Anda di halaman 1dari 15

LAPORAN AKHIR PRAKTIK KLINIK 5

ASUHAN KEPERAWATAN
MATA KULIAH KEPERAWATAN ANAK

Oleh :
Muhammad Arfian Nur Rizky M.H.
P07220218016

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN


KALIMANTAN TIMUR
SARJANA TERAPAN KEPERAWATAN TINGKAT III
TAHUN AJARAN 2020/2021
BAB I
TINJAUAN TEORI

Nama Perceptee : Muhammad Arfian Nur Rizky Matnur Heldalina


NIM : P07220218016
TanggalPraktik : 22 - 26 Februari 2021

A. JudulKasus
Tumbuh kembang anak
B. Pengertian.
Pertumbuhan (Growth) berkaitan dengan masalah perubahan
dalam besar, jumlah, ukuran atau dimensi tingkat sel organ
maupun individuyang bisa diukur dengan ukuran berat (gram,
pound, kilogram), ukuran panjang (cm,meter), umur tulang dan
keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan nitrogen tubuh).
Perkembangan (development) adalah bertambahnya
kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih
kompleks dalam pola yang teratur dan dapat diramalkan,
sebagai hasil dari proses pematangan. Disini menyangkut
adanya proses diferensiasi dari sel-sel tubuh, jaringan tubuh,
organ-organ dan sistem organ yang berkembang sedemikian
rupa sehingga masing-masing dapat memenuhi fungsinya.
Termasuk juga perkembangan emosi, intelektual dan tingkah
laku sebagai hasil interaksi dengan lingkungannya
(Soetjiningsih, 2002).
Teori lain mengatakan perkembangan adalah aspek progresif
adaptasi terhadap lingkungan yang bersifatkualitatif. Contoh
perubahan kualitatif ini adalah peningkatan kapasitas fungsional
penguasaan terhadap beberapa keterampilan yang lebih kecil,
misalnya anak usia prasekolah dengan berpartisipasi dalam
percakapan telepon dengan orang tua mereka (Potter &
Perry,2005).Walaupun demikian seorang anak dalam banyak hal
tergantung kepada orang dewasa, misalnya mengkonsumsi
makanan, perawatan, bimbingan, perasaan aman, pencegahan
penyakit dan sebagainya. Oleh karena itu semua orang-orang
yang mendapat tugas mengawasi anak harus mengerti
persoalan anak yang sedang tumbuh dan berkembang
C. Etiologi
Proses pertumbuhan dan perkembangan anak, tidak
selamanya berjalan sesuai yang diharapkan. Hal ini disebabkan
karena banyak faktor yang mempengaruhinya, baik faktor yang
dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor keturunan, maupun
faktor yang tidak dapat diubah/dimodifikasi yaitu faktor
lingkungan. Apabila ada faktor lingkungan yang menyebabkan
gangguan terhadap proses tumbuh kembang anak, maka faktor
tersebut perlu diubah (dimodifikasi).

Beberapa faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan dan


perkembangan anak menurut Potter & Perry,2005 adalah
sebagai berikut:

1. Faktor genetik.
1) Berbagai faktor bawaan yang normal dan patologik
2) Jenis kelamin
3) Suku bangsa atau bangsa
2. Faktor lingkungan.
1) Faktor prenatal
Gizi pada waktu hamil, mekanis, toksin, endokrin,
radiasi, infeksi, stress, imunitas, anoksia embrio
2) Faktor postnatal
a. Faktor Lingkungan Biologis
Ras, jenis kelamin, umur, gizi, kepekaan thd
penyakit, perawatan kesehatan, penyakit kronis, dan
hormon
b. Faktor lingkungan fisik
Cuaca, musim, sanitasi,keadaan rumah.
c. Lingkungan social
Stimulasi, Motivasi belajar, Stress, Kelompok sebaya,
Ganjaran atau hukuman yang wajar, Cinta dan kasih
sayang
d. Lingkungan keluarga dan adat istiadat yang lain
Pekerjaan, pendidikan ayah dan ibu, jumlah saudara,
stabilitas rumah tangga, kepribadian ayah/ibu,
agama, adat istiadat dan norma-norma

