Di Indonesia khususnya, cara pemantauan dan batasan berat badan normal orang dewasa
belum jelas mengacu pada patokan tertentu. Sejak tahun 1958 digunakan cara penghitungan
berat badan normal berdasarkan rumus:
Berat badan normal = (tinggi badan-100) 10% (tinggi badan-100)
atau
0,9 x (tinggi badan 100)
STS SATUS
GIZI
TB/U
BB/TB
LLA/U
LLA/TB
Gizi baik
80 %
85 %
90%
85%
85%
z Gizi kurang
61-80%
71-85%
81-90%
71-85%
76-85%
Gizi buruk
< 60 %
< 70 %
< 80%
< 70 %
<75%
-->
Berat Badan Ideal
Berat badan untuk tinggi badan tertentu yang secara statistic yang dianggap paling tepat
untuk menjamin kesehatan umur panjang.Cara menentukan berat badan ideal adalah:
1. > 110% dari berat badan standar : gemuk
. 90 110% dari berat badan standar : ideal/ normal
70 - 90% dari berat badan stndar ;sedang
4. < 70% : sangat kurus.
3.Tinggi Badan
Tinggi badan merupakan parometer yang penting bagi keadaan yang telah lalu dan keadaan
sekarang, jika umur tidak dapat diketahui dengan tepat.
4.Tinggi Badan Menurut Umur (TB/U)
Pada keadaan normal, tinggi badan tumbuh seiring dengan pertambahan umur.
5.Lingkaran Tubuh
Lingkar Lengan Atas
Lingkar lengan atas (LLA) dewasa ini memeng merupakan salah satu pilihan untuk
penentuan status gizi, karena mudah dilakukan dan tidak alat-alat yang sulit di peroleh
dengan harga yang murah. Pengukuran LLA adalah suatu cara untuk mengetahui resiko
kekurangan energi protein (KEP) wanita usia subur. Pengukuran LLA tidak dapat digunakan
untuk memantau perubahan status gizi dalam jangka pendek. Ambang batas LLA wanita usia
muda dengan resiko kekurangan energy kronis di Indonesia adalah 23,5 cm. apabila kurang
dari angka tersebut maka wanita tersebut mempunyai resiko kekurangan energi kronis.
Lingkar Kepala
Lingkar kepala adalah standar prosedur dalam ilmu kedokteran anak secara praktis, yang
biasanya untuk memeriksa keadaan pathologi dari besarnya kepala atau peningkatan ukuran
kepala contoh yang sering diginakan adalah kepala besar (hidrosepalus) dan kepala kecil
(mikrosepalus). Lingkar kepala terutama dihubungkan dengan ukuran otak dan tulang
tengkorak. Ukuran otak meningkat secara cepat selama tahun pertama, akan tetapi besar
lingkaran kepala tidak menggambarkan keadaan kesehatan dan gizi. Bagaimana pun juga
ukuran otak dan lapisan tulang kepala dan tengkorak dapat berfariasi sesuai dengan keadaan
gizi. dalam antropometri gizi, rasio lingkar kepala dan lingkar dada cukup berarti dalam
keperawatan pada anak. Lingkar kepala dapat juga di gunakan sebagai informasi tambahan
dalam pengukur umur.
Lingkar Dada
Biasanya di lakukan pada anak yang berumur 2-3 tahun, karena rasio lingkar kepala dan
lingkar dada sama pada umur 6 bulan. Setelah umur ini tulang tengkorak tumbuh secara
lambat dan pertumbuhan dada lebih cepat. Umur antara 6 bulan dan 5 tahun, rasio lingkar
kepala dan dada adalah kurang dari 1, hal ini di karenakan akibat kegagalan perkembangan
dan pertumbuhan, atau kelemahan otot dan lemak pada dinding dada. Ini dapat di gunakan
pada dinding indicator dalam menentukan kekurangan energi protein pada anak balita.
Jaringan Lunak
Otak, hati, jantung dan organ lainnya merupakan bagian yang cukup besar dari berat badan,
tetapi relative tidak berubah beratnya pada anak malnutrisi. Otot dan lemak merupakan
jaringan lunak yang sangat berfariasi pada penderita kekurangan energi protein. Antropometri
jaringan dapat di lakukan pada kedua jaringan tersebut dalam pengukuran status gizi di
masyarakat
2. BIOKIMIA
Penilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara
laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh yang
digunakan antara lain: darah, urine, tinja dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan
otot.
Penggunaan
Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan
malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang kurang spesifik, maka penentuan
kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang spesifik.
Pemeriksaan biokimia zat gizi
Ada beberapa indikator laboratorium untuk menentukan status besi yaitu:
Hemoglobin (hb) dan Hematokrit
Total limfosit
Serum albumin
Transferin
Keseimbangan Nitrogen
Lipit serum
Glukosa serum
1. Hemoglobin (Hb) dan Hemaktroit(HCT)
a. Hemaglobin
Hemoglobin adalah parameter yang digunakan secara luas untuk menetapkan prevalensi
anemia.Garby et al.menyatakan bahwa penentuan status anemia yanghanya menggunakan
kadar Hb ternyata kurang lengkap,sehingga perlu ditambah dengan pemeriksaan yang lain.
