Dosen pengampuh :
NADA AULIA SAFIRA
2013201040
Penentuan status gizi
Salah satu metode dalam penentuan status gizi adalah
pengukuran antropometri. Untuk orang dewasa, penentuan
status gizi undernutrisi atau overnutrisi dilakukan dengan
menghitung indeks massa tubuh (IMT). Indeks massa tubuh
dapat diperoleh dari hasil pengukuran berat badan dan tinggi
badan pada orang dewasa.
Macam-macam penilaian status gizi
Secara langsung :
Antropometri
Klinis
Biokimia
Biofisik
• Tinggi/panjang badan
• Berat badan
• Lingkaran lengan atas
• Lapisan lemak bawah kulit (biceps, tricep, subscapula,
suprailiac)
• Lingkaran kepala
Berat badan (BB) sebagai indikator stasus gizi memberikan gambaran status
gizi yang berkaitan dengan masalah kurang Energy Protein (KEP).
Kurang energy protein (KEP) merupakan salah satu masalah gizi utama yang
sebenarnya sangat luas dan biasanya di sertai dengan munculnya
gangguan-gangguan gizi lainnya.
Bandingkan angka berat badan atau tinggi badan dengan angka rujukan
yang disediakan oleh WHO-NCHS apakah BB atau TB anak
bersangkutan berada dalam batas-batas normal, kurang atau lebih.
Berat Badan
Kelebihan :
Lebih mudah dan lebih cepat dimengerti masyarakat.
Sensitif untuk perubahan status gizi jangka pendek
Dapat mendeteksi kegemukan.
Kelebihan TB/U
• Tinggi badan tidak cepat naik dan tidak mungkin turun.
• Pengukuruan relatif sulit.
• Ketepatan umur sulit diperoleh.
Indek BB/TB
Kelebihan indeks BB/TB :
Berat badan dan tinggi badan berhubungan linier.
Tidak memerlukan data umur.
Dapat membedakan proporsi berat badan (gemuk, normal dan
kurus)
Kekurangan BB/TB
• Perlu dua macam alat ukur
• Pengukuran lebih lama
• Membutuhkan 2 orang untuk melakukannya
Indeks LLA/Umur :
Kelebihan :
Indikator KEP berat
Murah dan dapat di buat sendiri
Alat dapat diberi warna untuk tingkat keadaan gizi
Kekurangan :
• Hanya dapat mengindentifikasi anak yang KEP berat