Anda di halaman 1dari 10

Kebutuhan Dasar Manusia Pola Gordon Keperawatan

Untuk melengkapi data pemeriksaan, salah satu perawat di tugaskan untuk melakukan
anamnesis kepada pasien tersebut dengan menggunakan teori keperawatan menurut Gordon.

Fase awal / perkenalan :


Perawat : Selamat pagi, Bu.
Pasien : Selamat pagi
Perawat : Perkenalkan, nama saya Ari. Saya perawat yang bertugas di ruangan ini. Pagi
ini saya ingin menanyakan sedikit tentang kesehatan anda. Apakah ibu
keberatan?
Pasien : Oww… sama sekali tidak sus.

1. Pola Persepsi / Manajemen kesehatan.


Perawat : Apa yang anda rasakan saat ini, bu?
Pasien : Saya merasa nyeri di bagian perut sus, seperti ditusuk-tusuk.
Perawat : Sejak kapan ibu merasakan rasa nyeri ini?
Pasien : Kira-kira sejak tiga hari yang lalu.
Perawat : Kapan terakhir kali ibu merasa sehat?
Pasien : Kira-kira empat hari yang lalu.
Perawat : Ketika ibu merasa nyeri, posisi seperti seperti apa agar ibu dapat merasa
nyaman?
Pasien : Posisi tidur terlungkup.
Perawat : Apa tindakan ibu ketika merasa nyeri?
Pasien : Saya menekan bagian perut yang nyeri.
Perawat : Kalau sudah menekan bagian yang terasa nyeri, apakah ibu perlu bantuan
obat lagi?
Pasien : Ya.
Perawat : Dengan cara apa, bu?
Pasien : Biasanya saya membeli obat di apotek sus
Perawat : Kira-kira obat apa yang ibu beli?
Pasien : Obat mylanta sus
Perawat : Apakah setelah mengonsumsi obat mylanta, nyeri yang ibu rasakan dapat
berkurang?
Pasien : Ya, nyeri yang saya rasakan bisa berkurang sus.
Perawat : Kira-kira sudah berapa lama ibu mengonsumsi obat mylanta?
Pasien : Sudah sejak saya kuliah sus

2. Pola Nutrisi / Metabolik


Perawat : Apa makanan kesukaan ibu?
Pasien : Saya suka ayam rica-rica, ikan bakar, soto, bakso
Perawat : Kalau ibu makan soto, ibu suka menambahkan ajeruk nipis atau cuka?
Pasien : Ya sering sih, kalau ada jeruk nipis biasa saya tambahkan. Tapi saya lebih
suka menambahkan cuka.
Perawat : Kenapa ibu lebih suka menambahkan cuka?
Pasien : Ya, biar rasanya lebih asam sus
Perawat : Biasanya ibu makan sehari berapa kali?
Pasien : Tergantung sih…, kalau sibuk biasa sehari dua kali. Saya juga sering
terlambat makan.
Perawat : Makanannya dihabiskan atau tidak, bu?
Pasien : Tidak.
Perawat : Kenapa tidak dihabiskan? Apakah ibu sedang melakukan program diet?
Pasien : Tidak juga, sus. Karena pekerjaan seharian saya sangat padat, saya jadi
sedikit sulit untuk mengatur waktu pola makan saya.
Perawat : Ibu kan orangnya sibuk, biasanya sebelum berangkat kerja ibu sarapan apa?
Pasien : Energen.

Perawat : Kalau siang, bu?

Pasien : Kalau saya sempat, saya memesan KFC, tapi saya lebih sering makan
dikantin kantor saja.
Perawat : Makanan apa yang biasa ibu pesan?
Pasien : Yang berkuah-kuah, seperti bakso dan soto.
Perawat : Malamnya, ibu makan lagi atau tidak?
Pasien : Tidak... kalau di kantor selain makan siang, saya suka cemilan. Biasanya
saya membeli gorengan, jadi ketika pulang kerja saya sudah merasa
kenyang.

3. Pola Eliminasi
Perawat : Biasanya BAB ibu dalam sehari berapa kali?
Pasien : Dua kali sehari.
Perawat : Bentuknya padat atau cair, bu?
Pasien : Padat.
Perawat : Bagaimana warnanya, bu?
Pasien : Kehitam-hitaman.
Perawat : Apakah ada bau yang tidak normal, bu?
Pasien : Oh, tidak Sus.
Perawat : Apakah BAK ibu lancar?
Pasien : Iya, lancar Sus.
Perawat : Bagaimana warnanya, bu?
Pasien : Kuning kehitam-hitaman.
Perawat : Biasanya ibu BAK banyak atau sedikit?
Pasien : Ya, kira-kira ½ gelas aqua.
Perawat : Ibu sering keringat dingin?
Pasien : Tidak, jika terasa nyeri saja.
Perawat : Kalau berkeringat, banyak atau tidak?
Pasien : Ya, lumayan banyak.
Perawat : Di daerah mana saja, bu?
Pasien : Sering di telapak tangan dan dahi.