Hb merupakan senyawa pembawa oksigen pada sel darah.hemoglobin dapat di ukur secara
kimia dan jumlah Hb/100 ml darah dapat digunakan sebagai indeks kapasitas pembawa
oksigen pada darar.kandungan hemoglobin yang rendah dengan demikian mengindikasikan
anemia.
b. Hemaktokrit (HCT)
Hemaktorit adalah volume eritrosit yang di pisahkan dari plasma dengan cara memutarnya di
dalam tabung khusus yang nilainya di nyatakan dalam persen (%).
Setelah sentrifugasi, tinggi kolom sel merah diukur dan di bandingkan dengan tinggi darah
penuh yang asli. Presentase massa sel merah pada volume darah yang asli merupakan
hematokrit. Darah penuh antikogualan disentrufugasi dalam tabung khusus. Karna darah
penuh di bentuk pada intinya sel darah merah (SDM) dan plasma, setelah sentrifugasi
presentase sel-sel merah memderikan etimasi tidak langsung jumlah SDM/100 ml dari darah
penuh (dan dengan demikian pada gilirannya merupakan estimasi tidak langsung jumlah
hemoglobin). Hemaktokrit efek(dalam hal jauh lebih sedikit ) dari ukuran rata_rata SDM.
Nilia normal adalah 40%-54% untuk pria dan 37%-47% untuk wanita. HCT biasanya hamper
3 kali nilai hemoglobin (dengan menganggap tidak terdapat tanda hipokormia). Ke salahan
rata-rata pada prosedur HTC yaitu kira-kira 1%-2%.
Cara perhitungan
Hm = tinggi volume eritrosit yang dimanpatkan x 100%=%
Tinggi total volume darah
Contoh:
tinngi kolom eritrosit yang di manpatkan adalah 4,5 mm.
tinggi total kolom volume darah adalah 10 mm.
Jadi:
Hm = 4,5 x 100% = 45%
10
Maka nilai normal hemaktorit:
Menurut wells laki-laki :42-50%
Wanita :40-48%
Menurut helper laki-laki :40-54%
Wanita :37-47%
Hamil tua :23-34%
b. Nilai abnormal
- kurang dari nilai normal pada anemia
- leih dari nilai normal pada polisithademia
Seru Albumen
3. CLINIS / klinical sign
Pemeriksaan clinis adalah metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat.
Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan
ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan epitel (supervicial epithelial
tissue) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan
permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.
Penggunaan
Penggunaan metode ini umumnya untuk surfei klinis secara cepat (rapid clinical surfeys).
Surfei ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan
salah satu atau lebih zat gizi. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi
seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau
riwayat penyakit.
Keunggulan dan keterbatasan pemeriksaan clinis
Keunggulan
Bagian Tubuh
Tanda klinik
Kemungkinan
kekurangan
Tanda umum
Rambut
Kekuningan
kekurangan pigmen,kusut
Protein
Kulit
Deatitis
Dermatosis pada bayi
Petechial hemorrhages
Eksema
Mata
Photopobia
Rabun senja
Riboflavin
Vitamin A
Mulut
Stomatitis
Glositis
Riboflavin
Niasin, asam folik,
vitamin B12, zat besi
Gigi
Karies
Flour
Neuromoskuler
Kejang otot
Lemah otot
Vitamin D
Tulang
Riketsia
Vitamin D
Gastrointestinal
NaCl
10
Endokrin
Gondok
Iodium
11
Kardipovaskuler
Vitamin K, thiamin,
pyridoxine, zat besi
12
Sistem saraf
Vitamin B12
4. DIET
Diet adalah pilihan makanan yang lazim dimakan seseorang atau suatu populasi penduduk.
Sedangkan diet seimbang adalah diet yang memberikan semua nutrien dalam jumlah yang
memadai, tidak terlalu banyak dan juga tidak terlalu sedikit.
6. Usia
Padausia 0-10 tahun kebutuhan metabolisme tubuh biasa bertambah dengan cepat hal
ini sehubungan dengan faktor pertumbuhan dan perkembangan yang cepat pada usia tersebut.
Setelah usia 20 tahun energi basal relative konstan.
7. Jenis kelamin
Kebutuhan metabolisme basal pada laki-laki lebih besar di bandingkan dengan wanita
pada laki-laki kebutuhan BMR 1,0 kkal/kg BB/jam dan pada wanita 0,9 kkal/kg BB/jam.
8. Tinggi dan beratbadan
Tinggi dan berat badan berpengaruh terhadap luas permukaan tubuh, semakin luas
permukaan tubuh maka semakin besar pengeluaran panas, sehingga kebutuhan metabolisme
basal tubuh juga semakin besar.
9. Status kesehatan
Nafsu makan yang baik adalah tanda yang sehat. Anoreksia (kurag nafsu makan)
biasanya gejala penyakit atau karena efek samping obat.
10. Faktorpsikologisserperti stress danketegangaan
Motivasi individu untuk makan makana yang seimbang dan persepsi individu tentang
diet merupakan pengaruh yang kuat. Makanan mempunyai nilai simbolik yang kuat bagi
banyak orang (mis. Susu menyimbolkan kelemahan dan daging menyimbolkan kekuatan).
11. Alkoholdanobat
Penggunaan alcohol danobat yang berlebihan member kontribusi pada defisiensi
nutrisi karena uang mungkin dibelanjakan untuk alcohol dari pada makanan. Alcohol yang
berlebihan juga mempengaruhi organ gastroin testinal. Obat-obatan yang menekan nafsu
makan dapat menurunkan asupan zat gizi esensial. Obat-obatan juga menghabiskan zat gizi
yang tersimpan dan mengurangi absorpsi zat gizi di dalam intenstine.