Oleh:
AHMAD HARUN ALRASYID
NPM 402017002
1. Identitas Klien
Nama : Tn. K
No. Rekam Medis : 410253
Tanggal lahir : 05-08-2018
Umur : 67 Tahun
Ruang Rawat Inap : Ruang Zumar
Jenis Kelamin : Laki laki
Agama : Islam
Status : Kawin
Pendidikan Terakhir : SD
Pekerjaan : Tidak bekerja
Suku : Sunda
Bahasa : Indonesia
Alamat : Tarunajaya RT 01 RW 25 Kertasari
Pembiayaan Kesehatan : BPJS PBI APBN
2. Identitas Penanggung Jawab
Nama : Ny.A
Pekerjaan : IRT
Suku : Sunda
Hubungan dengan Klien : Istri
Bahasa : Sunda, Indonesia
Alamat : Tarunajaya RT 01 RW 25 Kertasari
No.Telpon : 081312894153
B. RESUME ASUHAN KEPERAWATAN
Tn.K datang ke RSUD Al-Ihsan diantar oleh keluarganya pada tanggal
23 Februari 2018. Klien datang dengan kesadaran penuh GCS E4M6V5.
Klien mengatakan nyeri luka post op seperti tersayat , Skala nyeri 6 (0-
10) dengan frekuensi tidak menentu. Klien juga mengatakan nyeri di
area pinggang sebelah kanan. Setelah dilakukan pemeriksaan tanda-tanda
vital didapatkan hasil tekanan darah klien 93/62 mmHg, Nadi 70 x/menit,
Suhu 36,7 0 C, RR 20 x/m. Tn.K dipasang infus RL dengan 20 gtt pada
tangan sebelah kiri. Hasil pemeriksaan fisik yang dilakukan pada klien
didapatkan hasil klien mengeluhkan nyeri di bagian pinggang sebelah
kanan. Pengkajian nyeri yang didapatkan adalah P : klien mengatakan
nyeri yang dirasakannya tiba-tiba, Q : klien mengatakan nyeri seperti
disayat sayat R : klien mengatakan nyerinya di bagian pinggang sebelah
kanan dan menyebar ke area luka, S : klien mengatakan skala nyeri 6, T :
klien mengatakan jika duduk menjadi sakit.
Berdasarkan hasil pengakajian diatas didapatkan diagnosa
keperawatan pertama yaitu gangguan rasa nyaman nyeri berhubungan
dengan terputusnya kontinuitas jaringan. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1x 24 jam diharapkan nyeri berkurang dari skala 6 (0-
10) menjadi 3(0-10) ttv dalam batas normal, Intervensi yang diberikan
yaitu ajarkan tehnik relaksasi, berikan posisis nyaman dan kolaborasi
pemberian obat farmakologi.
Diagnosa keperawatan yang ke dua adalah resiko infeksi
berhubungan dengan adanya port the entry. Setelah dilakukan tindakan
keperawatan selama 1 x 24 jam diharapkan infeksi tidak terjadi dengan
kriteria hasil luka klien tampak kering, klien dapat menyebutkan factor-
faktor resiko infeksi. Intervensi yang diberikan adalah kaji faktor yang
memperburuk kondisi luka, lakukan perawatan luka, ajari klien dan
keluarga tanda dan gejala infeksi, kolaborasi pemberian terapi
farmakologi.
Hasil pemeriksaan penunjang
Tanggal pemeriksaan : 13 Februari 2018 – 15.34 wib
No Pemeriksaan Kesan
Benign Prostat
Hipertrophy (BPH)
volume lk 43 ml.
1. USG USG Ginjal kanan kiri
dan vesica urinaria saat
ini masih dalam batas
normal.
5–6
15 – 20
Positif 1
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
Negatif
C. PENGELOLAAN PASIEN
1. Proses Penerimaan Pasien Baru
Klien datang ke RSUD pada pagi hari dengan keluhan nyeri pinggang
bekas operasi,. Klien disarankan untuk di rawat ke ruang zumar pada
pukul 14.00 WIB, klien datang dengan keadaan umum baik dan
composmentis. Klien diantar oleh keluarganya dan perawat. Klien
ditempatkan di kamar nomor blok b3 oleh perawat ruangan jaga sore.
Perawat mengantarkan klien ke ruangan dan memberikan orientasi kepada
keluarga.
Sumber: Dewi, Sofia Rosma. 2014. Buku Ajar Keperawatan Geriatrik. Yogyakarta:
Deepublish.
𝑗𝑚𝑙. 𝑗𝑎𝑚 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡𝑎𝑛 3
= 𝑗𝑎𝑚 = 0.42 ≈ 1 𝑝𝑒𝑟𝑎𝑤𝑎𝑡
𝑗𝑎𝑚 𝑘𝑒𝑟𝑗𝑎 𝑒𝑓𝑒𝑘𝑡𝑖𝑓 𝑝𝑒𝑟 𝑠ℎ𝑖𝑓𝑡 7
Kesimpulan:
d. Safety surgery
Di rumah sakit RSUD Al-Ihsan terdapat cheklis keselamatan bedah
atau instrumen yang dilakukan apabila pasien akan dilakukan tindakan
bedah. Pada Tn. K dilakukan karena dilakukan tindakan bedah.
e. Pencegahan infeksi
Pencegahan infeksi yang dilakukan di RSUD Al-Ihsan adalah
dengan menerapkan cuci tangan 6 langkah 5 moment. Tujuannya
adalah untuk mencegah penyebaran infeksi. Cuci tangan dapat
dilakukan dengan air mengalir + sabun atau menggunakan handsrub.
