Anda di halaman 1dari 6

Jurnal Medik Veteriner Oktober 2017, Vol.1 No.

1 : 6-11
eISSN: 2581-012X online pada http://journal.unair.ac.id

ISOLASI DAN IDENTIFIKASI Aspergillus Spp PADA PARU-PARU AYAM


KAMPUNG YANG DIJUAL DI PASAR BANYUWANGI

Isolation and Identification of Aspergillus Spp from The Lungs of Native Chicken
which Sell in Banyuwangi Market

Ratih Novita Praja1*, Aditya Yudhana2


1
Laboratorium Bakteriologi dan Mikologi, Departemen Mikrobiologi Veteriner,
2
Laboratorium Parasitologi, Departemen Parasitologi Veteriner,
Kampus C UNAIR Jln. Mulyorejo, Surabaya, Jawa Timur, Indonesia, 60115
Telp.(031) 5993016, Fax.(031) 5990315
*Corresponding author: ratihvet.unair@gmail.com

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi dan mengidentifikasi Aspergillus Spp pada paru-paru ayam
kampung. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 20 paru-paru ayam kampung yang diambil secara
acak dari Pasar Banyuwangi yang terletak pada wilayah tengah Kota Banyuwangi, Jawa Timur. Sampel dicuci
dengan aquades steril yang berisi antibiotik selanjutnya ditanamkan pada media spesifik 6DERXUDXG¶V 'extrose
Agar (SDA) kemudian diinkubasikan pada suhu kamar selama 3-7 hari. Pertumbuhan morfologi Aspergillus
diamati secara makroskopis. Koloni yang diduga Aspergillus Spp diperiksa secara mikroskopis. Data yang
diperoleh dianalisis secara deskriptif. Hasil pemeriksaan menunjukkan bahwa Aspergillus Spp dapat diisolasi
pada 9 dari 20 sampel paru-paru. Dapat disimpulkan bahwa 45% sampel paru-paru yang diperiksa positif
terinfeksi Aspergillus Spp dan 55% bebas dari infeksi Aspergillus Spp.

Kata kunci: Aspergillus Spp, paru-paru, ayam kampung, Pasar Banyuwangi

Abstract

This research aimed to isolate and identify Aspergillus Spp from the lungs of native chicken. Samples
used in this study were 20 chicken lungs taken randomly from the Banyuwangi Market which located in the
middle of Banyuwangi City, East Java. The samples were washed with sterile aquadest containing antibiotics
EHIRUH FXOWXUHG RQ VSHFLILF PHGLD 6DERXUDXG¶V 'H[WURVH $JDU 6'$ WKHQ LQFXbated at room temperature for 3-
7 days. The plate was observed from Aspergillus Spp colony macroscopically and microscopically. Data were
analyzed descriptively. The result of examination showed that Aspergillus Spp can be isolated from 9 out of 20
lungs. It can be concluded that 45% of the lung samples are infected with Aspergillus Spp and 55% are free
from Aspergillus Spp infection.

Key words: Aspergillus Spp, lungs, native chicken, Banyuwangi Market

PENDAHULUAN dengan penyakit aspergillosis. Prevalensi


kejadian aspergillosis pada peternakan unggas
Indonesia sebagai negara tropis kondisinya komersial juga pernah dilaporkan cukup tinggi
sangat memadai untuk pertumbuhan berbagai (Gholib, 2005).
macam jamur termasuk Aspergillus. Aspergillus Aspergillosis merupakan penyakit saluran
merupakan spesies jamur yang tersebar secara pernafasan yang disebabkan oleh infeksi jamur
kosmopolitan, karena spora jamur yang mudah dari genus Aspergillus. Penyakit ini sering
disebarkan oleh angin, mudah tumbuh pada menyerang ayam, kalkun, burung liar dan
bahan-bahan organik atau produk hasil burung dalam sangkar. Aspergillosis di
pertanian. Litter dan pakan yang digunakan Indonesia di sebabkan oleh beberapa spesies
dalam memelihara unggas bahannya merupakan Aspergillus yaitu Aspergillus fumigarus,
produk pertanian sehinggaberperan sebagai Aspergillus flavus, Aspergillus glaucus,
sumber infeksi Aspergillus atau disebut juga Aspergillus niger, Aspergillus vesicolor. Jamur-

