Anda di halaman 1dari 39

K O N S E P

BUPATI NABIRE
PROVINSI PAPUA
PERATURAN BUPATI NABIRE
NOMOR TAHUN 2021

TENTANG

PEMBENTUKAN DAN TATA KERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH BADAN


LAYANAN UMUM DAERAH RUMAH SAKIT UMUM DAERAH NABIRE PADA
DINAS KESEHATAN KABUPATEN NABIRE

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

BUPATI NABIRE

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan derajat kesehatan masyarakat perlu


diwujudkan pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya kesehatan pe
rseorangan dengan lebih mengutamakan upaya kuratif dan rehabilitatif;

b. bahwa berdasarkan Pasal 52 Peraturan Bupati Nabire Nomor 21 Tahun 201


9 tentang Organisasi dan Tata Kerja Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire, perl
u di bentuk Unit Pelaksana Teknis Daerah;

c. bahwa berdasarkan Peraturan Bupati Nabire Nomor 63 tanggal 10


desember 2009 Tahun 2009 tentang Tupoksi dan Organisasi Rumah Sakit
Nabire

d. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a da


n huruf b, perlu menetapkan Peraturan Bupati tentang Pembentukan dan Tata
Kerja Unit Pelaksana Teknis Daerah Badan Layanan Umum Daerah (BLUD)
Rumah Sakit Umum Daerah Nabire (RSUD) pada Dinas Kesehatan Kabupate
n Nabire;

Mengingat ......./2

-2-
Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1969 tentang Pembentukan Pro
pinsi Otonom Irian Barat dan Kabupaten-Kabupaten di Provinsi Ir
ian Barat (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1969 No
mor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
2907);
2. Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Otonomi Khusus
Bagi Provinsi Papua (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
n 2001 Nomor 135, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon
esia Nomor 4151), sebagaimana telah diubah dengan Undang-Un
dang Nomor 35 Tahun 2008 tentang Penetapan Peraturan Pemerin
tah Pengganti UndangUndang Nomor 1 Tahun 2008 tentang Peru
bahan Atas Undang-Undang Nomor 21 Tahun 2001 tentang Oton
omi Khusus bagi Provinsi Papua menjadi Undang-Undang (Lemb
aran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 112, Tambah
an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4884);
3. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Ke
uangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lemb
aran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambah
an Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
7.Undang-Undang......./3

-3-
4. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan (Le
mbaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Ta
mbahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5063);
5. Undang-Undang Republik Indonesia no. 44 tahun 2009 tentang
Rumah Sakit
6. Undang-Undang Nomor 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil N
egara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomo
r 6, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 54
94);
7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan
Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 No
mor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nom
or 5587), sebagaimana ditelah diubah beberapa kali terakhir den
gan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahaan
Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pe
merintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahu
n 2015 Nomor 58, Tambahan Lembaran Negara Republik Indon
esia Nomor 5679);
8. Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2014 tentang Tenaga Keseha
tan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
298, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5
607);

13.Peraturan....../4

-4-
9. Peraturan Pemerintah Nomor 52 Tahun 1996 tentang Pembentuka
n Kabupaten Puncak Jaya, Kabupaten Paniai, dan Perubahan Nam
a Kabupaten Paniai menjadi Kabupaten Nabire di Wilayah Propin
si Daerah Tingkat I Irian Jaya ( Lembaran Negara Republik Indon
esia Tahun 1996 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3648 );
10. Peraturan Pemerintah Nomor 46 Tahun 2014 tentang Sistem Infor
masi Kesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 20
14 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara RI Nomor 5542);
11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat D
aerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2016 Nomor
114, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 588
7) sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor
72 Tahun 2019 tentang Perubahan atas Peraturan Pemerintah No
mor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor 187, Tambahan Lembara
n Negara Republik Indonesia Nomor 6402);
12. Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2012 tentang Sistem Kesehat
an Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012
Nomor 193);
13. Peraturan Pesiden Nomor 77 Tahun 2015 tentang Pedoman Organ
isasi Rumah Sakit (Lembaran Negara Rupublik Indonesia Tahun
2015 Nomor 159);
20.Peraturan....../5
-5-
14. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 49 Tahun 2016 tentang Pedo
man Teknis Pengorganisasian Dinas Kesehatan Provinsi dan Kab
upaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun Tahun 201
6 Nomor 1502);
15. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 3 Tahun 2020 tentang Klasif
ikasi dan Perizinan Rumah Sakit ((Berita Negara Republik Indone
sia Tahun Tahun 2020 Nomor 21);

30.Peraturan......./6

-6-
14. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 80 Tahun 2015 tentang Pe
mbentukan Produk Hukum Daerah (Berita Negara Republik Indone
sia Tahun 2015 Nomor 2036);
15. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pe
doman Pembentukan dan Klasifikasi Cabang Dinas dan Unit Pelaks
ana Teknis Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 451);
16. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 79 Tahun 2018 tentang Ba
dan Layanan Umum Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tah
un 2018 Nomor 1213);
17. Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi
Birokrasi Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2016 tentang Nome
nklatur Jabatan Pelaksana Bagi Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Instansi Pemerintah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2016
Nomor 1845), sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri
Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi Republik
Indonesia Nomor 18 Tahun 2017 tentang Perubahan Atas Peraturan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokasi N
omor 25 Tahun 2016 (Berita Negara Tahun 2017 Nomor 878);
18. Peraturan Daerah Kabupaten Nabire Nomor 4 Tahun 2016 tentang
Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah (Lembaran Daerah Ka
bupaten Nabire Tahun 2016 Nomor 4);
19. Peraturan Bupati Nabire Nomor 21 Tahun 2019 tentang Organisasi
dan Tata Kerja Dinas Kesehatan (Lembaran Daerah Kabupaten Nab
ire Tahun 2019 Nomor 21);
20. Surat Keputusan Rumah Sakit Permenkes Nomor. 1396 tahun 2002
tentang Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire
menjadi Rumah Sakit Kelas Tipe C
21. Surat Keputusan Bupati Nabire Nomor. 10 tahun 2015 tentang
Penetapan Rumah Sakit Umum Daerah Kabupaten Nabire sebagai
Badan Layanan Umum Daerah
22. Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2001 Tentang
Penyelenggaraan Bidang Perumah Sakitan
23. Undang-Undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah
24. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat
Daerah
25. Peraturan Pemerintah Nomor 72 Tahun 2017 tentang Perubahan
atas Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 terkait Inspektorat
Daerah dan Rumah Sakit Daerah
26. Permendagri Nomor 12 Tahun 2017 tentang Pedoman Pembentukan dan
Klasifikasi Cabang Dinas dan UPTD

