Anda di halaman 1dari 17

BAB 1

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan
apakah tumbuh kembang seorang anak berjalan normal atau tidak, baik
dilihat dari segi medis maupun statistik. Anak yang sehat akan
menunjukkan tumbuh kembang yang optimal, apabila diberikan
lingkungan bio-fisiki-psikososial yang adekuat.
Proses tumbuh kembang merupakan proses yang berkesinambungan mulai
dari konsepsi sampai dewasa, yang mengikuti pola tertentu ysng khsd
untuk setiap anak. Proses tersebut merupakan peroses interaksi yang
tertentu menerus serta rumit antara faktor gnetik dan faktor lingkungan
bio-fisiko-psikososial tertentu. Untuk mengetahui tumbuh kembang anak,
terutama pertumbuhan fisiknya digunakan parameter-parameter tertentu,
yang akan dibahas pada topik ini.

B. RUMUSAN MASALAH
1. APA UKURAN ANTROPOMETRIK ?
2. APA GEJALA/TANDA PADA PEMERIKSAAN FISIK?
3. APA GEJALA/TANDA PADA PEMERIKSAAN
LABORATORIUM?
4. APA GEJALAH/TANDA PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGIS?
5. APA ITU BAKU PATOKAN?
6. BAGAIMANA ITU INTERPRESTASI HASIL PEMERIKSAAN ?
7. APA CARA KLASIFIKASI?
8. APA PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK?
9. APA ITU TUMBUH KEMBANG ANAK?

C. TUJUAN
Penilaian tumbuh kembang perlu dilakukan untuk menentukan apakah
tumbuh kembang seorang anak berjalan normal atau tidak

1
BAB II
PEMBAHASAN
PARAMETER PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK

A. UKURAN ANTROPOMETRIK
Untuk menilai pertumbuhan fisik anak, sering digunakan ukuran-
ukuran antropometrik yang dibedakan menjadi 2 kelompok yang meliputi
a. Tergantung umur (age dependence)
 Berat badan (BB) terhadap umur
 Tinggi/panjang badan (TB) terhadap umur
 lingkar kepala (LK) terhadap umur
 Lingkar Lengan Atas (LLA) terhadap umur

Kesulitan menggunakan cara ini adalah menetapkan umur anak yang


tepat, karenatidak semua anak mempunyai catatan mengenai tanggal
lahirnya.

b. Tidak tergantung umur


 BB terhadap TB
 LILA terhadap TB

LLA terhadap TBKemudian hasil pengukuran antropometrik tersebut


dibandingkan dengan suatu bakutertentu, misalnya baku Harvard, NCHS,
atau baku nasional.

1. Berat Badan
Berat badan merupakan ukuran antropometrik yang terpenting,
dipakai pada setiapkesempatan memeriksa kesehatan anak pada semua
kelompok umur. Berat badan merupakanhasil peningkatan/penurunan
semua jaringan yang ada pada tubuh, antara lain tulang, otot, lemak,
cairan tubuh dan lain-lain. Berat badan di bapak sebagai indikator
yang terbaik pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh
kembang anak, sensitif terhadap perubahan sedikit saja yang relatif
murah, mudah, dan tidak memerlukan banyak waktu. Kerugiannya,
indikator berat badan ini tidak sensitif terhadap proporsi tubuh,
misalnya pendek gemuk atau tinggi kurus.
2. Tinggi badan
Tinggi badan merupakan ukuranantropometrik keduayang
terpenting.Pengukuran TB sederhana dan mudah dilakukan.
Apalabila dikaitkandengan hasil pengukuran BB akan memberikan
informasi penting tentang status nutrisi dan pertumbuhan fisik anak.
Ukuran tinggi badan pada masapertumbuhan dapat terus
meningkatsampai tinggi maksimal dicapai. TB merupakan indikator