J Med Vet 2017, 1(1):6-11. eISSN: 2581-012X | 6


Jurnal Medik Veteriner Ratih Novita Praja, et al

jamur ini selalu ditemukan pada pakan dan juga METODE PENELITIAN
pada bahan-bahan lainnya (Fadilah, 2011).
Penyakit Aspergillosis pada unggas merupakan Penelitian ini adalah penelitian deskriptif
penyakit mikosis terpenting di Indonesia. yang dengan menggunakan metode Thompson (1996).
disebabkan oleh Aspergillus fumigatus sebagai Aspergillus Sp diisolasi dengan cara
penyebab utama, Aspergillus flavus dan membiakkan paru-paru ayam kampung ke dalam
Aspergillus niger. Aspergillus bersifat medium Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan
kosmopolitan, sporanya yang mempunyai ukuran diinkubasikan pada suhu kamar selama 1-2
sangat kecil dan ringan mudah menyebar di minggu. Selanjutnya biakan diamati setiap hari
udara sehingga mempunyai peran yang sangat untuk mengamati pertumbuhan koloni jamur
besar dalam mencemari bahan-bahan lain sacara makroskopis dan dibuat slide kultur untuk
(Alvarez et al., 2010). mengidentifikasi jamur secara mikroskopis.
Aspergillus merupakan jamur yang mampu Sampel yang digunakan adalah organ paru-paru
hidup pada media dengan derajat keasaman dan dari 20 ekor ayam kampung yang dijual di Pasar
kandungan gula yang tinggi. Jamur ini dapat Banyuwangi, Jawa Timur dan diambil secara
menyebabkan pembusukan pada buah-buahan acak. Paru-paru ayam tersebut diambil secara
atau sayuran. Aspergillus ada yang bersifat aseptik dari pedagang pasar dan ditempatkan
parasit, ada pula yang besifat saprofit. dalam wadah plastik steril, kemudian dibawa ke
Aspergillus yang bersifat parasit menyebabkan Laboratorium Instrument Prodi Kedokteran
penyakit aspergillosis pada unggas karena dapat Hewan Universitas Airlangga PSDKU
memproduksi suatu zat racun yang disebut Banyuwangi.
dengan aflatoksin. Aspergillus Spp sering Sampel dimasukkan ke dalam cawan Petri
ditemukan pada bahan pakan yang disimpan di steril secara aseptik, dengan menggunakan
dalam gudang dengan kelembaban tinggi. gunting paru-paru dipotong dengan ukuran 1-2
Aspergillus Spp dianggap patogen karena dapat cm, potongan paru-paru tersebut dicuci sebanyak
menyebabkan suatu penyakit saluran pernafasan, 3x dengan aquades steril yang berisi antibiotik
radang granulomatosis pada selaput lendir, mata, ampicillin (0.1 cc/100ml), kemudian tiap
telinga, kulit, meningen, bronchus dan paru-paru potongan organ ditanamkan pada permukaan
(Handajani dan Purwoko, 2008). media Sabouraud Dextrose Agar (SDA) dan
Ayam kampung merupakan salah satu diinkubasikan pada suhu kamar selama 3-7 hari.
sumber kekayaan genetik ternak lokal Indonesia. Pada hari ke-3 dan seterusnya biakan diamati
Dibandingkan dengan unggas lain, ayam terhadap pertumbuhan koloni jamur secara
kampung termasuk salah satu ternak yang makroskopik yaitu dengan melihat bentuk,
memiliki kelebihan, pemeliharaan ayam warna, permukaan bawah dan tepi koloni.
kampung mudah dan sederhana, biaya yang Apabila ada pertumbuhan koloni yang diduga
dikeluarkan relatif murah dan mempunyai daya Aspergillus Spp dilakukan pemeriksaan secara
tahan tubuh yang tinggi terhadap penyakit. mikroskopis dengan membuat slide preparat
Ayam kampung mempunyai peran yang sangat pada object glass (Xavier et al., 2007).
besar bagi kehidupan masyarakat, karena dapat Identifikasi jamur yang diduga Aspergillus
dimanfaatkan sebagai sumber daging dan telur Spp dilakukan dengan cara penanaman pada
serta sebagai tambahan pendapatan (Solihati slide kultur. Slide kultur dibuat dengan cara
dkk., 2006). Penelitian ini bertujuan untuk isolasi metakkan pipet steril pada dasar cawan Petri,
dan identifikasi Aspergillus Spp pada paru-paru kemudian ditempatkan kapas yang telah dibasahi
ayam kampung yang dijual di Pasar dengan aquades steril pada cawan Petri tersebut,
Banyuwangi, mengingat banyaknya permintaan sehingga suasana di dalam cawan Petri menjadi
masyarakat sekitar terhadap konsumsi daging lembab. Selanjutnya diletakkan objek glass di
ayam kampung maka penelitian ini penting atas pipet, Sabouraud Dextrose Agar (SDA)
untuk dilakukan. dipotong dengan ukuran 1x1 cm dan diletakkan