27. Permendagri Nomor 99 Tahun 2018 tentang Pembinaan dan Pengendalian


Perangkat Daerah

28. Permendagri Nomor 112 Tahun 2018 tentang Unit Kerja Pengadaan
Barang dan Jasa

30.MEMUTUSKAN......./7
-7-

MEMUTUSKAN:
Menetapkan : PERATURAN BUPATI TENTANG PEMBENTUKAN DAN TATA K
ERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DAERAH RUMAH SAKIT UMU
M DAERAH NABIRE PADA DINAS KESEHATAN KABUPATEN N
ABIRE

BAB I
KETENTUAN UMUM

Pasal 1
Dalam peraturan ini yang dimaksud dengan :
1. Daerah adalah Kabupaten Nabire.
2. Bupati ialah Bupati Nabire.
3. Sekretaris Daerah adalah Sekretaris Daerah Kabupaten Nabire.
4. Dinas adalah Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire.
5. Kepala Dinas adalah Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire.
6. Sekretaris Dinas adalah Sekretaris Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire.
7. Fasilitas Pelayanan Kesehatan adalah suatu tempat yang digunakan untuk menyel
enggarakan upaya pelayanan kesehatan, baik promotif, preventif, kuratif maupun
rehabilitatif yang dilakukan oleh pemerintah, pemerintah daerah dan/atau masyar
akat.
8. Unit Pelaksana Teknis Daerah yang selanjutnya disingkat UPTD adalah Organisa
si yang melaksanakan kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis penun
jang tertentu pada dinas atau badan daerah.
9. Rumah Sakit adalah institusi pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan pelay
anan kesehatan perseorangan secara paripurna yang menyediakan pelayanan rawa
t inap, rawat jalan dan gawat darurat.
10. UPTD Rumah Sakit Umum Daerah Nabire yang selanjutnya disebut BLUD RSU
D Nabire pada Dinas adalah Badan Layanan Umum Daerah Rumah Sakit Umum
Daerah milik Pemerintah Kabupaten Nabire.
11. Kepala UPTD BLUD RSUD Nabire yang selanjutnya disebut Direktur adalah Dir
ektur BLUD RSUD Nabire.

12.Sekretaris....../8

-8-
12. Sekretaris UPTD adalah Sekretaris BLUD RSUD Nabire.
13. Badan Layanan Umum Daerah yang selanjutnya disebut BLUD adalah sistem ya
ng diterapkan oleh Unit Pelaksana Teknis Daerah dalam memberikan pelayanan
kepada masyarakat yang fleksibilitas dalam pola pengelolaan keuangan sebagai p
engecualian dari ketentuan pengelolaan keuangan daerah pada umumnya.
14. Tenaga Kesehatan adalah setiap orang yang mengabdikan diri dalam bidang kese
hatan serta memiliki pengetahuan dan/atau keterampilan melalui pendidikan di bi
dang kesehatan yang untuk jenis tertentu memerlukan kewenangan untuk melaku
kan upaya kesehatan.
15. Tenaga non kesehatan adalah Pegawai Aparatur Sipil Negara yang mendukung k
egiatan ketatausahaan, administrasi keuangan, sistem informasi, dan kegiatan ope
rasional lain di BLUD RSUD Nabire.
16. Jabatan Struktural adalah suatu kedudukan yang menunjukan tugas, tanggung jaw
ab, wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam rangka memimpin
suatu organisasi.
17. Jabatan Fungsional adalah sekelompok jabatan yang berisi fungsi dan tugas berka
itan dengan pelayanan fungsional yang berdasarkan pada keahlian dan keterampil
an tertentu.
18. Pejabat Fungsional adalah Pegawai ASN yang menduduki Jabatan Fungsional pa
da instansi pemerintah.
19. Jabatan Pelaksana adalah sekelompok Pegawai Aparatur Sipil Negara yang berta
nggung jawab melaksanakan kegiatan pelayanan publik serta administrasi pemeri
ntahan dan pembangunan.

23.Tugas....../9

-9-
20. Tugas Teknis Operasional adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis terte
ntu yang secara langsung berhubungan dengan pelayanan masyarakat.
21. Tugas Teknis Penunjang adalah tugas untuk melaksanakan kegiatan teknis tertent
u dalam rangka mendukung pelaksanaan tugas organisasi induknya.

BAB II…../10
-10-

BAB II
PEMBENTUKAN

Pasal 2

(1) Dengan Peraturan Bupati ini dibentuk UPTD BLUD RSUD Nabire.
(2) UPTD BLUD RSUD Nabire merupakan BLUD RSUD Nabire Kelas C.

BAB III
KEDUDUKAN DAN TUGAS

Bagian Kesatu

Kedudukan

Pasal 3
(1) BLUD RSUD Nabire berkedudukan sebagai UPTD.
(2) BLUD RSUD Nabire dipimpin oleh seorang Direktur UPTD yang berada dibawah dan berta
nggung jawab kepada Kepala Dinas secara administratif.

Bagian Kedua
Tugas

Pasal 4
(1) BLUD RSUD Nabire mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Dinas dibidang teknis
operasional dan/atau kegiatan teknis penyelenggaraan pelayanan kesehatan perorangan secara pa
ripurna.
(2) Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana dimaksud pada ayat (1) UPTD BLUD
RSUD Nabire mempunyai fungsi :
(a) Penyelenggaraan pelayanan medis
(b) Penyelenggaraan pelayanan penunjang medis dan non medis
(c) Penyelenggaraan pelayanan keperawatan
(d) Penyelenggaraan pelayanan rujukan
(e) Penyelenggaraan pelayanan pendidikan pelatihan
(f) Penyelenggaraan pelayanan penelitian dan pengembangan, dan
(g) Penyelenggaraan pelayanan administrasi umum dan keuangan

Pasal 5
Tata Kelola Rumah Sakit

(1) BLUD RSUD Nabire sebagaimana dimaksud dalam pasal 4 bersifat otonom dalam penyelen
ggaraan tata kelola rumah sakit, tata kelola klinis dan bidang kepegawaian serta menerapkan
pola pengelolaan keuangan Badan Layanan umum daerah.
(2) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penyampai
an laporan kinerja BLUD RSUD kepada Kepala Dinas.

BAB IV
SUSUNAN ORGANISASI

Pasal 6
(1) Susunan Organisasi BLUD RSUD Nabire, terdiri dari :
a. Direktur
b. Sekretariat membawahi :
1. Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Rekam Medik;
2. Sub Bagian Keuangan;
3. Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan;
c. Bidang Pelayanan Medik membawahi :
1. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Medis;
2. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medis;
d. Bidang Keperawatan membawahi :
1. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Keperawatan;
2. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan
e. Bidang Penunjang Medik, membawahi :
1. Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Penunjang Medis dan Non Medis;
2. Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Penunjang Medis dan Non
Medis;
f. Instalasi
g. Satuan Pengawas Internal (SPI)
h. Komite Medik, Komite Keperawatan, dan Komite Non Keperawatan;
i. Kelompok Jabatan Fungsional
(2) Bagan Susunan Organisasi RSUD Nabire sebagaimana dimaksud ayat (1) tercantum dalam l
ampiran Peraturan ini.

