Anda di halaman 1dari 8

MAKALAH VENTILASI INDUSTRI

“Eshausted Enclosure atau Ventilasi sistem tertutup”

Diajukan sebagai salah satu tugas Mata Kuliah Ventilasi Industri

Kelompok 4:

Lacok N1A118013
Annisa Aryani N1A118042
Widya Anggraini N1A118099

Dosen Pengampu:
Fitria Eka Putri, S.K.M., M.P.H.

PEMINATAN KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA


PROGRAM STUDI ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS JAMBI
2021
KATA PENGANTAR
Bismillah, Alhamdulillahi Rabbil’alamiin, segala puji kami haturkan bagi Allah
yang maha Kuasa. Sholawat dan salam bagi Nabi Muhammad SAW. Atas segala
limpahan nikmat serta karunia-Nya, kami dapat menyelesaikan Makalah “Eshausted
Enclosure atau Ventilasi sistem tertutup”. Makalah dimaksudkan untuk memenuhi
sebagian tugas Mata Kuliah Ventilasi Industri Peminatan Keselamatan dan Kesehatan
Kerja di Program Studi Kesehatan Ilmu Masyarakat FKIK Universitas Jambi.
Terwujudnya makalah ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan berbagai pihak, maka
sebagai ungkapan hormat dan penghargaan penulis mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Bapak Dr. Andy Amir, S.K.M., M.Kes selaku Koordinator Mata Kuliah Ventilasi
Industri.
2. Ibu Fitria Eka Putri, S.K.M., M.P.H. selaku tim dosen pengampu Mata Kuliah
Ventilasi Industri.

3. Bapak, ibu, kakak dan seluruh keluarga besar serta teman-teman yang setiap
saat mendoakan, memberi kasih sayang dan dukungan, moral maupun materi.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu
kami mengharapkan saran dan masukan dari semua pihak. Semoga tulisan ini dapat
bermanfaat bagi pengembangan Ilmu Kesehatan Masyarakat.

Jambi, 23 September 2021

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Ventilasi industri merupakan salah satu terapan teknologi higiene perusahaan
yang bertujuan menciptakan lingkungan kerja yang memenuhi persyaratan
kesehatan dan keselamatan kerja. Perlindungan tenaga kerja, dan perbaikan
lingkungan kerja yang terdiri dari faktor : fisika, kimia, biologi dan ergonomi dari
suatu subtansi ditempat kerja, sebagai salah satu upaya untuk meningkatkan
kesejateraan tenaga kerja dan kemakmuran bangsa Indonesia sebagai mana
diamanatkan dalam pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 alinea empat, dan
kaidah yang digariskan dalam Undang-Undang Nomor. 1 tahun 1970 tentang
Keselamatan Kerja .
Dengan semakin tinggi teknologi yang digunakan, akan memberikan dampak,
kemungkinan terjadinya ancaman lingkungan kerja (resiko bahaya seperti ; uap
logam, debu, gas-gas kimia berbahaya, pertikel logam berat dan lain sebagainya),
dan bilamana konsentrasinya melebihi Nilai Ambang Batas (NAB), akan
mengakibatkan sakit, gangguan kesehatan, ketidak nyamanan dalam bekerja dan
mengurangi aktivitas kerja, salah satu alternatifnya adalah metode pengendalikan
kondisi lingkungan kerja yaitu dengan menggunakan teknologi ventilasi yang
digunakan diindustri .
Ventilasi industri salah satu alternatif untuk mengendalikan kondisi lingkungan
kerja atau alat kontrol engineering (kerekayasaan) dengan menyuplay aliran udara
bersih, ke area ruang tempat kerja guna menghilangkan kontaminan, atau proses
pertukaran udara dengan cara pengeluaran udara terkontaminasi dari ruang tempat
kerja, melalui saluran buang, dan pemasukan udara segar melalui saluran masuk.
Penerapan sistem ventilasi industri berkaitan dengan; sistem pabrik, perbedaan
pemakaian bahan baku, perbedaan proses, perbedaaan senyawa kimia karena
penggunaan bahan kimia. Karena banyaknya variasi pencemar antara satu pabrik
dengan pabrik lain maka banyak pula, berbagai macam ventilasi yang digunakan di
industri antara lain, seperti ; ventilasi sistem pengenceran, ventilasi pengeluaran
setempat, ventilasi sistem tertutup, ventilasi kenyamanan dan lain- lain sebagainya
B. Rumusan Masalah
1. Apa definisi dari ventilasi sistem tertutup?
2. Bagaimana sistem kerja dari ventilasi sistem tertutup?
3. Bagaimana penerapan ventilasi sistem tertutup?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui dan memahami definisi dari ventilasi sistem tertutup.
2. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana sistem kerja dari ventilasi sistem
tertutup.
3. Untuk mengetahui dan memahami bagaimana penerapan ventilasi sistem
tertutup.

