Anda di halaman 1dari 6

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI FARMASI

PRAKTIKUM IV
TEKNIK ASEPTIS: PEMINDAH BIAKAN

Disusun oleh

Nama NIM Paraf


Safina Nur Azizah 16/397317/FA/11000
Stephanus .M .A 16/397323/FA/11006
Thania Rani .A 16/397326/FA/11009
Uli Choirin .N 16/397329/FA/11012

Golongan : IV
Kelompok :3
Tanggal Praktikum : 19 April 2017
Dosen Jaga : Dr. rer. nat. Triana Hertiani, M.Si., Apt
Asisten Jaga :
Asisten Koreksi :

LABORATORIUM MIKROBIOLOGI FARMASI


DEPARTEMEN BIOLOGI FARMASI
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA 2017
A. TUJUAN
1. Mampu melakukan kerja aseptis.
2. Memindahkan biakan dari satu media ke media lain.
B. DASAR TEORI

Di alam, populasi mikroba merupakan populasi campuran dari berbagai


mikroorganisme atau disebut juga biakan campuran. Teknik biakan murni
digunakan untuk memisahkan berbagai macam bakteri tersebut. Untuk dapat
memperoleh biakan murni digunakan beberapa teknik biakan yaitu metode agar
tuang dan metode penggoresan lempengan agar (Hastowo,1992).
Teknik aseptis sangat penting dalam pengerjaan mikrobiologi yang
memerlukan ketelitian dan keakuratan disamping kesterilan yang harus selalu
dijaga agar terbebas dari kontaminan yang dapat mencemari. Populasi mikroba
di alam sekitar kita sangat besar dan komplek. Udara merupakan media
masuknya suatu kontaminan ke dalam wadah kultur bakteri. Keragaman yang
luas dalam hal tipe nutrisi diantara bakteri, diimbangi oleh tersedianya berbagai
macam media yang banyak macamnya untuk kultur murni (Machmud, 2008).
Pemindahan biakan yang akan digunakan sesteril mungkin. Biakan
murni dengan berbagai pengecualian dilakukan di atas atau didalam media
biakan padat. Pelaksanaannya dimulai dengan memisahkan suatu sel tertentu
dari populasi sel dan memerlukan bahwa koloni yang tumbuh dari sel ini tetap
terpisah dari sel-selnya atau koloni-koloni lain (Schegel, 1994).

Pemilihan medium biakan bagi pertumbuhan


a. Medium pembiakan kompleks.
Untuk banyaknya mikroorganisme bertuntutan tinggi belum dikenal
benar bahan-bahan makanan yang diperlukan. Orang membiakannya dalam
larutan biak yang mengandung ekstrak ragi, otolisat ragi, pepton / ekstrak
daging. Untuk beberapa kelompok organisme lain lazim juga digunakan :
rempah-rempah, dekak rumput kering, sari prem, sari wortel, santan, dan
endapan klorofil, juga sari perasan kotoran kuda. Mengingat biaya, larutan-
larutan biak tidak dibentuk dari senyawa-senyawa murni tapi dengan harga
murah.
b. Medium pembiakan padat.
Untuk membuat medium ini pada larutan biakan cair ditambahkan bahan
pemadat yang berisi konsisten seperti selai pada larutan cair. Bahan pemadat yang
ideal adalah agar, dimana agar adalah polisakarida dengan susunan kompleks dan
serabut kuat berasal dari ganggang laut.
Kelebihan : - digunakan sebagai pembeku suatu bahan untuk media
- hancur dalam air.
- agar membentuk gel pada suhu dibawah suhu 40oC (Schegel,
1994).

Metode pemindahan biakan


Dalam biakan cair mikroba menunjukkan penimbuhan sendiri bila
pertumbuhan mikroorganisme menumpuk didasar tabung akan terlihat sedimen.
Sebaliknya, jika tumbuh di permukaan akan terlihat seperti folikol berupa lapisan
tipis. Ada 3 macam cara pemindahan biakan :
a. Metode penggoresan agar