Bagian Pertama
Direktur
Pasal 7
Direktur RSUD Nabire sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6 ayat (1) huruf a, mempunyai tugas
melaksanakan pelayanan teknis operasional penyelenggaraan pelayanan kesehatan secara paripur
na.
Pasal 8
(1) Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7, Direktur RSUD Nabire m
empunyai kewenangan :
a. melaksanakan penyusunan perencanaan dan penganggaran;
b. melaksanakan pengorganisasian;
c. melaksanakan evaluasi dan pelaporan; dan
d. melaksanakan pengkoordinasian secara berjenjang.
(2) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf a, meliputi:
a. mengumpulkan bahan dan draft rencana strategis;
b. mengkaji dan mengusulkan draft rencana strategis RSUD;
c. mengumpulkan bahan dan menyusun draft Rencana Kerja dan Anggaran dan / atau Doku
men Pelaksanaan Anggaran RSUD.
(3) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b, meliputi:
a. melaksanakan penelaahan peraturan perundang-undangan, petunjuk pelaksanaan, dan pet
unjuk teknis bidang kesehatan yang berlaku;
b. menyusun norma, standar, prosedur, dan kriteria di bidang pelayanan kesehatan peroranga
n;
c.melaksanakan...... /12
-12-
c. melaksanakan, pemantauan dan evaluasi pelayanan kesehatan perorangan;
d. melaksanakan rekam medis;
e. melaksanakan pembinaan terhadap peningkatan kompetensi sumber daya manusia RSUD;
f. merawat dan memelihara kondisi fisik fasilitas RSUD;
g. mengkoordinasikan bawahan dalam pengelolaan RSUD;
h. mengarahkan bawahan dalam pengelolaan RSUD;
i. melakukan koordinasi dengan pihak internal Dinas Kesehatan;
j. melakukan koordinasi dengan pihak terkait; dan
k. melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai tugas dan fungsinya.
(4) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf c, meliputi:
a. melakukan pengawasan setiap kegiatan di RSUD;
b. menyusun laporan kerja kinerja RSUD;
c. menilai kinerja bawahan; dan
d. melaksanakan monitoring, evaluasi dan pelaporan RSUD.
(5) Dalam melaksanakan kewenangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Direktur RSUD diba
ntu Tenaga Kesehatan dan Tenaga Non Kesehatan.
(6) Jenis dan jumlah tenaga kesehatan dan tenaga non kesehatan sebagaimana dimaksud pada ay
at (5), dihitung berdasarkan analisis beban kerja, dengan mempertimbangkan jumlah pelayanan
yang diselenggarakan, jumlah penduduk, ketersediaan fasilitas pelayanan kesehatan lainnya dan
pembagian waktu kerja.

Bagian Kedua
Sekretariat

Pasal 9
(1) Sekretariat adalah unsur pembantu pimpinan yang berada di bawah dan bertanggungjawab
kepada Direktur
(2) Sekretariat dipimpin oleh seorang Sekretaris.

Pasal……./13

-13-
Pasal 10
Sekretaris mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Direktur dalam merumuskan kebijaka
n, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan kegiatan umum, perlengkapan, keuangan, k
epegawaian, perencanaan, program dan pelaporan serta Sistem Informasi Kesehatan.

Pasal 11
Untuk melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10, sekretariat menyelenggaraka
n fungsi :
(1) menyusun rencana kebijakan teknis program penyelenggaraan tugas pelayanan admini
strasi umum, kepegawaian, administrasi keuangan dan pengendalian kegiatan urusan pere
ncanaan, program dan pelaporan kegiatan RSUD dan sekretariat serta sistem informasi ke
sehatan;
(2) mengkoordinasikan penyelenggaraan tugas pelayanan administrasi umum, kepegawaian,
administrasi keuangan dan pengendalian kegiatan urusan perencanaan, program dan pela
poran kegiatan RSUD dan sekretariat serta sistem informasi kesehatan;
(3) pengelolaan kegiatan pelayanan administrasi umum, kepegawaian, administrasi keuanga
n dan pengendalian kegiatan perencanaan, program dan pelaporan kegiatan RSUD dan se
kretariat serta sistem informasi kesehatan;
(4) pengawasan atas pelaksanaan kegiatan administrasi umum, kepegawaian, administrasi ke
uangan dan pengendalian kegiatan urusan perencanaan, program dan pelaporan kegiatan
RSUD dan sekretariat serta sistem informasi kesehatan;
(5) pelaksanaan monitoring, evaluasi dan pelaporan kegiatan;
(6) penginventarisasian permasalahan yang berhubungan dengan pelaksanaan tugas dan prog
ram kerja sekretariat serta penyiapan bahan tidak lanjut penyelesaiannya;

Paragaf 1
Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Rekam Medik
Pasal....... / 14

-14-

Pasal 12

Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Rekam Medik mempunyai tugas pokok melaksanakan pe
nyiapan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbi
ngan di bidang administrasi umum, organisasi dan tatalaksana, pengurusan rumah tangga, perlen
gkapan/perbekalan, dokumentasi, kearsipan, dan pengelolaan administrasi kepegawaian RSUD s
erta pengelolaan rekam medik.

Pasal 13

Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 12, Kepala Sub Bagian U
mum, Kepegawaian dan Rekam Medik, mempunyai tugas :

(1) menyusun program Sub Bagian Umum, Kepegawaian dan Rekam Medik;
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundang-und
angan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan kebijakan atasan;
(3) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan memberi petunjuk/arah
an baik secara lisan maupun tertulis;
(4) menyiapkan konsep naskah dinas di bidang administrasi umum, kepegawaian dan rekam me
dik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku;
(5) menyiapkan bahan dalam rangka pelayanan urusan administrasi umum, organisasi dan tatala
ksana, pengurusan rumah tangga, perlengkapan/perbekalan, dokumentasi, kearsipan dan pen
gelolaan administrasi kepegawaian serta pengelolaan rekam medik;
(6) merencanakan dan melaksanakan pengadaan barang untuk keperluan rumah tangga RSUD s
esuai dengan kebutuhan, anggaran dan peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagai
dasar pengadaan barang;
(7) melaksanakan inventarisasi barang kekayaan RSUD untuk tertib administrasi dan melaksana
kan pemeliharaan barang inventaris agar dapat digunakan secara optimal;

(8)membuat....... / 15

-16-
(8) membuat laporan Daftar Urut Kepangkatan (DUK), nominatif pegawai, dan laporan kep
egawaian lainnya demi terciptanya tertib administrasi kepegawaian;
(9) memproses usulan kenaikan pangkat, mutasi, gaji berkala, diklat pegawai, dan urusan k
epegawaian lainnya;
(10) melaksanakan monitoring, evaluasi, dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawah
an secara berkala;
(11) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik secara lisan maupun tert
ulis;
(12) mengawasi, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Umum , Kepe
gawiaan dan Rekam Medik;
(13) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya; d
an
(14) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 2 Sub
Bagian Keuangan