4. Pola Perseptual / Kognitif


Perawat : Biasanya nyeri timbul berapa lama?
Pasien : Sekitar 30 menit
Perawat : Timbulnya mendadak atau berangsur, bu?
Pasien : Mendadak, Ses.
Perawat : Apakah nyerinya bertambah?
Pasien : Bertambah nyeri.
Perawat : Adakah gejala lain yang ibu rasakan? Seperti mual atau muntah.?
Pasien : Ada, saya kadang merasa mual, pusing, sakit kepala dan kemudian saya
muntah.
Perawat : Apakah ketika muntah, nyeri ibu berkurang?
Pasien : Iya, Sus
Perawat : Waktu terasa nyeri, biasanya sebelum atau sesudah makan?
Pasien : Sebelum makan.
Perawat : Di bagian mana terasa nyerinya?
Pasien : Di bagian ulu hati, rasanya seperti ditusuk-tusuk kemudian sakitnya
menyebar ke daerah perut.
Perawat : Bagaimana bentuk muntahnya ibu, apakah hanya air saja atau disertai
makanan?
Pasien : Cuma air saja, Ses.
Perawat : Bagaimana warna muntahnya, bu?
Pasien : Kuning, Ses.
Perawat : Saat muntah, ibu merasa lemas atau tidak?
Pasien : Iya sus, biasa setelah saya muntah badan saya langsung terasa lemas.

5. Pola Aktivitas / Latihan


Perawat : Apakah nyeri itu mengganggu aktivitas ibu.?
Pasien : Ya, sangat menggangu.
Perawat : Aktivitas sehari-hari ibu, apa saja.?
Pasien : Aktivitas saya sehari-hari cuma kantor saja.
Perawat : Apakah ibu senang berolahraga?
Pasien : Ya, saya senang berolah raga, tetapi karena tuntutan pekerjaan yang sangat
padat jadi saya jarang untuk berolahraga.
Perawat : Jenis olahraga apa yang ibu gemari?
Pasien : Saya suka berenang, kalau ada waktu seperti hari libur atau hari minggu
saya biasa pergi berenang di Romboken.
Perawat : Kalau ibu pergi berenang, apakah ibu membawa bekal.?
Pasien : Saya tidak membawa bekal, saya membeli makan disana saja.
Perawat : Oh begitu ya bu… Biasanya ibu berenang dulu lalu makan atau
kebalikannya?
Pasien : Saya berenang dulu kemudian makan.
Perawat : Apakah ada keluarga atau teman yang membantu ibu melakukan aktivitas
ibu saat ibu merasa nyeri?
Pasien : Ya, keluarga saya. Biasanya mereka memberikan saya teh hangat untuk
saya.
Perawat : Adakah bantuan lain untuk mengurangi nyeri ibu?
Pasien : Ada.
Perawat : Seperti apa, bu?
Pasien : Mereka memberi saya sebotol air hangat, lalu saya meletakkannya dibagian
perut yang terasa nyeri.
Perawat : Apakah dengan memberikan tindakan tersebut, ibu sudah merasa nyaman?
Pasien : Ya, nyeri saya agak berkurang sus.

6. Pola Istirahat / Tidur


Perawat : Kalau ibu merasa nyeri, ibu beristirahat dimana?
Pasien : Kalau sedang dirumah, di tempat tidur. Kalau saya sedang berada di kantor,
saya biasanya meminjam ruangan kerabat kerja saya.
Perawat : Kalau dirumah, ibu beristirahat dengan posisi bagaimana.? Tidur atau
duduk.?
Pasien : Saya tidur terlungkup, menekan bagian yang nyeri.
Perawat : Apakah dengan posisi itu, ibu sudah merasa nyaman?
Pasien : Ya, sudah.
Perawat : Apakah ibu ada gangguan istirahat atau tidak?
Pasien : Ya, saya susah tidur. Saya selalu merasa gelisah kalau malam.
Perawat : Kenapa ibu merasa gelisah?
Pasien : Karena penyakit ini, pekerjaan saya dikantor terbengkalai.
Perawat : Memangnya ibu biasa tertidur jam berapa?
Pasien : Kadang-kadang jam dua pagi.
Perawat : Apakah ibu sering mengonsumsi obat tidur?
Pasien : Sesekali. Jika saya susah tidur,saya minum obat lelap.
Perawat : Biasanya ibu sehari, istirahatnya berapa jam?
Pasien : Tidak lama sih, suster. Tidur siang tidak pernah, tidur malampun sekitar 3-
4 jam saja.
Perawat : Apakah dengan pola istirahat yang kurang itu, ibu dapat melakukan
aktivitas dengan baik?
Pasien : Tidak sih sus. Saya sering pusing kalau terlalu lama berada didepan
komputer.
Perawat : Kalau ibu merasa pusing, apakah ibu masih melanjutkan perkerjaan
tersebut?
Pasien : Kalau sudah pusing, biasanya langsung istirahat sebentar. Dan jika
pusingnya sudah perkurang, saya melanjtkan pekerjaan saya.

