ABSTRAK
Alga merupakan salah satu sumber kekayaan alam hayati yang memilki keragaman lebih dari 26.000
jenis. Mikroalga merupakan alga kecil (berukuran 2-20 µm) berupa tanaman thallus yang memiliki
klorofil sehingga mampu melakukan fotosintesis. Alga (Thallophyta) disebut sebagai tumbuhan thallus
karena bagian tubuhnya belum dapat dibedakan akar, batang, dan daunnya. Chlorella sp. tergolong
tumbuhan renik air yang mikroskopis dan berukuran 3 – 15 µm. Chlorella sp. memiliki kelebihan untuk
tumbuh/berkembang biak dengan cepat dan merupakan salah satu jenis mikroalga yang dominan di
wilayah perairan Indonesia dan dapat hidup diwilayah tropis, tahan mikroba pathogen serta memiliki
ketahanan terhadap kadar CO2 tinggi dalam udara pengaerasi. Adapun tujuan dari praktikum kali ini
yaitu mengetahui pengaruh media terhadap jumlah sel Chlorella sp, mengetahui struktur tubuh (bentuk)
Chlorella sp, serta agar mahasiswa memiliki keterampilan menghitung jumlah sel mikroalga. Hasil dari
praktikum kali ini yaitu media yang digunakan dalam pengkulturan Chlorella adalah Media Basal bold,
yang didalamnya terdapat berbagai macam nutrisi yang mempengaruhi pertumbuhan Chlorella, struktur
tubuh dari Chlorella ini yaitu berbentuk bulat, berwarna hijau dan thallus. Adapun jumlah sel Chlorella
yang telah dikultur selama satu minggu dengan pemberian cahaya yang berbeda-beda yaitu, jumlah
Chlorella sp yang dikultur tanpa menggunakan cahaya total berjumlah 11.620.000 sel / ml, kemudian
Chlorella sp yang dikultur dengan 12 jam cahaya total jumlahnya yaitu 12.150.000 sel / ml, dan
Chlorella sp yang dikultur selama 24 jam menggunakan cahaya berjumlah 22.000.000 sel / ml.
Kata kunci: Alga, thallus, Chlorella sp, struktur tubuh Chlorella sp, tujuan, hasil,
I. Pendahuluan
Mikroalga merupakan organisme mikroalga termasuk eukariotik, umumnya
dengan tingkat organisasi selnya termasuk bersifat fotosintetik dengan pigmen
dalam tumbuhan tingkat rendah, yang fotosintetik hijau (klorofil), coklat
dikelompokkan ke dalam filum Thallophyta, (fikosantin), biru kehijauan (fikobilin), dan
karena tidak memiliki akar, batang dan daun merah (fikoeritrin) (Romimohtarto, 2004).
sejati (Kristian, 2015). Oonk (2006), memaparkan bahwa
Mikroalga termasuk dalam kelompok wilayah negara dengan suhu di atas 15°C
tumbuhan berukuran renik yang termasuk cenderung merupakan negara yang cocok
dalam kelas alga, baik sel tunggal maupun digunakan untuk produksi mikroalga.
koloni yang hidup di seluruh wilayah Menurut Wulanmi (2010), parameter
perairan tawar maupun laut, yang lazim pertumbuhan fitoplankton mencakup pH,
disebut fitoplankton. Di dunia mikrobia, salinitas, suhu, cahaya, karbondioksida,
nutrient, dan aerasi. Isnansetyo dan digunakan di laboratorium untuk
Kurniastuty (1995), menyatakan bahwa penelitian fotosintesis. Karena sifatnya
terdapat empat kelompok mikroalga antara yang unik, para ahli berpendapat bahwa
lain: Bacillariophyceae (diatom), Chlorella dapat ikut mengatasi kebutuhan
Chlorophyceae (alga hijau), Chrysophyceae pangan manusia pada masa yang akan
(alga emas) dan Cyanophyceae (alga biru). datang (Azimatun, 2014).
Penyebaran habitat mikroalga Menurut Sachlan (1982) dalam Utami
biasanya di air tawar (limpoplankton) dan (2012), memaparkan bahwa sel Chlorella sp
air laut (haloplankton), sedangkan sebaran memilki tingkat reproduksi yang tinggi,
berdasarkan distribusi vertikal di perairan setiap sel Chlorella sp mampu berkembang
meliputi : plankton yang hidup di zona menjadi 10.000 sel dalam waktu 24 jam.
euphotik (ephiplankton), hidup di zona Chlorella sp dapat dibudidayakan dengan
disphotik (mesoplankton), hidup di zona menggunakan pupuk buatan, atau pupuk
aphotik (bathyplankton) dan yang hidup di kimia formulasi: beneck, PHM, EDTA, dan
dasar perairan / bentik (hypoplankton) urea.
