Anda di halaman 1dari 14

Pengendalian secara teknis (engineering control) yaitu suatu upaya

1. Pengendalian langsung kepada sumbernya


Prinsip dalam pengendalian ini adalah mengurangi atau membatasi jumlah bahan kimia
berbahaya dilingkungan kerja. Disesuaikan jenis dan kebutuhan untuk proses produksi.
Beberapa cara untuk menekan jumlah bahan kimia berbahaya
a. Mengganti bahan berbahaya untuk menghentikan bahan kimia berbahaya contohnya
b. Mengubah proses atau meningkatkan metode kerja dengan cara ini maka, dapat
mengurangi terjadinya pajanan terhadap bahan kimia dengan menukar antara tahapan
proses satu denga proses yang lain
c. Mengubah proses kering menjadi basah karena proses kering banyak mengandung
debu seperti sand blashing pada proses pembersihan karat paada logam (dinding
kompartemen kapal berkarat) akibat pembersihan tersebut akan menghasilkan debu
yang terdapat silica bebas dan berbahaya bagi sistem pernafasan, sehingga bagi
pekerja mengakibatkan silicosis. Selain itu dapat menyebabkan gangguan
penglihatan. Untuk menghindari hal tersebut, maka sebaiknya disemprotkan titik-titik
air keudara lingkungan kerja dengan nozzle sehingga pasir dan debu yang bertemu
dengan titik-titk air tersebut akan basah dan udara lingkungan kerja terbebas dari
debu dan silika.
d. Pengamanan operasi secara tepat. Upaya yang lain yaitu menekan keluarnya bahan-
bahan kimia berbahaya dari mesin atau peralatan kerja yang digunakan dengan
mengendalikan beban. Biasanya padaa saat mesin dioperasikan (bocor)
mengeluarkan bahan berbahaya lebih banyak, apabila diberi beban (muatan) yang
lebih besar dari kapasitas yang dirancang. Contoh kasus penyaluran bubuk batu bara
dari tempat penambangan ke tempat penyimpanan dengan menggunakan system ban
berjalan (belt conveyor)
e. Menekan penyebaran bahan kimia berbahaya. Apabila terjadi pencemaran udara
lingkungan karena bahan kimia berbahaya sebaiknya dilakukan penanganan pada saat
kadar kontaminan diudara masih rendah, tujuannya agar kontaminan tidak menyebar
dan mencemari seluruh ruang kerja berikut yang perlu dilakukan :
1) Isolasi atau memyekat dan menutup daerah emisi. Agar emisi tidak
menyebarkan bahan berbahaya dapat dilakukan penutupan atau penyekat
untuk mencegah terjadinnya bocoran atau emisis bahan kimia berbahaya agar
tidak menyebar keruang kerja dan memajani tenaga kerja. Contoh tempat
proses platting, cleaning, mixing, dan lain-lain. Alat tersebut dapat dengan
mudah disekat atau ditutup.
2) Pemasangan ventilasi keluar setempat (local exhaust ventilation)
Tujuan dilakukan pemasangan ventilasi untuk mengeluarkan emisi dari
sumber kontaminan agar tidak menyebar kelingkungan kerja. Terdapat empat
komponen rangkaian peraalatan pada ventilasi keluar yaitu
 Hood (tudung atau cerobong) yang dipasang diatas sumber emisi atau
sangat dekat dengan sumber emisi.
 Duct atau pipa yang dihubungkan dengan hood, yang dihubungkan
dengan air cleaner (pembersih udara)
 Air cleaner harus mengumpulkan bahan kimia pencemar yang ada
diudara dari suatu konsentrasi, sehingga tidak menyebabkan
pencemaran terhadap udara dilingkungan masyarakat diluar industry.
 Exhaust fan diperlukan untuk menghasilkan aliran udara didalam
ventilasi keluar setempat. Dan volume udara dapat mengalir dengan
kecepatan pengendalian tekanan statis untuk mengatasi resitensi akibat
turbulensi dan friksi yang dihasilkan didalam hood, pipa dan dalam
pembersih udara.
3) Pemisahan tenaga kerja dari sumber emisi.
Proses harus dipisahkan dengan proses yang lain artinya diletakkan dalam
tempat terpisah serta dilengkapi dengan system ventilasi keluar setempat. Para
pekerja harus dilengkapi dengan alat pelindung diri secara menyeluruh.
f. Program pemeliharaan yang memadai
2. Pengendalian kepada lingkungan kerja
a. Ketata rumahtanggaan
b. Ventilasi keluar dipasang di atap (roof fan)
c. Ventilasi untuk memasukkan udara segar dari luar (dilution ventilation)
d. Mengatur agar jarak sumber emisi dijauhkan dari tenaga kerja yang bekerja
e. Program pemeliharaan yang baik
3. Pengendalian langsung kepada tenaga kerja
a. Latihan dan pendidikan
b. Mutasi tenaga kerja
c. Mengisolasi tenaga kerja, missal pada pengemudi crane biasannya pengemudi
terpapar dengan debu, uap bahan kimia. Sebaiknya di berikan ruangan tertutup untuk
memberikan udara segar, dapat disalurkan udara dingain untuk menyalurkan udara
dingin seperti AC
d. Tenaga kerja dilengkapi denga alat-alat pemantau perorangan
e. Tenaga kerja dilengkapi alat pelindung diri
f. Program pemeliharaan yang memadai