Pasal 14
Sub Bagian Keuangan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyiapan bahan perumusan kebij
akan, koordinasi, pembinaan, pengendalian, dan pemberian bimbingan di bidang keuangan

Pasal 15
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 14, Kepala Sub Bagian K
euangan mempunyai tugas :
(1) menyusun program kegiatan Sub Bagian Keuangan;
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan peraturan perundan
g-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
(3) membagi tugas kepada bawahan sesuai dengan bidang tugasnya dan memberi petunjuk
/ arahan baik lisan maupun tertulis meningkatkan kelancaran pelaksanaan tugas; secara
(4) menyiapkan bahan proses pencairan dana dan pengelolaan administrasi keuangan;

(5)mengoreksi......./16

-16-
(5) mengoreksi surat pertanggungjawaban bendahara kegiatan;
(6) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan anggaran;
(7) melaksanakan pengendalian dan verifikasi serta pelaporan bidang keuangan di lingkun
gan RSUD;
(8) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas bawa
han secara berkala;
(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik secara lisan maupun te
rtulis;
(10) mengawasi, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Keuangan;
(11) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsinya;
dan
(12) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 3
Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan

Pasal 16
Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan mempunyai tugas pokok melaksanakan penyia
pan bahan perumusan kebijakan, koordinasi, pembinaan, pengendalian dan pemberian bimbinga
n di bidang Perencanaan, Program dan Pelaporan.

Pasal 17
Untuk melaksanakan tugas pokok sebagaimana dimaksud dalam Pasal 15, Kepala Sub Bagian Pe
rencanaan, Program dan Pelaporan mempunyai tugas :
(1) menyusun program kegiatan Sub Bagian Perencanaan, Program dan Pelaporan;
(2) menjabarkan perintah atasan melalui pengkajian permasalahan dan Peraturan Perund
ang-undangan agar pelaksanaan tugas sesuai dengan ketentuan yang berlaku dan keb
ijakan atasan;
(3) membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugasnya dan memberi petunjuk / ara
han baik secara lisan maupun tertulis;

(4)menyiapkan....... / 17

-17-
(4) menyiapkan konsep naskah dinas bidang perencanaan, monitoring evaluasi, progra
m dan pelaporan sesuai dengan ketentuan yang berlaku serta kebijakan yang ditetap
kan atasan;
(5) menyiapkan bahan penyusunan Rencana Kegiatan dan Anggaran (RKA) / Dokume
n Pelaksanaan Anggaran (DPA) atau Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran
(DPPA) sesuai dengan ketentuan yang berlaku;
(6) menghimpun dan mengoreksi bahan ulan program kegiatan dari masing-masing bid
ang, seksi-seksi, sub bagian, instalasi dan unit-unit fungsional layanan;
(7) melaksanakan monitoring dan evaluasi pelaksanaan kegiatan operasional agar diket
ahui tingkat realisasinya;
(8) menyiapkan bahan penyusunan Laporan RSUD dan menyiapkan bahan penyusunan
Laporan Keterangan Pertanggungjawaban Bupati (LKPJ) sesuai dengan indikator-i
ndikator yang telah ditetapkan;
(9) menghimpun dan mengoreksi seluruh laporan kegiatan yang masuk dari masing-ma
sing Bidang, Seksi-Seksi dan Sub Bagian dan Unit-Unit Layanan sebagai bahan ev
aluasi dan penyusunan laporan pelaksanaan kegiatan RSUD;
(10) melaksanakan monitoring, evaluasi dan menilai prestasi kerja pelaksanaan tugas ba
wahan secara berkala;
(11) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris baik secara liasan maupu
n tertulis;
(12) mengawasi, memantau dan mengevaluasi pelaksanaan tugas Sub Bagian Perencana
an, Program dan Pelaporan;
(13) melaksanakan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai tugas dan fungsiny
a; dan
(14) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Bagian Ketiga
Bidang Pelayanan Medik

Pasal 18

(1) Bidang Pelayanan Medik adalah unsur pembantu pimpinan yang berada dibawah
dan bertanggungjawab kepada Direktur;
(2) Bidang Pelayanan Medik dipimpin oleh Kepala Bidang.

Bidang....... /18

-18-
Bidang Pelayanan Medik mempunyai tugas merumuskan kebijakan, menyusun rencana dan prog
ram kerja, pengelolaan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan, serta memantau, men
gevaluasi dan mengembangkan di bidang pelayanan medik rumah sakit.

Pasal 20

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 19, Bidang Pelayanan Medik me
nyelenggarakan fungsi :

(1) penyusunan rencana strategis dan kebijakan di bidang pelayanan medik;


(2) penyusunan program dan anggaran di bidang pelayanan medik;
(3) penyiapan dan perumusan bahan petunjuk teknis di bidang pelayanan medik rumah sakit;
(4) penyusunan regulasi, pelaksanaan dan pengendalian standar operasional prosedur pelayanan
medik;
(5) penyusunan rancangan pengembangan di bidang pelayanan medik rumah sakit;
(6) pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan di bidang pelayanan medik;
(7) pelaksanaan dan pembinaan di bidang pelayanan medik;
(8) pelaksanaan pengawasan, pemantauan dan pengendalian di bidang pelayanan medik rumah
sakit;
(9) penyusunan rancangan kebutuhan dan pendayagunaan tenaga di bidang pelayanan medik ru
mah sakit;
(10) penyusunan rancangan sistem pemberian imbalan tenaga kesehatan yang bertugas di bidang
pelayanan medik rumah sakit;
(11) pelaksanaan dan pengelolaan standar sarana dan prasarana pelayanan medik rumah sakit;
(12) pelaksanaan pembinaan dan penilaian kinerja tenaga kesehatan yang bertugas di bidang pela
yanan medik rumah sakit;
(13) penyampaian saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(14) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(15) pelaporan pelaksanaan tugas.

Paragraf......./ 19

-19-
Paragraf 1
Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Medik

Pasal 21
Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Pelayanan Medik mempunyai tugas melaksana
kan sebagian tugas Bidang Pelayanan Medik di bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilita
s Pelayanan Medik.