2
yangmenggambarkan proses pertumbuhan yang berlangsung dalam
kurun waktu relatiflama (kronis), dan bergunauntuk mendeteksi
gangguan pertumbuhan fisik di masa lampau. Indikator ini
keuntungannya adalah pengukurannya obyektif, dapat diulang, alat
dapat dibuat sendiri, murah danmudah dibawa. Kerugiannya
perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukaruntuk mengukur
tinggi badan secara tepat. Pengukuran TB pada anak umurkurang
dari 2 tahun dengan posisi tidurdan pada anak umur lebih dari 2
tahundengan berdiri.Seperti pada BB,pengukuran TB juga
memerlukan informasiseperti umur yang tepat,jenis kelamin dan
standar baku yang diacu. TB kemudian dipetakan pada kurve TB
ataudihitung terhadap standar baku dan dinyatakan dalam
persen.TB/U dibandingkan dengan standar baku (%)
 90-110% = baik/normal
 70-89% = tinggi kurang
 <70% = tinggi sangat kurangRasio BB menurut TB (BB/TB)
3. Lingkar kepala
Lingkar kepala (LK) menggambarkanpertumbuhan otak dari
estimasi volumedalamkepala.Lingkar kepala dipengaruhi oleh
status gizi anak sampai usia 36 bulan. Pengukuranrutin dilakukan
untuk menjaring kemungkinan adanya penyebab lain yang dapat
mempengaruh ipertumbuhan otak walaupun diperlukan pengukuran
LK secara berkala daripada sewaktu-waktusaja.Apabila pertumbuhan
otak mengalami gangguan yang di deteksi dari hasil pengukuran
LK yang kecil (dinamakan mikrosefali) maka halini bisa
mengarahkan si anak pada kelainan retardasi mental. Sebaiknya
kalau ada gangguan pada sirkulasi cairanotak (liquor
cerebrospinal) makavolume kepala akan membesar(makrosefali),
kelainan ini dikenaldenganhidrosefalus.
Pengukuran LK paling bermanfaat pada 6 bulan pertama sampai 2
tahun karena padaperiode inilah pertumbuhan otakberlangsung
dengan pesat. Namun LKyang abnormal baikkecil maupun
besarbisa jugadisebabkan oleh faktorgenetik (keturunan) dan bawaan
bayi.Pada 6bulan pertama kehidupan LK berkisarantara 34-44 cm
sedangkan pada umur1tahun sekitar 47 cm, 2 tahun 49 cm dandewasa
54 cm.
LK kepala yang kecil pada umumny sebagian yaitu:
 Variasi normal
 Bayi kecil
 Keturunan
 Retardasi mental

3
 Kraniostenosis\

Sedangkan LK yang besar pada umumnya disebabkan oleh:

 Variasi normal
 Bayi besar
 Hidranensefali
 Tumor serebri
 Keturunan
 Efusi subdural
 Hidrosefalus
 Penyakit canavan
 Mengalensefali

4. Lingkar lengan atas


Lingkar lengan atas (LLA) mencerminkan tumbuh kembang
jaringan lemak di bawah kulit dan otot yang tidak banyak
terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan dengan berat
badan (BB). LLA lebih sesuai untuk dipakai menilai
keadaangizi/tumbuh kembang padaanakkelompok umur prasekolah(1-
5 tahun).Pengukuran LLA ini mudah, murah, alatbisa dibuat
sendiri dan bisa dilakukanolehsiapa saja. Alat yang digunakan
biasanya adalah pita ukur elastis.Namun, penggunaan LLA ini lebih
tepat untuk mengidentifikasi anak dengan gangguan
gizi/pertumbuhan fisik yang berat.Selain itu terkadang
pengukurannya juga dengan menekan pertengahan LLAyang
dirasakantidak nyaman bagi anak-anak.
Interpretasi hasil dapat berupa:
 LLA (cm):< 12.5 cm = gizi buruk(merah), 12.5–13.5 cm = gizi
kurang (kuning), >13.5cm = gizi baik (hijau).
 Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks
LLA/TB: <75% = gizi buruk,75-80% = gizi kurang, 80-85%
=borderline, dan >85% = gizi baik (normal).
5. Lipatan kulit
Tebal Lipatan Kulit (TLK) merupakan pencerminan tumbuh
kembangjaringan lemakdibawah kulit yang lebihspesifik.Hampir
50% lemak tubuh berada di jaringan subkutis sehingga dengan
mengukur lapisan lemak (TLK) dapat diperkirakan jumlah lemak
total dalamtubuh. Hasilnya dibandingkan dengan standar dan
dapat menunjukkan status gizi dankomposisi tubuh serta
cadangan energi.Makna klinisnya adalah TLK inidapat digunakan
untuk menganalisiskecukupan energianak.Bila dikaitkan dengan

