Nim :431418061
Kelas B Pendidikan Biologi
Evolutif ialah proses perubahan yang berlangsung sedikit demi sedikit dan
memakai waktu yang lama, merupakan perubahan kumulatif dalam frekuensi
Alela, Teori Evolusi adalah perpaduan antara ide (gagasan) dan fakta (kenyataan).
Yang di anggap sebagai pencetus ide Evolusi adalah Charles Darwin, yang
diilhami oleh :
1. Jean Baptiste Lamarck (1744-1829) yang menuangkan idenya dalam :
Zoological Philosopy.
2. Sir Charles Lyell (1797-1875) yang tertuang dalam bukunya : “Priciples of
Geology”
3. Thomas Robert Malthus dengan bukunya : “ Essay On The Principles of
Population As At Affect The Future Improvement Of Mankind”.
Dalam perkembangan selanjutnya, teori evolusi dapat dijelaskan latar
belakangnya berdasarhan hukum-hukum yang dikemukakan oleh :
1. Johann Gregor Mendel (1865) mengemukakan adanya faktor dalam, yang
selanjutnya disebut sebagai faktor Herediter, faktor yang diturunkan kemudian
juga disebut Gen.
2. Hugo De Uries (1886), mengemukakan tentang mutasi, suatu perubahan yang
bersifat kekal.
3. Hardy dan Weiaberg (1908), mengemukakan hukum mengenai frekuensi Gen.
A. HUKUM HUKUM YANG MELATAR BELAKANGI SPESIASI
Dari buku “The Origin of Species”, timbul pertanyaan-pertanyaan yang
perlu dijawab, mengapa pada makhluk hidup terdapat variasi-variasi dan
bagaimana variasi itu terjadi?
Mula-mula orang berpendapat bahwa pewarisan sifat dari indung kepada
keturunanya adalah melalui darah. Barulah kemudian dengan mengungkap
kembali Hk Mendel akhirnya dapat dipergunakan untuk memaparkan
mekanisme perubahan yang diwariskan guna melengkapi pembicaraan
tentang Evolusi.
Informasi genetik selalu berpasangan : Homozigot atau Heterozigot.
Informasi genetik ini merupakan salah satu faktor penentu sifat ataupun ciri
fisik yang tampak pada organisme, karena fenotif merupakan interaksi antara
genotif dengan lingkungannya.
F=G+L
Dimana : F = Fenotif
G = Genotif
L = Lingkungan
Apabila G berubah atau L berubah, atau kedua-duanya berubah maka akan
terjadi perubahan pada F, perubahan-perubahan itulah yang menyebabkan
terjadinya variasi-variasi. Ada yang langsung sebagai ekspedisi Gen, ada yang
tidak.
Variasi-variasi yang terjadi tidak diturunkan pada keturunannya, tetapi
yang diturunkan adalah kemampuan membentuk berbagai type sebagai hasil
respon Gen yang sama terhadap lingkungan yang berbeda.
Variasi-variasi yang ada tidak memisahkan dua populasi menjadi dua
species selama masih dimungkinkan adanya pertukaran Gen antara populasi
tersebut. Jadi variasi belum tentu menyebabkan terjadinya spesiasi.
Sehingga dapat dikatakan bahwa evolusi adalah proses perubahan variasi
diantara individu dalam kelompok yg dapat melakukan interbreeding menjadi
variasi antara kelompok dalam dimensi waktu dan ruang.
Apabila perbandingan genotip dalam populasi, dapat dinyatakan bahwa
prekuensi gen populasi tersebut dalam keadaan seimbang, dengan lain perkataan
proses evolusi dapat diartikan sebagai suatu perubahan kumulatif frekuensi alela
pada populasi sejalan dengan waktu.di dukung oleh HK. HARDY-WEINBERG
yang menyatakan frekuensi GEN / ALELA pada populasi, dari generasi ke
generasi adalah konstan, dalam kondisi yang ideal yaitu tidak ada mutasi GEN,
rekomendasi GEN , hilang nya GEN ( GENETIC DRAFT ), maupun alur GEN
( GEN FLOW ), seleksi alam. Hal-hal tersebut di atas adalah beberapa factor yang
berperan terhadap perubahan frekuensi ALELA.