Pasal 22
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 21, Seksi Pemeliharaan dan Pen
gembangan Fasilitas Pelayanan Medik menyelenggarakan fungsi :
(1) menyusun bahan-bahan perumusan kebijakan rumah sakit;
(2) menyusun rencana dan program kerja pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelayanan
medik rumah sakit;
(3) menyiapkan bahan rumusan petunjuk teknis pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelay
anan medik;
(4) melaksanakan, pemantauan dan pengendalian pengelolaan di bidang pemeliharaan dan peng
embangan faslitas pelayanan medik;
(5) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data pada pelaksanaan pemeliharaan dan penge
mbangan fasilitas pelayanan medik;
(6) menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dam kriteria di bidang pemeliharaa
n dan pengembangan fasilitas pelayanan medik;
(7) melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan di bidang pemeliharaan d
an pengembangan fasilitas pelayanan medik;
(8) melaksanakan pengaturan, pengkoordinasian pelaksanaan
(9) pengelolaan di bidang pemeliharaan dan pengembangan fasilitas pelayanan medik;
(10) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(11) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(12) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Paragraf...... /20
-20-
Paragraf 2
Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medik

Pasal 23

Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Medik mempunyai tugas melaksanakan s
ebagian tugas Bidang Pelayanan Medik di bidang pengelolaan Ketenagaan dan Pengembangan
Mutu Pelayanan Medik.

Pasal 24

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 23, Seksi Ketenagaan dan Penge
mbangan Mutu Pelayanan Medik mempunyai fungsi :

(1) menyusun bahan-bahan perumusan kebijakan rumah sakit;


(2) menyusun rencana dan program kerja Ketenagaan dan pengembangan mutu pelayanan medi
k rumah sakit;
(3) menyiapkan bahan rumusan petunjuk teknis Ketenagaan dan pengembangan mutu pelayana
n medik rumah sakit;
(4) melaksanakan, pemantauan dan pengendalian pengelolaan di bidang ketenagaan dan penge
mbangan mutu pelayanan medik;
(5) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data di bidan ketenagaan dan pengembangan m
utu pelayanan medik;
(6) menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dam kriteria di bidang ketenagaan
dan pengembangan mutu pelayanan medik;
(7) melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan di bidang ketenagaan dan
dan pengembangan mutu pelayanan medik;
(8) melaksanakan pengaturan, pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan di bidang ketenagaan
dan pengembangan mutu pelayanan medik;
(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(11) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Bagian......./21
-21-
Bagian Keempat
Bidang Keperawatan

Pasal 25
(1) Bidang Keperawatan adalah unsur pembantu pimpinan yang berada dibawah dan bertanggu
ngjawab kepada Direktur;
(2) Bidang Keperawatan dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 26

Bidang Keperawatan mempunyai tugas merumuskan kebijakan, menyusun rencana dan program
kerja, pengelolaan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan, serta memantau, mengev
aluasi dan mengembangkan di bidang keperawatan rumah sakit.

Pasal 27

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 26, Bidang Pelayanan Medik me
nyelenggarakan fungsi :

(1) penyusunan rencana strategis dan kebijakan di bidang keperawatan;


(2) penyusunan program dan anggaran d bidang keperawatan;
(3) penyiapan dan perumusan bahan petunjuk teknis di bidang keperawatan rumah sakit;
(4) penyusunan regulasi, pelaksanaan dan pengendalian standar operasional prosedur di bidang
keperawatan;
(5) penyusunan rancangan pengembangan di bidang keperawatan rumah sakit;
(6) pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan di bidang keperawatan;
(7) pelaksanaan dan pembinaan di bidang keperawatan;
(8) penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian pengelolaan ketenagaan dan pengembangan mu
tu di bidang keperawatan rumah sakit;
(9) penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan pemeliharaan dan pengembangan f
asilitas keperawatan rumah sakit;
(10) pengawasan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang keperawatan;
(11) penyusunan ran ngan kebutuhan dan pendayagunaan tenaga di bidang keperawatan rumah s
akit;
(12)penyusunan...... / 22
-22-
(12) penyusunan rancangan sistem pemberian imbalan tenaga kesehatan yang bertugas di kepera
watan rumah sakit;
(13) pelaksanaan dan pengelolaan standar dan prasarana keperawatan rumah sakit;
(14) pelaksanaan pembinaan dan penilaian kinerja tenaga kesehatan yang bertugas di bidang kep
erawatan rumah sakit;
(15) penyampaian saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(16) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(17) pelaporan pelaksanaan tugas.
Paragraf 1
Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Keperawatan

Pasal 28
Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Keperawatan mempunyai tugas melaksanakan
sebagian tugas Bidang Keperawatan di bidang pengelolaan Pemeliharaan dan Pengembangan Fa
silitas Keperawatan

Pasal 29
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28, Seksi Pemeliharaan dan Pen
gembangan Fasilitas Keperawatan mempunyai fungsi :
(1) menyusun bahan-bahan perumusan kebijakan rumah sakit;
(2) menyusun rencana dan program kerja pengelolaan Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilita
s Keperawatan rumah sakit;
(3) menyiapkan bahan petunjuk teknis pengelolaan Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas
Keperawatan rumah sakit;
(4) melaksanakan, pemantauan dan pengendalian pengelolaan di bidang pengelolaan Pemelihar
aan dan Pengembangan Fasilitas Keperawatan; rumusan
(5) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data di bidan pengelolaan Pemeliharaan dan Pe
ngembangan Fasilitas Keperawatan;
(6) menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dam kriteria di bidang pengelolaan
Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Keperawatan;
(7)melaksanakan...... /23

-23-
(7) melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan di bidang pengelolaan Pe
meliharaan dan Pengembangan Fasilitas Keperawatan;
(8) melaksanakan pengaturan, pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan Pemeliharaan dan Pe
ngembangan Fasilitas Keperawatan;
(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(11) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 2

Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan

Pasal 30
Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan mempunyai tugas melaksan
akan sebagian tugas Bidang Keperawatan di bidang pengelolaan Ketenagaan dan Pengembangan
Mutu Pelayanan Keperawatan

Pasal 31
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 30, Seksi Ketenagaan dan Penge
mbangan Mutu Pelayanan Keperawatan mempunyai fungsi :
(1) menyusun bahan-bahan perumusan kebijakan rumah sakit;
(2) menyusun rencana dan program kerja pengelolaan Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pel
ayanan Keperawatan rumah sakit;
(3) menyiapkan bahan rumusan petunjuk teknis pengelolaan Ketenagaan dan Pengembangan M
utu Pelayanan Keperawatan rumah sakit;
(4) melaksanakan, pemantauan dan pengendalian pengelolaan di bidang pengelolaan Ketenagaa
n dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan;
(5) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data di bidang pengelolaan Ketenagaan dan Pe
ngembangan Mutu Pelayanan Keperawatan;

(6)menyiapkan......./24

-24-
(6) menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dam kriteria di bidang pengelolaan
Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan;
(7) melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan di bidang pengelolaan Ke
tenagaan dan Pengembangan Mutu Pelayanan Keperawatan;
(8) melaksanakan pengaturan, pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan Ketenagaan dan Peng
embangan Mutu Pelayanan Keperawatan;
(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(11) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Bagian Kelima
Bidang Penunjang Medik

Pasal 32
(1) Bidang Penunjang Medik adalah unsur pembantu pimpinan yang berada dibawah dan bertan
ggungjawab kepada Direktur;
(2) Bidang Penunjang Medik dipimpin oleh Kepala Bidang.

