DOSEN PENGAMPU:
Sri Nanan B. Widiyanto, Prof.
Khalilan Lambangsari, S.T., M.Si
Lili Melani, S.T., M.Sc, Ph.D
NIM: 11219021
Kelompok: 4
BORANG NILAI MODUL 2
MODUL 2
STRUKTUR DAN ORGAN PENGHASIL METABOLIT PADA TUMBUHAN
i. Latar Belakang
Tumbuhan memiliki berbagai manfaat bagi manusia dan hewan. Tumbuhan
merupakan sumber kehidupan bagi makhluk hidup lainnya. Tumbuhan dapat
dimanfaatkan langsung bagian-bagiannya seperti buah dan bunga ataupun
memanfaatkan zat yang terkandung di dalam tumbuhan tersebut.. Banyak obat-obatan
penting yang berasal dari ekstrak bahan alami seperti morfin, aspirin, dan penisillin.
Tumbuhan memiliki dua jenis metabolisme, yaitu metabolisme primer dan
metabolisme sekunder. Molekul kecil seperti gula, asam amino, protein, dan
polisakarida merupakan bagian dari metabolisme primer. Semua sel hidup memiliki
metabolisme primer yang mirip. Metabolisme sekunder adalah sejumlah senyawa
kimia yang diproduksi oleh sel tumbuhan melalui jalur metabolisme yang berasal dari
jalur metabolisme primer. Metabolit sekunder dideskripsikan sebagai antibiotik,
antijamur, dan antivirus. Oleh karena itu, metabolit sekunder ini bisa melindungi
tumbuhan dari patogen (Hussein & El-Anssary, 2018).
Senyawa metabolit sekunder yang dimiliki tumbuhan ini memiliki berbagai
fungsi, termasuk sebagai pelindung dari serangan hama/penyakit (phytoaleksin),
melindungi tumbuhan dari stress lingkungan, sebagai atraktan atau penarik serangga
penyerbuk, sebagai zat pengatur tumbuh, pelindung terhadap sinar ultraviolet, dan
sebagai alat untuk bersaing dengan tanaman lain (alelopati) (Saifudin, 2014). Pada saat
ini mulai dikembangkan bioproduk yang memanfaatkan senyawa metabolit sekunder
dari berbagai macam tumbuhan. Salah satu contohnya ialah senyawa glikosida
flavonoid pada tanaman Citrus yang memiliki berbagai aktivitas farmakologi seperti
antikanker dan antioksidan (Fahrurroji & Riza, 2020). Salah satu cara untuk
mengetahui dan meneliti kandungan senyawa metabolit sekunder pada tumbuhan
adalah dengan menggunakan alat bantu mikroskop.
ii. Tujuan
1. Menentukan aliran sitoplasma pada sel mesofil tanaman Hydrilla menggunakan
mikroskop cahaya
2. Menentukan perbedaan akar monokotil tanaman Zea mays dan akar dikotil
tanaman Ramunculus menggunakan mikroskop cahaya
3. Menentukan perbedaan batang monokotil tanaman Zea mays dan batang dikotil
tanaman bunga matahari menggunakan mikroskop cahaya
4. Menentukan perbedaan daun monokotil tanaman Zea mays dan daun dikotil
tanaman Citrus
5. Menentukan keberadaan kloroplas pada daging buah Capsicum annuum
menggunakan mikroskop cahaya
6. Menentukan keberadaan kromoplas pada daging buah Capsicum annuum
menggunakan mikroskop cahaya
7. Menentukan keberadaan amiloplas pada umbi kentang menggunakan mikroskop
cahaya
8. Menentukan keberadaan lipida pada biji Ricinus communis dengan menggunakan
reagen Sudan III pada mikroskop cahaya
9. Menentukan jenis metabolit sekunder (terpenoid/alkaloid) pada daun jeruk (Citrus)
dan batang mint (Mentha) yang ditetesi Neutral red untuk terpenoid dan reagen
Jeffrey untuk alkaloid.
v. Cara Kerja
v.i. Penggunaan Mikroskop
Diperhatikan bahwa
Mikroskop lensa objektif dengan
Dinyalakan
diperhatikan dan perbesaran paling Condensor
lampu dan
dipastikan bahwa kecil (4x atau 10x) dinaikkan hingga
disesuaikan
saat akan dipakai berada posisi tegak posisi paling atas
intensitas cahaya
dalam keadaan off lurus dengan meja
preparat
v.ii.Pembuatan Sayatan
a. Sayatan segar tanpa matriks penyokong
Petri dish diisi
Dibuat beberapa sayatan
dengan akuades. Dilakukan
jaringan/organ dengan silet tajam.