1. MUTASI
asal mulavarialibitas genetic adalah mutasi
penyebabnya : dari luar atau dari dalam misalnya “ kesalahan “ selama
replikasi
mutasi bersifat acak dengan berbagai efek : merugikan (fatal ), netral
atau menguntungkan mutasi yang terakhir ini yang menguntukan berperan dalam
proses evolusi, yang oleh HUGO DE URIES di sebut mutasi kecil ( Point
Motation ), karnahal inilah yang menyebabkan terjadinya perubahanyang di
wariskan kepada keturunannya.
pada dasarnya ada 2 jenis mutasi :
a) MUTASI KECIL : adanya subtitusi beberapa pasangan dalam molekul
DNA.
b) MUTASI : Perubahan kromosomal menyangkut ribuan pasang nuleotida.
Kecepatan mutasi adalah sangat kecil. Kecepatan satu dalam seribu
pergenerasi adalah jarang terjadi kecepatan tersebut.cukup dapat menimbulkan
variabilitas.
1. REKOMENDASI SEKSUAL
Pada populasi makhluk hidup yang melakukan reproduksi secara aseksual,
tidak ada kombinasi materi genetic dan individu yg berbeda. Sehingga akan selalu
menghasilkan individu baru yg identik dengan induknya, bila tiak terjadi mutasi
GEN
Lain halnya dengan organisme yang melakukan reproduksi
seksual. Keturunan yang dihasilkan dapat berbeda dengan induknya
karena selama elosis kromosom berlangsung secara acak dan juga pd saat
fertilisasi terjadi penggabungan materi genetic dari dua sel yang berbeda yaitu
sel telur dan sperma.
Dengan demikian rekomendasi seksual dapat member peluang yang besar
untuk terjadinya variabilitas yang berpengaruh pada potensi evolutif populasi.
2. GENETIC DRIFT
Genetic drift adalah lepasnya frekuensi ALELA secara kebetulan. Hal ini
sangat berarti pada populasi yang sangat kecil.
Genetic drift selalu mempengaruhi frekuensi, ALELA pada beberapa tkt.
tetapi pengaruh tersebut menurun pada populasi yang berukuran besar.
KLarena mempengaruhi frekuensi ALELA, maka “GENETIC DRIFT’’
merupakan agensia evolatif yg tidak dapat diabaikan peranan nya. Peristiwa
spesiasi.
3. GEN FLOW ( ALUR GENA ) IMIGRASI GEN
Umumnya anggota populasi yang sudah mantap biasanya terjadi
perkawinan dengan imigrasi dari populasi di dekatnya dari spesies yg sama. Bila
imigran dari populasi lan dating dengan lungkang gen yang berbeda, masuklah
gen-gen baru. Fenomena ini disebut imigrasi gen = GEN FLOW.
Pada tumbuhan, imigrasi gen memainkan peranan penting.( PERISTIWA
HIBRIDASI ).
B. HUKUM-HUKUM YANG MELATARBELAKANGI SELEKSI ALAM.
Pemikiran DARWIN menyatakan bahwa bentuk makhluk hidup dengan
struktur baru, yang disebut sebagai bentuk modern, adalah diperoleh oleh
makhluk hidup tadi dari warisan sifat Makhluk hidup yang telah ada sebelum
tetap dengan suatu modifikasi, jadi setiap jenis atau spesies Makhluk hidup itu
mempunyai nenek moyang Modifikasi struktur tubuh Makhluk hidup terjadi tidak
secara langsung, tetapi di wariskan kepada keturunan nya. Individu yg
mempunyai kecocokan yang lebih besar dengan lingkungan nya berperan sebagai
penyeleksi terhadap kelestarian Makhluk Hidup dari generasi ke generasi,
sehingga kemudian disebut dengan istilah seleksi alam.
