama dalam air, protein, karbohidrat dan minyak. Di
pencucian dengan alkohol, pori-pori pada dalam susu kedelai terkandung Escherichia coli
dinding sel akan membesar, permeabilitas merupakan bakteri Gram negatif berbentuk
dinding sel menjadi besar, sehingga zat warna batang pendek yang, memiliki panjang sekitar 2
yang sudah diserap mudah dilepaskan dan m, diameter 0,7 m, lebar 0,4- 0,7m dan
kuman menjadi tidak berwarna. Sedangkan pada bersifat anaerob fakultatif [11].
bakteri gram positif akan mengalami denaturasi Yoghurt merupakan makanan dan minuman
protein pada dinding selnya oleh pencucian tradisional yang penting di negara-negara Balkan
dengan alkohol. Protein menjadi keras dan kaku, dan Timur Tengah dan juga sudah lama dikenal
pori-pori mengecil, permeabilitas kurang di Eropa Selatan, Asia Selatan, Mesir dan di
sehingga kompleks ungu kristal - yodium sekitar Mediteran. Yoghurt bermanfaat bagi
dipertahankan dan sel kuman tetap berwarna orang yang tidak tahan terhadap gula susu
ungu[6]. (lactose), yang dikenal sebagai penderita "lactose
Tujuan dari pewarnaan adalah untuk intolerance" . Karena pada proses pembuatan
memudahkan melihat bakteri dengan mikroskop, yoghurt dapat menurunkan seperempat kadar
memperjelas ukuran dan bentuk bakteri, untuk gula susu yang ada, maka bagi orang yang
melihat struktur luar dan struktur dalam bakteri menderita "lactose intolerance", dapat
seperti dinding sel dan vakuola, menghasilkan mengonsumsi yoghurt sebagai sumber bahan
sifat-sifat fisik dan kimia yang khas daripada makanan yang bergizi [11].
bakteri dengan zat warna, serta meningkatkan
kontras mikroorganisme dengan sekitarnya [7]. Metodologi Penelitian
Pewarnaan gram merupakan pewarnaan Praktikum Mikrobiologi Teknik Modul
yang diferensial, yang membagi bakteri menjadi Identifikasi Mikroba ini dilaksanakan di
bakteri gram positif (berwarna ungu) atau bakteri Laboratorium Mikrobiologi Teknik, Departemen
gram negatif (berwarna pink). Reaksinya Teknik Kimia, Fakultas Teknik, Universitas
bergantung pada konstitusi dari dinding sel Sumatera Utara.
Bahan-bahan yang digunakan dalam selnya. Dinding sel gram positif lebih tebal dari
percobaan adalah alkohol, aquadest, aseton, gram negatif. Oleh karena itu, gram negative
Cimori, iodin, kristal violet, safranin, dan susu memilki dinding sel yang tidak mampu mengikat
kedelai. Peralatan yang digunakan dalam larutan Kristal violet [13]. Bakteri yang terdapat
percobaan adalah beaker glass, erlenmeyer, gelas pada susu kedelai adalah bakteri E. coli yang
ukur, kaca objek, kawat inokulasi, lilin, merupakan bakteri gram negatif membentuk
mikroskop, penjepit tabung dan pipet tetes koloni yang bundar, cembung, dan halus dengan
Prosedur percobaan pewarnaan gram tepi yang nyata [13].
adalah preparat diambil dari susu kedelai dengan Pada percobaan pewarnaan gram, didapat
kawat inokulasi yang telah disterilkan dengan bahwa pada pewarnaan sampel susu kedelai,
lilin. Bakteri digoreskan ke kaca objek lalu mikroba yang terkandung adalah berbentuk
dibiarkan kering di udara terbuka kemudian coccus dan berwarna kemerahan. Mikroba
difiksasi. Diamati di bawah mikroskop. tersebut tergolong ke dalam gram negatif karena
Digambarkan hasil yang didapat. Preparat tidak dapat mempertahankan zat warna kristal
dibasahi dengan kristal violet lalu didiamkan 30- violetnya. Didalam susu kedelai terkandung
60 detik kemudian dimiringkan untuk membuang bakteri Escherechia coli yang merupakan bakteri
cairan berlebih lalu dicuci dengan air. Kemudian gram negatif. Sehingga, hasil yang didapat dari
dibasahi dengan iodin lalu didiamkan 30-60 detik percobaan sampel susu kedelai sesuai dengan
kemudian dimiringkan untuk membuang cairan teori.
berlebih. Lalu dicuci dengan air dan dilanjutkan Pada percobaan pewarnaan gram, didapat
dengan alkohol-aseton lalu didiamkan 30-60 bahwa pada pewarnaan sampel Cimori, mikroba
detik kemudian dicuci dengan air. Kemudian yang terkandung adalah berbentuk coccus dan
preparat dicuci dengan pewarna lengkap safranin berwarna keunguan. Mikroba tersebut tergolong
dan dibiarkan selama 30-60 detik. Preparat ke dalam gram positif karena dapat
dimiringkan untuk membuang larutan sisa dan mempertahankan zat warna kristal violetnya.
dicuci dengan air. Preparat dikeringkan dengan Didalam yogurt Cimori terkandung bakteri
tissue lalu diamati dengan mikroskop dan Lactobacillus bulgaricus yang merupakan
hasilnya digambarkan. Ulangi prosedur untuk bakteri gram positif. Sehingga, hasil yang
Cimori. didapat dari percobaan sampel Cimori sesuai
dengan teori.