Pasal 33
Bidang Penunjang Medik mempunyai tugas merumuskan kebijakan, menyusun rencana dan prog
ram kerja, pengelolaan, mengkoordinasikan, membina dan mengendalikan, serta memantau, men
gevaluasi dan mengembangkan di bidang Penunjang Medik rumah sakit.

Pasal 34
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 33, Bidang Penunjang Medik m
enyelenggarakan fungsi :
(1) penyusunan rencana strategis dan kebijakan di bidang penunjang medik;
(2) penyusnan program dan anggaran di bidang Penunjang Medik;

(3)penyiapan...... /25

-25-
(3) penyiapan dan perumusan bahan petunjuk teknis di bidang Penunjang Medik rumah sakit;
(4) penyusunan regulasi, pelaksanaan dan pengendalian standar operasional prosedur di bidang
Penunjang Medik;
(5) penyusunan rancangan pengembangan di bidang Penunjang Medik rumah sakit;
(6) pengkoordinasian pelaksanaan kegiatan di bidang Penunjang Medik;
(7) pelaksanaan dan pembinaan di bidang Penunjang Medik;
(8) penyusunan, pelaksanaan, dan pengendalian pengelolaan ketenagaan dan pengembangan mu
tu di bidang Penunjang Medik rumah sakit ;
(9) penyusunan, pelaksanaan dan pengendalian pengelolaan
(10) pemeliharaan dan pengembangan fasilitas Penunjang Medik rumah sakit;
(11) pengawasan, pemantauan dan evaluasi pelaksanaan di bidang Penunjang Medik;
(12) penyusunan rancangan kebutuhan dan pendayagunaan tenaga di bidang Penunjang Medik ru
mah sakit;
(13) penyusunan rancangan sistem pemberian imbalan tenaga kesehatan yang bertugas di Penunj
ang Medik rumah sakit;
(14) pelaksanaan dan pengelolaan standar sarana dan prasarana Penunjang Medik rumah sakit;
(15) pelaksanaan pembinaan dan penilaian kinerja tenaga kesehatan yang bertugas di bidang Pen
unjang Medik rumah sakit;
(16) penyampaian saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(17) pelaksanaan tugas kedinasan lain yang diberikan atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(18) pelaporan pelaksanaan tugas.

Paragraf 1

Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Penunjang Medik

Pasal....... /26

-26-
Pasal 35
Seksi Pemeliharaan dan Pengembangan Fasilitas Penunjang Medik mempunyai tugas melaksana
kan sebagian tugas Bidang Penunjang Medik di bidang pengelolaan pemeliharaan dan pengemba
ngan fasilitas penunjang medik

Pasal 36
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 35, Seksi Pemeliharaan dan Pen
gembangan Fasilitas Penunjang Medik mempunyai fungsi :
(1) menyusun bahan-bahan perumusan kebijakan rumah sakit;
(2) menyusun rencana dan program kerja pengelolaan pemeliharaan dan pengembangan fasilita
s penunjang medik rumah sakit;
(3) menyiapkan bahan rumusan petunjuk teknis pengelolaan pemeliharaan dan pengembangan f
asilitas penunjang medik rumah sakit;
(4) melaksanakan, pemantauan dan pengendalian pengelolaan di bidang pengelolaan pemelihar
aan dan pengembangan fasilitas penunjang medik;
(5) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data di bidang pengelolaan pemeliharaan dan p
engembangan fasilitas penunjang medik ;
(6) menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dam kriteria di bidang pengelolaan
pemeliharaan dan pengembangan fasilitas penunjang medik;
(7) melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan di bidang pengelolaan pe
meliharaan dan pengembangan fasilitas penunjang medik;
(8) melaksanakan pengaturan, pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan pemeliharaan dan pe
ngembangan fasilitas penunjang medik;
(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(11) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Paragraf....... /27

-27-
Paragraf 2
Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Penunjang Medik

Pasal 37
Seksi Ketenagaan dan Pengembangan Mutu Penunjang Medik mempunyai tugas melaksanakan s
ebagian tugas Bidang Penunjang Medik di bidang pengelolaan ketenagaan dan pengembangan m
utu penunjang medik

Pasal 38
Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud dalam Pasal 37, Seksi Ketenagaan dan Penge
mbangan Mutu Penunjang Medik mempunyai fungsi :

(1) menyusun bahan-bahan perumusan kebijakan rumah sakit;


(2) menyusun rencana dan program kerja pengelolaan ketenagaan dan pengembangan mutu pen
unjang medik rumah sakit;
(3) menyiapkan bahan rumusan petunjuk teknis pengelolaan ketenagaan dan pengembangan mu
tu penunjang medik rumah sakit;
(4) melaksanakan, pemantauan dan pengendalian pengelolaan di bidang pengelolaan ketenagaa
n dan pengembangan mutu penunjang medik;
(5) melaksanakan pengumpulan dan pengolahan data di bidang pengelolaan ketenagaan dan pen
gembangan mutu penunjang medik;
(6) menyiapkan bahan penyusunan norma, standar, prosedur dam kriteria di bidang pengelolaan
ketenagaan dan pengembangan mutu penunjang medik;
(7) melaksanakan pengawasan, pemantauan dan evaluasi pengelolaan di bidang pengelolaan ket
enagaan dan pengembangan mutu penunjang medik;
(8) melaksanakan pengaturan, pengkoordinasian pelaksanaan pengelolaan ketenagaan dan peng
embangan mutu penunjang medik;
(9) menyampaikan saran dan pertimbangan kepada atasan baik secara lisan maupun tertulis;
(10) melaksanakan tugas lain yang diberikan oleh atasan sesuai dengan tugas dan fungsi; dan
(11) membuat laporan pelaksanaan tugas.

