Anda di halaman 1dari 19

INTERPRETASI HASIL

PLOTINGBERDASARKAN
INDIKATOR PERTUMBUHAN
Ploting Grafik Pertumbuhan IMT/U
 
INTERPRETASI HASIL PLOTING
BERDASARKAN INDIKATOR PERTUMBUHAN
• Garis lengkung pada grafik pertumbuhan akan membantu menginterpretasikan
titik yang diplot untuk menggambarkan status pertumbuhan anak. Garis 0 pada
setiap grafik menunjukkan median. Garis lengkung yang lain adalah garis z-score
atau SD yang menunjukkan jarak dari median. Garis median dan garis z-score
untuk setiap grafik pertumbuhan diperoleh dari hasil pengukuran anak-anak
sampel WHO Multi Centres Growth Refference Study atau MGRS.
• Garis z-score pada grafik pertumbuhan ditandai dengan positif (1, 2, 3) atau
negatif (-1,-2, -3). Secara umum, angka-angka yang diplot jauh dari median baik
ke arah positif atau negatif (misalnya: dekat dengan 3 atau -3 garis z-score)
menunjukkan adanya masalah pertumbuhan, walaupun faktor-faktor lain harus
dipertimbangkan, seperti kecenderungan pertumbuhan, kondisi kesehatan anak
Identifikasi Masalah Pertumbuhan
Berdasarkan Hasil Ploting
Di setiap sisi grafik pertumbuhan terdapat penjelasan mengenai gangguan
pertumbuhan. Cara membacanya sebagai berikut:
• Titik antara garis z-score -2 dan -3 disebut “di bawah -2”.
• Titik antara garis z-score 2 dan 3 disebut “di atas 2”.
•Suatu indikator dimasukkan dalam definisi tertentu dengan cara
diplotkan di atas atau di bawah garis z-score tertentu. Jika hasil plot tepat
pada garis z-score, maka dianggap masuk katagori yang lebih ringan.
Sebagai contoh, BB/U tepat pada garis -3, dianggap berat badan kurang dan
bukan berat badan sangat kurang.
MENENTUKAN MASALAH
PERTUMBUHAN
• Menurut Standar Pemantauan Pertumbuhan (2005) bahwa untuk menentukan
status gizi tidak hanya berdasarkan satu indeks tetapi minimal menggunakan 3
macam indeks dari
• 4 macam indeks yang ada. Nilai titik yang diplot pada grafik pertumbuhan
dengan menggunakan tabel di bawah ini untuk menentukan apakah ada masalah
pertumbuhan. Hasil pengukuran pada kotak yang diblok termasuk dalam kategori
normal.
Klasifikasi Standar
WHO 2005

Indikator Pertumbuhan
Garis
Z-Score/SD PB/U atau BB/U BB/PB atau IMT/U
TB/U BB/TB
Di atas 3 Lihat Lihat Catatan 2 Sangat Gemuk Sangat Gemuk
Catatan 1 BB Sangat Lebih (Obesitas) (Obesitas)
Normal BB Lebih Normal

Indikator Pertumbuhan
Garis
Z-Score/SD PB/U atau BB/U BB/PB atau IMT/U
TB/U BB/TB
Di atas 2 Normal Gemuk Gemuk
(Overweight) (Overweight)
Di atas 1 Normal Risiko Gemuk Risiko Gemuk
(Lih Catatan 3) (Lih Catatan 3)
Median ( 0 ) Normal Normal Normal Normal
Di bawah -1 Normal Normal Normal Normal
Di bawah -2 Pendek BB Kurang Kurus Kurus
(Stunted) (Underweight) (Wasted) (Wasted)
(Lih.Cttn 4)
Di bawah –3 Sangat BB Sangat Kurang Sangat Kurus Sangat Kurus
Pendek (Severe (Severe Wasted) (Severe Wasted)
(Severe nderweight)
tunted)
Pada Modul Pemantauan Peertumbuhan Balita Standar WHO 2005, mencantumkan
catatan sebagai berikut:
• Seorang anak pada kategori ini termasuk sangat tinggi dan biasanya tidak menjadi
masalah kecuali anak yang sangat tinggi mungkin mengalami gangguan endokrin
seperti adanya tumor yang memproduksi hormon pertumbuhan. Rujuklah anak
tersebut jika diduga mengalami gangguan endokrin (mis. Anak yang tinggi sekali
menurut umurnya, sedangkan tinggi orangtua normal).
• Seorang anak berdasarkan BB/U pada kategori ini kemungkinan mempunyai
masalah pertumbuhan, tetapi akan lebih baik jika anak ini dinilai berdasarkan
indikator BB/PB atau BB/TB atau IMT/U.
• Hasil ploting di atas 1 menunjukkan kemungkinan risiko. Bila kecenderungannya
menuju garis Z-Score 2 berarti risiko lebih pasti.
• Anak yang pendek atau sangat pendek, kemungkinan akan menjadi gemuk bila
mendapatkan intervensi gizi yang salah
Anak Berat Badan Kurang
Hasil pengukuran antropometri anak laki-laki diperoleh umur =1 tahun, 1 bulan, PB=
70,3 cm, BB=7,5 kg; IMT = 15,7 kg/m2. Selanjutya di plot pada GPA sebagai berikut:

