Anda di halaman 1dari 10

Judul Jurnal Utama :

PENGARUH SUPERVISI KLINIK MODEL AKADEMIK TERHADAP KEMAMPUAN PERAWAT DALAM


MENERAPKAN PATIENT CENTERED CARE (PCC) DI RUMAH SAKIT
(rifin Dwi Atmaja , MC. Inge Hartini , Luky Dwiantoro, 2018)
STIKES BHAMADA Slawi, Rumah Sakit St Elisabet Semarang, Universitas Diponegoro

Judul Jurnal Pembanding :


Pengalaman Pasien Rawat Inap terhadap Penerapan Patient Centered Care di RS UMM
Inpatient Experience in the Application of Patient Centered Care in UMM Hospital
(Riskiyah , Tita Hariyanti , Siti Juhariah,2017)
Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang

Author & PICO


Purpose Design Sample
Year Problem Intervention Comparison Out Come
rifin Dwi Tujuan dari Penelitian Jumlah Patient Strategi– Patient centered Hasil penelitian
Atmaja , penelitian dilakukan sampel Centered Care strategi yang care disebut juga menunjukan
MC. Inge ini adalah dengan adalah 51 (PCC) yang dapat pelayanan yang supervisi klinik
Hartini , untuk metode perawat. berkualitas dilakukan berpusat pada model akademik
seseorang,
Luky mengetahui Quasy Pengambilan akan dalam kepala ruang
berpusat pada
Dwiantoro, pengaruh experimental sampel meningkatkan implementasi mempunyai
klien, pasien dan
(2018) supervisi pre-post test dilakukan mutu asuhan PCC yaitu: keluarga. pengaruh yang
klinik Model with control dengan keperawatan, pelatihan Berdasarkan signifikan untuk
Akademik group teknik kemandirian leadership, survei kepuasan meningkatkan
oleh kepala sampel pasien, kualitas pemberian pasien dirawat penerapan
ruang tanpa hidup pasien, reward dan inap RS UMM patient centered
terhadap peluang self efficacy insentif dan bulan Juli dan care. Supervisi
kemampuan (non pasien, dan pelatihan Agustus 2015 Klinik Model
didapatkan data
perawat probability dapat untuk quality Akademik
bahwa masih
pelaksana sampling). mengurangi improvement adalah
terdapat pasien
dalam Analisis angka (Drenkard, komplain tentang kompetensi yang
menerapkan statistik kekambuhan, 2013). sikap dan harus dimiliki
Patient yang menurunkan Pelatihan PCC komunikasi oleh
Centered digunakan LOS (Length of efektif petugas kepada manajer
Care di adalah Stay) dan terhadap pasien/keluarga keperawatan.
rumah sakit. oneway menekan biaya peningkatan yang kurang baik. Disarankan bagi
ANOVA. perawatan. penerapan Ini menandakan kepala ruang
Supervisi PCC dilihat bahwa sikap dan untuk
Klinik Model dari persepsi komunikasi yang memberikan
dilakukan oleh
Akademik pasien pengarahan dan
petugas kepada
merupakan walaupun bimbingan
pasien maupun
suatu metode hasil yang keluarganya melalui
untuk diperoleh kurang bagus. supervisi secara
meningkatkan kurang Artinya penerapan terus menerus
profesionalisme memuaskan. patient centered untuk
dalam Maka perlu care belum mempertahankan
pemberian upaya dijalankan dengan dan
asuhan monitoring baik. Tujuan meningkatkan
keperawatan. dari manager penelitian ini kualitas patient
rumah sakit adalah untuk centered care.
untuk mengeksplorasi
memantau secara mendalam
pelaksanaan pengalaman
pasien selama
PCC di rumah
menjalani rawat
sakit
inap terhadap
(Rusmawati, penerapan patient
2016). centered care
Supervisi yang dilakukan
merupakan oleh RS UMM.
salah satu Metode yang
bentuk digunakan dalam
pengawasan penelitian ini ialah
yang kualitatif
dilakukan di fenomenologi.
Wawancara
ruang rawat
dilakukan secara
inap.
mendalam kepada
Pelaksanaan 8 informan yang
supervisi dianggap
mempunyai mewakili pasien
dampak yang kelas 3, 2, 1 dan
positif kepada kelas utama.
peningkatan Patient centered
profesionalitas care disebut juga
dan pelayanan yang
akuntabilitas berpusat pada
staf. Hal ini seseorang,
diperkuat berpusat pada
bahwa klien, pasien dan
keluarga.
supervisi
Kesimpulannya,
sebagai
sebagian besar
kegiatan pengalaman
pengawasan pasien rawat inap
kualitas didapatkan bahwa
pelayanan RS UMM telah
oleh menerapkan PCC
supervisor dengan cukup
ruangan baik sehingga
(Nursalam, pasien merasa
2015). dikedepankan
dalam proses
Kegiatan
perawatan
penjaminan
maupun untuk
kualitas memenuhi
asuhan kebutuhannya.
keperawatan
dapat
dilakukan
melalui
kegiatan
supervisi
berjenjang
kepada staf
(Keliat, 2012).
Pengawasan
mengacu pada
standar
sebagai tolok
ukur untuk
penilaian
kualitas
pelayanan
yang
diberikan.
Supervisi
klinis efektif
untuk
membantu
peningkatan
kualitas
perawatan
pasien
(Davis, 2011).
ANALISIS VIA

