Anda di halaman 1dari 33

INDEKS ANTROPOMETRI

Herta Masthalina
PENGGUNAAN INDEKS
ANTROPOMETRI GIZI
• Indeks Antropometri yang paling
sering digunakan adalah Indeks
BB/U, TB/U dan BB/TB  Untuk
menginterpretasikannya diperlukan
ambang batas ( cut of Point )
PENGGUNAAN INDEKS
ANTROPOMETRI GIZI
• 1. Persen Terhadap Median

• Nilai yang diperoleh dengan


membandingkan antara nilai hasil
pengukuran dengan nilai yang ada
pada standar ( median/titik
tengah ) kemudian dikalikan 100
%.

• 2. Persentil

• Membagi Seluruh hasil pengukuran


menjadi 100 bagian yang sama. ( defenisi
secara statistik )
• National Center Health Statistics (NCHS )
merekomendasikan persentil ke-5
sebagai batas gizi baik dan kurang, serta
persententil 95 sebagai batas gizi baik
dan gizi lebih.
3. Standar Deviasi ( SD )
• Disebut juga Z-skor.
• Rumus mencari Z-skor:
• Z-skor = Hasil Pengukuran Subyek – Nilai Median Baku Rujukan
• Nilai Selisih Simpang Baku Rujukan ( NSSB )
Nilai simpang baku rujukan disini maksudnya
adalah selisih kasus dengan standar +1 SD
atau -1 SD. Jadi apabila BB atau TB pada
kasus lebih besar daripada median, maka nilai
simpang baku rujukannya diperoleh dengan
mengurangi +1 SD dengan median. Tetapi
jika BB atau TB kasus lebih kecil daripada
median, maka nilai simpang baku rujukannya
menjadi median dikurangi dengan -1 SD
• Contoh :
• Seorang bayi perempuan, umur : 10 bulan, BB
= 7,6 Kg
• Z-skor (BB/U) = 7,6 – 8,5 = -0,9 = -0,9
8,5 – 7,5 1
• Balita perempuan, TB = 115 Cm, BB = 21 Kg
• Z-skor (BB/TB) = 21 – 20,7 = 0,3 = 0,14
• 22,8 – 20,7 2,1
KLASIFIKASI STATUS GIZI
Pemilihan sistem klasifikasi sangat tergantung
pada tujuan program, tenaga yang tersedia
dan kebutuhan cut of point yang dapat
dijangkau.
Semiloka antropometri thn 1991  persen terhadap
median
SK Menkes RI tahun 2002  Z-skor
SK Kemenkes 1995 thn 2010 Z-skor
Dalam menentukan klasifikasi status gizi harus
ada ukuran baku = reference
Loka karya antropometri thn 1975 = Standar
Harvard
Depkes RI( PSG ) thn 1999 = Standar WHO-NCHS
SK Kemenkes 1995 thn 2010 = Standar WHO 2005
KLASIFIKASI STATUS GIZI
Klasifikasi Gomez (1956)
• Baku yang digunakan = Standar Harvard
•  Indeks yg digunakan = Berat Badan menurut Umur ( BB/U )
•  Patokan = persentil 50

Kategori BB/U (%) *)


(Derajat KEP)

0 = Normal >= 90 %
1 = Ringan 89 - 75 %
2 = Sedang 74 - 60 %
3 = Berat < 60 %

*) Baku = Persentil 50 Harvard


Sumber : Gibson Rosalind, 1990.
KLASIFIKASI STATUS GIZI
Klasifikasi Wellcome Trust
•  Baku yang digunakan = Standar Harvard
•  Indeks yg digunakan = Berat Badan menurut Umur
( BB/U )

Berat badan Edema

% dari baku *) Tidak ada Ada

>= 60 % Gizi kurang Kwashirkor


< 60 % Marasmus Marasmic-Kwashiorkor

*) Baku = Persentil 50 Harvard


KLASIFIKASI STATUS GIZI
Klasifikasi Waterlow

Kategori Stunting Wasting


(Tinggi mnrt umur) (Berat mnrt
tinggi)
0 > 95 % > 90 %
1 95 - 90 % 89 - 80 %

2 89 - 85 % 79 - 70 %

3 < 85 % < 70 %

*) Baku = Persentil 50 Harvard


KLASIFIKASI STATUS GIZI
Klasifikasi Jellife

Kategori BB/U (% baku)