Ploting 4 indeks Grafik Pertumbuhan Anak Laki-laki Berat badan Kurang Berdasarkan hasil ploting dengan 4
macam indeks pada GPA menunjukkan bahwa indeks B/U <-2; indeks PB/U <-1; indeks BB/TB <-1; dan
indeks IMT/U <-1, dapat disimpulkan bahwa anak tersebut berat badan kurang
Anak Laki-laki (A) Berat Badan Kurang
1. Anak Normal
Hasil pengukuran antropometri anak laki-laki diperoleh umur 3 tahun, 11 bulan, TB=
109.6 cm, BB=19.5 kg; IMT=16,3 kg/m2. Selanjutya di plot pada GPA sebagai berikut:

Berdasarkan hasil ploting dengan 4 macam indeks pada GPA menunjukkan bahwa indeks B/U >1; indeks TB/U >1; indeks
BB/TB >0; dan indeks IMT/U >0, dapat disimpulkan bahwa anak tersebut normal,
1. Anak Kegemukan atau Obese
Hasil pengukuran antropometri anak perempuan diperoleh umur 3 tahun, 11 bulan (22
bulan), TB= 86,7 cm, BB=17.5 kg; IMT=22,6 kg/m2. Selanjutya di plot pada GPA sebagai
berikut:

Berdasarkan hasil ploting dengan 4 macam indeks pada GPA menunjukna bahwa indeks PB/U >3; BB/U >3; BB/PB >3,
IMT/U > 3) dapat disimpulkan bahwa anak tersebut obese
1. Anak Pendek atau Stunted
Hasil pengukuran antropometri anak perempuan berumur 12 bulan, panjangnya 67,8 cm dan
berat badannya 7,6 kg dan IMT/U = 16,5 kg/m2.

Terlihat bahwa BB/U <-2 (rendah), tetapi masih dalam batas normal, BB/PB=0 tepat pada garis median, dan IMT/U > 0
sehingga anak tampak normal, sedangkan PB/U < -2 SD
Dalam menentukan status gizi perlu dipertimbangkan untuk mengamati ketiga grafik
pertumbuhan anak secara bersama-sama, terutama sekali apabila ada salah satu dari grafik
yang memperlihatkan satu masalah. Sebagai contoh, jika berdasarkan BB/U seorang anak
dikategorikan berat badan kurang, harus mempertimbangkan pula indikator PB/U dan BB/PB.
Lebih difokuskan pada grafik BB/PB atau BB/TB dan PB/U atau TB/U:
a. PB/U atau TB/U menggambarkan pencapaian pertumbuhan dalam tinggi badannya.
Anak pendek (PB/U atau TB/U di bawah garis -2 z-score) merupakan akibat dari
kekurangan zat gizi dalam waktu lama dan atau infeksi yang berulang sehingga tidak
mendukung pencapaian pertumbuhan normal. Seorang anak yang pendek mungkin
mempunyai BB/TB normal, tetapi mempunyai BB/U rendah karena anak tersebut
pendek.
b. BB/PB atau BB/TB adalah satu indikator pertumbuhan yang dapat dipercaya apabila
umur anak tidak diketahui. Anak yang kurus (BB/PB atau BB/TB di bawah garis -2 z-
score) biasanya disebabkan oleh kejadian yang baru terjadi, seperti penurunan asupan
makanan yang drastis dan atau penyakit yang menyebabkan kehilangan berat badan
yang banyak.
c. IMT/U mengkategorikan anak dengan cara yang sama berdasarkan BB/PB-BB/TB. Kedua
indikator ini membantu kita untuk mengidentifikasi apakah kelebihan berat badan tidak
sebanding dengan panjang/tinggi badannya.