Hasil dan Pembahasan
Berikut adalah hasil percobaan Kesimpulan
Identifikasi Mikroba pada susu kedelai dan Mikroorganisme adalah jasad hidup yang
Cimori mempunyai ukuran yang sangat kecil. Sampel
Tabel 1. Hasil Percobaan Identifikasi Mikroba yang digunakan dalam percobaan ini adalah susu
Gambar Bakteri
Morfologi kedelai dan Cimori. Morfologi bakteri yang
Sampel Sebelum Sesudah Keterangan
Pewarnaan Pewarnaan
Bakteri terdapat pada sampel susu kedelai adalah
berbentuk coccus dan morfologi bakteri yang
Fermentasi terdapat pada sampel Cimori adalah berbentuk
Susu
Coccus
Gram coccus. Dari hasil pewarnaan gram, mikroba
Kedelai Negatif yang terdapat pada sampel susu kedelai
24 jam
merupakan bakteri gram negatif karena berwarna
kemerahan dan dari hasil pewarnaan gram,
mikroba yang terdapat pada Cimori merupakan
Fermentasi
Cimori Coccus
Gram bakteri gram positif karena berwarna keunguan.
Positif
24 jam
Ucapan Terima Kasih
Penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada pihak-pihak yang telah banyak
Pewarnaan Gram adalah teknik umum
membantu penulis dalam penyusunan jurnal ini.
untuk membedakan bakteri gram positif dan
Pihak-pihak yang dimaksud antara lain adalah
gram negative. Dalam kebanyakan contoh,
orang tua yang telah memberikan dukungan baik
identifikasi awal dan klasifikasi dari bakteri yang
materil maupun spiritual, Kepala Laboratorium
tidak diketahui dapat diketahui dengan
Mikrobiologi Teknik, Ir. Lilis Sukeksi, M.Sc.,
pewarnaan gram [12]. Bakteri gram negatif
Dosen Pembimbing penulis, Dr. Bode Haryanto
adalah kelompok Pewarnaan pada bakteri
Tarigan, S.T., M.T., Ph. D., segenap asisten
dibedakan dalam beberapa komposisi antara
Laboratorium Mikrobiologi Teknik khususnya
gram positif dan gram negatif dari dinding
yang menangani modul Identifikasi Mikroba,
Charissa Dini Sofith, dan rekan-rakan mahasiswa [13] Nautiyal s, Jauhari S. Goel N. Nahawal B S.
seangkatan, secara teristimewa Kelompok V Current Trend of Nonfermenting Gram
(lima) Nisti Amalia Sholihah dan Winny yang Negative Bacili in a tectiary cane hospital in
membantu penulis dalam pelaksanaan percobaan Dehradun uttarakhand. Uttakhand,
dan dalam penulisan jurnal ini. SGRRIM&HS. International Journal of
Advanced Research. 2014
Daftar Pustaka
[1] NIOS, Diploma in Medical Laboratory
Technology. 2010. Microbiology:
Morphology and Classification of Bacteria.
[2] Olyvia, Osi Dwi. 2012. Pemeriksaan
Cemaran Mikroba Pada Biskuit Pop Corn
Crackers. Medan: Universitas Sumatera
Utara.
[3] Harwani, Dharmesh. 2013. Recent Advances
in Culturing The Unculturable Bacteria.
International Journal of Recent Scientific
Research Vol 4, Issue 10, pp 1488-1491.
India: Maharaja Ganga Singh University.
[4] Prasetyo U.W, Tommie. 2009. Pola
Resistensi Bakteri Dalam Darah Terhadap
kloramfenikol,Trimethoprim/Sulfametoksazo
l, dan Tetrasiklin Di Laboratorium
Mikrobiologi Klinik Fakultas Kedokteran
Universitas Indonesia (LMK FKUI) Pada
Tahun 2001-2006. Jakarta: Universitas
Indonesia.
[5] Halubangga, Nurwulan. 2013.
Perbandingan Uji Bakteri pada Produk
Fermentasi Jeroan Ikan Cakalang dengan
Lama Penyimpanan yang Berbeda.
Gorontalo : Universitas Negeri Gorontalo.
[6] Widyawati, Barokah Nugraheni. 2010. Uji
Sensitivitas Bakteri Gram Positif dan
Negatif Isolat Laboratorium Mikrobiologi
Unimus terhadap Penicilin, Tetrasiklin dan
Khloramfenikol. Semarang: Universitas
Muhammadiyah Semarang.
[7] Yulviza, Cut. 2013. Isolasi dan Identifikasi
Bakteri Probiotik pada Rastrelliger sp.
Biospecies. Vol. 6. No.2, hal. 1-7.
[8] Hogg, Stuart. 2005. Essential Microbiolgy.
England: John Wiley & Sons Ltd.
[9] Sumarsih, Sri. 2003. Mikrobiologi Dasar.
Fakultas Pertanian UPN VETERAN:
Yogyakarta .
[10] Kusmayani, Sari, Wida, Hanayasashi S.
MA., Faisal Datu Sefa. 2010. Identifikasi
Mikroba Berdasarkan Sifat Kimiawi.
Jatinangor: Universitas Padjajaran.
[11] Kusumah, Hendra. 2012. Analisis Optimasi
Produksi Yoghurt pada PT. Cimory Cisarua
Bogor. Bogor: Institut Pertanian Bogor.
[12] Dash, Chinmaa. Payyappili Rajan. J. KOH
String and Vancomycin Susceptibilty Test as
an Alternative Method to Gram Straining.
India, City Medical College. Journal of
International Medicine and Dentistry. 2016

Anda mungkin juga menyukai