Pengendalian secara administratif

Pengendalian administratif adalah peratura-peraturan yang mengatur tenaga kerja untuk


membatasi waktu kontaknya dengan pencemar bahan kimia (kontaminan). Pengendalian ini
bermanfaat dalam membantu pengendalian yang dilaksanakan secara teknis untuk mencapai
tingkatan pajanan yang dapat diterima (sesuai dengan nilai ambang batas). Pengendalian secara
administratif terhadap bahaya kesehatan, antara lain

a. Pengurangan waktu kerja. Biasannya dilakukan pada tempat kerja tertentu (terbatas)
misal pemajanan tekanan panas yang dapat diatur denga pengaturan seperti (putaran)
antara kerja dan istirahat untuk mencegah timbulnya kelelahan yang berlebihan dan
mengurangi kecepatan denyut nadi.
b. Cara basah
Bahaya dari debu dapat dikurangi denga menggunakan air. Untuk menekan penyebaran
debu yang berbahaya diudara. Dan lebih baik penggunaanya daripada dilakukan dengan
penyedot vacuum cleaner.
c. Kebersihan atau kesehatan perorangan
Merupakan salah satu pengendalian yang sangat penting. Seperti membersihkan tubuh
dengan cepat untuk menghilangkan bahan kimia dalam tubuh agar terhindar dari iritasi
yang menempel pada kulut akibat bahan kimia.perlu diperhatikan juga peletakkan tempat
untuk mencuci tangan, kaki, dan anggota tubuh lain
d. Ketata rumahtanggaan dan perawatan
Perawatan yang baik merupakan pengendalian bahaya kesehatan. Seperti memberihkan
debu dijendela, kursi, meja. Bersihkan ceceran cairan yang bocor dengan kain bekas atau
penyerap dengan wadah dengan kedap udara dan buang setiap hari ke tempat yang aman.

Alat pelindung diri

Alat yang wajib digunakan saat bekerja sesuai dengan bahaya resiko bekerja untuk menjaga
keselamatan pekerja dan orang disekelilingnya. Peraturan APD dibuat pemerintah dengan
ketentuan undang-undang tentang keselamatan kerja. Pada perusahaan berkewajiban
menyediakan APD untuk pekerja sesuai dengan Standar Nasional Indonesia (SNI) atau standar
yang berlaku.

Unsur unsur APD

a. Pekerja atau uruh adalah orang yang bekerja dengan menerima upah atau imbalan dalam
bentuk lain
b. Pengusaha, yaitu orang, persekutuan atau badan hokum
c. Tempat kerja, lapangan tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, yang sering dimasuki
tenaga kerja untuk keperluan usaha dimana terdapat sumber bahaya termasuk ruangan ,
lapangan, halaman, dan sekelilingnya yang berhubungan dengan tempat kerja.

Macam-macam APD

1. Pakaian pelindung tubuh


Alat pelindung tubuh dikenakan pada keadaan berikut ini:
1) Bekerja diluar ruangan dan atau dengan cuaca yang tidak kondusif
2) Bekerja dilingkungan dengan temperature ekstrem
3) Bekerja dijalan raya yang memerlukan kemudahan pengelihatan oleh lingkungan
sekitar
4) Aktivitas yang memungkinkan kontaminasi dengan bahan kimia
5) Pemadam kebakaran
6) Mengelas atau memotong benda dengan alat mekanis

Contoh :
a. Menggunakan apron sebagai penutup sebagian tubuh yaitu mulai dada sampai
lutut. Dapat dibuat dari
 Mika sheet

 Kulit mitasi

 plastic/ PVC/ polyethylene,

 karet mika jerry,


b. Overalls yang menutupu seluruh tubuh

2. Pelndung kepala
Alat pelindung kepala dikenakan pada keadaan berikut ini:
1) Pekerja pada tangga, dibawah maupun di dekatnya
2) Pekerja kontruksi bangunan tinggi dan besar
3) Bekerja disaluran dan terowongan
4) Aktivitas transportasi dengan risiko kejatuhan benda,
5) Aktivitas dengan bahaya dari benda tergantung

Contoh :
 Topi pengaman (safety helmet) untuk melindungi dari benturan, kejatuhan,
pukulan benda- benda keras atau tajam.topi terbuat dari bahan yang tidak
mudah terbakar tidak menghantarka listrik ringan dan mudah dibersihkan.
Bagian dalam terdapat anyaman penyangga untuk menyerap keringat. Dan
khusus pada pekerja di terowongan memakai lampu pada bagian depannya.

 Hood, untuk melindungi dari panas dan radiasi yang tinggi. Terbuat dari
bahan yang tidak memiliki celah atau lobang, biasannya terbuat dari asbes,
kulit, wool, katun yang dicampuri alumunium dan lain-lain.