J Med Vet 2017, 1(1):6-11. eISSN: 2581-012X | 7


Jurnal Medik Veteriner Ratih Novita Praja, et al

di atas objek glass. Kemudian dioleskan HASIL DAN PEMBAHASAN


potongan SDA dengan biakan jamur pada empat
sisi dengan menggunakan ose steril. Potongan Hasil isolasi Aspergillus Spp terhadap 20
agar ditutup dengan cover glass. Kemudian sampel organ paru-paru ayam kampung dapat
cawan Petri ditutup kembali. Biakan dilihat pada tabel 1.
diinkubasikan pada suhu kamar selama 3-7 hari. Hasil positif selanjutnya diamati morfologi
Pertumbuhan koloni diamati secara mikroskopis koloni untuk masing-masing spesies Aspergillus
terhadap pertumbuhan hifa bersepta, konidia, yang selanjutnya dapat dilihat pada tabel 2.
konidiospor dan phialid dari jamur. Selanjutnya Hasil pengamatan terdapat tiga spesies
koloni diwarnai dengan meneteskan Lactophenol Aspergillus yang ditemukan yaitu Aspergillus
cotton blue (LCB) pada pinggiran cover glass flavus, Aspergillus niger dan Aspergillus
dan diidentifikasi di bawah mikroskop pada fumigatus. Aspergillus flavus berwarna hijau
pembesaran 400x (Kunkle et al., 2003). kekuningan dengan pinggiran berwarna putih.

Tabel 1. Hasil isolasi Aspergillus Spp pada 20 sampel organ paru-paru ayam kampung
Pertumbuhan Pada
No. Sampel Jenis Jamur
Media SDA
1. Paru-paru ayam I + Aspergillus Spp
2. Paru-paru ayam II + Aspergillus Spp
3. Paru-paru ayam III - -
4. Paru-paru ayam IV - -
5. Paru-paru ayam V - -
6. Paru-paru ayam VI + Aspergillus Spp
7. Paru-paru ayam VII + Aspergillus Spp
8. Paru-paru ayam VIII + Aspergillus Spp
9. Paru-paru ayam IX - -
10. Paru-paru ayam X - -
11. Paru-paru ayam XI - -
12. Paru-paru ayam XII - -
13. Paru-paru ayam XIII + Aspergillus Spp
14. Paru-paru ayam XIV + Aspergillus Spp
15. Paru-paru ayam XV + Aspergillus Spp
16. Paru-paru ayam XVI + Aspergillus Spp
17. Paru-paru ayam XVII - -
18. Paru-paru ayam XVIII - -
19. Paru-paru ayam XIX - -
20. Paru-paru ayam XX - -
Jumlah Sampel 20
Persentase Positif 9 (45%)
(-) tidak ada pertumbuhan Aspergillus Spp; (+) jamur Aspergillus Spp