4
indeks BB/TB, ia dapat menentukan masalah nutrisi yang
kronik.Pada keadaan asupan gizi yang kurang
(malnutrisimisalnya), tebal lipatan kulit menipis dan sebaliknya
menebal pada anak dengan asupan gizi yang berlebihan
(overweight sampaiobese). Sehinggaparameter ini juga dapat
bermakna penting bagi pengaturan pola diet anakkhususnya yang
mengalami kegemukan (overweightsampaiobese). Selainitu,
pemeriksaan TLK bila dikaitkan dengan nilai LLA misalnya pada otot
triseps dapat dipakai untuk menghitungmassa otot. Regio tubuh
umum tempat dilakukannya pengukuran TLK dengan
menggunakan skinfold calliper adalah regio trisep, bisep,
subskapula, suprailiaka, dan betis. Pengukuran dilakukan dengan
mencubitkulit sampai terpisah dari otot dasarnya, ditarik menjauhi
tubuh kemudian menempat kankaliper diantara cubitan kulit
tersebut. Hasil pengukuran dinyatakan dalam millimeter yang
kemudian hasil penjumlahan beberapa regio tersebut dimasukkan
dalam rumus untuk mendapatkan persentase lemak tubuh. Oleh
karena itu diperlukan pengalamandan keterampilan pengukur untuk
mendapatkan hasil yang akurat.

B. GEJALA/TANDA PADA PEMERIKSAAN FISIK


a. Keseluruhan fisik
Dilihat bentuk tubuh,perbandingan bagian kepala,tubuh dan anggota.
Juga diperhatikan apa ada edema/tidak.
b. Jaringan otot
Pertumbuhan otot diperiksa pada lengan atas,pantat,dan paha dengan
cara cubitan tebal.
c. Jaringan lemak
Jaringan lemak diperiksa pada kulit dibawah triseps dan subskapular
dengan cara cubitan tipis.
d. Rambut
Pada rambut yang diperiksa adalah pertumbuhannya,warna diameter
( tebal atau tipis ),sifat ( keriting/lurus ) dan akar rambut ( mudah
dicabut/tidak ).
e. Gigi-geligi
Saat erupsi gigi susu, saat tanggal,dan erupsi gigi permanen.

C. GEJALA/TANDA PADA PEMERIKSAAN LABORATORIUM


Terutama pemeriksaan darah,yaitu antara lain kadar Hb, serum protein
( albumin dan globin, hormon dan lain lain )

5
a. Pemeriksaan hemoglobin :
Hemoglobin adalah protein yang berada dalam sel darah merah.
Terjadinya perubahan kadar hemoglobin di dalam darah dapat
menandakan terjadinya gangguan kesehatan, terutama yang menyangkut
darah.
Kadar Hemoglobin Ukuran kadar hemoglobin tergantung usia dan jenis
kelamin. Pada wanita dewasa di atas usia 18 tahun, kadar hemoglobin
normal yaitu 12 sampai 15 g/dl. Kemudian, untuk pria dewasa diatas usia
18 tahun, kadar hemoglobin normal yaitu 13 sampai 17 g/dl.
Ketika kondisi hemoglobin seseorang lebih tinggi atau lebih rendah
daripada jumlah normal, dapat menjadi tanda adanya gangguan kesehatan.
1. Kadar Hemoglobin Rendah

Kadar hemoglobin rendah atau kekurangan hemoglobin akan


menyebabkan kurang darah. Saat diperiksa darahnya, orang yang
kekurangan hemoglobin juga biasanya akan menunjukkan nilai
hematokrit rendah. Kondisi ini bisa disebabkan oleh beberapa hal,
misalnya kekurangan nutrisi, kehabisan darah karena operasi,
menderita anemia atau kelainan darah, memiliki masalah dengan
ginjal, maupun adanya paparan radiasi.
Jika hemoglobin rendah hingga menyebabkan kurang darah atau
anemia, maka kondisi ini akan perlu ditangani dengan obat kurang
darah.
2. Kadar Hemoglobin Tinggi

