Menurut Bedetti & Cantafora (1990), penggunaan kultur jaringan/sel (in vitro) memiliki beberapa
kelebihan dan keuntungan dibanding dengan menggunakan hewan hidup (in vivo) antara lain sebagai
berikut:
1) Pengambilan kesimpulan relatif lebih mudah dengan menggunakan populasi sel yang homogen.
2) Kultur sel primer tetap memiliki integritas morfologi dan biokimiawi dalam jangka waktu lama, dengan
demikian memungkinkan melakukan penelitian ulang (reproducible) dan terkontrol.
1) Dalam kasus kultur sel telah mengalami perubahan sifat aslinya, maka hasil pengamatan yang
diperoleh akan menyimpang.
2) Tidak ada pengaruh sistemik dan kerjasama antar-sel yang berbeda dalam suatu jaringan yang
kemungkinan memegang peran penting dalam aktivitas fisiologis.
Saat ini, kultur jaringan/sel hewan telah menjadi khasanah fundamental dalam bidang ilmu
pengetahuan, seperti; biologi, kedokteran, farmasi, imunologi, dan bioteknologi. Setelah periode 1970-
an banyak penemuan-penemuan dalam berbagai disiplin ilmu yang tidak terlepas dari pemanfaatan
kultur jaringan seperti