Tabel 2. Morfologi koloni jamur pada media 6DERXUDXG¶V 'H[WURVH $JDU (SDA)
Warna Koloni Tepi Koloni Permukaan Koloni Spesies
Hijau tua Putih Kuning kecoklatan Aspergillus fumigatus
Hitam Putih Kuning kecoklatan Aspergillus niger
Hijau kekuningan Putih Kuning kecoklatan Aspergillus flavus

J Med Vet 2017, 1(1):6-11. eISSN: 2581-012X | 8


Jurnal Medik Veteriner Ratih Novita Praja, et al

Gambar 1. Koloni makroskopis dan mikroskopis Aspergillus Spp yang tumbuh pada media
6DERXUDXG¶V 'H[WURVH $JDU (SDA)

Aspergillus niger terlihat berwarna hitam warna hijau tua atau hijau gelap dengan
dengan pinggiran putih. Aspergillus fumigatus pinggiran putih dan permukan bawah koloni
berwarna hijau tua dengan pinggiran putih. berwarna kekuningan sampai coklat. Koloni
Koloni tersebut berwarna terang dengan Aspergillus fumigatus yang tumbuh berwarna
miselium seperti kapas. Awal mula pengamatan, hijau kebiruan, diameter 1-2 cm, permukaan
koloni muncul sebagai filamen putih dan koloni seperti beludru (velvety) (Akan et al.,
berubah warna tergantung spesiesnya. Koloni 2002).
Aspergillus juga ditandai dengan konidia yang Aspergillus niger berwarna koloni hitam
menyebar. Terdapat tiga spesies Aspergillus dengan pinggiran putih dan permukaan bawah
yang ditemukan, yaitu Aspergillus niger yang koloni berwarna kekuningan sampai coklat.
ditunjukkan dengan warna miselium yang Secara mikroskopis dicirikan dengan warna
berwarna hitam, Aspergillus flavus yang konidia, phialid memenuhi seluruh permukaan
ditunjukkan dengan miselium warna hijau vesikel dan vesikel bulat besar. Aspergillus niger
kekuningan, dan Aspergillus fumigatus yang memiliki warna koloni hitam dan bagian bawah
ditunjukkan dengan miselium berwarna hijau tua koloni berwarna putih kekuningan. Secara
(Hartana, 2014). Pertumbuhan dan perubahan mikroskopis vesikel berbentuk bulat hingga semi
warna koloni makroskopis dan identifikasi bulat. Konidia bulat hingga semi bulat dan
mikroskopis dari Aspergillus flavus, Aspergillus berwarna coklat (Wangge dkk., 2012).
fumigatus dan Aspergillus niger dapat dilihat Aspergillus flavus yang tumbuh mula-mula
pada Gambar 1. berwarna putih kemudian pada hari ke empat
Aspergillus secara mikroskopis berubah menjadi hijau kekuningan dengan
menunjukkan adanya tangkai konidia pinggiran putih dan permukaan bawah koloni
(konidiofora), vesikel dan spora/konidia berwarni kekuningan sampai coklat. Aspergillus
berbentuk bulat berwarna hijau kebiruan. flavus secara makroskopis koloni yang terlihat
Pemeriksaan mikroskopis menunjukkan adanya berwarna hijau kekuningan dan pada bagian
tangkai konidia (konidiofora) pendek halus bawahnya berwarna kekuningan sampai coklat.
berwarna kehijauan, kepala konidia (vesikel) Secara mikroskopis konidiofor tampak jelas,
berbentuk seperti gada (clavate) dan bulat, dan tidak berpigmen, kasar, panjangnya kurang dari
menjadi lonjong (columnar) dengan 1 mm (Gautam dan Bhadauria, 2012).
bertambahnya umur koloni. Sterigmata tampak Identifikasi spesies pada masing-masing
menutupi setengah bagian atas dari vesikel. biakan berdasarkan pemeriksaan mikroskopis
Spora/konidia berbentuk bulat, berwarna dengan melihat morfologi phialidnya, yaitu yang
kehijauan, dan permukaan bergerigi (echinulate) mempunyai tipe dimorfik phialid atau
(Redig, 2005). Aspergillus fumigatus koloni monomorfik atau keduanya. Pembiakan
muncul sebagai filamen putih kemudian berubah dilakukan pada suhu 37oC, karena suhu inkubasi