VALIDITY

No VALIDITY IMPORTANCY APPLICABILITY


1. Fokus penelitian pada jurnal pertama ini Patient Centered Care (PCC) merupakan Simpulan
sesuai dengan tujuan penelitian. Terlihat paradigma pelayanan kesehatan yang  Terdapat perbedaan kemampuan
dari: menempatkan pasien pada center of care supervisi klinis sebelum diberikan
Judul penelitian “ Sebagai pedoman, PCC lebih menghargai pelatihan Model Akademik pada
kelompok intervensi (p=1.000) dan
 Judul jurnal utama : pengaruh supervisi sentuhan dan tidak hanya sekedar berbicara
kemampuan supervisi klinis setelah
klinik model akademik terhadap dengan pasien, Keuntungan dari implementasi diberikan pelatihan Model Akademik
kemampuan perawat dalam menerapkan PCC antara lain: pasien sebagai pusat pada kelompok intervensi (p=0.463).
patient centered care (pcc) di rumah
sakit”,
pelayanan asuhan keperawatan dan aktifitas,  Terdapat perbedaan kemampuan
sehingga pemberian pelayanan lebih efektif perawatan dalam menerapkan PCC
 Populasi penelitian ini adalah seluruh
dengan orang yang tepat dan waktu yang sebelum dan setelah diberikan supervisi
perawat pelaksana RS Mitra Siaga Tegal
tepat; meningkatkan kontinuitas perawatan klinis Model Akademik pada kelompok
sejumlah 102 orang, Jumlah sampel
intervensi (p=0.018) dan pada
adalah 51 perawat. Pengambilan sampel dan integrasi tenaga kesehatan profesional
kelompok kontrol (p=0.022).
dilakukan dengan teknik sampel tanpa dalam berkolaborasi untuk kepentingan Saran
peluang (non probability sampling). pasien mereka, dengan meminimalisir a. Untuk Rumah sakit
Analisis statistik yang digunakan adalah
perpindahan pasien ke rumah sakit lain. Pihak rumah sakit selaku pemangku
oneway ANOVA.
Selain itu, PCC juga dapat meningkatkan kebijakan diharapkan memberikan
 Sample penelitian dengan cara purposive
otonomi pasien dan pemberdayaan anggota dukungan pelaksanaan
sampling 26 perawat kelompok
staf untuk merencanakan dan menjalankan supervisi klinik model akademik yang
intervensi dan 25 perawat kelompok
dilakukan oleh kepala ruang dan PCC
kontrol. pekerjaan mereka sesuai dengan kebutuhan
yang dilakukan oleh
 Penelitian dilakukan dengan metode pasien. perawat pelaksana dengan membuat
Quasy experimental pre-post test with Strategi–strategi yang dapat dilakukan dalam
control group. strategi yang dapat implementasi PCC yaitu: pelatihan leadership, Standar Prosedur Operasional (SPO)
dilakukan dalam implementasi PCC pemberian reward dan insentif dan pelatihan terkait. Pentingnya
yaitu: pelatihan leadership, Pelaksanaan untuk quality improvement (Drenkard, 2013). b. pendidikan berkelanjutan bagi perawat
PCC sebelum dilaksanakan, pelatihan terutama manager keperawatan dan
Pelatihan PCC efektif terhadap peningkatan
supervise, Pelaksanaan PCC setelah kepala ruang untuk mengembangkan
dilaksanakan, pelatihan supervise, penerapan PCC dilihat dari persepsi pasien kapasitas Sumber Daya Manusia
Perubahan pelaksanaan PCC sebelum walaupun hasil yang diperoleh kurang (SDM) sehingga diperlukan
dan memuaskan. Maka perlu upaya monitoring perencanaan anggaran untuk
setelah dilaksanakan pelatihan supervisi dari manager rumah sakit untuk memantau mengadakan pelatihan supervisi klinis
Hasil penelitian menunjukan supervisi klinik pelaksanaan PCC di rumah sakit dengan metode supervisi klinik model
model akademik kepala ruang mempunyai akademik.