KEP I 90 - 80
KEP II 79 - 70
KEP III 69 - 60
KEP IV < 60

Sumber : Rekso Danukusumo, dkk, 1988-1989


KLASIFIKASI STATUS GIZI
Klasifikasi Bengoa

Kategori BB/U (% baku)

KEP I 90 - 76
KEP II 75 - 61
KEP III semua penderita dengan edema

Sumber : Rekso Danukusumo, dkk, 1988-1989


KLASIFIKASI STATUS GIZI
Klasifikasi Hasil Lokakarya Antropometri 1975
•  Indeks yg digunakan = BB/U, TB/U,LLA/U, BB/TB dan LLA/TB
•  Baku yang digunakan = Standar Harvard

Kategori BB/U*) TB/U*) LLA/U*) BB/TB*) LLA/TB*)

Gizi baik 100-80 100-95 100-85 100-90 100-85


Gizi kurang < 80-60 < 95-85 < 85-70 < 90-70 < 85-75
Gizi buruk**) < 60 < 85 < 70 < 70 < 75

*) Garis baku persentil 50 baku Harvard


**) Gizi buruk termasuk marasmus, marasmik kwashirkor, kwashiorkor
Sumber : Djumadias Abunain, Puslibang Gizi, 1978
KLASIFIKASI STATUS GIZI
Klasifikasi Dit BGM Depkes 1999

Kategori Cut of point *)

Gizi lebih > 120 % Median BB/U baku WHO NCHS 1983
Gizi baik 80 - 120 % Median BB/U baku WHO NCHS 1983
Gizi sedang 70 - 79,9 % Median BB/U baku WHO NCHS 1983
Gizi kurang 60 - 69,9 % Median BB/U baku WHO NCHS 1983
Gizi buruk < 60 % Median BB/U baku WHO NCHS 1983

*) laki-laki dan perempuan sama


Sumber : Deswani Idrus & Gatot Kunanto, 1990
K L A S I F I K A S I S T AT U S G I Z I
Klasifikasi KEMENKES NO: 1995/KEMNKES/SK/XII/2010
K L A S I F I A S I S T AT U S G I Z I
K L A S I F I A S I S T AT U S G I Z I

Klasifikasi KEMENKES NO: 1995/KEMNKES/SK/XII/2010


K L A S I F I A S I S T AT U S G I Z I

Klasifikasi KEMENKES NO: 1995/KEMNKES/SK/XII/2010


K L A S I F I A S I S T AT U S G I Z I

Klasifikasi KEMENKES NO: 1995/KEMNKES/SK/XII/2010


Klasifikasi Status Gizi
Klasifikasi Kemenkes NO 2 Tahun 2020
Indeks Katagori Status Gizi Amabat Batas
(Z-Score)
Berat Badan Berat badan sangat kurang <-3 SD
menurut (severely underweight)
Umur (BB/U) Berat badan kurang - 3 SD sd <- 2
anak usia 0 - (underweight) SD
60 bulan
Berat badan normal -2 SD sd +1 SD
Risiko Berat badan lebih 1 > +1 SD
1
Anak yang termasuk pada kategori ini
mungkin memiliki masalah pertumbuhan,
perlu dikonfirmasi dengan BB/TB atau
IMT/U
Klasifikasi Status Gizi
Klasifikasi Kemenkes NO 2 Tahun 2020
Indeks Katagori Status Gizi Amabat Batas (Z-
Score)
Panjang Badan Sangat pendek <-3 SD
atau Tinggi Badan (severely stunted)
menurut Umur Pendek (stunted) - 3 SD sd <- 2 SD
(PB/U atau
TB/U) anak usia
Normal -2 SD sd +3 SD
0 - 60 bulan
Tinggi 2 > +3 SD
2
Anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi
dan biasanya tidak menjadi masalah kecuali
kemungkinan adanya gangguan endokrin seperti
tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan.
Rujuk ke dokter spesialis anak jika diduga
mengalami gangguan endokrin (misalnya anak
yang sangat tinggi menurut umurnya sedangkan
tinggi orang tua normal).
Klasifikasi Status Gizi
Klasifikasi Kemenkes NO 2 Tahun 2020