Cuci tangan ini tidak hanya dilakukan oleh tenaga kesehatan di rumah
sakit tetapi juga diharapkan dilakukan oleh klien dan keluarga klien.
f. Pencegahan pasien jatuh
Pencegahan pasien jatuh yang dilakukan adalah dengan melakukan
pengkajian yang berisi ceklis pasien jatuh saat pasien akan dilakukan
rawat inap. Apabila terdapat resiko jatuh maka akan ditempel slogan
resiko jatuh pada bed pasien. Berikut ini merupakan pengukuran resiko
jatuh pada Tn.K :
Keterangan Skor:
Resiko tinggi (RT) : 51 atau lebih
Resiko sedang (RS) : 25 - 50
Resiko rendah (RR) : 0 – 24
Interpretasi hasil resiko jatuh :
Dari tabel di atas menunjukan bahwa resiko jatuh pada Tn. K pada
tanggal 23 s/d 24 Februari 2018 pada Post Op Tn. K mendapatkan
skor total 30 sehingga Tn. K diklasifikasikan dalam resiko sedang
dengan nilai rentan Resiko sedang (RS) : 25 – 50.
5. Kebutuhan Waktu Perawatan Pada Pasien
Tindakan keperawatan dengan lamanya pelaksanaan tiap hari (selama 2
hari perawatan)
23-
02-18
1 Pagi 40 menit
Siang 55 menit
Malam 38 menit
2 Pagi 55 menit
Siang 25 menit
6. Kebutuhan Sumber Daya Manusia
a. SDM yang diperlukan
Berdasarkan teori tingkat ketergantungan dengan metode Douglas,
Tn.K masuk dalam kategori dengan asuhan keperawatan tingkat
kategori parsial karena klien memenuhi kriteria asuhan keperawatan
sedanng-berat yaitu makan minum dilakukan dibantu, ambulansi
dibantu, observasi tanda-tanda vital dilakukan setiap shift, pengobatan
minimal dengan status psikologi stabil dan persiapan prosedur
memerlukan pengobatan.
Douglas(1984) dalam Swansburg (1999) menetapkan jumlah
perawat yang dibutuhkan dalam satu unit perawatan di suatu ruangan
berdasarkan klasifikasi klien, dimana tiap shift memiliki nilai standart
masing-masing :
Klasifikasi Pasien
Jumlah
Minimal Parsial Total
Pasien
Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam Pagi Siang Malam
1 0,17 0,14 0,07 0,27 0,15 0,10 0,36 0,30 0,20
1) Pagi
Minimal care : 1 x 0,27 = 0,27
2) Siang
Minimal care : 1 x 0,15 = 0,15
3) Malam
Minimal care : 1 x 0,10 = 0,10
7. Kebutuhan Logistik pada Pasien
2 Obat-Obatan
A. Tahap Pengkajian
Mengklarifikasi dan mengidentifikasi identitas klien untuk memastikan
kekurangan data yang diperoleh. Kemudian mengkaji tingkat pengetahuan
klien terkait dengan penyakit yang di derita, meliputi pengertian penyakit,
tanda dan gejalanya, pencegahan kambuhnya penyakit dan apa hal-hal yang
harus dihindari oleh klien, seperti makan tidak teratur. Melakukan konsumsi
obat secara teratur dan kontrol setelah obat habis.
B. Tahap Perencanaan
1. Medication (obat)
Obat yang diberikan ketika klien pulang disesuaikan dengan advice
dokter, sehingga dalam hal ini harus dilanjutkan setelah pulang,
menjelaskan kapan meminum obat, dosis, dan fungsi obat tersebut.
2. Environment (lingkungan)
Diutamkan tidak membiarkan klien sendirian karena kondisi klien yang
masih lemah dengan kondisi nyeri masih terasa, melakukan pengaturan
rumah sehingga klien mudah dalam mengambil barang-barang contoh
mendekatkan barang-barang klien, menghindari lantai yang licin, ruangan
yang cukup akan pencahayaan dan menyediakan lingkungan yang
nyaman dan refresentatif.
3. Treatment (pengobatan)
Menjelaskan kepada klien untuk istirahat pasca rawat di rumah sakit,
diutamakan istirahat dengan cukup, mobilisasi secara bertahap dan di
harapkan TN. K minum obat dengan teratur agar nyeri dapat teratasi
dengan baik.
5. Diet
Klien dianjurkan untuk makan dengan teratur, dan makan-makanan yang
sehat, tidak diperkenankan makan makanan yang pedas dan berminyak
dan diutamakan makan makanan yang berprotein tinggi dan kaya akan
nutrisi yang penting bagi percepatan kesembuhan pasien.
A. Tahap Evaluasi
Setelah dilakukan pemberian pendidikan kesehatan keluarga mengatakan
mengerti apa saja yang telah dijelaskan perawat dan akan terus berupaya
membantu dalam kesembuhan klien.