Bagian....... /28
-28-
Bagian Keenam
Kelompok Jabatan Fungsional
Pasal 39
(1) Kelompok Jabatan Fungsional mempunyai tugas pokok melaksanakan sebagian tugas Direkt
ur secara profesional sesuai dengan kebutuhan, terdiri dari :
a. Instalasi;
b. Satuan Pengawas Internal;
c. Komite Medik;
d. Komite Keperawatan;
e. Komite Non Keperawatan;
f. Kelompok staf Tenaga Kesehatan Fungsional.
(2) Kelompok Jabatan Fungsional dalam melaksanakan tugas pokok bertanggungjawab kepada
Direktur melalui Kepala Bidang atau Sekretaris;
(3) Jumlah Jabatan Fungsional ditentukan oleh jenis, kebutuhan dan beban kerja;
(4) Jenis dan jenjang jabatan fungsional diatur dengan Peraturan Perundang-undangan yang berl
aku.
Paragraf 1
Instalasi
Pasal 40
(1) Instalasi rumah sakit adalah unit pelaksana fungsional pelayanan kesehatan yang langsung
maupun tidak langsung melaksanakan pelayanan kepada pasien/klien yang membutuhkan;
(2) Instalasi rumah sakit, terdiri dari :
a) Instalasi Pelayanan Medik, terdiri dari :
1) Instalasi Rawat Inap;
2) Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik Umum;
3) Instalasi Rawat Jalan/Poliklinik Spesialis; ;
4) Instalasi Gawat Darurat (IGD);
5) Instalasi Bedah Sentral
6) Instalasi Ibu dan Anak;
7) Instalasi Intensif Care Unit (ICU).
b)Instalasi....... /29
-29-
b) Instalasi Penunjang Medik, terdiri dari :
1) Instalasi Laboratorium;
2) Instalasi Farmasi;
3) Instalasi Gizi;
4) Instalasi Radiologi;
5) Instalasi Rehabilitasi Medik
c) Instalasi Pelayanan Non Medik, terdiri dari :
1) Instalasi Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit (IPSRS);
2) Instalasi Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3);
3) Instalasi Sanitasi;
4) Instalasi Pemulasaran Jenazah;
5) Instalasi Sistem Informasi Manajemen (SIM) Rumah Sakit;
6) Instalasi Pendidikan dan Latihan (Diklat);
7) Instalasi Promosi Kesehatan.
(3) Intalasi dalam melaksanakan tugas pokok bertangungjawab kepada Direktur melalui Kepala
Bidang atau Sekretaris;
(4) Jumlah Instalasi rumh sakit ditentukan oleh jenis, kebutuhan dan beban kerja;

Paragraf 2
Satuan Pengawas Internal
Pasal 41
(1) Satuan Pengawas Internal (SPI) rumah sakit adalah unit pelaksana fungsional dalam pengelo
laan pengawasan dan pengendalian pada penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang dilaksa
nakan rumah sakit;
(2) Satuan Pengawas Internal rumah sakit melaksanakan audit kinerja internal rumah sakit;
(3) Satuan Pengawas intern dalam melaksanakan tugas pokok bertangungjawab kepada Direktu
r;
(4) Satuan Pengawas Intern dibentuk oleh Direktur sesuai ketentuan peraturan perundang-undan
gan.

Paragraf......./30
-30-
Paragraf 3 Komite Medik
Pasal 42
(1) Komite Medik adalah kelompok tenaga medik yang keanggotaannya dipilih dari anggota sta
f medik fungsional;
(2) Komite Medik mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam menyusun standar pelaya
nan, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika proſesi medik, mengatur ke
wenangan profesi anggota staf medik fungsional, mengembangkan program pelayanan, pen
didikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan;
(3) Komite Medik dipimpin oleh seorang Ketua Komite Medik yang dalam melaksanakan tugas
nya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur;
(4) Pembentukan Komite Medik pada Rumah Sakit Umum Nabire ditetapkan dengan Keputusa
n Direktur;
(5) Dalam melaksanakan tugasnya Komite Medik dapat dibantu oleh panitia-panitia yang anggo
tanya terdiri dari Staf Medik Fungsional dan tenaga profesi lainnya;
(6) Panitia adalah kelompok khusus didalam Komite Medik yang dibentuk untuk mengatasi ma
salah khusus;
(7) Pembentukan panitia ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Paragraf 4
Komite Keperawatan
Pasal 43
(1) Komite Keperawatan adalah kelompok tenaga keperawatan yang keanggotaannya dipilih da
ri anggota staf keperawatan fungsional;
(2) Komite Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam menyusun standar
pelayanan, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi keperawatan,
mengatur kewenangan profesi anggota staf keperawatan fungsional, mengembangkan progr
am pelayanan, pendidikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan;
(3) Komite Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua Komite Keperawatan yang dalam melaks
anakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur;
(4) Pembentukan Komite Keperawatan pada Rumah Sakit Umum Nabire ditetapkan dengan Ke
putusan Direktur;
(5) Dalam melaksanakan tugasnya Komite Keperawatan dapat dibantu oleh panitia-panitia yang
anggotanya terdiri dari Staf Keperawatan Fungsional dan tenaga profesi lainnya;

(6)Panitia......./31

-31-
(6) Panitia adalah kelompok khusus didalam Komite Keperawatan yang dibentuk untuk mengat
asi masalah khusus;
(7) Pembentukan panitia ditetapkan dengan Keputusan Direktur.

Paragraf 5
Komite Non Keperawatan
Pasal 44
(1) Komite Non Keperawatan adalah kelompok tenaga kesehatan Non medis dan non keperawat
an yang keanggotaannya dipilih dari anggota staf tenaga kesehatan fungsional;
(2) Komite Non Keperawatan mempunyai tugas pokok membantu Direktur dalam menyusun sta
ndar pelayanan, memantau pelaksanaannya, melaksanakan pembinaan etika profesi, mengat
ur kewenangan profesi anggota staf fungsional, mengembangkan program pelayanan, pendi
dikan dan pelatihan serta penelitian dan pengembangan;
(3) Komite Non Keperawatan dipimpin oleh seorang Ketua Komite Non Keperawatan yang dal
am melaksanakan tugasnya berada dibawah dan bertanggung jawab kepada direktur;
(4) Pembentukan Komite Non Keperawatan pada Rumah Sakit ditetapkan dengan Keputusan Di
rektur;
(5) Dalam melaksanakan tugasnya Komite Non Keperawatan dapat dibantu oleh panitia-panitia
yang anggotanya terdiri dari Staf tenaga kesehatan Fungsional dan tenaga profesi lainnya;
(6) Panitia adalah kelompok khusus didalam Komite Non Keperawatan
(7) yang dibentuk untuk mengatasi masalah khusus; (7) Pembentukan panitia ditetapkan dengan
Keputusan Direktur.

Paragraf 6
Dewan Pengawas Rumah Sakit
Pasal 45
Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dewan Pengawas Rumah Sakit serta pengaturannya leb
ih lanjut akan ditetapkan dengan peraturan tersendiri.

BAB V....../32

-32-
BAB V
TATA KERJA

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 46
(1) Dalam melaksanakan tugasnya Direktur, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Ke
pala Seksi, Kepala Unit-Unit Layanan, Kepala Instalasi dan kelompok jabatan fungsional w
ajib menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi dalam lingkungan kerja masi
ng-masing maupun di lingkungan Rumah Sakit serta dengan instansi terkait lainnya;
(2) Direktur, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit-Unit La
yanan, dan Kepala Instalasi mengawasi bawahannya dan bila terjadi penyimpangan agar me
ngambil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan Peraturan Perundang-Undangan;
(3) Direktur baik secara teknis operasional maupun teknis administrasi berkedudukan dibawah
dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas dan dalam melaksanakan tugas pokoknya men
yelenggarakan hubungan fungsional dengan instansi lain yang berkaitan dengan fungsinya;
(4) Direktur, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit-Unit La
yanan, Kepala Instalasi bertanggungjawab memimpin, mengkoordinasikan dan memberikan
bimbingan serta petunjuk pelaksanaan tugas kepada bawahannya;
(5) Pejabat fungsional pada Unit layanan Fungsional bertanggungjawab kepada Direktur melalu
i Kepala Bidang sesuai tugas dan fungsinya;
(6) Kelompok Jabatan Fungsional dikoordinir oleh seorang tenaga fungsional senior yang berta
nggung jawab kepada Direktur.