(Eryanto, 2003). Chlorela merupakan mikroorganisme
Chlorella sp. merupakan organisme yang termasuk dalam filum Chlorophyta
autotrof dan eukariotik. Autotrof berarti atau yang sering kita kenal sebagai alga
jenis tumbuhan yang dapat memproduksi hijau.Mi kroalga jenis Chlorella sp.
makanannya sendiri belum mempunyai akar, berwarna hijau, pergerakannya tidak motil
batang dan daun sebenarnya; tetapi sudah dan struktur tubuhnya tidak memiliki flagel.
memiliki klorofil. Sedangkan eukariotik Selnya berbentuk bola berukuran sedang
artinya sel yang telah mengandung inti sel dengan diameter 2-10 μm, bergantung pada
dan organel-organel lain. spesiesnya, dengan kloroplas berbentuk
Chlorella adalah genus mikroalga atau seperti cangkir. Alga hijau memiliki struktur
ganggang hijau bersel tunggal yang hidup di yang hampir sama dengan tumbuhan, salah
air tawar, laut, dan tempat basah. Ganggang satunya ialah dinding selnya. Chlorella juga
ini memiliki tubuh seperti bola.Di dalam mempunyai dinding sel yang tersusun atas
tubuhnya terdapat kloroplas berbentuk selulosa (Wijaya, 2016).
mangkuk. Perkembangbiakannya terjadi Selain tersusun atas selulosa, beberapa
secara vegetatif dengan membelah diri. spesies chlorella mempunyai dinding sel
Setiap selnya mampu membelah diri dan yang juga tersusun atas sporopollenin.
menghasilkan empat sel baru yang tidak Sporopollenin juga terdapat pada spora dan
mempunyai flagel. Ganggang ini sering serbuk sari yang merupakan suatu
biopolimer dari karotenoid memiliki II. Metode
kemampuan resisten luar biasa terhadap 2.1 Alat dan bahan
degradasi oleh enzim atau reagen-reagen Alat-alat yang digunakan meliputi: rak
kimia yang kuat. kultur, botol kultur, selang, aerator, lampu
Selain mempunyai kemampuan resisten TL 40 watt, haemacytometer, lux meter, dan
yang sangat kuat, Sporopollenin ini pipet tetes. Bahan-bahan yang digunakan
mempunyai kemampuan mengadsorbsi ion yaitu isolat Chlorella sp, dan media F/2 dan
logam dari suatu larutan membentuk media basal bold (MBB).
kompleks logam dengan ligan. Hal ini 2.2 Prosedur Kerja
menyebabkan alga hijau ini disebut sebagai Pada praktikum ini mahasiswa
filter feeder, yaitu organisme yang mampu melakukan perhitungan terhadap jumlah sel
menyaring partikel yang berasal dari mikrolaga jenis Chlorella sp. Sebelum
suspensi di lingkungan hidupnya melakukan proses perhitungan, mahasiswa
(Iriani,2017) terlebih dahulu mengkultur mikroalga jenis
Faktor penting dalam mengkultur Chlorella sp dengan media tertentu.
Chlorella sp adalah intensitas cahaya. Langkah pertama yaitu pembuatan
Chaya diperlukan dalam proses fotosintesis media, media yang dibuat diantaranya
sebagai sumber energi karena footosintesis media F/2, media air laut/garam, dan media
terdiri atas reaksi gelap dan reaksi terang basal bold. Media kemudian disterilkan
dengan proses kimia dan fotokimia. Dalam dalam autoclave dengan tujuan untuk
reaksi terang diketahui bahwa yang mengurangi resiko terjadinya kontamianasi
terpenting bukanlah intensitas cahaya pada media. Setelah pembuatan media
melainkan lama cahaya (bukan hanya selesai, selanjutnya pemasangan selang
cahaya matahari) kaitannya dengan kultur pada aeratir yang kemudian
pemenuhan kebutuhan mikroalga akan lama dimasukan pada botol kultur. Selanjutnya
penyinaran yang ideal, lama penyinaran ini pemasangan lampu TL, serta diatur
dapat dimanipulasi dan biasa disebut juga pencahayaannya. Chlorella sp
sebagi siklus gelap terang (Utami, 2012). diinokulasikan pada media, dan dikultur
Adapun tujuan praktiikum kali ini selama satu minggu. Dalam waktu satu
yaitu mengetahui pengaruh media terhadap minggu tersebut, dihitung pertambahan
jumlah sel Chlorella sp, mengetahui struktur jumlah sel/harinya dengan menggunakan
tubuh (bentuk) Chlorella sp, serta agar haemacytometer dibawah mikroskop.
mahasiswa memiliki keterampilan Setelah diperoleh jumlah sel/hari, kemudian
menghitung jumlah sel mikroalga. dibuat grafik perbandingan pertumbuhannya.