Indeks Katagori Status Gizi Amabat Batas (Z-


Score)
Berat Badan Gizi buruk (severely <-3 SD
menurut wasted)
Panjang Badan Gizi kurang (wasted) - 3 SD sd <- 2 SD
atau Tinggi
Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Badan (BB/PB
atau BB/TB) Berisiko gizi lebih > +1 SD sd +2SD
anak usia 0 - (possible risk of overweight)
60 bulan
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd + 3
SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
Klasifikasi Status Gizi
Klasifikasi Kemenkes NO 2 Tahun 2020

Indeks Katagori Status Gizi Amabat Batas (Z-


Score)
Indeks Massa Gizi buruk (severely wasted) 3 <-3 SD
Tubuh menurut
Umur (IMT/U)
anak usia Gizi kurang (wasted) 3 - 3 SD sd <- 2 SD
0 - 60 bulan Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
Berisiko gizi lebih > +1 SD sd +2SD
(possible risk of overweight)
Gizi lebih (overweight) > + 2 SD sd + 3
SD
Obesitas (obese) > + 3 SD
3 Walaupun interpretasi IMT/U mencantumkan gizi
buruk dan gizi kurang, kriteria diagnosis gizi buruk dan
gizi kurang menurut pedoman Tatalaksana Anak Gizi
Buruk menggunakan Indeks Berat Badan menurut
Panjang Badan atau Tinggi Badan (BB/PB atau BB/TB).
Klasifikasi Status Gizi
Klasifikasi Kemenkes NO 2 Tahun 2020

Indeks Katagori Status Gizi Amabat Batas (Z-


Score)
Indeks Massa Gizi buruk (severely thinness) <-3 SD
Tubuh menurut
Umur (IMT/U) Gizi kurang (thinness) - 3 SD sd <- 2 SD
anak usia Gizi baik (normal) -2 SD sd +1 SD
5 – 18 tahun Gizi lebih (overweight > +1 SD sd +2SD

Obesitas (obese) >+2


 Tini ( p ), lahir pada tanggal 30 Juni 2010 dengan BB = 2,5 Kg,
kemudian dilakukan penimbangan BB pada tanggal 30
Nopember 2010 dengan BB = 5,2 Kg, PB = 58,7. Tentukan
status gizi bayi tsb saat ini berdasarkan nilai z-score nya.

 Sri rahayu, lahir pada tanggal 2 Mei 2012, dan dilakukan


penimbangan/pengukuran tgl 5 Juni 2013 dengan BB = 9,4 Kg
dan PB = 80 Cm, tentukan status gizi bayi tsb berdasarkan
indeks BB/U, TB/U dan BB/TB.

 Tentukan status gizi bayi perempuan ( rini ) berikut, bila TB =


105,5 Cm dan BB = 22,1 Kg.

 Bila umur bayi perempuan 20 bulan dan BB = 14 Kg, maka


bagaimanakah status gizinya berdasarkan indeks BB/U
Tini (P) lahir : 30 Juni 2010, pengukuran : 30
Nopember 2010 (Usia 5 bulan) , BB = 5,2; TB = 58,7
Median BB = 6,9; +1 = 7,8; -1 = 6,1
 Z-skor BB = Hasil Pengukuran Subyek – Nilai Median Baku Rujukan
Nilai Selisih Simpang Baku Rujukan ( NSSB )
= 5,2 – 6,9
6,9 – 6,1
= -2,125 (Berat badan Kurang)
Median TB (5 bln) : 64.0, +1 = 66.2; -1 = 61,8
 Z-skor BB = Hasil Pengukuran Subyek – Nilai Median Baku Rujukan
Nilai Selisih Simpang Baku Rujukan ( NSSB )
= 58,7 - 64,0
64,0 – 61,8
= -2,41 (Pendek)
Anggraeni umur 17 th, dengan BB = 45 Kg dan TB
= 150 Cm, tentukan status gizinya.

Istiqlal umur 17 th, dengan BB = 70 Kg dan TB =


167 Cm, tentukan status gizinya

Seorang bayi laki-laki, nama = saiful, lahir pada


tanggal 2 Agustus 2008. Dilakukan pengukuran
pada tanggal 1 September 2009 dengan Panjang
badan = 69 Cm. Tentukan status gizinya dengan
mencari nilai z-score nya.

Anda mungkin juga menyukai