Anda di halaman 1dari 3

PENILAIAN STATUS GIZI

Ada beberapa kategori yang digunakan untuk menilai status gizi anak menggunakan GPA, meliputi:

Mengukur status gizi anak usia 0-5 tahun

Grafik yang digunakan untuk mengukur status gizi anak usia kurang dari 5 tahun yaitu grafik WHO 2006
(cut off z score).

Penggunaan grafik WHO 2006 dibedakan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan:

1. Berat badan berdasarkan umur (BB/U)

Indikator ini digunakan oleh anak usia 0-60 bulan, dengan tujuan untuk mengukur berat badan sesuai
dengan usia anak. Penilaian BB/U dipakai untuk mencari tahu kemungkinan seorang anak mengalami
berat badan kurang, sangat kurang, atau lebih.

Namun, indikator ini biasanya tidak bisa dipakai jika umur anak tidak diketahui secara pasti.

Status gizi anak berdasarkan BB/U yakni:

Berat badan normal: -2 SD sampai +1 SD

Berat badan kurang: -3 SD sampai <-2 SD

Berat badan sangat kurang: <-3 SD

Risiko berat badan lebih: >+1 SD

Anak yang tergolong ke dalam risiko berat badan lebih bisa saja punya masalah pertumbuhan.

2. Status gizi tinggi badan berdasarkan umur anak (TB/U)

Indikator ini digunakan oleh anak usia 0-60 bulan, dengan tujuan untuk mengukur tinggi badan sesuai
dengan usia anak.

Penilaian TB/U dipakai untuk megindentifikasi penyebab jika anak memiliki tubuh pendek.

Akan tetapi, indikator TB/U hanya bisa digunakan bagi anak usia 2-18 tahun dengan posisi berdiri.

Sementara jika usianya masih di bawah 2 tahun, pengukurannya menggunakan indikator panjang badan
atau PB/U dengan posisi berbaring.

Bila anak berusia di atas 2 tahun diukur tinggi badannya dengan cara berbaring, nilai TB harus dikurangi
dengan 0,7 sentimeter (cm)
Status gizi anak berdasarkan TB/U yakni:

Tinggi: >+3 SD

Tinggi badan normal: -2 SD sampai dengan +3 SD

Pendek (stunting): -3 SD sampai dengan <-2 SD

Sangat pendek (severe stunting): <-3 SD

3. Berat badan berdasarkan tinggi badan (BB/TB)

Indikator ini digunakan oleh anak usia 0-60 bulan, dengan tujuan untuk mengukur berat badan sesuai
dengan tinggi badan anak. Pengukuran ini yang umumnya digunakan untuk mengelompokkan status gizi
anak.

Status gizi anak berdasarkan BB/TB yakni:

Gizi buruk (severely wasted): <-3 SD

Gizi kurang (wasted): -3 SD sampai <-2 SD

Gizi baik (normal): -2 SD sampai +1 SD

Risiko gizi lebih: >+1 SD sampai +2 SD

Gizi lebih (overweight): >+2 SD sampai +3 SD

Obesitas: >+3 SD

Pengukuran status gizi anak usia di atas 5 tahun bisa menggunakan aturan CDC 2000 (ukuran persentil).

Persentil digunakan sebagai gambaran berapa nilai IMT anak.

Indeks massa tubuh digunakan pada usia ini karena pada masa tersebut anak-anak mengalami
pertambahan tinggi dan berat badan yang berbeda-beda meski umurnya sama.

Jadi, perbandingan tinggi dan berat badan anak akan dilihat berdasarkan usianya.

Sementara kategori penilaian IMT anak di atas usia 5 tahun yakni:

Gizi kurang (thinness): -3 SD sampai <-2 SD


Gizi baik (normal): -2 SD sd +1 SD

Gizi lebih (overweight): +1 SD sd +2 SD

Obesitas: >+2 SD

Seorang balita dinyatakan menderita gizi kurang jika indeks antropometrinya (BB/TB) berada pada
kisaran -3 SD s/d -2 SD (WHO, 2009). Gizi kurang dapat ditegakkan dengan kriteria sebagai berikut :

1. LILA ≥ 11.5 cm - 12.5 cm


2. BB/TB > -3 SD s/d < -2 SD
3. Tidak ada oedema dan
4. Nafsu makan baik
5. Keadaan umum baik
Hal tersebut disebabkan oleh rendahnya konsumsi energi dan protein dalam makanan sehari-hari
sehingga tidak dapat memenuhi kebutuhan gizi dan atau adanya penyakit infeksi (sebagai manifestasi
adanya gangguan pertumbuhan).

Anda mungkin juga menyukai