1. Jelaskan perlunya pertimbangan rancangan laboratorium
a. Hubungan Antara Ruang Laboratorium Basah dan Ruang Lainnya Laboratorium modern sering dilengkapi dengan laboratorium basah dan ruang lain dengan berbagai derajat penggunaan dan bahaya bahan kimia. Bila memungkinkan, pisahkan area bahan kimia basah atau yang memiliki derajat bahaya lebih tinggi dari area dengan tingkat bahaya rendah lainnya dengan pembatas fi sik, seperti dinding, pemisah, atau perangkat kendali. Jika area semacam itu tidak dapat dipisahkan secara fisik, atau bila risiko tidak dapat dihilangkan sepenuhnya, petugas keselamatan dan keamanan kimia (CSSO) harus mengevaluasi tingkat perlindungan yang diperlukan untuk mengontrol risiko paparan di area bahaya-rendah. b. Hubungan Antara Laboratorium dan Ruang Kantor Jika laboratorium harus memiliki ruang kantor di dalam area penelitian, buat pemisah yang tampak di antara area laboratorium dan area kantor dengan menggunakan partisi atau, minimal, gang. Buatlah jalan keluar dari kantor yang tidak melintasi ruang laboratorium. c. Ruang Bersama Beberapa peralatan mungkin digunakan bersama oleh peneliti dan kelompok penelitian. Letakkan peralatan bersama di tempat yang bukan bagian dari zona kerja individu. Jika terletak di dekat lab, peralatan dapat diberi dinding untuk mengurangi kebisingan.
d. Masalah Kebisingan dan Getaran
Saat perencanaan awal laboratorium, pilih lokasi terbaik untuk setiap peralatan yang menghasilkan kebisingan atau peka terhadap getaran. Peralatan besar, seperti sentrifuga, alat kocok, dan rendaman air, sering kali bekerja paling baik di ruang peralatan terpisah dimana peralatan tersebut dapat terlihat tetapi tidak terdengar. e. Peralatan dan Utilitas Keselamatan Masing-masing laboratorium harus memiliki satu atau lebih pancuran keselamatan, unit pencuci mata, dan pemadam api yang dapat diakses dengan mudah oleh pegawai laboratorium. Sistem penyiram (sprinkler) mungkin diperlukan dan dianjurkan. Untuk daerah dengan peralatan atau bahan peka air, pertimbangkan sistem pra- tindakan sebagai kebalikan dari sistem kering atau alternatif yang tidak berfungsi dengan tudung laboratorium dan ventilasi lainnya. Letakkan sakelar pematian utilitas di luar atau di jalan keluar laboratorium. Tombol pembersih ruang harus diletakkan di jalan keluar laboratorium dengan diberi tudung Pasang banyak outlet pasokan listrik untuk mengurangi kebutuhan kabel ekstensi dan adaptor multi-steker. Letakkan panel listrik di area terjangkau. Pasang pemutus rangkaian salah arde (GFCI) di dekat wastafel dan area basah. Sediakan daya darurat yang sesuai jika terjadi pemadaman listrik. Bila memungkinkan, pasang loop (saluran melingkar) air dingin untuk peralatan yang memerlukan pendinginan untuk menghemat energi, air, dan biaya pemasangan pipa drainase.
