0 penilaian0% menganggap dokumen ini bermanfaat (0 suara)
18 tayangan26 halaman
Dokumen tersebut membahas berbagai parameter antropometri dan indeks yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan, lingkar lengan atas menurut umur, indeks massa tubuh, tebal lemak bawah kulit menurut umur, dan rasio lingkar pinggang dengan pinggul.
Dokumen tersebut membahas berbagai parameter antropometri dan indeks yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan, lingkar lengan atas menurut umur, indeks massa tubuh, tebal lemak bawah kulit menurut umur, dan rasio lingkar pinggang dengan pinggul.
Dokumen tersebut membahas berbagai parameter antropometri dan indeks yang digunakan untuk menilai status gizi seseorang, seperti berat badan menurut umur, tinggi badan menurut umur, berat badan menurut tinggi badan, lingkar lengan atas menurut umur, indeks massa tubuh, tebal lemak bawah kulit menurut umur, dan rasio lingkar pinggang dengan pinggul.
parameter disebut Indeks Antropometri • Indeks antropometri yang sering digunakan Berat Badan Menurut Umur (BB/U), Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
* Di Indonesia, ukuran baku hasil pengukuran
dalam negeri belum ada, maka untuk BB dan TB digunakan baku Harvard dan untuk LLA digunakan baku WOLANSKI Berat badan Menurut Umur (BB/U) • BB adalah salah satu parameter yg memberi gambaran massa tubuh
• Massa tubuh sangat sensitif terhadap
perubahan yg mendadak misalnya teserang penyakit infeksi, menurunnya nafsu makan atau menurunnya jumlah makanan yg dikonsumsi • Dalam keadaan normal, dimana kesehatan baik dan keseimbangan antara konsumsi dan kebutuhan zat gizi terjamin maka BB berkembang mengikuti pertambahan umur
• Dalam keadaan abnormal, terdapat 2
kemungkinan perkembangan BB yaitu berkembang cepat atau lebih lambat dari keadaan normal • Mengingat karakteristik BB yg labil, maka indeks BB/U lebih menggambarkan status gizi seseorang saat ini.
Kelebihan Indeks BB/U :
1. Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti oleh masyarakat umum 2. Baik untuk mengukur status gizi akut atau kronis 3. BB dapat berfluktuasi 4. Sangat sensitif terhadap perubahan kecil 5. Dapat mendeteksi kegemukan
Kelemahan Indeks BB/U :
1. Dapat mengakibatkan interpretasi status gizi yg keliru bila ada edema atau asites 2. Umur sering sulit ditaksir secara tepat karena pencatatan umur yg belum baik 3. Sering terjadi kesalahan pengukuran, seperti pengaruh pakaian atau gerakan anak saat menimbang
4. Sering mengalami hambatan karena
masalah sosial budaya misalnya dianggap barang dagangan, dsb Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U) • TB merupakan antropometri yg menggambarkan keadaan pertumbuhan skeletal
• Pada keadaan normal, TB tumbuh seiring dgn
pertambahan umur
• Pertumbuhan TB tidak seperti BB, relatif kurang
sensitif terhadap masalah kurang gizi dalam waktu yg pendek • Pengaruh defisiensi zat gizi terhadap TB akan nampak dalam waktu yg lama
• Indeks TB/U menggambarkan status
gizi masa lalu dan erat kaitannya dgn status sosial ekonomi Kelebihan indeks TB/U : 1. Baik untuk menilai status gizi masa lampau 2. Alat ukurnya dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa
Kelemahan indeks TB/U :
3. Pengukuran relatif sulit karena anak harus berdiri tegak, perlu dua orang 4. Ketepatan umur sulit didapat Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
• BB memiliki hubungan yg linear dengan TB
• Dalam keadaan normal, perkembangan BB akan
searah dgn pertumbuhan TB dgn kecepatan tertentu
• Indeks ini dapat digunakan untuk mengidentifikasi
status gizi dan baik untuk menilai status gizi saat ini (sekarang) • Indeks BB/TB merupakan indeks yg tidak tergantung umur
Kelebihan indeks BB/TB :
