GIZI
Education
Plan
PENGGUNAAN INDEKS ANTROPOMETRI GIZI
Indeks antropometri yang umum digunakan dalam menilai status gizi adalah berat badan
menurut umur (BB/U), tinggi badan menurut umur (TB/U) dan berat badan menurut
tinggi badan (BB/TB). Indeks BB/U adalah pengukuran total berat badan termasuk air,
lemak, tulang dan otot. Indeks tinggi badan menurut umur adalah pertumbuhan linier
dan LILA adalah pengukuran terhadap otot, lemak, dan tulang pada area yang diukur
Dari berbagai jenis indeks tersebut diatas, untuk menginterpretasikannya dibutuhkan
ambang batas
Education 1
• Persen Terhadap Median
Plan
Median adalah nilai tengah dari suatu populasi. Dalam antropometri gizi median
sama dengan persentil 50. Nilai median ini dinyatakan sama dengan 100% (untuk
standar). Setelah itu dihitung persentase terhadap nilai median untuk mendapatkan
ambang batas
Indeks
Status Gizi
BB/U TB/U BB/TB
Gizi Baik > 80% > 90% > 90%
Gizi Sedang 71-80% 81-90% 81-90%
Gizi Kurang 61-70% 71-80% 71-80%
Gizi Buruk ≤ 60% ≤ 70% ≤ 70%
2
• Persentil
Para pakar merasa kurang puas dengan menggunakan persen terdapat median
untuk menentukan ambang batas. Akhirnya mereka memilih cara persentil.
Persentil 50 sama dengan median atau nilai tengah dari jumlah populasi berada
diatasnya dan setengahnya berada dibawahnya
3
• Standar Deviasi Unit (SD)
Education
Plan WHO menyarankan menggunakan cara ini untuk meneliti dan
untuk memantau pertumbuhan.
1 SD unit (1 Z skor) kurang lebih sama dengan 11% dari median
BB/U
1 SD unit (1 Z skor) kira-kira 10% dari median BB/TB
1 SD unit (1 Z skor) kira-kira 5% dari median TB/U
Gemuk > 2 SD
Indeks Massa Tubuh menurut Sangat Kurus <-3 SD
Umur (IMT/U) Kurus -3 SD sampai dengan <-2 SD
Anak Umur 5-18 Tahun Normal -2 SD sampai dengan 1 SD
Penentuan status gizi pada orang dewasa bisa dengan menggunakan standar berat badan
normal diantaranya IMT. IMT merupakan alat sederhana untuk memantau status gizi
orang dewasa khususnya yang berkaitan dengan kekurangan atau kelebihan berat
badan. Penggunaan IMT hanya berlaku untuk orang dewasa berumur diatas 18 tahun,
IMT tidak dapat diterapkan pada bayi, anak, remaja, ibu hamil, olahragawan dan pada
keadaan khusus lainnya seperti adanya edema, asites dan hepatomegali.
Kategori IMT
Kurus Kekurangan berat badan tingkat berat <17,0
Kekurangan berat badan tingkat 17,0-18
ringan
Normal >18,5-25,0
Gemuk Kelebihan berat badan tingkat ringan >25,0-27,0
Kelebihan berat badan tingkat berat >27,0
KLASIFIKASI PARAMETER ANTROPOMETRI
4 Klasifikasi Indeks Antropometri Menurut Direktorat Bina Gizi Masyarakat Depkes RI tahun 1999
Education
Baku rujukan antropometri merupakan pedoman yang
Plan berisi nilai-nilai standar antropometri yang digunakan
dalam menentukan rentang/klasifikasi status gizi.
Education Baku rujukan ini digunakan untuk menilai status gizi bagi bayi
Plan dan balita. Penilaian status gizi didasarkan pada 3 indikator,
yaitu indikator berat badan menurut umur (BB/U), berat badan
menurut panjang/ tinggi badan (BB/TB), dan indikator
panjang/tinggi badan menurut umur (TB/U) (WHO, 1983).
Prinsip penilaian status gizi dengan rujukan WHO-NCHS
adalah menggunakan tiga cara penilaian yaitu persen terhadap
median, persentil, dan nilai simpangan baku atau standar deviasi
(z skor).