D. Penilaian pertumbuhan fisik


1. Ukuran Antropometrik
Pertumbuhan fisik anak pada umumnya dinilai dengan
menggunakan ukuranantropometrik yang dibedakan menjadi
2 kelompok yang meliputi:
a. Tergantung umur yaitu berat badan (BB) terhadap umur,
tinggi badan (TB) terhadap umur,lingkaran kepala (LK)
terhadap umur dan lingkaran lengan atas (LLA) terhadap
umur.Untuk dapat memberikan pemaknaan secara klinis
pada parameter tersebut diperlukanketerangan yang
akurat mengenai tanggal lahir anak. Kesulitannya adalah
di daerah-daerahtertentu, penetapan umur anak kurang
tepat karena orang tua tidak ingat bahkan tidak
adacatatan mengenai tanggal lahirnya.
b. Tidak tergantung umur yaitu berat badan terhadap tinggi
badan (BB/TB), lingkaran lenganatas (LLA) dan tebal
lipatan kulit (TLK).Hasil pengukuran antropometrik tersebut
dibandingkan dengan suatu baku tertentumisalnya NCHS
dari Harvard atau standar baku nasional (Indonesia)
seperti yang terekam padaKartu Menuju Sehat (KMS).
Dengan melihat perbandingan hasil penilaian dengan
standar bakutersebut maka dapat diketahui status gizi
anak. Nilai perbandingan ini dapat digunakan untukmenilai
pertumbuhan fisik anak karena menunjukkan posisi anak
tersebut pada persentil (%)keberapa untuk suatu ukuran
antropometrik pertumbuhannya, sehingga dapat
disimpulkanapakah anak tersebut terletak pada variasi
normal, kurang atau lebih. Selain itu juga dapatdiamati
trend (pergeseran) pertumbuhan anak dari waktu ke
waktu.

2. BeratBadan (BB)
Berat badan (BB) adalah parameter pertumbuhan yang
paling sederhana,mudah
diukur,dan diulang. BB merupakan ukuran yang terpenting
yang dipakai pada setiap
pemeriksaan penilaian pertumbuhan fisik anak pada semua
kelompok umur karena BBmerupakan indikator yang tepat
untuk mengetahui keadaan gizi dan tumbuh kembang
anaksaat pemeriksaan (akut). Alasannya adalah BB sangat
sensitif terhadap perubahan sedikit sajaseperti sakit dan pola
makan. Selain itu dari sisi pelaksanaan, pengukuran obyektif
dan dapatdiulangi dengan timbangan apa saja, relatif murah
dan mudah, serta tidak memerlukan waktulama.
Namun, pengukuran BB tidak sensitif terhadap proporsi
tubuh misalnya pendek gemukatau tinggi kurus. Selain itu,
beberapa kondisi penyakit dapat mempengaruhi pengukuran
BBseperti adanya bengkak (udem), pembesaran organ
(organomegali), hidrosefalus, dansebagainya. Dalam keadaan
tersebut, maka ukuran BB tidak dapat digunakan untuk
menilaistatus nutrisi.
Penilaian status nutrisi yang akurat juga memerlukan
data tambahan berupa umur yangtepat,jenis kelamin, dan
acuan standar. Data tersebut bersama dengan pengukuran
BBdipetakan pada kurve standar BB/U dan BB/TB atau diukur
persentasenya terhadap standaryang diacu.BB/U dibandingan
dengan standar, dinyatakan dalam persentase
a. >120% disebut gizi lebih
b. 80-120% disebut gizi baik
c. 60-80% tanpa edema = gizikurang
d. Dengan edema = gizi buruk
e. <60% disebut gizi buruk Perubahan BB perlu mendapat
perhatian karena merupakan petunjuk adanya
masalahnutrisi akut. Kehilangan BB dapat dikategorikan
menjadi: 1. Ringan = kehilangan 5-15%, 2.Sedang =
kehilangan 16-25%, Berat = kehilangan >25%