BAB II
PEMBAHASAN

A. Ventilasi Sistem Tertutup (Eshausted Enclosure)


Ventilasi sistem tertutup, dimana kontaminan yang beracun yang dipancarkan
dari suatu sumber dengan kecepatan yang tinggi harus dikendalikan dengan isolasi
sempurna, atau menutup proses (kususnya pada pekerjaan blasting). Pekerjaan
balasting adalah suatu proses yang tertutup, misalnya disebabkan oleh emisi debu
silica bebas yang sangat besar.

B. Sistem Kerja Ventilasi system Tertutup


1. Kontaminan yang beracun yang dipancarkan dari suatu sumber dengan
kecepatan yang tinggi harus dikendalikan dengan isolasi sempurna, atau
menutup proses (kususnya pada pekerjaan blasting).
2. Pekerjaan balasting adalah suatu proses yang tertutup, misalnya disebabkan
oleh emisi debu silica bebas yang sangat besar.
C. Penerapan system Ventilasi system Tertutup

Exhausted Enclosure atau Ventilasi Sistem tertutup merupakan bagian dari LEV
dikarenakan sama sama berfungsi di tempat yang udaranya rawan Kontaminasi.
Ventilasi Sistem tertutup dimana kontaminan yang beracun yang dipancarkan dari
sumber dengan kecepatan tinggi harus dikendalikan dengan diisolasi sempurna
atau menutup proses.

Ventilasi Sistem Tertutup diperlukan atau digunakan untuk meningkatkan


kuantitas ambang batas untuk gas yang memerlukan ketentuan khusus, Ventilasi
sistem tertutup harus dilengkapi dengan sistem ventilasi pembuangan yang
dirancang untuk beroperasi pada tekanan negatif dalam hubungannya dengan area
sekitarnya.

Ventilasi sistem Tertutup sering digunakan di beberapa tempat pekerjaan seperti


Pekerjaan Blasting, Laboraturim Penelitian, Dapur Restorant, dll.

1. Manfaat Exhausted Enclosure (Ventilasi Sistem Tertutup)


- Isolasinya Tertutup

- Dapat digunakan untuk bahan dengan kecepatan emisi tinggi ataupun toksik

- Pengendalian Jarak jauh

2. Kelebihan menggunakan Ventilasi sistem tertutup

- Dekat pada sumber kontaminan

- Efektif untuk kontaminan yang beracun

- Dapat digunakan dalam segala Kontaminan

- Jumlah tambahan udara kecil

3. Kekurangan Menggunakan Ventilasi Tetutup

- Biaya untuk design dan peralatannya cukup tinggi

- Frekuensi Perawatannya tinggi dan juga mahal

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Ventilasi sistem tertutup merupakan kontaminan yang beracun yang
dipancarkan dari suatu sumber dengan kecepatan yang tinggi harus
dikendalikan dengan isolasi sempurna, atau menutup proses (kususnya pada
pekerjaan blasting). Pekerjaan balasting adalah suatu proses yang tertutup,
misalnya disebabkan oleh emisi debu silica bebas yang sangat besar.
Kontaminan yang beracun yang dipancarkan dari suatu sumber dengan
kecepatan yang tinggi harus dikendalikan dengan isolasi sempurna, atau
menutup proses (kususnya pada pekerjaan blasting). Pekerjaan balasting
adalah suatu proses yang tertutup, misalnya disebabkan oleh emisi debu
silica bebas yang sangat besar.

B. Saran
Ventilasi Sistem Tertutup diperlukan atau digunakan untuk
meningkatkan kuantitas ambang batas untuk gas yang memerlukan
ketentuan khusus, Ventilasi sistem tertutup harus dilengkapi dengan sistem
ventilasi pembuangan yang dirancang untuk beroperasi pada tekanan negatif
dalam hubungannya dengan area sekitarnya. Sehingga ventilasi tertutup
sangat efektif untuk kontaminan yang beracun dapat digunakan dalam segala
Kontaminan.
DAFTAR PUSTAKA

• Latar Muhamad Arief, Lingkungan Kerja Faktor Kimia dan Biologi, Fakultas Ilmu-
Ilmu Kesehatan, Universtitas Esa Unggul.
• https://www.scribd.com/doc/269524224/Ventilasi-Industri
• https://www.hallam-ics.com/blog/ventilation-of-gas-cabinets-and-exhausted-
enclosures-part-3-exhausted-enclosures-and-design-advice
• https://up.codes/viewer/west_virginia/nfpa-1-2018/chapter/63/compressed-
gases-and-cryogenic-fluids#63.2.18

Anda mungkin juga menyukai