Memperhatikan seluruh grafik pertumbuhan secara bersamaan akan membantu


penentuan masalah pertumbuhan yang sesungguhnya. Perlu juga mempertimbangkan untuk
melihat kecenderungannya dari waktu ke waktu.
KARTU MENUJU SEHAT (KMS
KMS adalah kartu yang memuat kurva pertumbuhan normal anak berdasarkan indeks antropometri berat
badan menurut umur.
KMS merupakan sarana utama kegiatan pemantauan pertumbuhan.

Manfaat : Mendeteksi secara dini gangguan pertumbuhan atau risiko kelebihan gizi, sehingga dapat
dilakukan tindakan pencegahan secara lebih cepat dan tepat sebelum masalahnya lebih buruk

Kegiatan dalam KMS :


1) penilaian pertumbuhan anak secara teratur melalui penimbangan berat badan setiap bulan, pengisian
KMS, menentukan status pertumbuhan berdasarkan hasil penimbangan berat badan; dan
(2) menindaklanjuti setiap kasus gangguan pertumbuhan.
Tindak lanjut hasil pemantauan pertumbuhan biasanya berupa konseling, pemberian makanan tambahan,
pemberian suplementasi gizi dan rujukan.
Fungsi dan Kegunaan Kartu Menuju Sehat
(KMS).
1. Sebagai alat untuk memantau pertumbuhan anak. Pada KMS dicantumkan grafik pertumbuhan anak,
dapat digunakan untuk menentukan apakah seorang anak tumbuh normal, atau mengalami gangguan
pertumbuhan. Bila grafik berat badan anak mengikuti grafik pertumbuhan pada KMS, artinya anak tumbuh
normal, kecil risiko anak untuk mengalami gangguan pertumbuhan. Sebaliknya bila grafik berat badan
tidak sesuai dengan grafik pertumbuhan, anak kemungkinan berisiko mengalami gangguan pertumbuhan.
2. Sebagai catatan pelayanan kesehatan anak. Di dalam KMS dicatat riwayat pelayanan kesehatan dasar
anak terutama berat badan anak, pemberian kapsul vitamin A, pemberian ASI pada bayi 0-6 bulan dan
imunisasi.
3. Sebagai alat edukasi. Di dalam KMSdicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak seperti pemberian
makanan anak, perawatan anak bila menderita diare dicantumkan pesan-pesan dasar perawatan anak
seperti pemberian makanan anak, perawatan anak bila menderita diare.
KEGUNAAN KMS

1. Bagi Orang Tua


• Mengetahui status pertumbuhan anak.
• Mengetahui kelengkapan status imunisasi
• Menengetahui apakah anak sudah mendapat vitamin A

2. Bagi Kader
• Sebagai tempat mencatat hasil penimbangan BB dan penilaiannya, Pemberian kapsul
Vitamin A
3. Bagi Petugas Kesehatan
 Mengetahui jenis pelayanan kesehatan yang telah diterima anak.
 Sebagai lat edukasi bagi orangtua
LANGKAH-LANGKAH PENGISIAN KMS
• Memilih KMS sesuai jenis kelamin.
• Mengisi identitas anak dan orang tua pada halaman muka KMS.
• Mengisi bulan lahir dan bulan penimbangan anak,
• Meletakkan titik berat badan dan membuat garis pertumbuhan anak.
• Mencatat setiap kejadian yang dialami anak
• Menentukan status pertumbuhan anak
• Mengisi catatan pemberian imunisasi bayi
• Mengisi catatan pemberian kapsul vitamin A
• Isi kolom Pemberian ASI Eksklusif
• Tindak Lanjut Hasil Penimbangan

Anda mungkin juga menyukai