3. Tinggi Badan (TB)


Tinggi badan (TB) merupakan ukuran antropometrik
kedua yang terpenting. PengukuranTB sederhana dan mudah
dilakukan. Apabila dikaitkan dengan hasil pengukuran BB
akanmemberikan informasi penting tentang status nutrisi dan
pertumbuhan fisik anak. Ukuran tinggi badan pada masa
pertumbuhan dapat terus meningkat sampai tinggimaksimal
dicapai. TB merupakan indikator yang menggambarkan
proses pertumbuhan yangberlangsung dalam kurun waktu
relatif lama (kronis), dan berguna untuk mendeteksi
gangguanpertumbuhan fisik di masa lampau. Indikator ini
keuntungannya adalah pengukurannya obyektif,dapat
diulang, alat dapat dibuat sendiri, murah dan mudah dibawa.
Kerugiannya perubahan tinggi badan relatif lambat dan sukar
untuk mengukur tinggibadan secara tepat. Pengukuran TB
pada anak umur kurang dari 2 tahun dengan posisi tidurdan
pada anak umur lebih dari 2 tahun dengan berdiri.Seperti
pada BB, pengukuran TB juga memerlukan informasi seperti
umur yang tepat,jenis kelamin dan standar baku yang diacu.
TB kemudian dipetakan pada kurve TB ataudihitung terhadap
standar baku dan dinyatakan dalam persen.TB/U
dibandingkan dengan standar baku (%)
a. 90-110% = baik/normal
b. 70-89% = tinggi kurang
c. <70% = tinggi sangat kurang

Rasio BB menurut TB (BB/TB)


Rasio BB/TB jika dikombinasikan dengan BB/U dan TB/U
sangat penting dan lebih
akurat dalam penilaian status nutrisi karena memberikan
informasi mengenai proporsi tubuh.Indeks ini digunakan pada
anak perempuan hanya sampai tinggi badan 138 cm dan
pada anaklelaki sampai tinggi badan 145 cm. Setelah itu,
hasil perbandingan BB/TB menjadi tidakbermakna, karena
adanya tahap percepatan pertumbuhan (growth spurt) pada
masa pubertas.

Interpretasi BB/TB (dalam %)


a. 120 % : obesitas
b. 110-120 % : overweight
c. 90-110 % : normal
d. 70-90% : gizi kurang
e. <70% : gizi baik

4. Lingkar Kepala (LK)


Lingkar kepala (LK) menggambarkan pertumbuhan otak
dari estimasi volume dalamkepala. Lingkar kepala
dipengaruhi oleh status gizi anak sampai usia 36 bulan.
Pengukuranrutin dilakukan untuk menjaring kemungkinan
adanya penyebab lain yang dapat
mempengaruhipertumbuhan otak walaupun diperlukan
pengukuran LK secara berkala daripada sewaktu-
waktusaja.Apabila pertumbuhan otak mengalami gangguan
yang dideteksi dari hasil pengukuranLK yang kecil
(dinamakan mikrosefali) maka hal ini bisa mengarahkan si
anak pada kelainanretardasi mental. Sebaiknya kalau ada
gangguan pada sirkulasi cairan otak (liquor cerebrospinal)
maka volume kepala akan membesar (makrosefali), kelainan
ini dikenal dengan hidrosefalus. Pengukuran LK paling
bermanfaat pada 6 bulan pertama sampai 2 tahun karena
padaperiode inilah pertumbuhan otak berlangsung dengan
pesat. Namun LK yang abnormal baikkecil maupun besar bisa
juga disebabkan oleh faktor genetik (keturunan) dan bawaan
bayiPada 6 bulan pertama kehidupan LK berkisar antara 34-
44 cm sedangkan pada umur 1tahun sekitar 47 cm, 2 tahun
49 cm dan dewasa 54 cm.