pengaruh yang signifikan untuk c. Untuk Kepala ruangan
meningkatkan penerapan patient centered Kepala ruang disarankan memberikan
care. Supervisi Klinik Model Akademik pengarahan dan bimbingan pada saat
adalah kompetensi yang harus dimiliki oleh melakukan supervisi dengan cara
manajer keperawatan. Disarankan bagi memberikan umpan balik (feedback)
kepala ruang untuk memberikan pengarahan dan pembelajaran reflektif secara terus
dan bimbingan melalui supervisi secara menerus untuk mempertahankan dan
terus menerus untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas PCC.
meningkatkan kualitas patient centered Penyelesaian masalah fokus pada satu
care.. masalah serta mendorong staf dalam
mencari alternatif pemecahan masalah.
d. Untuk Perawat
Perawat disarankan melakukan asuhan
keperawatan dengan pendekatan PCC
sesuai dengan Standar Prosedur
Operasional terkait (SPO).
Untuk Jurnal pertama bisa di terapkan
krena sample dapat memnuhi kriteria untuk
penerpanan tetan pengaruh supervisi klinik
model akademik terhadap kemampuan
perawat dalam menerapkan patient
centered care (pcc) di rumah sakit, tetapi
yang kurang dari jurnal pertama adalah
tidak di cantumkan bagaimana SOP
(Standar Operasional Prosedur) yang
memberikan penilaian Suvervisi untuk
rumah sakit.
2. Sedangkan Fokus penelitian pada jurnal Patient centered care disebut juga pelayanan Jurnal kedua ada kekuakrangan nya di
kedua ini terdiri dari: yang berpusat pada seseorang, berpusat pada karenakan memakai jurnal nya kualitatif jadi
 Penelitian yang berjudul klien, pasien dan keluarga. kesimpulan yang di peroleh adalah Patient
“Pengalaman Pasien Rawat Inap centered care disebut juga pelayanan yang
terhadap Penerapan Patient Centered berpusat pada seseorang, berpusat pada klien,
Care di RS UMMl” pasien dan keluarga. Kesimpulannya, sebagian
 Tujuan penelitian ini adalah untuk besar pengalaman pasien rawat inap
mengeksplorasi secara mendalam didapatkan bahwa RS UMM telah menerapkan
pengalaman pasien selama menjalani PCC dengan cukup baik sehingga pasien
rawat inap terhadap penerapan patient merasa dikedepankan dalam proses perawatan
centered care yang dilakukan oleh RS maupun untuk memenuhi kebutuhannya.
UMM.
 Metode yang digunakan dalam
penelitian ini ialah kualitatif
fenomenologi. Wawancara dilakukan
secara mendalam kepada 8 informan
yang dianggap mewakili pasien kelas 3,
2, 1 dan kelas utama.
 Informan yang dipilih mewakili
beberapa karakteristik antara lain jenis
kelamin ada laki-laki dan wanita, cara
pembayaran ada yang menggunakan
BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial) maupun membayar pelayanan
sendiri (umum), frekuensi dirawat,
jumlah hari dirawat, kesediaan
diwawancarai serta dapat menceritakan
pengalamannya dengan lancar.
 Analisis data dilakukan dengan
membuat transkripsi rekaman
wawancara kemudian mereduksi data.
Reduksi dilakukan dengan menentukan
kalimat kunci dan kata kunci kemudian
diberi kode untuk memudahkan peneliti
mencari kembali jika ada data yang
kurang. Setelah itu ditentukan kategori
dan tema yang disusun dalam matriks
etik dan emik.
 Kesimpulannya, sebagian besar
pengalaman pasien rawat inap
didapatkan bahwa RS UMM telah
menerapkan PCC dengan cukup baik
sehingga pasien merasa dikedepankan
dalam proses perawatan maupun untuk
memenuhi kebutuhannya..

Anda mungkin juga menyukai