Bagian......./33

-33-
Bagian Kedua
Keuangan dan Barang Milik Daerah

Pasal 47
(1) Pengelolaan keuangan dan barang milik daerah dikelola secara otonom meliputi perencanaa
n, pelaksanaan dan pertanggungjawaban keuangan serta penggunaan dan penatausahaan bar
ang milik daerah;
(2) Dalam melaksanakan ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), Direktur ditetapkan s
elaku kuasa pengguna anggaran dan kuasa penggguna barang sesuai dengan ketentuan perat
uran perundangundangan;
(3) Dalam melaksanakan otonomi keuangan sebagaimana dimaksud pada ayat (1), RSUD mene
rapkan pola pengelolaan keuangan BLUD sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-un
dangan;
(4) Direktur dalam pengelolaan keuangan dan barang milik daerah sebagaimana dimaksud ayat
(1) bertangungjawab kepada Kepala Dinas;
(5) Pertanggungjawaban sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dilaksanakan melalui penyampai
an laporan pelaksanaan pengelolaan keuangan dan barang milik daerah.

Bagian Ketiga

Pelaporan

Pasal 48

(1) Direktur, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit-Unit La
yanan, dan Kepala Instalasi wajib mengikuti dan mematuhi petunjuk dan bertanggungjawab
kepada atasan serta menyampaikan laporan berkala tepat pada waktunya;
(2) Setiap laporan yang diterima oleh pimpinan dari bawahan, wajib diolah sebagai bahan peny
usunan laporan lebih lanjut dan pemberian petunjuk kepada bawahan;
(3) Tembusan laporan wajib disampaikan kepada Sekretariat dan Bidang lain yang secara fungs
ional mempunyai hubungan kerja;

(4)Dalam......./34
-34-
(4) Dalam rangka pemberian bimbingan kepada bawahan Direktur, Sekretaris, Kepala Bidang,
Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, Kepala Unit-Unit Layanan, dan Kepala Instalasi wajib m
engadakan rapat berkala.

Bagian Ketiga
Hal Mewakili

Pasal 49
Dalam hal Direktur berhalangan menjalankan tugasnya, Direktur menunjuk Sekretaris dan dalam
hal Sekretaris berhalangan pula, Direktur dapat menunjuk salah seorang Kepala Bidang dengan
memperhatikan senioritas kepangkatannya dan / atau sesuai dengan bidang tugasnya.
BAB VI
KEPEGAWAIAN

Bagian Kesatu
Umum

Pasal 50
Rumah sakit dalam otonom di bidang kepegawaian sebagaimana dimaksud Pasal 5, dilaksanakan
melalui ketentuan :
(1) Direktur dapat mengusulkan pengangkatan, pemindahan, dan pemberhentian Pegawai Apara
tur Sipil Negara kepada Pejabat Pembina Kepegawaian sesuai dengan ketentuan peraturan p
erundang-undangan yang berlaku;
(2) Direktur memiliki kewenangan dalam menyelenggarakan pembinaan Pegawai Aparatur Sipi
l Negara dalama pelaksanaan tugas dan fungsi dalam jabatan sesuai dengan ketentuan peratu
ran perundangundangan yang berlaku;
(3) Direktur dalam melaksanakan otonomi di bidang kepegawaian menyampaikan laporan
bidang kepegawaian kepada Kepala Dinas Kesehatan;
Bagian......./35
-35-
Bagian Kedua
Pengangkatan dan Pemberhentian

Pasal 51
(1) Direktur, Sekretaris, Kepala Bidang, Kepala Sub Bagian, Kepala Seksi, diangkat
dan diberhentikan oleh Bupati;
(2) Pejabat Fungsional pada Unit Fungsional di RSUD Nabire diangkat dan diberhent
ikan oleh Direktur;
(3) Jumlah Jabatan Fungsional dibentuk berdasarkan kebutuhan dan beban kerja.
(4) Jenis dan jenjang Jabatan Fungsional diatur sesuai Peraturan Perundang-undanga
n.

Bagian ketiga
Eselonisasi

Pasal 52
(1) Direktur RSUD Nabire adalah pejabat eselon III.a atau administrator;
(2) Sekretaris dan Kepala Bidang adalah pejabat eselon III.b atau administrator;
(3) Kepala Sub Bagian dan Kepala Seksi adalah pejabat eselon IV.a atau pengawas.
BAB VII
PEMBIAYAAN

Pasal 53
Pembiayaan BLUD RSUD Nabire bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Ka
bupaten Nabire dan sumber lainnya yang sah sesuai dengan ketentuan Peraturan Perundang-unda
ngan.

BAB VIII. ./36


-36-
BAB VIII
KETENTUAN LAIN-LAIN

Pasal 54
Penyusunan dan Penetapan Standar Pelayanan Minimal dan Standar Operasional Pros
edur diatur lebih lanjut dengan Keputusan Direktur.
BAB IX
KETENTUAN PENUTUP

Pasal 55
Peraturan Bupati ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Bupati ini dengan p
enempatannya dalam Berita Daerah Kabupaten Nabire.

Ditetapkan di Nabire
pada tanggal ………………….
BUPATI NABIRE,

Ttd
………………………….

Diundangkan di Nabire
pada tanggal ………………………
SEKRETARIS DAERAH
KABUPATEN NABIRE,

ttd
……………………………….

BERITA DAERAH KABUPATEN NABIRE TAHUN….......NOMOR ……..


-37-
Salinan sesuai dengan aslinya
KEPALA BAGLAN HUKUM

………………………………
NIP

Salinan Peraturan ini disampaikan kepada Yth


1. Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia di Jakarta,
2. Menteri Kesehatan Republik Indonesia di Jakarta,
3. Dirjen Otonomi Daerah Kementerian Dalam Negeri di Jakarta
4. Gubernur Provinsi Papua di Jayapura,
5. Kepala Biro Hukum Setda Provinsi Papua di Jayapura,
6. Kepala Biro Organisasi Setda Provinsi Papua di Jayapura;
7. Ketua DPRD Kabupaten Nabire di Nabire,
8. Inspektur Kabupaten Nabire di Nabire,
9. Kepala Bappeda Kabupaten Nabire di Nabire;
10. Kepala BPKAD Kabupaten Nabire di Nabire.
11. Kepala BKPSDA Kabupaten Nabire di Nabire:
12. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Nabire di Nabire,
13. Kepala Bagian Organisasi Setda Kabupaten Nabire di Nabire

Anda mungkin juga menyukai