5. Lingkar Lengan Atas (LLA)


Lingkar lengan atas (LLA) menggambarkan tumbuh
kembang jaringan lemak di bawah kulit dan otot yang tidak
banyak terpengaruh oleh keadaan cairan tubuh dibandingkan
denganberat badan (BB). LLA lebih sesuai untuk dipakai
menilai keadaan gizi/tumbuh kembang padaanak kelompok
umur prasekolah (1-5 tahun). Pengukuran LLA ini mudah,
murah, alat bisa dibuat sendiri dan bisa dilakukan olehsiapa
saja. Alat yang digunakan biasanya adalah pita ukur elastis.
Namun, penggunaan LLA inilebih tepat untuk mengidentifikasi
anak dengan gangguan gizi/pertumbuhan fisik yang
berat.Selain itu terkadang pengukurannya juga dengan
menekan pertengahan LLA yang dirasakantidak nyaman bagi
anak-anak.Interpretasi hasil dapat berupa:
a. LLA (cm): < 12.5 cm = gizi buruk (merah), 12.5 – 13.5 cm
= gizi kurang (kuning), >13.5cm = gizi baik (hijau).
b. Bila umur tidak diketahui, status gizi dinilai dengan indeks
LLA/TB: <75% = gizi buruk,75-80% = gizi kurang, 80-85%
= borderline , dan >85% = gizi baik (normal).

E. Penilaian perkembangan
Denver II adalah revisi utama dari standardisasi ulang dari
Denver Development Screening Test (DDST) dan Revisied
Denver Developmental Screening Test (DDST-R). Adalah salah
satu dari metode skrining perkembangan, yang bertujuan
mendeteksi kelainan perkembangan sedini mungkin pada anak
sehat / asimptomatik, 0 bulan – 6 tahun. Berlangsung rutin dan
periodik pada saat pemeriksaan kesehatan bayi sehat,
memonitor perkembangan terutama pada anak yang
mempunyai risiko tinggi.
Tes ini bukan tes diagnostik sehingga tidak dapat
menyimpulkan adanya abnormalitas, hanya suspect / diduga
untuk dirujuk / diperiksa untuk penegakan diagnosis dan tes ini
juga bukan tes IQ karena tidak dapat memprediksi IQ
dikemudian hari. Jugatidakuntukmenilaigangguanbelajar,
perilaku, emosionaldantidaksebagaipenggantipemeriksaanfisik,
neurologiatau pun tes diagnosis lainnyaWaktu yang dibutuhkan
15-20 menit.
F. Proses Keperawatan
1. Pengkajian
1) Identitas/ Biodata
Nama : Identitas
Umur :Umur paling rawan adalah masa balita untuk mengetahui dasar
perkembangan anak (Soetjiningsih, 1995 : 10).

2) Jenis kelamin
Pada masyarakat awam, wanita mempunyai status yang lebih rendah
dibanding laki-laki, sehingga angka kematian bayi dan malnutrisi masih
tinggi pada wanita (Soetjiningsih, 1995 : 10).

3) Anak Ke…
Jumlah anak yang banyak dalam keluarga dengan keadaan sosial
ekonominya cukup akan mengakibatkan kurangnya perhatian dan kasih
sayang yang diterima, belum ditambah lagi bila jarak anak terlalu dekat
(Soetjiningsih, 1995 : 10).

4) Agama
Pengajaran agama harus sudah ditanamkan pada anak-anak sedini
mungkin, karena dengan memahami agama akan menuntut umatnya
untuk berbuat kebaikan dan kebajikan (Soetjiningsih, 1995 : 10).

5) Penanggung Jawab
A. Nama orang tua sebagai penanggung jawab
B. Pendidikan ayah/ ibu
Pendidikan merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh
kembang anak karena dengan pendidikan yang lebih baik maka orang
tua dapat menerima sebagai informasi tentang kesehatan anaknya.

