DOSEN PENGAMPU:
Sri Nanan B. Widiyanto, Prof.
Khalilan Lambangsari, S.T., M.Si
Lili Melani, S.T., M.Sc, Ph.D
NIM: 11219021
Kelompok: 4
BORANG NILAI MODUL 4
MODUL 4
KULTIVASI DAN PERTUMBUHAN ALGA
i. Latar Belakang
Manusia setiap hari pasti memerlukan energi untuk menjalani aktivitasnya.
Energi yang saat ini paling marak digunakan adalah energi dari bahan bakar fosil yang
digunakan sebagai bahan bakar untuk kendaraan pribadi maupun kendaraan umum.
Meskipun sudah ada beberapa terobosan seperti mobil dan kendaraan umum berbahan
bakar gas, namun untuk saat ini yang masih mendominasi adalah bahan bakar dari
fosil. Namun, polutan yang dihasilkan dari pembakaran bahan bakar fosil merupakan
faktor terbesar terjadinya asap, hujan asam, pemanasan global, serta perubahan iklim.
(Astra, 2010). Oleh karena itu, dibutuhkan energi alternatif yang bisa mengurangi
dampak negatif yang dihasilkan dari penggunaan energi berbahan dasar fosil. Salah
satu alternatif yang ada adalah penggunaan alga sebagai sumber energi.
Dalam pemanfaatan alga menjadi sumber energi alternatif, diperlukan
bioindustri yang memadai untuk mengubah alga tersebut menjadi minyak nabati yang
nantinya digunakan untuk membuat biodiesel. Ada beberapa penelitian untuk
mendapatkan metode yang tepat dalam ekstraksi minyak alga. Salah satu contohnya
adalah memvariasikan metode esktraksi, jenis pelarut, volume pelarut, dan waktu
ekstraksi sehingga bisa menghasilkan yield dan kemurnian minyak alga dari Spirulina
sp. yang tinggi (Elfera Yosta et al., 2012)
Kultivasi dan pertumbuhan alga ini penting untuk dipelajari mahasiswa
Rekayasa Hayati karena dengan kebutuhan energi yang terus meningkat, sumber
energi alternatif dari alga di masa depan juga akan semakin dikembangkan dan sebagai
bioengineers, mahasiswa harus paham dasar-dasar kultivasi serta pengolahan alga dari
awal hingga menjadi bentuk yang dapat dimanfaatkaan sebagai sumber energi
alternatif.
Praktikum kultivasi dan pertumbuhan ini dilakukan agar mahasiswa paham
cara penanaman serta perlakuan terhadap alga sehingga bisa dihasilkan produk yang
bermanfaat. Mikroalga, salah satu jenis alga, dapat dikembangkan menjadi salah satu
sumber biomassa masa depan yang potensial untuk dikembangkan diantara organisme
akuatik lainnya (Ariyanti & Handayani, 2012).
ii. Tujuan
1. Mengukur pertumbuhan kultur Scedesmus spp. pada medium BBM
2. Mengukur laju pertumbuhan spesifik kultur Scenedesmus spp.
3. Menghitung doubling time kultur Scenedesmus spp.
4. Mengukur kadar penyerapan nitrogen dan posfat pada medium kultur Scenedesmus
spp.
v. Cara Kerja
v.i Inisiasi dan Kultivasi kultur Scenedesmus spp.
Kultur disimpan dalam ruang kultur dan dipelihara dengan aerasi pada kecepatan
sedang serta pencahayaan dengan intensitas 5000-10.000 Lux
Kultur diadaptasikan pada botol tersebut selama 5-7 hari (disiapkan asisten)
Setelah satu minggu, kultur Scenedesmus spp. ditempatkan pada botol kultur
berukuran 1 L baru berisi medium BBM sesuai perlakuan pada Tabel 5.2
1,5,9 √
2,6,10 √
3,7,11 √
4,8,12 √
Dari data yang diperoleh dibuat kurva pertumbuhan kultur Scenedesmus spp.
dalam biomassa (ln) terhadap waktu
Laju pertumbuhan spesifik (µ) kultur Scenedesmus spp. dihitung saat pertumbuhan
berada pada fase eksponensial dengan menggunakan persamaan
𝜇=
μ = Laju pertumbuhan spesifik
Nt = populasi sel pada hari ke-t fase eksponensial (sel/mL)
N0 = populasi sel pada hari ke-0 fase eksponensial (sel/mL)
t1 – t0 = selang waktu pada fase eksponensial (hari)
Doubling time adalah waktu yang diperlukan oleh suatu populasi sel untuk
meningkatkan massanya menjadi dua kali lipat
Doubling time (dt) kultur Scenedesmus spp. dapat dihitung dengan menggunakan
persamaan
d𝑡=
dt = doubling time
μ = laju pertumbuhan spesisfik
v.iv. Pengukuran Kadar Penyerapan Nitrogen dan Posfat pada Medium Kultur
Scenedesmus spp.
Penyerapan nitrogen (amonia dan nitrat) dan Pospat dalam medium oleh kultur
Scenedesmus spp. dilakukan dengan pengukuran kadar senyawa tersebut pada
sampel medium sebelum penelitian dan selama periode pengamatan
1,5,9 √
2,6,10 √
3,7,11 √
4,8,12 √
viii. Kesimpulan
1. Pertumbuhan kultur Scedesmus spp. pada medium BBM menunjukkan jumlah sel
terbanyak apabila dibandingkan dengan perlakuan lain (Toyub et al., 2008)
2. Laju pertumbuhan spesifik kultur Scenedesmus spp. akan meningkat seiring
dengan pertambahan konsentrasi mikroalga hingga mencapai jumlah maksimum
yang juga berhubungan dengan konsentrasi maksimal (Latiffi et al., 2017)
3. Doubling time kultur Scenedesmus spp. adalah selama kurang dari 24 jam apabila
dibandingkan dengan tanaman lainnya (Sivaramakrishnan et al., 2020)
4. Kadar penyerapan nitrogen akan mencapai sekitar 40% dan kadar penyerapan
posfat hingga 47% pada medium kultur Scenedesmus spp. (Oktavia et al., 2014)