Kadar hemoglobin tinggi juga menunjukkan bahwa ada kelainan


pada tubuh. Hemoglobin yang yang meningkat biasanya
berhubungan dengan eritrosit tinggi. Pada saat hemoglobin tinggi,
berarti tubuh Anda kemungkinan mengidap gangguan sumsum
tulang, penggunaan obat yang tidak tepat, kanker, penyakit paru,
atau kebiasaan merokok. Ada juga faktor lingkungan yang
menyebabkan kadar hemoglobin menjadi tinggi, seperti tinggal di
daerah dataran tinggi.
b. Pemeriksaan serum protein

kadar protein total dengan dan tanpa penambahan γ-cyclodextrin


adalah 1,311 g/dL (12,40%) dan 6.38 mg/dL (10.88%). Kadar protein
total dan ureum cenderung lebih rendah pada serum lipemik dengan
penambahan γ-cyclodextrin. Hasil dari uji Paired sample t-test
menunjukkan bahwa nilai signifikan sebesar 0,004 untuk kadar protein
total dan 0,001 untuk kadar ureum. Sehingga secara statistik dapat
dibuktikan bahwa terdapat perbedaan yang bermakna antara tanpa
penambahan dan dengan penambahan γ-cyclodextrin.

6
Serum Lipemik adalah serum yang berwarna putih susu dan
menunjukkan kekeruhan yang disebabkan oleh partikel besar
lipoprotein seperti kilomikron atau VLDL (Very Low Density
Lipoprotein) dan komponen lipid utama yaitu trigliserid. Kekeruhan
yang dihasilkan akan mengganggu absorbansi atau penyerapan cahaya
pada spektofotometri pada sebagian besar pemeriksaan laboratorium
klinik yaitu pemeriksaan kadar protein total dan ureum.

D. GEJALAH/TANDA PADA PEMERIKSAAN RADIOLOGIS


Pemeriksaan radiologisterutama untuk menilai umur biologis yaitu umur
tulang ( bo-ne age,) biasanya dilakukan kalau ada kecurigaan adanya
gangguan pertumbuhan.
Sehingga untuk menentukan pertumbuhan fisik anak, kita perlu melakukan
seperti kita membuat diagnosis penyakit yaitu :
1. Anamnesis
Untuk memperoleh informasi tentang tumbuh kembang anak selama
dalam kandungan, keaaan waktu lahir termasuk BB dan TB,
kecukupan makanan penyakit/kelaainan yang diderita, keaadaan fisik
kedua orang tuanya termasuk BB dan TB nya.
2. Pemeriksaan fisik
Untuk memperoleh kesan klinis tentang tumbung kembang anak
dengan informasi tentang gejala/tanda tumbuh kembang. Misalnya
apakah ada gejala klinik yang mengarah ke suatu sindrom tertentu, apa
ada edema, dll
3. Pemeriksaan penunjang
Terdiri atas :
1. Pemeriksaan antropometri
2. Pemeriksaan laboratorium
3. Pemeriksaan radiologik sesuai dengan keperluannya.

E. BAKU PATOKAN
1. Pola tumbuh kembang
Pola tumbuh kembang anak menunjukan variasi normal yang luas,
sehingga perlu cara dan istilah statistik untuk menilainnya. Terdapat 3
macam cara untuk menunjukan suatu variasi normal, yang ada pada
umumnya disusun dalam bentuk tabel atau dalam kartu pertumbuhan
( growth chart ), yaitu:
a. Mengunakan mean dan SD
Mean adalah nilai rata-rata ukuran anak yang dianggap normal, dengan
cara ini seorang anak dapat ditentukan posisinya yaitu:
1. Mean ± 1 SD mencangkup66,6 %
2. Mean ± 2 SD mencangkup 95 %