Dengan pendapatan keluarga yang memadai menunjang tumbuh


kembang anak karena orang tua dapat menyediakan segala kebutuhan
anak.

6) Alamat
Untuk mengetahui dimana tempat tinggal sewaktu dibutuhkan.

7) Riwayat Kesehatan Anak Masa Lalu


Riwayat kesehatan ibu, gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan
maupun sedang hamil, akan menghasilkan BBLR atau bayi lahir mati dan
menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak janin,
anemia pada BBL, mudah terkena infeksi, abortus dan lain-lain
(Soetjiningsih, 1995 : 2).

8) Riwayat Parental (Riwayat kesehatan ibu)


Gizi ibu hamil jelas sebelum terjadinya kehamilan maupun sedang hamil,
akan menghasilkan bayi berat lahir rendah (BBLR) atau bayi lahir mati
dan menyebabkan cacat bawaan, juga menghambat pertumbuhan otak
janin, anemia pada bayi baru lahir, BBL mudah terkena infeksi, abortus
dan lain-lain (Soetjiningsih, 1995 : 2).

9) Riwayat Kelahiran
Bayi baru lahir harus bisa melewati masalah transisi, dari suhu sistem yang
teratur yang sebagian besar tergantung pada organ-organ ibunya, ke suatu
sistem yang tergantung pada pada kemampuan genetik dan mekanisme
homeostatik bayi itu sendiri. Masa prenatal yaitu masa antara 28 minggu
dalam kandungan sampai 7 hari setelah dilahirkan, merupakan masa awan
dalam proses tumbuh kembang anak khususnya tumbuh kembang otak.
Trauma kepala akibat persalinan akan berpengaruh besar dan dapat
meninggalkan cacat yang permanen (Soetjiningsih, 1995 : 4-5).

10) Riwayat Kesehatan Keluarga


Dalam keluarga bila ada yang menderita sakit menular dapat menularkan
pada bayinya. Juga faktor genetik merupakan modal dasar mencapai hasil
akhir proses tumbuh kembang (Soetjiningsih, 1995 : 2).

11) Riwayat Tumbuh Kembang


Dengan mengetahui ilmu tumbuh kembang, dapat mendeteksi berbagai
hal yang berhubungan dengan segala upaya untuk menjaga dan
mengoptimalkan tumbuh kembang anak baik fisik, mental, dan sosial,
juga menegakkan diagnosa dini setiap kelainan tumbuh kembang dan
kemungkinan penanganan yang efektif serta mencegah dan mencari
penyebabnya (Soetjiningsih, 1995:7).

12) Riwayat Imunisasi


Dengan pemberian imunisai diharapkan anak terhindar dari penyakit-
penyakit tertentu yang bisa menyebabkan kecacatan dan kematian.
Dianjurkan anak sebelum umur 1 tahun sudah mendapat imunisai
lengkap (Soetjiningsih, 1995: 7).

13) Pola kebiasaan sehari-hari


A. Nutrisi/ gizi
Pemberian nutrisi pada anak harus cukup baik dari segi kuantitas
maupun kualitasnya seperi : protein, lemak, karbohidrat dan mineral
serta vitamin (Ilyas, dkk, 1993 : 10-11).

B. Eliminasi BAB/ BAK


Anak umur 1,5-2 tahun berhenti mengompol pada siang hari. 2,5-3
tahun berhenti mengompol pada malam hari. Anak perempuan lebih
dulu berhenti mengompol, bila umur 3-4 tahun masih mengompol,
dicari penyebabnya. Toilet training (latihan defekasi perlu dimulai
penyebabnya agar evakuasi sisa makanan dilakukan secara teratur
yang mempermudah kelancaran pemberian makanan)
(Abdoerrachman, dkk, 1985 : 55).

C. Istirahat dan tidur


Anak yang sudah mulai besar akan berkurang waktu istirahtnya.
Karena kegiatan fisiknya meningkat seperti bermain. Kebutuhan tidur
2 hingga 3 jam tidur siang dan 7 hingga 8 jam pada saat malam hari.
(Suryanah, 1996 : 80).