Disiapkan Disiapkan setetes penyayatan dalam
Hasil sayatan diletakkan di petri dish
bahan yang air/pewarna diatas satu arah atau dua
yang berisi air atau diletakkan
dibutuhkan kaca objek apabila arah saat menyayat
langsung diatas reagen pada kaca
sayatan diletakkan jaringan/organ
objek
di kaca objek
Sudut sayatan diupayakan Diambil satu atau dua sayatan yang tipis,
Sayatan dilepaskan
seteliti mungkin agar diperoleh diletakkan di atas kaca objek yang telah
dari silet dan
sayatan yang tepat. bahan yang diberi reagen. Kaca tutup diletakkan di
dimasukkan ke
akan disayat dan silet atas spesimen dengan pinset. Diupayakan
dalam air dengan
sebaiknya dalam keadaan salah satu ujung kaca tutup berada
kuas
lembab dekat/menempel pada bagian tepi reagen.
Materi/spesimen disisipkan
Bahan matriks penyokong Matriks dipegang erat
(misal batang/akar kecil dan
disiapkan, dibuat belahan tapi jangan sampai
lunak, atau daun yang tipis) yang
memangan radial pada spesimen yang akan
akan disayat pada belahan
matriks tersebut disayat ditekan
matriks
Selesai
Spesimen diamati
Daun tersebut
dibawah mikroskop.
Diambil segmen daun diletakkan di atas kaca
Digambar dan ditandai
Hydrilla objek yang ditetesi air.
semua bagian dan
Ditutup dengan kaca
organel sel
Diperhatikan apakah
aliran sitolasma dapat Selesai
diamati
Latihan 2. Pengamatan struktur organ akar, batang, dan daun monokotil dan dikotil
a. Akar
Selesai
b. Batang
c. Daun
Selesai
Tabel 6.2 Pengamatan struktur organ akar, batang, dan daun monokotil dan dikotil
Spesimen Hasil Pengamatan Literatur
MONOKOTIL
Akar Zea mays
Batang Zea mays
DIKOTIL
Akar Ramunculus
Daun Citrus
KROMOPLAS
Capsicum annuum
AMILOPLAS
Umbi kentang
LIPIDA
Biji Ricinus communis
Batang mint
(Mentha)
viii. Kesimpulan
1. Pada sel mesofil tanaman Hydrilla dapat dilihat aliran sitoplasmanya pada
bagian penyusun ibu tulang daun yang memanjang di bagian tengah daun
(Rondonuwu, 2014)
2. Pada akar monokotil tanaman Zea mays, terdapat lebih dari 6 jari-jari xylem
(arc) sehingga disebut polyarch sedangkan pada akar dikotil tanaman
Ramunculus, jumlah berkas xylem sebanyak 5 atau pentarch (Charisma, et.al,
2019)
3. Perbedaan batang monokotil tanaman Zea mays dan batang dikotil tanaman
bunga matahari terlihat pada ikatan pembuluhnya dimana batang monokotil
memiliki ikatan pembuluh yang letaknya tersebar dan tidak beraturan
sedangkan batang dikotil memiliki ikatan pembuluh yang tersusun teratur pada
satu lingkaran (Muhadjir, 1988)
4. Perbedaan daun monokotil tanaman Zea mays dan daun dikotil tanaman Citrus
adalah pada daun tanaman monokotil, sel-sel penutupnya berbentuk seragam dan
spesifik sedangkan pada daun tanaman dikotil sel-sel penutupnya berbentuk ginjal
(Haryanti, 2010)
5. Keberadaan kloroplas pada daging buah Capsicum annuum dapat terlihat di sel
parenkimnya (Nugroho, 2014)
6. Keberadaan kromoplas pada daging buah Capsicum annuum dapat terlihat pada
sel epidermisnya (Weryszko-Chmielewska & Michalojc, 2011)
7. Keberadaan amiloplas pada umbi kentang dapat diketahui dengan adanya butiran
besar amilum sederhana yang akan berwarna ungi jika diuji dengan reagen I₂KI
(Peterson, et.al, 2008)
8. Biji Ricinus communis mengandung lipida setelah dilakukan uji dengan reagen
Sudan III (Yuldasheva et.al, 2002)
9. Dari uji metabolit sekunder, diketahui bahwa daun jeruk mengandung terpenoid
dan alkaloid serta batang mint juga mengandung alkaloid dan terpenoid (Mehmood
et.al, 2015)