7
3. Mean ± 3 SD mencangkup 97 , 7 %
b. Mengunakan persentil
Biasanya persentil menunjukan posisi suatu hasil pengukuran dalam
urutan yang khas yaitu dari yang terkecil sampai yang terbesar, dari
100 hasil pengukuran 100 % . persentil ke 10 berarti bahawa anak
tersebut berada pada posisi anak ke 10 dari bawah , dimana 9 anak
lebih kecil darinya 90 anak lebeh besar darinya . sedangkan persentil
ke 50 berarti bahwa anak tersebut berada pada urutan ke 50 sehingga
jumlah yang sama berada dibawahdan diatasnya.
c. Mengunakan persentasi
Besarnya variasi normal berada diantara persentasi tertentu, terhadap
suatu nilai patokan yang dianggap 100%
Misalnya pada lokakarya antropometri gizi dep. Kes. 1975 bahwa :
Nilai 100% untuk berat adalah nilai persentil ke 50 dari baku harvard
Variaisi normal berada antara 80-110%
2. Baku antropometri gizi
a. Baku bostan atau haarvard
Data di peroleh dari penelitian stuart dari 1930-1939 pada sejumlah
sampel anak – anak kasusu yang relatif gizi baik di amerika serikat.
Data ditunjukan dalam persentil untuk berat badan terhadap umur
dan tinggi badan terhadap umur dari data tersebut juga dihitung
nilai median dari BB terhadap TB. Baku harvard ini digunakan
secara meluas untuk kartu pertumbuhan di amerika latin dan asia.
b. Baku tanner
Data diperoleh dari penelitian di berbagai negara yaitu perancis
negeri belanda swedia, swiss dan inggris. Data di inggris
dikumpulkan oleh tanner dari populasi yang homogen yang
digunakan untuk menyusun baku pertumbuhan untuk inggris. Data
banyak digunakan di aafrika untuk KMS (road to health card )
c. Baku NCHS ( national center for health statistic )
Pada tahun 1947 U. S. National Aacademy of Science
merekomendasikan untuk melakukan pembshsruan buku patokan
untuk digunakan dalam memebandingkan status kesehatan
berbagai kelompok yang ada diAS. Hasil kerja beberapa tahun
adalah tabel dan kartu yang berisi kombiasi 2 patokan populasi,
yang keduanya merupakan kelompok besar dan diplih secara
random dari berbagai sosial ekonomi dan etnik diAS, yaitu ;
 Tabel untuk lahir sampai 3 tahun, dikumpulkan oleh Fels
Research Institude
 Tabel untuk anak 12-18 tahun, berdasarkan data yang
dikumpulkan oleh Health Examination Survey dari
National Center of Health Statistic

8
d. Hasil Penelitian Di Indonesia
Hasil penelitian jumadis(1964) untukusia 16-18 tahun dengan
menggunakan presentil untuk berat dan tinggi. Sedangkan
penelitian sugino dan plenkahu (1946) untuk bayi menggunakan
nilai rata-rata berat dan tinggi badan.
Umtuk anak umur 16-18 tahun, presentil ke 50 NCHS masih
serupa dengan presentil ke 50 Jumadis berada dibawah 80%
presentil ke 50 NCHS.
Baku antropometri gizi untuk tinggi dan berst badan telah
dikeluarkan oleh Direktorat Gizi Dep. Kes. 1973. Hambatan dan
kelemahan yang terdapat pada pemnggunaan antropometrik adalah
belum adanya baku patokan nasional yang mantap umtuk berbagai
macam ukuran antropometrik tertama untuk berat dan tinggi yang
meliputi semua golongan umur.

F. INTERPRESTASI HASIL PEMERIKSAAN


Keadaan pertumbuhan anak dinilai dalam 4 aspek, yaitu :
1. Corak/Pola pertumbuhan
Pada umumnya dengan pemeriksaan fisik dapat dinilai corsk/pola
pertumbuhan yaitu;
- Corak yang normal
- Corak yang tidak normal,misalnya:
a. Kelainan kepala: mikro/makro sefali
b. Kelinan anggota gerak: kelumpuhan akibat polio
c. Akibat penyakit metabolik/endokrin/kelainan bawaan lainnya
seperti: kretin,akondroplasi, dll
2. Peroses pertumbuhan

Proses pertumbuhan kembang lebih banyak pada pemeriksaan


antropometrik secara berkala. Anak yang normal mengikuti kurva
pertumbuhan secara mantap. Suatu penyimpangan dari arah jurva
yang normal, adalah suatu indikator terhadap kelainan akibat
penyakit/hormonal/gizi kurang.