J Med Vet 2017, 1(1):6-11. eISSN: 2581-012X | 9


Jurnal Medik Veteriner Ratih Novita Praja, et al

tersebut merupakan suhu yang sesuai dengan kering, bersih, dan segar. Tingkatkan sirkulasi
suhu tubuh sehingga kapang Aspergillus yang udara di dalam kandang dan kontrol kelembaban
tumbuh merupakan kapang yang bersifat untuk menghambat pertumbuhan dan
patogen. Pada suhu inkubasi yang sesuai dengan penyebaran spora di udara.
suhu tubuh (37oC), cendawan yang patogenik,
baik kapang maupun khamir, akan tumbuh lebih KESIMPULAN
subur dibandingkan pada suhu ruangan (25oC)
dan pada suhu ruangan hanya cendawan yang Berdasarkan hasil penelitian dapat
bersifat saprofit yang tumbuhnya subur (Singh et disimpulkan bahwa dari 20 sampel paru-paru
al., 2009). ayam kampung yang diperiksa sebanyak 9
Infeksi Aspergillus Spp pada paru-paru ayam sampel (45%) dapat diisolasi dan diidentifikasi
kampung disebabkan oleh pakan yang Aspergillus Spp dan 11 sampel (55%) tidak
terkontaminasi yang mengandung spora dan ditemukan adanya pertumbuhan Aspergillus Spp.
berhubungan dengan aspek lingkungan hidup
ayam kampung. Spora Aspergillus yang UCAPAN TERIMA KASIH
mempunyai ukuran sangat kecil dan ringan
mudah menyebar di udara sehingga mempunyai Peneliti mengucapkan terima kasih kepada
peran yang sangat besar dalam mencemari pakan Rektor Universitas Airlangga, Dekan Fakultas
ternak. Spora Aspergillus Spp dapat masuk ke Kedokteran Hewan dan Ketua Program Studi
dalam tubuh unggas secara perinhalasi, spora Kedokteran Hewan Universitas Airlangga
masuk ke dalam tubuh selanjutnya terbawa PSDKU Banyuwangi atas diberikannya
aliran darah sehingga menyebabkan kerusakan kesempatan untuk melaksanakan penelitian ini
pada berbagai organ terutama paru-paru sehingga dapat terselesaikan dengan baik.
(Tyasningsih, 2010).
Faktor-faktor pendukung timbulnya infeksi DAFTAR PUSTAKA
jamur Aspergillus terutama berhubungan dengan
aspek lingkungan dan manajemen kandang Akan, M., R. +D]URßJOX Z. Ilhan, B.
dengan ventilasi kurang memadai, berdebu, 6DUH\\ŽXSRßJOX R. Tunca. 2002. A case of
kelembapan dan temperatur yang sesuai untuk aspergillosis in a broiler breeder flock. Avian
pertumbuhan jamur, litter basah dan lembab, Diseases 46(2): 497±501.
pakan lembab dan berjamur (Alvarez et al.,
2012). Menururt Gandjar dkk (2006) bahan Alvarez-Perez, S., A. Mateos, L. Dominguez, E.
pangan yang mudah terkontaminasi jamur Martinez-Nevado, J.L. Blanco, M.E. Garcia.
Aspergillus Sp misalnya pada jenis serelia 2010. Polyclonal Aspergillus fumigatus
(jagung, sorgum, beras, gamdum) dan kacang- infection in captive penguins. Veterinary
kacangan. Komoditi yang memiliki resiko tinggi Microbiology 144(3): 444±449.
terkontaminasi jamur adalah jagung dan kacang
tanah karena sumber karbohidrat pada serelia Fadilah, R., A. Polana. 2011. Mengatasi 71
biji-bijian sangat mudah dicemari oleh berbagai Penyakit Pada Ayam. Agromedia Pustaka,
jenis jamur. Menurut Fadilah dan Fatkhuroji Jakarta.
(2013) Pencegahan infeksi Aspergillus dilakukan
dengan cara menjaga kebersihan dilingkungan Fadilah, R., Fatkhuroji. 2013. Memaksimalkan
atau kandang pemeliharaan, pakan dan peralatan Produksi Ayam Ras Petelur. Agromedia
kandang yang terkontaminasi jamur harus Pustaka, Jakarta.
dibuang, pakan yang diberikan harus bebas dari
jamur, peralatan produksi seperti tempat pakan Gandjar, Indrawati, O. Sjamsuridzal, Wellyzar,
dan minum harus dibersihkan dan didesinfeksi. Ariyanti. 2006. Mikologi Dasar dan Terapan.
Sebaiknya, sekam yang digunakan dalam kondisi Gramedia Pustaka, Jakarta.