 Tutup kepala (hair cap) untuk melindungi kepala dari debu dan melindungi
rambut dari terjerat mesin berputar. Terbuat dari bahan katun agar mudah
dicuci.

3. Pelindung mata dan wajah


Alat pelindung mata dan wajah dikenakan pada keadaan berikut ini:
1) Bekerja dengan alat berpenggerak yang menyebabkan potongan, partikel, atau
material abrasive terlempar
2) Bekerja dengan alat genggam yang menyebabkan potongan dan partikel terlempar
3) Bekerja dengan bahan kimia yang menyebabkan luka dan iritasi
4) Bekerja pada peleburan logam
5) Pengelasan dengan intensitas tinggi atau radiasi optis lainnya
6) Menggunakan gas atau uap bertekanan

Contoh : kacamata (Spectacles) dengan pelindung samping (shide shield), goggles (cup type/
box type) dan tameng muka (face shreen/ face shield). Lensa kacamata goggles terbuat dari
bahan (polyecarbonate, cellulose, acetate, polyecarbonate vinyl) yang transparan dari kaca.
Polycarbonate/ polikarbonat merupakan jenis plastic yang mempunyai daya tahan yang besar

terhadap benturan

4. Pelindung telinga
Alat pelindung digunakan pada keadaan suara ekstrem yang berpotensi kerusakan
gendang telinga, intensitas suara dan frekuensi yang tinggi ditempat kerja dapat
menyebabkan hilangnya pendengaran. Tetapi alat pelindung pendengaran tidak boleh
mengahambat untuk mendengar suara peringatan.
Contoh : ear plug

dan

tutup telinga (ear muff)

5. Pelindung pernafasan
1) Respiratory pemurni udara (air purifying respirator)
 Chemical respiratory (cartridge den canister) respiratory berfungsi
membersihkan udara denga cara adsorbsi dan absorbs. Respirator tidak
boleh digunakan ditempat kerja yang terdapat gas-gas atau uap-uap yang
ekstrim, kadar gas/ uap dalam udara tempat kerja cukup tinggi atau
mengalami kekurangan oksigen
Chemical respirator single cartridge

Half- mask twin filter


 mechanical filter respirator. Untuk melindungi dari pemaparan aerosol zat
padat dan aerosol zat cair melalui proses filtrasi. Semakin kecil diameter
dari pori- pori filter semakin besar terhadap aliran udara
 Kombinasi chemical dan filter respirator

Biasanya digunakan pada penyemprotan pestisida dan pengecatan.


Dilengkapi dengan filter dan adsorben sehingga relative lebih berat dari
filter atau cartridge respirator.
2) Respirator penyedia udara (breathing apparatus)

 Air lines respirator

 Air hose respirator/ hose mask

6. Pelindung tangan
1) Aktivitas diluar ruangan yang bersuhu ekstrem atau material abrasive.
Ketrampilan pada tangan ketika suhu dingin. Sarung tangan dapat melindungi
telapak tangan dari kontaminasi bahan kimia.
2) Bekerja dengan mesin bergetar terutama dlam keadaan dingin
3) Memindahkan barang memiliki tepian tajam, kerusakan kemasan, ataupun
temperature ekstrem
4) Kontak dengan bahan dingi atau panas
5) Pekerja dengan risiko terkena aliran listrik, terbakar atau suhu tinggi
6) Pemakain atau pemindahan mesin yang mengandung baham kimia termasuk
pembersihan bahan kimia.

Contoh :

 sarung tangan biasa (gloves)


 Sarung tangan dilapisi dengan logam
 Sarung tangan yang keempat jarinya pemakaian dibungkus jadi satu
kecuali ibu jari (mitts mittens)

7. Pelindung kaki dan telapak kaki


1) Pekerja dengan risiko tertumbuk material yang mengakibatkan kerusakan kulit
seperti semen atau penetrasi oleh paku
2) Memindahkan material dengan risiko terpeleset, jatuh, dan mendarat pada
permukaan keras, kontak dengan tumpahan bahan kimia
3) Pekerja listrik dengan risiko tersetrum dan mudah terbakar
4) Pada kondisi dingin atau panas yang ekstrem

Contoh :

1) Sepatu yang digunakan pada pengecoran baja terbuat dari bahan kulit yang
dilapisi logam krom atau asbes
2) Sepatu khusus untuk bahaya peledak. Sepatu ini tidak boleh ada paku- paku yang
menimbulkan percikan bunga api
3) Sepatu karet anti elekteostatik, untuk melindungi pekerja dari bahaya listrik
4) Sepatu penfaman untuk pekerja bangunan yang ujungnya dilapisi baja untuk
melindungi jari kaki

8. Tali dan sabuk pengaman


Digunakan untuk menolong kecelakaan. Selain itu, sabuk pengaman juga digunakan para
pekerja mendaki dan memanjat kontruksi bangunan contoh chest waist harness dan full
body harness

Full body harness


Dapus

buntarto. (2015). panduan praktis keleamatan dan kesehatan kerja. yogyakarta: PT. Pustaka
Baru.

soeripto. (2008). higiene industri. jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Anda mungkin juga menyukai