- Penyimpangan menuju kebawah/lintas sentil kebawah/download


centile crossing untuk berat badan, adalah indikator gagal tumbuh
(failure to thrive), yaitu jika BB terhadap TB kurang dari presentil
ke 10 dalam 56hari untuk bayi kurang dari 5bulan, atau selama
3bulan untuk bayi yang lebih tua.
- Penyimpangan menuju keatas/lintas sentil keatas/upward centile
crossing, merupakan bauk keadaan kejar tubuh(catch up growth)

9
3. Hasil pertumbuhan pada suatu waktu

Menunjukkan posisi anak pada suatu saat,yaitu pada presntil


keberaopa umtuk semua ukuran antropometrik pertumbuhannya,
sehingga dapat ditentukan anak tersebut terletak pada varasi normal
atau tidak. Selain itu juga daopat ditentukan corak/pola
pertumbuhannya.

4. Keadaan/status gizi

Keadaan status gizi merupakan bagian dari pertumbuhan anak. Pada


pemeriksaan dilapangan dipakai cara penelitian yang disepakati
bersama untuk keseragaman, baik dalam caranya maupun baku
patokan yang menjadi bahan pembandingnya. Sedangkan dalam
kloinik atau dalam menangani suatu kasus, tidak cukup hanya
brsandarkan pemeriksaan antropometik saja, teteapi diperlukan
anamnesis yang baik, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang
lainya

G. CARA KLASIFIKASI

Dengan menggunakn cara statistik dan kadang-kadang disertai gejala


klinik, maka status gizi/pertumbuhan anak ditentukan. Tujuan semua cara
tersebuut adalah untuk menentukan anak-anak yang perlu mendapat
perhatian karena pertumbuhannya yang kurang baik.

Dibawah ini adalah beberapa klasifikasi yang sering dipakai:

1. Berat badan terhadap umur


a. Klasifikasi menurut Gomez
- Baku boston
- Cara: % dari median
- Klasifikasi:
a. 90% : normal
b. 90-75% : malnutrisi ringan(grade 1)
c. 75-61% : malnutrisi sedang(grade 2)
d. </=60% : malnutrisi berat(grade 3)
b. Klasifikasi menurut Jellife
- Baku boston
- Cara: % dari median
- Klasifikasi
a. 110-90% : normal

10
b. 90-81% : malnutrisi ringan(grade 1)
c. 80-61% : malutrisi sedang(grade 2dan3)
d. </60=% : malnutrisi berat(grade 4)
c. Klasifikasi menurut WHO
- Baku NCHS
- Cara: Presentil
- Klasifikasi:
a. Presentil ke 50-3: normal
b. Presentil</=3: malnutrisi

2. Tinggi badan terhadap umur


a. Kanawati dan McLaren
- Baku: Boston
- Cara: % dari median + kenaikan berat badan
- Klasifikasi:
a. >/=95% : normal
b. 90-95%: malnutrisi ringan
c. 90-85%: malnutrisi ringan
d. 85% : malnutrisi berat
a. CDC/WHO
- Baku: NCHS
- Cara: % dari median
- Klasifikasi:
a. >/=90%: normal
b. <90%: stunted/malnutrisi kronis

3. Berat terhadap tinggi badan


a. McLaren/Read
- Baku: NCHS
- Cara: % dari median
- Klasifikasi:
a. 110-90%: normal
b. 95-85%: malnutrisi ringan
c. 85-75%: malnutrisi sedang
d. <75% dengan/tanpa edema: malnutisi berat

b. Waterlow
- Baku: boston
- Cara: % dari median
- Klasifikasi:
a. 110-90%: normal
b. 90-80%: malnutrisi ringan

11
c. 80-70&: malnutrisi sedang
d. <70%: malnutrisi berat

c. NCHS
- Baku: NCHS
- Cara: presentil
- Klasifikasi:
a. Presentil ke 75-25: normal
b. Presentil ke 10-5: malnutrisi sedang
c. Presentil 5: malnutrisi berat

4. Lingkar lengan atas


a. WHO dan Shakir
- Baku: Wolanski 16,5 cm
- Cara: % dari median
- Klasifikasi :
a. >85% atau >14 cm : normal½½½
b. 76% atau <12,5 cm : malnutri berat

H. KARTU MENUJU SEHAT (ROAD TO HEALTH)

David morley merupakan pelopor yang menggunakan kartu pertumbuhan


anak yang disebut “road to health chart” pada tahun 1975 didesa Imesi
Nigeria. Kartu ini merupakan gambar kurva barat badan anak berusia 0-
5tahun terhadap umurnya. Kartu ini juga dilengkapi dengan beberapa
atribut penyukuhan dan beberapa cacatan penting untuk diingat dan
diperhatikan oleh ibu/petugas kesehatan, antara lain riwayat kelahiran,
imunisasi pemberian asi, dll.