Goresan T Goresan kodran Goresan Goresan radium Goresan


Zig-zag sinar

b. Metode agar miring


Medium cair digunakan pada isolasi dengan cara-cara
pengenceran. Dasar melakukan pengenceran adalah penurunan jumlah
mikroorganisme sehingga pada suatu saat ditentukan sel saja dalam
tabung.
c. Metode agar sebar
Identifikasi biakan mikroorganisme saling memerlukan metode
ini tanpa pemindahan tercemar. Pemindahan biakan ini dilakukan dengan
cara teknik aseptik. Untuk memberikan kemurnian biakan selama
pemindahan berulang-ulang, mikroorganisme dapat dilakukan dalam
biakan cair / padat.
( Reff : Bibiana W Lay, 37-46 )
C. ALAT DAN BAHAN
1. Lampu spiritus
2. Ose
3. Nutrien agar miring
4. Kaldu nutrien
5. Kultur cair E.coli ATCC 25932
6. Kultur pada agar miring Staphylococcus aureus ATCC 25923

D. CARA KERJA
1. Pemindahan Biakan Dari Media Cair Ke Media Padat
Tabung yang berisi kultur E.coli yang akan dipindahkan dibuka, dipanasi
mulut tabung dengan lampu spiritus

Ose dipanaskan sampai membara, dibiarkan dingin

Dimasukkan ose ke dalam biakan, diambil sedikit cairan



Tabung berisi nutrien agar dibuka, dipanasi mulut tabung dengan lampu
spiritus

Dipindahkan biakan dari ose ke dalam tabung nutrien agar miring
dengan digoreskan secara zig zag

Dipanasi kembali mulut tabung, ditutup dengan kapas berbalut kassa dan
alumunium foil, dipanasi kembali tutupnya

Diinkubasi pada 370C untuk praktikum yang akan datang

2. Pemindahan biakan dari media padat ke media padat


Tabung yang berisi kultur Staphylococcus aureus dibuka, dipanasi mulut
tabung dengan lampu spiritus

Dipanasi ose sampai merah

Diambil sedikit biakan dari agar miring, digoreskan ke dalam tabung
yang berisi media agar miring

Dipanasi kembali mulut tabung, ditutup dengan kapas berbalut kassa dan
alumunium foil, dipanasi kembali tutupnya

Diinkubasi pada 370C untuk praktikum yang akan datang
E. HASIL PENGAMATAN
F. PEMBAHASAN
Praktikum ini bertujuan agar mahasiswa dapat melakukan kerja aseptis
dan dapat memindahkan biakan dari satu media ke media lain.
Teknik aseptis merupakan suatu cara yang dilakukan pada pekerjaan
mikrobiologi untuk mencegah terjadinya ontaminasi pada biakan maupun pada
praktikan dari zat-zat yang mungkin bersifat patogen. Untuk mnyempurnakan
kerja aseptis, hal hal yang perlu diperhatikan adalah area kerja dibersihkan
dengan desinfektan, alat alat untuk keperluan kerja aseptis disterilisasi terlebih
dahulu, serta pekerjaan dilakukan secara cepat dan efisien.

Pada praktikum ini dilakukan pemindah biakan Staphylococcus aureus dari


medium padat ke medium padat dan pemindah biakan Eschericia coli dari
medium cair ke medium padat.
Proses pemindah biakan dilakukan dalam LAF (Laminar Air Flow). LAF
digunakan untuk menyaring udara sehingga bebas debu dan bakteri. Semua
peralatan yang digunakan dalam pemindah biakan ini disterilkan terlebih dahulu,
begitu pula tangan praktikan. Tangan praktikan disemprot dengan alkohol 70%
untuk menghilangkan mikroorganisme yang tidak diinginkan di tangan sehingga
menjadi steril dan menghindari adanya kontaminasi. Tangan dimasukkan segera
dalam LAF setelah disemprot alkohol. Kemudian tabung berisi kultur eschericia
coli cair dibuka tutupnya dan panasi mukut tabung dengan api bunsen, begitu
pula mulut tabung yang berisi agar miring. Tujuan dari pemanasan ini adalah
agar tabung tetap dalam kondisi steril. Ose dipanaskan dengan api bunsen
sampai membara, ditunggu sampai dingin. Ose yang telah dipanaskan digunakan
untuk mengambil biakan E.coli Hastowo, sugyo . 1992 . Mikrobiologi . jakarta :
rajawali
Schegel, Hans G, 1994, Mikrobiologi Umum,Universitas Gajah Mada Pers,
Yogyakarta.
Machmud, M. 2008. Teknik Penyimpanan dan Pemeliharaan Mikroba. Balai
Penelitian Bioteknologi Tanaman Pangan, Bogor.

Anda mungkin juga menyukai