D. Olahraga dan Rekreasi


Olahraga akan meningkatkan sirkulasi, aktifitas fisiologi dan dimulai
perkembangan otot-otot (Ilyas, dkk, 1993 : 16).
E. Personal Hygiene
Anak mandi 2x sehari, keramas 3x seminggu, potong kuku 1 kali
seminggu, membersihkan mulut dan gigi.

F. Tanda-tanda Vital
Suhu,tekanan darah,nadi dan respirasi.

2. DiagnosaKeperawatan
Diagnosa keperawatan yang mungkin muncul pada anak sehat
berdasarkan SDKI (2017), diantaranya :
1) Gangguan tumbuh kembang (D.0106) b.d efek ketidakmampuan fisik

3. RencanaTindakanKeperawatan
Rencana tindakan keperawatan yang terdiri dari tujuan dan criteria
hasi lsesuai SLKI (2019) dan intervensi keperawatansesuai SIKI (2018),
diantaranya :
No TujuandanKriteriaHasil Intervensi
DiagnosaKeperawatan
. (SLKI) (SIKI)

7. Gangguan tumbuh Tujuan : Setelah dilakukan Perawatan perkambangan


kembang (D.0106) b.d intervensi selama 3 x 8 (I.10339)
efek ketidakmampuan jam, maka status Observasi:
fisik pertumbuhan pasien 1.1 Identifikasi pencapaian
meningkat. (L.10102) tugas oerkembangan
Kriteria hasil : anak
1. Berat badan sesuai usia 1.2 Identifikasi isyarat
meningkat perilaku dan fisiologis
2. Panjang/tinggi badan yang dibutuhkan
sesuai usia meningakat bayi/anak
3. Lingkar kepala Terapeutik :
meningkat 1.3 Minimalkan nyeri
4. Indeks masa tubuh 1.4 Minimalkan kebisingan
meningkat ruangan
1.5 Motivasi anak
Tujuan : Setelah dilakukan berinteraksi
intervensi selama 3 x 8 1.6 Pertahankan kenyamanan
jam, maka status anak
perkembangan pasien 1.7 Fasilitasi anak melatih
meningkat. (L.10102) keterampilan
Kriteria hasil : Edukasi:
1. Keterampialan 1.8 Jelaskan orang tua
/perilaku sesuai usia dan/atau pengasuh
meningkat tentang pertkembangan
2. Respon social anak dan perilaku anak
meningkat 1.9 Anjurkan orang tua
berinteraksi dengan
anaknya
DAFTAR PUSTAKA

PPNI, T. P. (2017). Standar Diagnosis Keperawatan Indonesia (SDKI):


DefinisidanIndikatorDiagnostik ((cetakan III) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2018). StandarIntervensiKeperawatan Indonesia (SIKI):
DefinisidanTindakanKeperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP PPNI.
PPNI, T. P. (2019). StandarLuaranKeperawatan Indonesia (SLKI):
DefinisidanKriteriaHasilKeperawatan ((cetakan II) 1 ed.). Jakarta: DPP
PPNI
Brunner & Suddart. 2008. Keperawatan Medika Bedah Edisi 8. Jakarta : EGC
Andra Saferi Wijaya & Yessie Mariza Putri .2013. KMB 2 Keperawatan. Medikal
Bedah Keperawatan Dewasa. Yogyakarta: NuhaMedika
PriceSylvia A, Wilson Lorraine M. 2012.Patofisiologi: KonsepKlinis. Proses-Proses
Penyakit. Jakarta: EGC
Smeltzer, S. 2008. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Volume 2 Edisi 8.Jakarta :
EGC.
Wijaya Andra Saferi, Putri Yessie Mariza. 2013. Keperawatan Medikal Bedah 2.
Yogyakarta : Nuha Medika

Anda mungkin juga menyukai