KMS (Kartu menuju sehat) adalah alat yang penting untuk memantau
tumbuh kembamg anak. Aktifitasnya tidak hanya menimbang dan
mencatat saja, gtetapi harus mengiterpretasikan tumbuh kembang
anakkepada ibunya. Sehungga memungkinkan pertumbuhan anak dapat
diamati dengan cara menimbang teratur setiap bulan.

 Kemampuan duduk (5-9 bulan)


 Berjalan kurang lebih 10 langkah tanpa bantuan ( 9-18 ½
bulan )
 Mengucapkan sepatah kata ( 10-21 bulan )
 Kemampuan berbhasa beberapa kata ( 18 ½ bulan – 3 tahun

12
I. PENILAIAN PERTUMBUHAN FISIK ANAK

Pertumbuhan anak dapat di lihat dengan penimbangan berat badan setiap


bulannya . 4 patokan perkembangan psiko – motoric pada KMSnya

Yaitu :

 Kemampuan duduk (5-9 ½ Bulan)


 Berjalan kurang lebih10 langkah tanpa bantuan (9-18 ½ Bulan)
 Mengucapkan sepatah kata (10 -21 Bulan)
 Kemampuan brbahasa beberapa kata (18 ½ bulan – 3 tahun)

Garis acuan baku yang digunakan pada KMS dengan International


Children’s UK Study yaitu sebagai berikut :

 Garis atas adalah persentil ke 50 berat badan rata-rata anak laki-


laki
 Garis bawah adalah persentil ke 3 berat badan anak wanita

J. TUMBUH KEMBANG ANAK

a) Lebih menggunakan kuratif daripada preventif. Kerangka berpikir


tenaga kesehatan lebih mencondong pada bagaimana cara
mengobati darpada mencegah
b) Pemantauan tumbuh kembang di mulai sangat lambat . pada bulan
pertama yang merupakan waktu ideal untuk melakukan
pemantauan
c) Penekanan konsep mengenai tumbuh kembang
d) Penimbangan dan pengisian kartu sering dilaksanakan secara rutin
tanpa adanya umpan balikpengamatan dapat di lihat melalui KMS
sebagi sumber pengamatan
e) Tidak adanya interaksi antar petugas dan ibu kurangnya perhatian
petugas terhadap keluhan ibu dan pemberian advis secara masal
f) GMP di anggap sederhana dan mudah perhatian dan supervise
kurang mendapat perhatian
g) GMP di laksanakan sebagai aktifitas tunggal yang hanya
menyangkut nutrisi
h) Petugas kesehatan memegang peran sentral. Sedangkan GMP di
anggap sebagai katalisator atau pemecah masalah
Yang harus mengetahi konsep Tumbuh Kembang Anak :
I. Perencanaan Tingkat Pusat harus mrngetahui kalau tumbuh
kembang anak baik maka akan memjadi investasi ekonomi

13
II. Anggota dan pemuka masyarakatharus tahu bahwa tumbuh
kembang anak merupakan suatu tindakan untuk
mensejahterahkan rakyat
III. Ibu perlu mengerti dan menghargai pentingnya setiap kenaikan
berat badan anak

 Tujuan pemantauan pertumbuhan fisik anak adalah :


 Agar pertumbuhan mudah di amati
 menciptakan kebutuhan rasa ingin tahuterhadap pertumbuhan anak
 Meningkatkan lingkungan yang layak untuk pertumbuhan anak
 Melukiskan setiap kejadian yang kurang menguntungkan bagi
anak seperti infeksi musim, ibu meninggal
 Menemukan seawall mungkin gangguan pertumbuhan
 Merupakan sarana untuk memberikan penyuluhhan gizi makanan
bayi dan anak,tumbuh kembang anak ,kesehatan anak dan
imunisasi

