Ada beberapa kategori yang digunakan untuk menilai status gizi anak menggunakan GPA, meliputi:
Grafik yang digunakan untuk mengukur status gizi anak usia kurang dari 5 tahun yaitu grafik WHO 2006
(cut off z score).
Penggunaan grafik WHO 2006 dibedakan berdasarkan jenis kelamin laki-laki dan perempuan:
Indikator ini digunakan oleh anak usia 0-60 bulan, dengan tujuan untuk mengukur berat badan sesuai
dengan usia anak. Penilaian BB/U dipakai untuk mencari tahu kemungkinan seorang anak mengalami
berat badan kurang, sangat kurang, atau lebih.
Namun, indikator ini biasanya tidak bisa dipakai jika umur anak tidak diketahui secara pasti.
Anak yang tergolong ke dalam risiko berat badan lebih bisa saja punya masalah pertumbuhan.
Indikator ini digunakan oleh anak usia 0-60 bulan, dengan tujuan untuk mengukur tinggi badan sesuai
dengan usia anak.
Penilaian TB/U dipakai untuk megindentifikasi penyebab jika anak memiliki tubuh pendek.
Akan tetapi, indikator TB/U hanya bisa digunakan bagi anak usia 2-18 tahun dengan posisi berdiri.
Sementara jika usianya masih di bawah 2 tahun, pengukurannya menggunakan indikator panjang badan
atau PB/U dengan posisi berbaring.
Bila anak berusia di atas 2 tahun diukur tinggi badannya dengan cara berbaring, nilai TB harus dikurangi
dengan 0,7 sentimeter (cm)
Status gizi anak berdasarkan TB/U yakni:
Tinggi: >+3 SD
Indikator ini digunakan oleh anak usia 0-60 bulan, dengan tujuan untuk mengukur berat badan sesuai
dengan tinggi badan anak. Pengukuran ini yang umumnya digunakan untuk mengelompokkan status gizi
anak.
Obesitas: >+3 SD
Pengukuran status gizi anak usia di atas 5 tahun bisa menggunakan aturan CDC 2000 (ukuran persentil).
Indeks massa tubuh digunakan pada usia ini karena pada masa tersebut anak-anak mengalami
pertambahan tinggi dan berat badan yang berbeda-beda meski umurnya sama.
Jadi, perbandingan tinggi dan berat badan anak akan dilihat berdasarkan usianya.
Obesitas: >+2 SD
Seorang balita dinyatakan menderita gizi kurang jika indeks antropometrinya (BB/TB) berada pada
kisaran -3 SD s/d -2 SD (WHO, 2009). Gizi kurang dapat ditegakkan dengan kriteria sebagai berikut :