7. Pola Konsep Diri


Perawat : Apakah ibu merasa kurang percaya diri dengan penyakit yang ibu derita?
Pasien : Ya, saya merasa minder. Soalnya kalau di undang ke pesta, biasanya jam
makannya telat, saya merasa pusing, mual. Jadi, kalau saya mendapat
undangan, saya tidak pergi.
Perawat : Apakah disaat ibu mengalami nyeri, ibu dapat melakukan interaksi dengan
keluarga?
Pasien : Ya tergantung, kalau penyakit saya kambuh interaksi saya juga terbatas.
Perawat : Tindakan apa yang ibu lakukan untuk mempertahankan kondisi ibu?
Perawat : Oh, maaf bu. Maksud saya, kondisi ibu disaat sakit.
Pasien : Tindakan yang saya lakukan yaitu dengan istirahat yang cukup dan
mengatur pola makan.
Perawat : Disaat ibu sudah mengalami penyakit ini, apakah ibu pernah di ejek oleh
orang lain?
Pasien : Ya, pernah.
Perawat : Dalam bentuk apa?
Pasien : Lewat kata-kata yang menyinggung.
Perawat : Apakah ibu merasa tersinggung dengan perkataannya?
Pasien : Ya, tersinggung. Tapia apa boleh buat, itu memang penyakit saya.
Perawat : Apakah kejadian seperti itu sudah merupakan kebiasaan untuk itu?
Pasien : Ya, sampai-sampai saya terbiasa mendengarnya.
Perawat : Bagaimana cara ibu meresponi kejadian seperti itu?
Pasien : Saya tetap bersikap tenang dan tersenyum.
Perawat : Apakah ibu sudah merasa puas dengan pelayanan pengobatan yang
diberikan?
Pasien : Ya, saya merasa puas. Karena pola makan saya di atur, begitu juga dengan
pelayanannya.

8. Pola Peran – Hubungan


Perawat : Ketika ibu merasa nyeri, apakah ibu mengalami kesulitan dalam
berkomunikasi?
Pasien : Ya, soalnya kalau sudah terasa nyeri saya malas untuk berbicara.
Perawat : Lalu bagaimana keluarga ibu tahu keadaan ibu yang sedang sakit?
Pasien : Kalau saya sudah tidak bisa menahan nyeri, saya berteriak sambil menangis.
Perawat : Oh, jadi dengan cara itu ibu memberitahu keadaan ibu kepada keluarga?
Pasien : Ya.
Perawat : Lalu adakah tindakan dari keluarga?
Pasien : Ya, mereka memberikan saya obat milanta dan minuman yang hangat.
Perawat : Lalu bagaimana respon ibu untuk tindakan yang diberikan oleh keluarga?
Pasien : Saya mengikuti semua yang mereka sarankan.
Perawat : Setelah diberikan tindakan, lalu nyeri ibu berkurang. Apakah ibu langsung
kembali melakukan pekerjaan ibu yang terbengkalai, atau bagaimana?
Pasien : Saya biasanya langsung tidur.
Perawat : Lalu bagaimana dengan tugas kantor ibu?
Pasien : Yah, ditunda sampai nyerinya berkurang.
Perawat : Apakah ibu tidak dimarahi oleh atasan ibu?
Pasien : Ya, dimarahi sih… tapi mau bagaimana lagi…
Perawat : Bagaimana hubungan kerja ibu dengan atasan atau rekan sekerja ibu di kantor?
Pasien : Kalau dengan teman-teman sih, baik-baik saja. Tetapi saya merasa kurang
nyaman dengan atasan saya, karena banyak tugas yang saya abaikan.
Perawat : Oh iya bu, di kantor ibu menjabat sebagai apa?
Pasien : Saya menjabat sebagai Sekretaris I.
9. Pola Intoleransi Stres
Perawat : Berhubungan dengan penyakit ibu ini, apa yang ibu cemaskan?
Pasien : Yang saya cemaskan, saya takut dipecat dari pekerjaan.
Perawat : Memangnya kenapa, bu?
Pasien : Karena saya satu-satunya tulang punggung keluarga.
Perawat : Apakah ada masalah-masalah lain yang sedang ibu pikirkan?
Pasien : Ya, suster. Saya punya masalah tentang cinta.
Perawat : Ada apa bu?apakah ibu takut ditinggalkan si dia?
Pasien : Ya, saya takut. Bisa saja dia sedang berencana untuk meninggalkan saya atau
berselingkuh.
Perawat : Apakah ibu tidak berpikir, bahwa dengan stress dapat memperparah penyakit
ibu?
Pasien : Saya tahu bahwa stress dapat memperparah penyakit saya, tetapi saya
mengalami kesulitan seperti bagaimana cara saya menghilangkan stress.
Perawat : Apakah ibu sudah mencoba untuk mencari solusinya?
Pasien : Ya, sudah
Perawat : Seperti apa?
Pasien : Sharing dengan keluarga dan pergi berekreasi.
Perawat : Apakah tindakan itu sudah berhasil mengurangi stres ibu?
Pasien : Sedikit.
Perawat : Saran saya, sebaiknya ibu jangan berlarut-larut dalam masalah ibu.
Pasien : Baik Sus, saya akan berusaha untuk tidak berlarut-larut dalam masalah.