Pengertian seleksi alam menurut DARWIN dapat di deskripsikan sebagai
berikut :
1) Di alam, individu-individu berbeda dengan sesamanya
2) Perbedaan ini meskipun hanya sebagian kecil saja, ditentukan oleh factor yg
diteruskan melalui pewarisan sifat dan
3) Kapanpun perbedaan-perbedaan ini menyangkut ketahanan, yaitu
keberhasilan bertahan sampai usia reproduksi, sehingga Makhluk hidup mampu
memberikan keturunan.
Teori DARWIN tentang evolusi melalui seleksi alam di dasarkan pada dua
fakta sederhana yaitu :
a) Adanya variabilitas
b) Kesamaan antara induk dan keturunan nya,
Dan satu kesimpulan bahwa variasi- variasi yang ada mempunyai pengaruh yang
signifikan terhadap kemungkinan Makhluk hidup untuk bertahan dan
bereproduksi.
Perubahan populasi akibat seleksi :
a) SELEKSI STABILISASI
Hasil seleksi menunjukan bahwa variabilitasi terjadi di sekitar “MEAN ‘’
tetapi tidak merubah letak “MEAN’’ dalam distribusi fenotip tersebut.
contoh : penyebaran populasi tikus berkaki putih. Sebadian besar tikus dalam
populasi itu mempunyai ekor mendekati rata - rata. Tikus dengan ekor sangat
panjang dan ekor sangan pendek hanya sebagian kecil (TERSINGKIR ).
b) DIRECTIONAL SELECTION (SELEKSI MENGARAH)
Hasil seleksi menunjukan bahwa mean populasi bergeser kearah yg
lebih besar, tetapi tinggi puncak tetap.
contoh : percobaan ratusan ekor B. betul aria bersayap cerah dan bersayap gelap
di desa dan di kota. Biston bentuk aria bersayap cerah banyak dipedesaan yang
tidak terpolusi oleh industry. Sedangkan yg bersayap gelap banyak di daerah
industry yang terpopulasi oleh asap industry.
c) DISROFTIV SELEKSI
Terjadi dua puncak pada sebagian hasil seleksi, contoh : di beberapa
tempat di afrka terdapat 3 spesies kupu-kupu yg tidak enak di makan yg berbeda.
Betina dari kupu-kupu berekor gunting tertentu yang enak di makan ( Papiliu
Dardanus ) meniru satu model, sedangkan yang lain meniru model lainnya.
Populasi tunggal tersebu telah terpecah menjadi 3 tipe yg berbeda-beda.
Dalam hipotesisnya yg ke4, CHARLES LYLELL menyatakan bahwa
kekuatan alam saat ini maupun pada masa lampau mempengaruh yg sama.
Bertolak dari hipotesis tersebut. Jelas bahwa tidak selamanya lingkungan makhluk
hidup itu tetap. Selalu akan mengalami perubahan.
Mengingat bahwa lingkungan berperan sebagai penyeleksi terhadap
kelestarian makhluk hidup, maka terjadinya perubahan tersebut. Merupakan factor
yang tidak dapat di abaikan apabila kita membicarakan mekanisme evolusi
melalui seleksi alam.
Seleksi alam DARWIN sebagai mekanisme evolusi di dasarkan pd
beberapa ide, 2 diantaranya :
1) Makhluk Hidup yang dilahirkan jauh lebih banyak dari pada makhluk
hidup yg dapat bertahan pada keadaan lngkungan dengan makanan
terbatas.
2) Ketersediaan kebutuhan hidup yg terbatas mengakibatkan terjadinya
kompetisi di antara Makhluk hidup kompetisi terjadi sangat hebat di antara
individu-individu yg sama jenisnya, karena mereka mempunyai
keperluan / kebutuhan hidup yg sama atau hamper sama.