1. Tidak memerlukan umur 2. Dapat membedakan proporsi badan (gemuk, normal, kurus) Kelemahan indeks BB/TB : 1. Tidak dapat memberikan gambaran apakah anak tersebut pendek, cukup tinggi atau kelebihan TB jika dibandingkan dg umur karena faktor umur tidak dipertimbangkan
2. Sering mengalami kesulitan dalam
pengukuran PB/TB pada kelompok balita 3. Membutuhkan dua macam alat ukur 4. Pengukuran relatif lebih lama 5. Membutuhkan lebih dari satu orang tenaga 6. Sering terjadi kesalahan dalam pembacaan hasil pengukuran terutama bila dilakukan oleh kelompok non profesional Lingkar Lengan Atas Menurut Umur (LLA/U)
• LLA menggambarkan keadaan jaringan otot
dan lapisan lemak bawah kulit
• LLA berkorelasi dgn indeks BB/U dan BB/TB
• LLA sama dengan BB merupakan parameter yg
labil karena dapat berubah-ubah dengan cepat • Akan lebih baik digunakan untuk melihat status gizi anak umur 1 tahun pertama
Kelebihan indeks LLA/U :
1. Indikator yang baik untuk menilai KEP berat 2. Alat ukur murah, sangat ringan, dapat dibuat sendiri 3. Alat dapat diberi kode warna untuk menentukan tingkat status gizi,sehingga dpt digunakan oleh orang tidak bisa membaca Kelemahan indeks LLA/U : 1. Hanya dapat digunakan untuk mengidentifikasi anak dengan KEP berat
2. Sulit menentukan ambang batas
3. Sulit digunakan untuk melihat
pertumbuhan anak usia 2 – 5 th karena perubahannya tidak nampak nyata Indeks Massa Tubuh (IMT) • Masalah kekurangan dan kelebihan gizi pada orang dewasa (18 th keatas) penting karena bisa mempunyai risiko penyakit tertentu juga mempengaruhi produktifitas kerja
• Pemantauan keadaan tersebut perlu dilakukan
berkesinambungan
• Salah satu cara adalah dengan mempertahankan
berat badan ideal atau normal Rumus BB ideal atau normal :
(TB – 100) – 10 % (TB – 100)
Atau 0,9 x (TB – 100) Dengan batasan : Nilai minimum : 0,8 x (TB – 100) Nilai maksimum : 1,1 x (TB – 100) • BB yg berada di bawah batas minimum “under weight” atau kekurusan dan di atas maksimum “over weight” atau kegemukan
• Orang yg berada di bawah ukuran BB
normal mempunyai risiko terhadap penyakit infeksi dan di atas ukuran BB normal berisiko terhadap penyakit degeneratif • WHO 1985 menyatakan Body Mass Index (BMI) atau Indeks Massa Tubuh (IMT) untuk melihat batasan BB normal orang dewasa
• Mempertahankan BB normal memungkinkan
seseorang mencapai usia harapan hidup lebih panjang
• IMT hanya berlaku untuk 18 th ke atas tidak
berlaku paba bayi, anak, remaja, ibu hamil, olahragawan • Rumus IMT :
IMT = BB (kg) TB (m) x TB (m) kategori IMT
Kurus Kekurangan BB tingkat berat < 17,0
Kekurangan BB tingkat ringan 17,0 – 18,5
Normal > 18,5 – 25,0
Gemuk Kelebihan BB tingkat ringan > 25,0 – 27,0
Kelebihan BB tingkat berat > 27,0
Tebal Lemak Bawah Kulit Menurut Umur • Pengukuran lemak tubuh melalui pengukuran ketebalan lemak bawah kulit (skinfold) dilakukan pada beberapa bagian tubuh misalnya pada bagian lengan atas (triceps dan biceps), lengan bawah (forearm), tulang belikat (subscapular), di tengah garis ketiak ( midaxillary), sisi dada (pectoral), perut (abdominal), suprailiaka, paha, tempurung lutut (suprapatellar), pertengahan tungkai bawah ( medial calf) Rasio Lingkar Pinggang dengan Pinggul
• Digunakan untuk melihat perubahan
metabolisme yang menggambarkan penyakit yang berhubungan dengan perbedaan distribusi lemak tubuh
• Banyaknya lemak pada perut menunjukkan
ada beberapa perubahan metabolisme termasuk daya tahan terhadap insulin dan meningkatnya produksi asam lemak bebas • Rasio lingkar pinggang dan pinggul untuk perempuan adalah 0,77 dan laki-laki 0,90
• Pada studi prospektif : rasio ini
berhubungan erat dengan penyakit kardiovaskuler. Rata-rata rasio lingkar pinggang dan pinggul penderita penyakit kardiovaskuler dengan orang sehat adalah 0,938 dan 0,925