GMP (Growth Monitorin And Promotion )suatu kegiatan pengukuran


pertumbuhan anak yang kemudian di interpretasikan dengan maksud agar
dapat memberikan penyuluhan serta melakukan follow up selanjutnya

Terdapat 4 Elemen kunci GMP :

 Merupakan strategi penceggahan yang di lakukan sebelum adanya


gangguan pertumbuhan
 Merupakan strategi merubah lingkungan anak yang kurang sesuai ,
melalui komunikasi yang baik dengan ibu
 Berhubungan dengan lingkungan yang menyeluruh yang
mempengaruhi tumbuh kembang anak
 Masyarakat harus ikut terlibat dalam usaha untuk mengoptimalkan
pertumbuhan anak

Interpretasi

Garis pada kurva pertumbuhanKMS berfungsi ganda yaitu :

 Sebagi tanda persentasi persentil tertentu


 Petunjuk arah yang harus dicapai oleh grafik BB anak
 Arah A perumbuhan anak baik
 Arah B pertumbuhan anak kurang baik atau memerlukan
perhatian khusus
 Arah C Memerlukan tindakan segera
 Arah D ibu harus diberikan pujian atas keberhasilan menaikan
kembali BB anaknya searah kurvapertumbuhan normal

14
Berdasarkan KMS yang ada di indonesia adalah standart Harvart
( Pada seminar Antropometri di Jakarta, 1975 ) Dimana 50
persentil standart Harvart di anggap 100% yang merupakan batas
akan garis hijau dan garis titik merupakan batas gizi baik dan gizi
kurang (cut off point ). Sedangkan garis merah 60% terhadap
median yang merupakan batas gizi kuran dan gizi buruk. Tetapi
juga pada nak-anak yang ukuran antropometri 120% atau lebih ada
kecenderungan akan menjadi obesitas.

Pemberian makanan tambahan merupakan salah satunya aktifat


seyogyanya seorang ibu dating bukan karena pemberian makanan
saja tanpa pengertian akan maksud GMP tersebut , pemberian
makanan pada saat penimbangan sebenarnya tujuannya dalah
memberi contoh makanan yang sehat yang dapat di berikan pada
anak.

Harapan yang keliru , yaitu sering ada anggapan kalau GMP lancer
makamasalah akan teratasi.

15
BAB III
KESIMPULAN

Penilaian tumbuh kembang fisik anak sangat bermanfaat, tidak


hanya untuk penilaian di klinik tetapi juga dilapangan. Cara penilaian
meliputi anamnesis, pemeriksaan antropometrik,gejalah klinis,
pemeriksaan laboratorium, dan radiologi sesuai keperluan.
Baku antropometri yang digunakan KMS di indonesia sekarang adalah
baku harvard, dengan 50 persentil baku harvard dianggap 100%. Seminar
antropometri di ciloto 19991 merekomendasikan untuk mengunakan baku
NCHS untuk mengantikan baku harvard yang secara internasional
berkurang pengunaanya.
Pengunaaan KMA sebagai alat untuk melakukan GMP sudah sangat
bermasyarakat di indonesia tetapi kita harus waspada terhadap kesalahan
kesalahan yang dibuat dalam melaksanakan GMP tersebut

16
DAFTAR PUSATAKA
1. Nellhaus, G. Head circumference from birth to 18 years. Pediatrics,41:
106, 1968
2. Illingworth RS. Heat circumference, in the development of the infant and
young child: normal dan abnormal 9th.Ed.Churchill
livingstone,edinburgh,1987,p.181-192.
3. Samsudin. Cara penilaian pertumbuhan dan perkembangan fisik anak,
dalam gizi tumbuh kembang,FKUI,198 p.101-117
4. Titi s.sularyo.pertumbuhan linier ( sature) anak dan upaya pemantauannya
dengan minat pada perawakan pendek/terlalu pendek,pendidikan
kedokteran berkelanjutan ilmu kesehatan anak XXVIII,FKUI,1993,hal.29-
47.

17

Anda mungkin juga menyukai