III. Hasil Pengamatan dan Pembahasan
3.1 Tabel Data Rata – Rata Hasil Pengamatan Jumlah Chorella sp
(Kelompok 1 dan 2 : A0 (Tanpa Cahaya), 3 dan 4 : A1 (12 Jam Cahaya), 5 dan 6 : A2 (24 Jam Cahaya)
Rata-rata Jumlah Pertumbuhan Chlorella sp
Pada praktikum kali ini mahasiswa Dari tabel diatas dapat diketahui
melakukan pengamatan serta perhitungan jumlah pertumbuhan dari Chlorella sp
jumlah sel terhadap salah satu jenis alga dengan 3 perlakuan yang berbeda, dimana
yaitu Chlorella sp. yang telah dikultur tiap-tiap perlakuan menghasilkan jumlah
selama 5 hari dengan tiga perlakuan yang Chlorella yang berbeda-beda pula.
berbeda yaitu tanpa cahaya, 12 jam Berdasarkan hasil perhitungan, dapat
menggunakan cahaya, dan 24 jam yang diketahui bahwa jumlah Chlorella sp yang
menggunakan cahaya pula. dikultur tanpa menggunakan cahaya total
Cahaya yang digunakan berasal dari berjumlah 11.620.000 sel / ml, kemudian
lampu TL 40 watt yang berfungsi sebagai Chlorella sp yang dikultur dengan 12 jam/
pengganti cahaya matahari, dimana lamanya ml, dan Chlorella sp yang dikultur selama
pencahayaan yang berlangsung dapat c24 jam menggunakan cahaya berjumlah
mempengaruhi proses fotosintesis. 22.000.000 sel / ml.
Hasil perhitungan menunjukan bahwa spesies Chlorella dapat menyesuaikan
perioditas atau lamanya pencahayaan diri dengan kondisi kandungan CO2
memberikan pengaruh yang signifikan dalam udara sampai 12 %.
terhadap pertumbuhan jumlah Chlorella sp. 3. Nutrisi dan nilai pH, ketersediaan nutrisi
Dari hasil tersebut menunjukan bahwa yang cukup untuk mikroalga adalah pre-
semakin lama cahaya yang diberikan kondisi untuk fotosintesis yang optimal.
terhadap media kultur yang berisi isolat Deviasi dari nilai pH optimum akan
Chlorella sp, maka pertumbuhan serta mempengaruhi reaksi dan produktivitas
jumlah sel yang dihasilkan semakin banyak. terkait dengan ketersediaan ion
Baegitu pula sebaliknya, semakin sedikit bikarbonat, salah satu bentuk CO2 yang
perioditas atau lamanya pencahayaan yang terlarut dalam air dalam medium kultur
diberikan terhadap kultur, maka laju yang berperan dalam transfer CO2 dari
perttumbuhannya pun semakin rendah. medium kultur ke sitoplasma sel melalui
Selain cahaya, terdapat beberapa dinding dan membran semipermeabel
faktor yang mempengaruhi pertumbuhan sel tersebut.
Chlorella sp, diantaranya yaitu nutrisi, Berdasarkan hasil pengamatan,
karbondioksida, serta pH pada media. mikroalga jenis Chlorella sp ini memiliki
Menurut Santoso (2016), faktor-faktor bentuk bulat, berwarna hijau, dan termasuk
yang mempengaruhi pertumbuhan tumbuhan thallus karena tidak dapat terlihat
mikroalga diantaranya: bagian akar, batang, maupun daunnya.
1. Cahaya, sebagai sumber energi untuk Chlorella sp termasuk kedalam kelompok
kehidupan fotoautotropik merupakan alga hijau atau Chlorophyta, dimana warna
faktor pembatas yang mendasar dalam hijau yang terlihat merupakan berasal dari
photobiotechnology. Pada pencahayaan klorofil yang terdapat pada jaringan alga.
yang intens, laju fotosintesis akan Menurut taksonominya Chlorella
berbanding lurus proporsional dengan memiliki klasifikasi berikut, (Chlorella,
intensitas cahaya. Wikipedia):
2. Kesetimbangan CO2/O2, dalam medium Kingdom : Plantae
kultur alga dengan densitas sel yang Divisi : Thallophyta
tinggi, kecukupan CO2 harus dipenuhi, Kelas : Chlorophyta
dan keberadaan O2 harus dihilangkan Ordo : Chlorellales
sebelum mencapai konsentrasi Famili : Chlorellaceae
penghambatan reaksi fotosintesis Genus : Chlorella
(inhibitory concentration. Kebanyakan Spesies : Chlorella sp
3.2 Grafik Garis Perbandingan Rata – rata Pertumbuhan Chlorella sp Selama Satu Pekan
7200000
6200000
5200000
4200000
3200000
2200000
1200000
200000
Kamis Jum'at Senin Selasa Rabu
Hari/Tanggal