J Med Vet 2017, 1(1):6-11. eISSN: 2581-012X | 10


Jurnal Medik Veteriner Ratih Novita Praja, et al

Gautam, A.K., R. Bhadauria. 2012. Singh, S., M.K. Borah, D.K. Sharma. 2009.
Characterization of Aspergillus species Aspergillosis in turkey poults. Indian
associated with commercially stored triphala Journal of Veterinary Pathology 33(2): 220±
powder. African Journal Biotechnol 11 221.
(104): 16814-16823.
Solihati, N., R. Idi, R. Setiawan, I.Y. Asmara,
Gholib, D. 2005. Pengembangan teknik serologi B.I. Sujana. 2006. Pengaruh lama
untuk pemeriksaan aspergillosis ayam. penyimpanan semen cair ayam buras pada
Jurnal Ilmu Ternak dan Veteriner 10(2). suhu 5°C terhadap periode fertil dan
143-149. fertilisasi sperma. Jurnal Ilmu Ternak 6(1):
7-11.
Handajani, N.S., T. Purwoko. 2008. Aktivitas
ekstrak rimpang lengkuas (Alpinia galaga) Thompson, J.C. 1996. Techniques for the
terhadap pertumbuhan jamur Aspergillus sp. Isolation of the common pathogenic fungi,
penghasil aflatoksin dan Fusarium dilution plating and the ringworm fungi.
moniliforme. Biodiversitas 9(5): 161-164. Medium 2:110-120.

Hartana, S.N. 2014. Keanekaragaman Cendawan Tyasningsih, W. 2010. Potensi pakan sebagai
yang Diisolasi di Lokasi Perkandangan sumber pencemaran Aspergillus Spp
Ayam. Skripsi. Departemen Ilmu Penyakit penyebab Aspergillosis pada unggas.
Hewan dan Kesehatan Masyarakat Vetenaria medika 3(1): 31-34.
Veteriner. Fakultas Kedokteran Hewan,
Institut Pertanian Bogor. Wangge, E.S.A., D.N. Suprapta, G.N.A. Wirya.
2012. Isolasi dan identifikasi jamur
Kunkle, R.A., Y.M. Saif, H.J. Barnes, J.R. penghasil mikotoksin pada biji kakao kering
Glisson. 2003. Aspergillosis, Diseases of yang dihasilkan di Flores. J. Agric. Sci. and
Poultry. Iowa State University Press, Ames Biotechnol 1(1): 39-47.
(11): 883±895.
Xavier, M.O., M.P. Soares, A.R.M. Meinerz.
Redig, P. 2005. Mycotic infections in birds I: 2007. Aspergillosis, a limiting factor during
Aspergillosis. North American Veterinary recovery of captive magellanic penguins.
Conference Proceedings, Eastern States Brazilian Journal of Microbiology 38(3):
Veterinary Association 1192±1194. 480±484.

***

J Med Vet 2017, 1(1):6-11. eISSN: 2581-012X | 11

Anda mungkin juga menyukai