10. Pola Kesehatan Reproduksi


Perawat : Apakah datang bulan ibu teratur?
Pasien : Ya, sangat teratur.
Perawat : Apakah ibu sudah pernah berkeluarga?
Pasien : Belum.
Perawat : Apakah ibu sudah pernah melahirkan?
Pasien : Belum.
Perawat : Adakah obat-obatan yang ibu gunakan untuk bagian kewanitaan ibu?
Pasien : Saya tidak menggunakan obat khusus, tapi saya menggunakan sabun sirih.
Perawat : Kenapa ibu menggunakan sabun sirih?
Pasien : Karna saya ada keputihan, sus.
Perawat : Apakah setelah ibu menggunakan sabun sirih, keputihan ibu berkurang?
Pasien : Ya, berkurang sus.
Perawat : Adakah keinginanan ibu untuk mencoba produk lain?
Pasien : Saya sudah merasa cocok dengan produk ini. Jadi saya tidak mau mencoba
produk yang lain.
Perawat : Biasanya ibu datang bulan berapa hari?
Pasien : Tujuh hari.
Perawat : Keluarnya banyak atau tidak bu?
Pasien : Banyak dan membuat saya tidak nyaman.
Perawat : Kenapa tidak nyaman ibu?
Pasien : Karna mengganggu aktivitas saya.

11. Pola Nilai Kepercayaan / Keyakinan


Perawat : Ibu beragama apa?
Pasien : Saya beragama islam sus.
Perawat : Sesuai dengan keyakinan ibu, apakah ibu sering berdoa untuk kesembuhan
ibu?
Pasien : Ya, selalu.
Perawat : Dengan cara apa itu bu?
Pasien : Saya Sholat.
Perawat : Dalam sehari, sholat 5 waktu ibu terlaksana atau ada yang terlalaikan?
Pasien : Karna saya banyak pekerjaan kantor, jadi saya banyak lalai beribadah.
Perawat : Adakah cara lain yang ibu lakukan untuk menebus kesalahan ibu itu?
Pasien : Ya, ada. Saya sering berzikir dan membantu anak-anak yatim.
Perawat : Pada bulan Ramadhan, ibu melaksanakan puasa atau tidak?
Pasien : Ya, ada.
Perawat : Apakah ibu tidak khawatir dengan penyakit ibu?
Pasien : Tidak karna saya percaya dengan berpuasa mungkin dapat menyembuhkan
penyakit saya.
Perawat : Puasa ibu lancar?
Pasien : Tidak, ada yang bolong.
Perawat : Apa nyang menyebabkan sampai puasa ibu bolong?
Pasien : Selain haid setiap bulannya, penyakit saya sering kambuh juga.
Perawat : Untuk mengakhiri percakapan kita bu, adakah yang ingin ibu tanyakan atau
keluhkan?
Pasien : Ya, dapatkan penyakit saya ini disembuhkan?
Perawat : Ya, penyakit ibu dapat dicegah salah satu caranya dengan mengubah pola
makan ibu yang tidak teratur. Tapi kita kembalikan pada Yang Kuasa,
semoga dapat disembuhkan. Ibu banyak-banyak berdoa dan mengikuti
prosedur perawatan ya, bu. Biar cepat sembuh.
Pasien : Ya, suster. Terima kasih.
Perawat : Sama-sama Ibu. Baik kalau begitu ibu silahkan beristirahat kembali, cepat
sembuh ya, Bu.
Pasien : Iya, suster.

Anda mungkin juga menyukai