2. Jelaskan apa pentingnya program inspeksi pada laboratorium
Bagian sistem pengukuran kinerja yang sangat penting adalah program inspeksi reguler terhadap semua praktik dan fasilitas keselamatan dan keamanan. Namun, melakukan inspeksi masih merupakan langkah pertama. Lembaga harus memecahkan masalah untuk mencapai status yang lebih selamat dan lebih aman. Sangat penting untuk mendokumentasikan dan berbagi hasil inspeksi dan penyelesaian masalah dengan staf. Melakukan inspeksi juga memberi peluang kepada petugas keselamatan dan dan untuk menyampaikannya ke komunitas ilmuwan yang lebih luas. Pimpinan lembaga mungkin ingin memberikan wewenang kepada CSSO agar merekomendasikan individu atau kelompok yang berhak mendapatkan penghargaan khusus, dan bahkan penghargaan berupa materikeamanan (CSSO) untuk memperhatikan dan memberikan penghargaan praktik terbaik
3. Uraikan pentingnya ventilasi pada perancangan laboratorium
Sistem ventilasi laboratorium penting untuk mengontrol bahan kimia yang terbawa di udara dalam laboratorium. Sistem ventilasi laboratorium yang dirancang dengan baik pasti disertai, minimal, pemanas dan pendingin yang memadai untuk kenyamanan pegawai dan pengoperasian peralatan, dan perbedaan antara jumlah udara yang dibuang dari laboratorium dan jumlah yang dipasok ke laboratorium untuk menjaga tekanan “negatif” antara ruang laboratorium dan ruang non-laboratorium di dekatnya. Perbedaan tekanan ini mencegah uap kimia meninggalkan laboratorium secara tidak terkendali. a. Penilaian Risiko Ventilasi Untuk bahan kimia, cari tahu apakah bahan tersebut mudah terbakar atau reaktif atau apakah menyebabkan bahaya kesehatan jika terhirup. Jika ada bahan kimia yang menyebabkan risiko, lihat sifat fi sik bahan kimia itu, terutama tekanan uap dan rapat uapnya. Untuk bahan radioaktif atau biologi, pertimbangkan apakah pengoperasian dapat menyebabkan bahan berubah menjadi aerosol atau tersebar di udara dan apakah hal ini menimbulkan risiko bagi kesehatan atau lingkungan. Tentukan apakah fi ltrasi atau penjebakan diperlukan atau dianjurkan Untuk partikulat, tudung laboratorium atau peralatan serupa dengan aliran udara tinggi mungkin terlalu turbulen. Kotak penimbang atau kotak timbangan berventilasi lebih sesuai. Untuk bahan nano, pertimbangkan apakah tudung laboratorium mungkin terlalu turbulen. Tentukan juga apakah perlu menyaring buangan yang mengandung partikel kecil ini. b. Ventilasi Laboratorium Umum dan Sistem Kendali Lingkungan Sistem ventilasi umum mengendalikan kuantitas dan kualitas jumlah udara yang dipasok ke dan dikeluarkan dari laboratorium. Sistem ventilasi umum harus mengganti udara secara terus menerus agar konsentrasi unsur yang berbau atau beracun tidak meningkat saat hari kerja dan tidak disirkulasi dari laboratorium ke laboratorium. c. Tudung Laboratorium Tudung laboratorium harus dianggap sebagai perangkat keselamatan cadangan yang dapat menampung dan membuang bahan beracun, penyebab cedera, atau mudah terbakar saat perangkat eksperimen atau prosedur gagal dan uap atau debu keluar dari peranti yang sedang digunakan. Tudung laboratorium adalah piihan terbaik, terutama jika terdapat campuran atau produk yang tak dikenal dan ketika perlu mengelola bahan kimia menggunakan prinsip ALARA.
4. Jelaskan pentingnya system khusus masuk pada fasilitas laboratorium
1. Kotak Sarung Tangan Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan negatif biasanya digunakan untuk bahan yang sangat beracun, jika tudung laboratorium tidak menawarkan perlindungan memadai. Kotak sarung tangan yang beroperasi di bawah tekanan positif mungkin digunakan untuk eksperimen yang memerlukan perlindungan dari embun atau oksigen maupun atmosfer lembam dengan kemurnian tinggi. 2. Ruang Bersih Ruang bersih adalah laboratorium khusus atau ruang kerja dimana udara dalam volume besar dipasok melalui fi lter HEPA untuk mengurangi partikulat yang terdapat di dalam ruangan. 3. Lemari Keselamatan Biologis Lemari keselamatan biologis (BSC) adalah perangkat penampung dan perlindungan biasa yang digunakan dalam laboratorium yang bekerja dengan agen biologis. BSC dirancang dan dibangun secara khusus untuk menawarkan perlindungan bagi pekerja serta udara bersih dan tersaring untuk bahan di dalam ruang kerja.
5. Jelaskan pentingnya program manajemen sistem ventilasi pada fasilitas
laboratorium Sistem ventilasi laboratorium adalah salah satu aspek terpenting dari keselamatan laboratorium dan mungkin juga konsumen energi tertinggi dalam gedung laboratorium. Mengelola semua segi dari sistem ventilasi itu penting untuk memaksimalkan keselamatan dan penghematan energi. Secara keseluruhan, ada tiga aspek utama dari program manajemen sistem ventilasi: kriteria rancangan, pelatihan untuk pegawai laboratorium, dan perawatan sistem.